GOD OF WAR EYES OF DARKNESS
Aku berjalan menyusuri heningnya malam,hidup tanpa siapa-siapa seakan dunia pun tak menginginkan ku.
Dari kecil aku telah di buang oleh keluargaku karna kondisi yang lemah, bahkan sampai aku dewasa pun ,kesulitan kesusahan yang aku alami membuat ku lelah.
Lifang bersandar di bawah pohon ,dia duduk merenung akan kehidupannya yang begitu menyakitkan di terpa dengan lebatnya hujan,dia ingin merasakan kasih sayang dan cinta yang tidak pernah ia dapatkan.
setelah lama duduk di bawah pohon ,tubuh lifang begitu dingin akibat di guyur lebatnya hujan..
Dia pun berdiri mencoba mencari tempat untuk mengakhiri kehidupannya yang melelahkan..
Saat dia terus berjalan di sebuah jalan raya yang terjal yang samping kiri jalan yaitu pantai ,lifang tau jalan itu memiliki tinggian yang terjal walaupun di lihat dari atas jalan tersebut memiliki pemandangan sisi kiri pantai namun di bawah penuh dengan bebatuan besar.
Dia sangat yakin jika seseorang melompat dari situ maka di jamin tidak akan selamat.
Saat lifang sudah hampir sampai di tempat tujuannya,dia melihat sebuah mobil dan seorang gadis cantik yang berdiri di atas sisi kiri jalan .
"ahhh apa gadis itu ingin melompat", lifang berfikir dalam hati,sontak dia pun berlari dengan cepat walaupun dengan kondisi hujan yang lebat tidak menghentikan langkah kaki lifang..
saat sang gadis yang sedang menangis itu ingin melompat, untungnya lifang tiba tepat waktu.
Lifang pun langsung menarik tangan gadis tersebut hingga gadis tersebut terjatuh kebelakang,namun sayangnya dengan kondisi jalan yang hujan membuat jalan itu menjadi licin.
Lifang pun terjatuh saat menyelamatkan gadis tersebut,"apa ini takdir ku ,semoga kehidupan ku berikutnya dapat menemukan kebahagiaan" lifang berbicara dalam hati.
Sambil pasrah dia terjatuh dengan tubuh terlentang,dia tetap membuka matanya,dia melihat sang gadis yang dia selamatkan sedang melihat nya dari atas dengan meneteskan air mata.
Lifang pun berteriak untuk sang gadis tersebut.," kamu cantik jangan menangis hiduplah bahagia , semoga di pertemuan berikutnya kita bisa berjodoh" sambil tertawa lifang pun menutup matanya perlahan.
"brukkk".
"brukk".
Sang gadis yang melihat lifang dari atas mendengar tubuh lifang menghantam bebatuan di bawah, sungguh jelas bahwa kematian sudah di pastikan.
Sang gadis pun terus menangis melihat seseorang yang rela menyelamatkannya bahkan mempertaruhkan nyawanya..
****
**
*
cara gelap begitu gelap yang lifang lihat"apa ini yang di namakan kematian, seperti berada dalam dunia kehampaan" lifang terus berbicara dalam pikirannya.
Dia melihat jalan yang gelap,dia terus berjalan namun jalan itu seperti tak ada ujungnya, setelah begitu lama dia berjalan sontak dia terdiam karna melihat suatu titik cahaya yang menghampirinya.
Saat cahaya itu mulai terbang ke depan seakan menuntunnya agar mengikutinya.
Lifang mengikuti setitik cahaya tersebut, hingga akhirnya yang awalnya cahaya itu hanya setitik cahaya namun tiba-tiba cahaya itu semakin terang hingga menyilaukan matanya.
Saat lifang akhirnya membuka matanya dia sedikit terkejut, dihadapannya ada seorang wanita paruh baya yang tertidur disamping ranjangnya, saat dia melihat sekeliling ternyata dia berada di sebuah rumah dengan arsitektur cina kuno,. Lifang mencoba menampar pipinya,dia ingin meyakinkan dirinya apa dia mimpi apa bukan,karna seingat nya dia telah jatuh dari tebing.
Ternyata saat dia menampar pipinya dia merasakan sakit, menandakan bahwa dia tidak sedang bermimpi.,namun lifang yang masih bingung dengan peristiwa yang dia alami banyak pertanyaan muncul dalam benaknya.
"dimana ini".
"siapa wanita paruh baya ini,dan kenapa saya masih hidup"
"apa ini yang namanya reinkarnasi"lifang terus berfikir dalam hati seakan tak percaya namun apa yang dia alami adalah kenyataan,bukan sekedar mimpi.
Lifang masih terbaring di tempat tidurnya,sambil terus menatap wanita paruh baya tersebut yang masih tertidur di sudut ranjang lifang, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang masuk ke kamarnya.
"kakak".. Suara seorang gadis menyadarkan lifang ,lifang menatap kedepannya ternyata ada seorang gadis muda yang berlari menangis sambil meneriakkan kata kakak.
Gadis tersebut langsung memeluk lifang airmata tak kunjung berhenti menetes,karna kemunculan gadis muda tersebut, akhirnya membangunkan wanita paruh baya tersebut.
Kini wanita paruh baya tersebut yang melihat lifang telah sadar, ruangan pun pecah dengan suara tangisan.
"hiks..hiks.., nak akhirnya kamu sadar" wanita paruh baya tersebut akhirnya memeluk lifang dengan erat.
Kini wanita muda dan wanita paruh baya tersebut mereka berdua terus memeluk lifang dengan penuh kekhawatiran.
Lifang yang di peluk oleh kedua wanita tersebut masih merasa bingung.
"maaf kalian siapa...??"
"dan aku dimana...??" mendengar ucapan lifang kedua wanita tersebut akhirnya melepaskan pelukan nya dan menatap lifang dengan penuh kecemasan sambil menutup kedua mulutnya dengan tangannya merasa tak percaya apa yang mereka dengar.
"kak" apa kamu lupa dengan adikmu, dan ibu kita, wanita tersebut berbicara dengan penuh kecemasan sambil menunjuk wanita paruh baya di sampingnya, mengisyaratkan bahwa itu ibunya dan dia sendiri adalah adiknya.
Lifang masih diam dan perlahan menganggukkan kepala nya,bahwa dia tidak mengetahui kedua wanita tersebut.
Wanita paruh baya tersebut langsung mengelus kepala lifang dengan penuh kasih sayang, walaupun masih terlihat jelas akan kesedihan nya.
"nak..., ini yanshen xui adik kamu"sang ibu berbicara sambil menunjuk ke arah gadis muda tersebut .
"sedangkan aku ibu kamu,nama ibu xusiling"sang ibu berbicara sambil mengelus kepala sang anak anak.
"kamu jangan dulu banyak berfikir nak ,mungkin ini karna kondisi mu akibat kecelakaan".sang ibu berbicara dengan penuh kasih sayang,namun terlihat jelas dalam nada perkataannya tersimpan kesedihan.
Lifang yang mendengar ucapan sang ibu hanya terdiam dan terus menatap sang ibu dan sang adik.
"kak, apa kakak juga lupa dengan nama kakak sendiri" sang adik yang hawatir dengan keadaan sang kakak mencoba bertanya pada sang kakak.
lifang yang mendengar pertanyaan sang adik hanya menganggukkan kepalanya.
walaupun dia sendiri ingat nama aslinya sebelum kematiannya bernama lifang, cuman dia ingin tau siapa nama pemilik tubuh ini.
"kak...,nama kakak yanshen lifang, biasa di panggil lifang" sang adik mencoba membantu mengingatkan sang kakak,dia berharap sang kakak dapat segera pulih dan dapat mengingat kembali semua ingatannya.
"nak.., kamu jangan banyak bergerak dulu".
"ibu mau pergi dulu buatin bubur buat kamu".
"xui sini bantu ibu" sang ibu pun berdiri dan manarik tangan xui untuk mengikutinya pergi menyiapkan makanan buat lifang.
Kini lifang sendiri di dalam kamar, dia masih mencoba mencerna semua kejadian yang baru dia alami ,namun dia berusaha mengingat ingatan daru tubuh barunya namun sekeras apapun dia berusaha, sedikit pun dia tak merasakan sedikitpun ingatan dari tubuh yang dia tempati.
"yanshen lifang, apa ini takdir kamu dan aku memiliki nama yang sama" sambil menghela nafas dia berbicara merasa seakan apa yang dia alami adalah suatu takdir.
Karna berhubung tak ada sedikitpun ingatan yang dia ingat dari dunia ini,lifang pun akhirnya memutuskan untuk menghiraukannya dan membiarkan waktu yang akan menjawabnya.
Kini lifang hanya bisa terus memandangi keindahan arsitektur kamarnya yang bergaya cina kuno..., dia sangat mengagumi bentuk kamar yang dia tempati dan juga di hatinya merasakan sedikit kebahagiaan akan rasa kasih sayang dan cinta yang belum pernah dia rasakan di dunianya sebelumnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Al^Grizzly🐨
Maaf Thor Nama Klan dgn nama Orang harus di pisahkan...Seperti Nama Yansen Lifang...tidak ada klan yansen di tiongkok...harusnya Yan sen lifang...nama lifang juga awalnya harus di pisahkan Li Fang.
2024-07-04
0
Amelia
salam kenal ❤️🙏
2024-06-07
1
Jimmy Avolution
masak gak ada ingatan pemilik tubuh Thor🤔
2024-06-06
3