NovelToon NovelToon
Luka Cinta Tak Berobat

Luka Cinta Tak Berobat

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Romansa / Menikah Karena Anak
Popularitas:115.4k
Nilai: 5
Nama Author: Meindahfizz88

Luka Cinta Tak Berobat

Aisyah Humaira adalah seorang gadis desa yang tinggal di rumah majikan sang mama, selama tinggal di rumah sang majikan Aisyah bersahabat baik dengan putra rumah megah itu. Ia juga dianggap seperti anak seperti anak sendiri oleh sang majikan. Namun setelah kejadian naas itu telah mengubah segalanya. Aisyah gadis yang ceriah berubah menjadi gadis pemurung dan pendiam. Aryan yang selalu curhat dengan Aisyah tiba-tiba berubah menjauh, bahkan dia menawarkan diri pada orang tuanya untuk melanjutkan studinya di luar negeri saat tahu kehamilan Aisyah. Aryan tak ingin dimintai pertanggungjawaban karena tak memiliki rasa pada sahabatnya. Akhirnya Aisyah memutuskan membesarkan anaknya seorang diri. Aisyah lebih memilih menyembunyikan Ayah dari anak yang dikandungnya hingga pergi dari rumah megah itu. Ia akan membawa lukanya sendiri, tak perlu ada orang lain ikut merasakannya karena kesalahannya di malam itu. Cintanya hanyalah sebuah batas impian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meindahfizz88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 4

Di tengah jalan angin bertiup dengan sejuk, terdengar sayup-sayup kumandang adzan subuh dari mesjid tua. Aisyah menoleh mencari suara kumandang adzan itu. Sambil berjalan mengikuti arah suara kumandang adzan, Aisyah sampai di sebuah mesjid berukuran sedang. Ia mengambil air wudhu lalu masuk ke mesjid melaksanakan shalat.

Aisyah menangis dalam sujudnya menumpahkan rasa sakit yang di alami pada Robb- Nya. Seorang wanita paruh baya masuk ke dalam mesjid memperhatikan gadis itu  yang masih bersujud dengan khusyuk.

" Langkahmu sudah benar nak, jika kamu sedang berada dalam masalah, mengaduhlah pada sang Khalik, Allah menolong setiap hambanya yang betul-betul meminta kepada-nya. Allah melihat dari setiap hamba-nya dan mengampuni dosa hamba-Nya yang ingin bertobat.

Isakan tangis Aisyah makin menyayat hati. Wanita tua itu ikut menitipkan air mata mendengar tangisan piluh gadis ini, entah apa yang sudah dialami? Aisyah berterima kasih pada wanita paruh baya itu setidaknya hatinya merasa lega meluapkan semua kegundahannya dan setelah mendengarkan nasihat wanita tadi.

" Makasih ya, Bu. Aku pulang dulu.

Wanita itu tersenyum menenangkan menanggapi ucapan Aisyah.

" Sama-sama, Nak. Semoga Allah memudahkan dari setiap masalahmu.

Suasana pagi hari dengan hawa dingin seolah-olah menembus batin yang sedang luka. Seperti yang dirasa oleh gadis itu, dia berjalan tanpa arah tujuan. Sekujur raga terbelenggu oleh keadaan. Cairan bolah-bolah kristal masih menetes di pipi Aisyah menghapusnya, ia tak ingin ada orang lain yang mengetahui kesedihannya. Tanpa terasa ia telah sampai di rumah megah yang selama ini tempat berteduhnya bersama sang ibu terkasih.

" Aisyah, kamu baru pulang ? Di mana Aryan? Bukankah kalian pergi bersama.

Marni ibu Aisyah tengah menghampiri putrinya yang nampak kacau.

"Tuan dan Nyonya marah-marah semalaman karena menunggu kalian. Bahkan sampai larut malam mereka masih menunggu tapi kalian tidak tidak kunjung datang.

Aisyah menunduk tenggorokan terasa tercekat tidak bisa mengucapkan apa-apa.

"Aisyah dan Aryah kehujanan semalaman dan  Aryan mencari penginapan." ucapnya masih menunduk, belum berani melihat wajah ibunya.

" Lalu di mana Aryan?" Kenapa kalian tidak pulang sama-sama ? Nyonya dan tuan nanti makin marah jika nak Aryan tidak masuk sekolah.

Aisyah terdiam tidak tahu lagi harus mengatakan apa.

"Aisyah masuk dulu ya, Bu. Aku pingin siap-siap takut terlambat. "Ucapnya tanpa peduli ibu memanggil.

Hati Aisyah berdebar-debar memasuki rumah itu, bagaimana jika tuan atau nyonya melihatnya lalu menanyakan Aryan ? Dia harus jawab apa ?

" Kalau begitu aku harus cepat-cepat berangkat ke sekolah," gumamnya.

Ia pun berjalan memasuki rumah dengan pelan agar tidak terlihat oleh pemilik rumah itu.

Marni yang belum melihat kedatangan Aryan sangat khawatir. Ia bertanya pada Aisyah tapi seakan-akan putrinya itu tuli jika ibunya bertanya mengenai Aryan.

" Bu, Aisyah pergi dulu ya.aku piket hari ini jadi harus cepat-cepat ke sekolah," ucapnya sedikit berbohong.

Marni yang melihat putrinya itu seperti menghindari sesuatu merasa heran.

" Ada apa dengan Aisyah ? Biasanya dia selalu menunggu Aryan. Dan sepertinya dia menghindari sesuatu, tapi apa?

Marni masih melongo di tempatnya.

" Bi, apa Aryan dan Aisyah udah pulang?

Nandini mama Aryan keluar menemui Marni menanyakan putranya.

" Emm, anu nyah..itu nak Aryan belum pulang, "ucap Marni gugup.

Nandini mengernyitkan kening, Aisyah belum pulang juga kan ?" tanyanya merasa curiga.

" Anu- nyah,  Aisyah udah pulang tapi dia udah berangkat ke sekolah pagi-pagi, katanya hari ini dia piket jadi buru-buru," jawab Marni makin gugup.

Nandini masih ingin bertanya namun suara motor mengalihkan perhatiannya, ia nampak lega melihat kedatangan putranya.

" Aryan kenapa baru pulang, Sayang ? Kenapa tidak pulang bareng sama, Aisyah ? tanyanya penuh heran karena tidak biasanya putranya seperti ini.

Mereka selalu bersama, hal kecil apapun itu Aisyah ataupun Aryan selalu bersama. Tapi hari ini mereka berpisah.

" Kamu bertengkar sama Aisyah ? Tebakan  Nandini membuat seketika Aryan terdiam mematung di tempatnya.

Nandini yang melihat perubahan putranya seketika mengira jika mereka sedang bertengkar.

" Ya udah masuk mandi sana lalu berangkat ke sekolah.

" Siapkan sarapan untuk Aryan ya, Bi ! "titahnya lalu pergi menyusul Aryan ke kamar.

"Aryan..! Aryan ..!"panggil Nandini pada putranya, pintu dibuka Aryan.

" Ada apa, Mah ? Aryan buru-buru mau ke sekolah," ucapnya seakan menghindari pertanyaan dari mamanya. " Kamu dan Aisyah kenapa ? Tidak biasanya kalian begini, dan Aisyah pun masih pagi sekali dia udah ke sekolah.

Aryan mengernyitkan kening menatap mamanya.

"Jadi Aisyah udah pulang ? Kenapa aku tidak melihatnya ?" tanyanya dalam hati.

" Arya pergi dulu mah, nanti sarapan di sana, "ucapnya seraya mencium pipi mamanya lalu keluar.

Di sebuah bangku kosong terlihat Aisyah menyendiri. Adriyan memperhatikan gadis itu dari kejauhan.

" Syah, kenapa sendiri ? Aku lihat sejak tadi kamu melamun, di mana Aryan ?

Aisyah terlihat gugup mendengar nama Aryan. Aisyah menggeleng .

" Aku tidak tau soal dia, "jawab Aisyah membuat Adriyan melongo.

"Ada apa dengan mereka berdua ?

" Syah, makan yuk di kantin, kamu tenang aja aku yang traktir. Aisyah tersenyum tipis mendengar ajakan Adriyan.

" Ayo ! "Serunya bersamaan lalu pergi menuju kantin.

" Aryan!" Aisyah yang mendengar nama Aryan dipanggil oleh seseorang ia menoleh.

DEG.. DEG

Jantungnya seoalah-olah berhenti berdetak.

Adriyan menarik tangan Aisyah yang tiba-tiba berhenti.

"Kamu kenapa sih ? Cepetan, aku udah lapar," Aisyah menurut.

"Aryan, kamu dari mana sih? Aku menunggumu sejak tadi tapi nggak dateng-dateng.

Aryan cuma menoleh sebentar ke arah suara yang mengajaknya bicara lalu melenggang masuk ke dalam kelas.

"Aryan, kenapa kamu tidak menggubrisku ? Dari tadi aku mengajakmu ngomong tapi kamu enggan menjawabnya.

Kesal Azahra mengepal kua tangannya ia mengirah kalau sikap Aryan berubah karena Aisyah.

Aryan mengikuti ke arah bola mata Zahra dan jantungnya berdegup kencang kala ia melihat Aisyah bersama Adriyan.

" Aku tahu kamu menghindariku Aisyah. Ucapnya dalam hati kemudian menoleh ke arah lain. Ada rasa kesal dan tidak suka melihat sahabatnya itu bersama laki-laki lain.

"Aryan! "Teriak Zahrah kesal karena kekasihnya hanya diam nggak menanggapi sama sekali ucapannya.

" Kamu masih marah sama aku karena ucapanku semalam ? Kalau begitu aku minta maaf.

Aryan yang mendengarkan itu menoleh padanya.

" Tidak perlu minta maaf kamu tidak salah kok. "Ucapnya agar Zahrah lebih tenang karena ia pun sebenarnya malas menanggapinya. "Kamu berubah ya, kenapa?

"Anak kampung itu, iya kan ?

" Rah, aku mohon jangan kaitkan masalah kita dengan Aisyah!" Dia tidak tahu apa-apa. Aisyah tidak suka mencampuri urusan kita, jadi kalau kamu nuduh dia aku tidak terima. "Ucapnya, Lalu meninggalkan Zahrah sendirian di tempatnya.

Zahrah memejamkan mata menahan sesak. Sakit rasanya dapat perlakuan seperti itu dari sang pujaan hati.

" Aryan berubah dan aku tahu apa yang membuatnya kayak gitu.

"Aisyah, yah hanya dia yang bisa membuat Aryan  berubah padanya," tuduh Zahrah pada Aisyah.

Lalu ia menyusul Aryan ke kantin, Zahrah yakin kekasihnya ada di sana.

1
Yuli Ana
jngn2 nanti aisyah sama sodara dina 🥰🥰🥰🥰
Uthie
si Zahra jahatnya kelewatan 😡😡
Atun Ismiyatun
kak suruh aisyah ganti no hp biar tak diteror sama zahra....
Dian Isnawati
lanjut
Uthie
Makin suka....
ditunggu kembali up berikutnya 👍🤗
Daulat Pasaribu
enak benar kamu aryan
Uthie
lanjut yg banyak 💪💪💪😀
Atun Ismiyatun
kak mf jangan biarkan aryan mengambil zidan dri aisyah karena nasab zidan berada ditangan aisyah smpai kapan pun....apalagi aryan seolah tk peduli pd aisyah setelah mengambil mahkotanya dan malah pergi keluar negri tanpa peduli dengan perasaan dan derita aisyah
Daulat Pasaribu
lanjut thor
Uthie
belum saatnya jalan mulusmu Aryan...
setelah Aisyah merasakan segala penderitaan nya dulu sewaktu kau hamili dan TDK kau akui, tapi malah kau Hina dia dengan kemiskinannya 🤨😤
Uthie
Up lagii dongggg 🤗🙏🙏🙏🙏🙏
Uthie
Bagus nya begitu Aisyah.. lebih baik berdua aja dengan Zidan... dari pada maksain hidup dengan laki2 yg dulu pecundang, pengecut, dan TDK bertangungjawab pada kehamilan Zidan 😡👍
Uthie
Cerita yg sukses menarik perhatian sy untuk terus menyimak sedari awal mampirnya 👍👍🤗
Uthie
bagus pak Bram 👍😡
Uthie
sukurin 😜
Uthie
typo : Aisyah= Suci 🙏
Uthie
coba mampir 👍♥️
Yoeni Menil
aryan gk bisa nikah sama aisyah karna nanti pasti tidur sama pacarnya karena mabuk 😁
Daulat Pasaribu
aku sih GK setuju sama Adriyan karna ibunya nenek lampir,kasihan Aisyah punya mertua nenek lampir
Najwa Najwa
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!