NovelToon NovelToon
Terpikat Cinta Mantan Ipar

Terpikat Cinta Mantan Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Duda / Beda Usia / Teen School/College / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Tri Sulis

Saat Elvina bertemu dengan pria yang dulu pernah ada di dalam hatinya ia sangat terkejut karena mereka telah lama tak berjumpa setelah perpisahan antara kakaknya dengan pria tersebut.Namun sapaan dari pria itu justru membuatnya membeku dan ia menjadi salah tingkah karena nyatanya pria itu semakin tampan dan mempesona.
"Vi!"sapanya saat Elvina berada di depan matanya.
Elvina sejenak terdiam sebelum ia dengan gugup menjawab sapaan pria itu.
"K,kak...Andrew!"serunya terbata.
"Kamu sendirian aja disini?"tanya Andrew.
"I,iya Kak."sahutnya gugup.
"Kalo gitu aku permisi dulu ya."pamit Elvina ingin menghindari Andrew.
"Tunggu!"seru Andrew sambil meraih lengan Elvina.
Jantung Elvina berhenti berdetak sejenak ketika Andrew mendadak mendekap tubuh Elvina ke dalam pelukannya.
Ikuti kisah cinta beda usia antara Elvina dan Andrew disini ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Sulis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejadian Semalam

Andrew meninggalkan Elvina sendiri di kolam renang karena tak banyak waktu lagi untuk dirinya bicara dengan Elvina.Awalnya ia ingin sarapan bersama Elvina tapi mendengar semua ucapan Elvina ia tahu pasti jika Elvina masih kesal dengannya.Andrew makan seorang diri dan kembali pergi ke kantor tanpa pamit pada Elvina.

"Kamu mengabaikanku lagi,Kak."batin Elvina sedih.

"Ah,apa sih yang aku harapkan dari orang sedingin itu."batinnya lagi sambil tersenyum kecut.

Setelah kepergian Andrew,Elvina menuju ruang makan untuk sarapan pagi seorang diri.Ya,hanya sendiri karena ia makan menunggu Andrew pergi dari penthouse.

Usai makan tak ada yang bisa ia lakukan selain kuliah secara daring karena Andrew masih melarangnya keluar penthouse.Waktu selama seharian ia gunakan untuk fokus pada mata kuliahnya saat itu.Ketika hari beranjak siang,kuliahnya telah selesai dan Elvina membuka ponselnya dan berselancar di dunia maya.Banyak pesan yang ia terima dari teman SMA dulu.Rata-rata mereka mencari keberadaannya yang menurut kabar pindah keluar kota.Meski begitu tak ada niatan untuk membalas pesan mereka dan ia justu meletakkan kembali ponselnya di atas nakas.

"Aku bagai burung dalam sangkar."batinnya sedih.

Dipandangi langit luas dari jendela kamarnya yang terbuka lebar.Angannya melambung tinggi dan menyusuri tiap mimpi yang ingin ia raih.

Beberapa lamanya ia hanya memandangi langit siang itu hingga hari beranjak sore.Kedatangan Andrew membuatnya tersadar dari lamunan lalu ia lihat Andrew membersihkan diri kemudian kembali keluar setelah berganti pakaian dan dandanan rapi.Ingin rasanya ia bertanya kemana sang suami akan pergi tapi ia sadar bahwa dirinya tak memiliki hak untuk bertanya.Elvina hanya memandangi gerak Andrew hingga Andrew menghilang di balik pintu kamarnya.

Beberapa saat kemudian Andrew sampai di sebuah club mewah untuk bertemu dengan teman-teman kuliahnya dulu.Edward tak terlihat ada di sana tetapi beberapa teman kuliahnya mengundang dirinya untuk berkumpul di club tersebut.

"Hai,Ndrew apa kabar?"tanya salah seorangnya.

"Aku,oke sih."jawabnya singkat.

"Aku dengar kamu sedang sibuk dengan bisnis kakekmu ya?"tanyanya.

"Ya begitulah."jawabnya.

Setelah itu tanpa ia ketahui seorang wanita yang ia kenali tiba di sana.

"Hai,Ndrew!"sapanya.

"Stella."ujar Andrew.

"Seneng banget ketemu kamu disini."sahutnya.

"Ngapain kamu disini?"tanya Andrew.

"Healing bentar cari hiburan."jawabnya.

"Oya istri kamu mana?"tanya Stella lagi.

"Ada di penthouse."jawab Andrew.

"Kenapa ga di ajak sih?"tanya Stella.

"Ga papa."jawabnya singkat.

Setelah itu Andrew tak begitu banyak bicara hanya menjawab saat di tanya.Dia yang terlahir dengan sikap dingin memang susah untuk berbincang dengan orang lain.

Beberapa saat kemudian teman-teman Andrew mengajaknya minum.Katanya sekedar untuk bersenang-senang dan menghibur diri.Meskipun Andrew telah terbiasa dengan minuman beralkohol tetapi ia tak pernah minum sebanyak seperti hari itu sehingga ia pun di buat mabuk oleh temannya.Orang pertama yang paling girang melihat Andrew mabuk adalah Stella.Ia memiliki rencana buruk untuk membuat Andrew berpisah dari Elvina.Tapi Stella tak tahu jika Tuan Jorce selalu mengawasi setiap gerak-gerik Andrew dan kemana dia pergi melalui asistennya sehingga saat Andrew tengah mabuk parah saat itu dan Stella hendak membawanya pergi,Aiden merebut Andrew dari tangan Stella.

"Biar Tuan Muda saya antar pulang!"serunya sambil berlalu dari sisi Stella dengan membopong tubuh Andrew yang terhuyung-huyung karena pengaruh minuman.

"Eh,eh kok main bawa aja sih!"seru Stella protes.

Namun protesnya terasa percuma karena Aiden telah berlalu dari hadapannya dengan membawa Andrew.

Aiden membawa Andrew pulang ke penthouse-nya.Saat itu hari telah larut malam dan Elvina yang mendengar keributan karena Andrew yang meracau tidak jelas bergegas menghampirinya.

"Ada apa dengan Kak Andrew,Tuan?"tanya Elvina pada Aiden.

"Tuan Muda mabuk,Nona.Tolong urus beliau karena saya harus kembali melapor pada Tuan Besar."jawab Aiden.

"Baiklah,Tuan.Sini biar aku bawa Kak Andrew!"pinta Elvina pada Aiden.

Aiden menyerahkan Andrew pada Elvina lalu ia pergi dari penthouse Andrew pulang ke rumahnya.Malam itu dengan susah payah Elvina membawa Adrew menuju kamarnya dan mengurus Andrew sebaik mungkin.

Sesampainya di dalam kamar,Elvina membaringkan Andrew di atas ranjang lalu melepaskan sepatu serta jaket yang dikenakan.Setelah itu Elvina menyeka wajah dan leher Andrew dengan handuk wajah yang ia celupkan pada air hangat.Untuk beberapa saat mata Andrew terbuka lalu memandangi wajah Elvina yang masih fokus menyekanya.Saat Elvina meletakkan handuk kecil di baskom dan hendak pergi meninggalkan Andrew di sana,Andrew meraih tangan Elvina dan memintanya untuk tetap di sampingnya.

"Jangan pergi!Jangan tinggalin aku!"seru Andrew sambil menarik tangan Elvina.

"Eh,eh,eh apaan sih Kak."ujar Elvina yang oleng lalu terjatuh di atas dada bidang Andrew.

Wajah mereka saling berhadapan dan jaraknya sangat dekat hingga Andrew mengikis jarak diantara mereka dan membuat bibir mereka saling bertemu.

"I love you,Vina!"bisik Andrew di telinga Elvina.

Elvina hanya diam tanpa bisa berkata-kata lalu ia mencoba untuk bangkit dari tubuh Andrew tapi Andrew menahannya untuk tidak menjauh darinya.

Sekeras apapun usahanya ingin melepaskan diri dari Andrew tapi sekuat itu juga Andrew menahannya.

"Kak,jangan kayak gini."ujar Elvina.

"Bukankah sah-sah aja aku mau lakuin apapun sama kamu.Aku ingin hakku malam ini!"seru Andrew.

"Lepas,Kakak mabuk jangan asal bicara."pinta Elvina.

Andrew tak menggubris permintaan Elvina dan ia justru menarik tubuh Elvina hingga terbaring di atas ranjang lalu ia mengungkung tubuh Elvina di bawahnya.

"Aku mohon lepaskan aku.Kakak ga sadar saat ini!"mohon Elvina.

Tak mau mendengar apa yang Elvina katakan akhirnya Andrew mulai melancarkan aksinya dan malam itu mereka melakukan apa yang harusnya mereka lakukan meskipun Elvina berulang kali mencoba menolak hingga air mata mengalir di pipinya saat Andrew menyelesaikan penyaluran hasratnya.

Ketika Elvina lelah dengan tangisnya tanpa sadar ia memejamkan mata di samping pria yang berstatus sebagai suaminya itu.Saat pagi menjelang,Elvina lebih dulu terbangun dan bergegas membersihkan dirinya di toilet dalam kamar tersebut.Sementara itu ketika Elvina masih berada di toilet dalam kamarnya,Andrew baru saja tersadar tetapi rasa pusing di kepalanya begitu menyiksa sehingga ia beberapa kali memukul pelan kepalanya berharap rasa pusing di kepalanya bisa hilang.Sayangnya ia masih saja merasa pusing tetapi hari ini ia harus berangkat ke kantor untuk menjalankan tugasnya sebagai pimpinan di sana.Dengan perlahan ia membuka selimut yang membalut tubuhnya tetapi ia baru menyadari jika dirinya tak mengenakan apa-apa terlebih ia melihat noda merah di kain yang membungkus ranjangnya.

"Apa ini?"tanyanya bingung.

Ia tak ingat apa yang terjadi semalam karena saat itu ia tengah dalam keadaan tak sadar.Perlahan bayangan semalam berputar di ingatannya dan ia menyesali akan kebodohannya.

"Oh,shit apa aku benar-benar gila!"serunya mengumpat dirinya sendiri.

Ia tak tahu bagaimana dengan Elvina saat ini.Sesaat kemudian Elvina keluar dari dalam kamar mandi dan telah rapi sedangkan saat baru saja ia akan mengatakan sesuatu,Elvina lebih dulu bicara padanya dengan menundukkan kepala.

"Maaf,Kak hari ini aku harus kuliah.Terlepas kamu ijinkan ato ga aku akan tetap berangkat ke kampus,permisi."ujar Elvina kemudian berlalu dari hadapan Elvina.

Ia tak bisa mengejar Elvina dan hanya bisa beranjak menuju toilet untuk membersihkan dirinya.Setelah selesai dengan ritual mandinya Andrew segera menuju ruang makan untuk sarapan pagi.

1
sarinah najwa
lanjut lagi💪💪💪💪🥰🥰🥰
Tri Sulis: oke kak mari kita lanjut
total 1 replies
sarinah najwa
lanjut lagi 💪💪💪🥰
Ahmad Syabani
Jangan lama2 ya up nya tor!!!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!