Demi uang operasi untuk adik nya, Amelia rela menjual rahim nya kepada seorang misterius dengan topeng serigala di wajahnya.
Tanpa tahu bagaimana identitas maupun Wajah pria yang menanamkan benih nya di rahim milik nya.
Dan pada akhirnya Amelia melahirkan bayi untuk pria itu, dan perjanjian pun berakhir. Amelia pergi dengan membawa uang kompensasi dan juga kesembuhan adik kesayangannya.
Apakah Amelia akan kembali bertemu dengan bayi nya, dan apa Amelia akan tahu siapa pria di balik topeng serigala itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Di kediaman Marcell...
Indira nampak resah, Ia memainkan handphonenya dan rasanya tak menentu. Hatinya terasa panas, tubuhnya gerah dan pikirannya benar-benar berantakan. Ia memikirkan Marcell yang pamit, untuk menghampiri Amelia.
Meskipun Indira berusaha untuk rela, tapi tetap saja. Wanita tetaplah wanita, tak ada seorang istri yang rela jika suaminya bersama wanita lain.
"Bagaimana ini, apakah aku harus menelpon Marcell?" Batinnya yang resah.
"Tapi tidak, aku harus menahannya. Ini semua tidak akan lama dan tidak untuk selamanya." Pikirannya kembali.
Akhirnya setelah bergelut lama dengan hati dan pikirannya. Ia memutuskan untuk tidur dan tidak ingin memikirkan apa-apa lagi.
Keesokan harinya...
Amelia nampak tengah bangun, Ia pergi ke dapur dan menyiapkan sarapan untuk lelaki yang masih berbaring. Amelia memutuskan untuk membuat nasi goreng seperti semalam.
"Eem, seperti sudah sempurna!" Ucapnya merasa puas dengan hasil masakannya.
Setelah selesai, Amelia pergi ke kamar dan terlihat Marcell masih tertidur. Dan disaat Amelia mendekat, topeng serigala nampak tergeser dan Ia memperhatikan dengan lekat.
"Wajahnya...!"
Marcell membuka matanya dan menatap Amelia yang memperhatikan wajahnya. Marcell, langsung merapikan topengnya dan bangkit.
"Apa yang kamu lihat, kenapa kamu mengganggu saya tidur?"
Amelia nama malu, pipinya mulai memerah. "Maaf saya tidak bermaksud mengganggu anda! Tapi ini sudah jam enam pagi, saya takut anda terlambat untuk pergi bekerja." Tuturnya.
Marcell menganggukkan kepalanya dan pergi ke kamar mandi. "Siapkan kemeja biru untuk saya!" Teriaknya.
"Baik!"
Amelia menyiapkan baju yang diminta Marcell. Ia nampak tersenyum, melihat kemeja yang ada di hadapannya. Ia nampak membayangkan wajah di balik topeng serigala itu.
"Sepertinya wajah lelaki itu tampan, tapi kenapa dia harus memakai topeng. Apa jangan-jangan bibirnya sumbing atau wajahnya cacat." Batinnya yang terus menduga-duga.
Akhirnya Marcell keluar dan memperhatikan Amelia yang diam berdiri dan tak bergerak.
"Apa yang kamu lakukan, jangan-jangan bajunya kamu rusak?" Tuduh Marcell.
"Ti.. tidak, saya tidak berani! Oh iya, saya sudah menyiapkan nasi goreng untuk sarapan. Dan sebaiknya anda bersiap, karena waktu akan tak terasa." Jawab Amelia.
Marcell tersenyum di balik topeng, Ia tak menyangka jika Amelia akan menyiapkan sarapan untuknya. Dan jika di bandingkan dengan Indira, Amelia benar-benar berbeda. Meskipun dia tidak tahu wajah Marcell, tapi dia bersedia melayaninya seperti seorang istri.
Setelah selesai menggunakan pakaiannya, Marcell turun dan memakan nasi goreng buatan Amelia. Dan sekali lagi, lidahnya nampak menikmati setiap suapan dan Ia merasa puas.
Setelah Amelia mandi, dia turun dan menghampiri Marcell. Dia nampak menyiapkan air minum dan mengupas buah-buahan.
Marcell memperhatikan dengan tenang dan tersenyum. "Kenapa kamu tidak makan?" Tanyanya.
"Saya belum lapar!"
Marcell mengangguk. "Hari ini kamu mau kemana?" Tanya Marcell kembali.
"Mungkin saya akan ke rumah sakit untuk menjenguk Dimas dan membawakan makanan." Jawabnya sambil tersenyum.
"Kenapa kamu tidak kerja, apa kamu kebagian sip malam?"
"Emm, saya sudah berhenti!" Jawab Amelia singkat.
"Kenapa?"
Amelia menggelengkan kepalanya dan tak menjawab. Marcell mengerti dan tak mau ikut campur. Setelah selesai, Marcell bangkit dan memberikan beberapa lembar uang kertas merah.
"Ini untuk keperluan kamu hari ini!" Ucapnya sambil memberikan uang tersebut.
"Tidak usah, saya masih punya uang!" Jawab Amelia menolak.
"Saya tidak suka di tolak, lagi pula kamu sekarang adalah kewajiban saya. Dan ambillah, jangan membuat saya marah!" Tegas Marcell.
Amelia mengambil uang tersebut dan berterima kasih sambil memberikan senyumannya. Amelia mengantar Marcell sampai depan rumah.
"Hati-hati di jalan dan jangan lupa untuk makan!"
cuma ada sedikit hiperbola di beberapa bagian.
kritik dikit ya tor 🙏
anak umur 2 tahun udah gentayangan sendiri di taman dan dengan mudahnya diajak pergi orang asing, padahal orang kaya.
aku orang susah, walaupun anakku udah TK (5-6 th) kalo kemana mana pasti ku temenin.
lah itu orang kaya, umur 2 tahun lagi!
lebih masuk akal kalo ada pelayan yang nemenin tu anak kemana mana.
gaya bicara ziana juga terlalu smart untuk anak 2 th.
anak kecil kalo ditanya berapa umurnya, 90% akan jawab dengan gelengan kepala atau nunjukin 5 bahkan 10 jarinya sekaligus.
ziana dengan mudahnya bilang 2 tahun 2 bulan.
haha u gotta be kidding me!
punten ya tor 🙏
tapi saya mah ga bisa bikin cerita sebagus ini haha cuma bisa baca doang.
tetep semangat berkarya ya tor, semoga karya selanjutnya akan jauh lebih baik 👍
tp bila saat itu ada berbeda hanya bisa menjaga hati
agar tak berharap buat kesedihan itu hadir
fokus otaknya cuman 1
beda dg perempuan yg multi
reward n panishmen