NovelToon NovelToon
Ramadan In Love

Ramadan In Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:17k
Nilai: 5
Nama Author: Astéria Omorfina

Putus dari Karina tidak membuat Rama larut dalam kesedihan. Justru dengan putusnya dia dengan Karina merupakan hal yang baik, karena Karina ternyata pintar bermain di belakang Rama.
Kehadiran seorang gadis bersahaja dalam hidup Rama, telah membuat semangatnya yang meredup, bersinar kembali. Tetapi ada saja pihak-pihak yang ingin memisahkan Rama dengannya. Bagaimana perjalanan kisah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astéria Omorfina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 Menikah

Fitri tercengang dengan ucapan jujur dan spontan dari Adam. Dia tidak menyangka sama sekali jika pria yang baru saja dia kenal kurang dari sehari itu ternyata sungguh-sungguh. Sorot mata Adam yang teduh begitu menenangkan hati Fitri. Sorot mata yang menunjukkan keteduhan, ketulusan, kasih sayang, serta harapan.

“Dok-dokter … ap-pakah se-rius?” Rona ketegangan terpancar dari wajah Fitri. Sementara Adam tampak begitu tenang. Dia kian mendekat ke sisi pembaringan gadis itu. Dia mengangguk.

“Saya sudah tahu ceritamu dari Bu Asih. Dia sudah cerita tadi sewaktu kamu belum sadar.” Adam berbicara tidak formal, seakan dia sudah kenal lama dengan Fitri. “Saya yang akan menjadi ayah bayimu. Apakah kamu bersedia?”

Fitri hanya terdiam. Entah apa yang Fitri rasakan saat itu. Semua rasa bercampur aduk jadi satu. Bahagia, sedih, rasa bersalah, haru, semua tidak bisa diungkapkannya. Pesona Adam yang begitu kuat, telah membuatnya tunduk dan luluh. Ibarat kata, dosa-dosanya yang begitu terlihat menggunung kini kian menipis.

“Setiap orang memiliki masa lalu, tetapi masa lalu hendaknya menjadi pelajaran untuk masa depan. Tidak da kata terlambat untuk memperbaikinya.” Adam kini sudah duduk di kursi sisi pembaringan Fitri. Jemarinya menggenggam jemari Fitri yang masih lemah. Keduanya bersitatap penuh arti. “Saya mencintaimu, sejak kapan saya juga tidak tahu. Tapi saya yakin kamu adalah jodoh terbaik untuk saya.”

Haru menghias keduanya. Adam bercerita pada Fitri tentang masa lalunya pada Fitri, dia mendengarkan dengan saksama.

“Saya memiliki masa lalu yang mungkin juga hampir sama dengan beberapa orang. Saya adalah bayi yang dulu dibuang oleh orang tua saya, karena mereka tidak menginginkannya. Saya dianggap aib oleh mereka, karena lahir dari luar pernikahan yang sah, lalu …” Suara Adam tercekat. Dia mengingat cerita orang tua angkatnya yang mendengar suara tangis bayi di malam hari.

“Orang tua saya meletakkan saya di depan pintu rumah seseorang. Dia meminta orang tua saya agar merawat saya dan menganggap anak sendiri. Beruntung saya Fit, dapat orang tua angkat yang baik. Meski mereka juga memiliki anak kandung sendiri, tidak pernah membedakan. Dari sinilah, saya ingin menikahimu. Bukan karena kasihan ataupun iba, saya tulus mencintaimu.”

“Tapi bagaimana dengan kedua orang tua angkatmu? Bagaimana jika mereka tidak setuju.”

“Saya akan bicara dengan mereka. Saya lebih tahu bagaimana cara menghadapi mereka. Kamu jangan khawatirkan itu semua. Pikirkan kesehatanmu dan bayi kita.”

Suatu kalimat tak terduga yang membuat Fitri kian terharu ketika Adam menyebut bayi kita, bukan bayimu. Suatu ucapan jujur dan tulus dari Adam membuat Fitri kian yakin jika Adam memang bersungguh-sungguh mencintainya. Dia sangat bersyukur ada pria seperti Adam yang mau menerima dirinya apa adanya.

Fitri bercerita jika dirinya yatim piatu dan tinggal dengan paman dan bibinya di kampung. Keadaan ekonomi mereka serba kekurangan. Fitri hanya mampu meneruskan pendidikannya hingga sekolah lanjutan pertama. Dia tidak ingin membuat beban paman dan bibinya lebih berat, terlebih nenek Fitri waktu itu sakit-sakitan, serta membutuhkan biaya untuk berobat. Dia berinisiatif mengikuti jejak temannya yang bekerja di pabrik di kota. Dari penghasilannya, dia bisa menyisihkan sedikit uang untuk dikirimkan ke kampung.

Naas bagi Fitri, suatu hari, pemuda yang selama ini memiliki rasa padanya, merenggut kesuciannya dengan paksa di bawah ancaman. Berulang kali dia melakukannya pada Fitri, hingga dia hamil untuk yang pertama kalinya. Hanya saja, pemuda itu tidak mau bertanggung jawab. Justru dia menyuruh Fitri menggugurkan kandungannya. Hidup yang sangat menyedihkan bagi Fitri. Setelah itu, Fitri berhenti bekerja dan beralih profesi menjadi seorang penjaja cinta.

“Aku sangat kotor, Mas, aku sangat kotor …,” ucapnya dengan lirih dan tubuhnya gemetar, “ Mas mau menerimaku yang kotor ini?” Dia menyeka air matanya yang kian deras. Adam tidak tega, dia memeluk dengan lembut gadis itu.

“Lupakanlah semua itu, saatnya kita buka lembaram baru. Tidak ada seorang pun manusia yang luput dari dosa. Aku sungguh mencintaimu, menikahlaha denganku.”

Asih yang melihat dari luar begitu terharu. Dia sangat menyayangi Fitri seperti adiknya sendiri. Selama Fitri hadir di keluarganya, hasil jualan Asih semakin meningkat bahkan keuntungannya lebih banyak. Kehadiran Fitri baginya adalah anugerah.

*

Adam tengah berbicara dengan kedua orang tua angkatnya. Mengungkapkan keinginannya untuk menikahi Fitri yang juga pasiennya. Menceritakan kondisi Fitri yang tengah berbadan dua. Semua tidak ada yang ditutupinya.

“Begitulah ceritanya, Yah, Bun. Dia depresi, padahal janin bisa terganggu jika kesehatan mental ibunya terganggu.”

“Bunda mengerti, Dam. Semoga kamu tidak terluka lagi seperti sebelumnya,” tutur Bunda dengan lembut. Baginya, Adam adalah anak pembawa berkah di keluarga mereka.

“Iya, Dam. Ayah dan Bunda hanya bisa mendoakan yang terbaik untukmu. Jika memang kamu mantap, lakukanlah,” kata ayahnya pada Adam.

Adam sangat terharu, dia tidak menyangka jika kedua orang tuanya akan setuju. Bagaimanapun Adam sudah dewasa dan berhak memilih. Dia bergantian mencium tangan orang tuanya sebagai tanda syukur.

“Setelah menikah, Adam mau tinggal sendiri sama istri, Yah, Bun,” Adam mengungkapkan keinginannya.

“Boleh, Nak. Tapi sebaiknya, sementara kalian tinggal di sini dulu,” kata Bunda Adam.

“Kamu bisa nempatin rumah lama kita, Dam. Yang ada di pertigaan jalan menuju kota,” kata Ayah melanjutkan. “Ayah setuju dengan usul Bunda. Sebaiknya kalian tinggal sementara dulu bersama kami. Nanti Ayah yang akan menyuruh orang buat beres-beres rumah lama.”

“Terima kasih, Yah. Adam akan lakukan yang terbaik.”

“Ayah bangga padamu, Nak.”

*

Beberapa hari kemudian, Adam menikahi Fitri. Mereka melangsungkan pernikahan di kediaman Asih. Paman dan Bibi Fitri juga diundang. Mereka terharu, keponakan mereka telah menikah dan menemukan jodoh yang tepat. Fitri sangat bahagia dengan status yang disandangnya kini. Wajahnya memancarkan kebahagiaan yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Kini dia berstatus sebagai Nyonya Adam Pradana.

“Aku bahagia bersamamu. Kita akan arungi bahtera ini bersama.” Adam memeluk erat istrinya yang kini begitu nyaman bersandar di dada bidangnya. Fitri mendongakkan kepalanya, menatap lekat wajah pria yang kini menjadi suaminya.

“Terima kasih, Mas. Kamu sudah mengeluarkanku dari lumpur dosa. Aku akan memperbaiki diriku.”

“Iya, Sayang. Aku tahu. Jangan sedih ya? Ada kehidupam di rahimmu ini. Jaga dia baik-baik. Dia adalah amanah buat kita.” Adam mencium kening istrinya dengan penuh kasih sayang. “Anak Ayah yang pinter ya di sini, besok kita main sama-sama ya, Nak?” Adam mendekatkan kepalanya di perut Fitri, dia sedang mengajak janin itu berbicara. Diusapnya pelan perut itu dan diciumnya. Fitri sangat terharu dan bahagia.

“Kamar ini adalah saksi malam pertama kita nanti.” Adam tersenyum tulus. Sedangkan Fitri menyimpan kecanggungan di hatinya.

1
Amin Srgfoo
jadi bibit pembinor si wildan
Irene Puspitasari
sangat menarik
Tuti Marlini
Aisyah SM Rama sweet trs ya ga prnh ad konflik2 kecil padahal itu bumbu2 rumah tangga loh
Astéria Omorfina: ada nanti kak. ini belum tak munculin aja.
total 1 replies
Tuti Marlini
makanya Fitri jangan cepat putus asa dr Rahmat Allah,skrng kamu sudah membuktikan sendiri kn bahwa kebahagiaan dan pertolongan Allah SWT itu datang d waktu yg tepat
Tuti Marlini: sama2 kak othor, terus berkarya ya kak aq suka cerita nya
Astéria Omorfina: Terima kasih Kak🙏🏻
total 2 replies
Iqlima Al Jazira
Masya Allah
Iqlima Al Jazira
Masya Allah..
sweet nya kebangetan thor🥰
Rama Daini Daini
Aisyah cerdas amat siih
Iqlima Al Jazira
sweet bgt sich😊
next thor
Astéria Omorfina: 🫡🫡🫡🫡siap kak
total 1 replies
Amin Srgfoo
bagus ceritanya
Astéria Omorfina: Terima kasih, Kak🥰🙏🏻
total 1 replies
Nor Aini
mungkin kh bapaknya aisyah
sri rahayu rahayu
Luar biasa
Astéria Omorfina: terima kasih, Kak. 🙏🏻
total 1 replies
☘☘☘yudingtis2me🍂🍋
Jleb banget plot twist-nya!
Katherine Caman
Bisa baca cerita berkualitas tanpa perlu keluar rumah, siapa sangka? 🙌
Astéria Omorfina: Terima kasih Kak🙏🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!