KABUR DARI AYAH ANAKKU
Hari ini terasa menyejukkan bagi Lily yang baru saja terbangun dari tidurnya, gadis yatim piatu ini mulai bersiap - siap untuk menyiapkan sarapan bagi adik-adiknya yang berada di panti asuhan sebelum dirinya pergi bekerja paruh waktu.
Hari ini, dia akan bekerja sebagai pelayan di sebuah acara pesta ulang tahun perusahaan teknologi terkemuka di negerinya.
Meskipun hal ini harus membuat Lily bekerja dari pagi sampai malam, tapi dengan insentif yang diberikan membuat Lily langsung menyetujui tawaran pekerjaan yang diberikan oleh Donna kepada dirinya.
Saat ini panti asuhan sedang kekurangan dana, terutama untuk kebutuhan anak - anak yang dirawat disini, sehingga tak urung Lily sebagai anak tertua harus ikut bekerja menyumbang tenaga dan uang demi kelangsungan hidup mereka.
"Lily, kamu kok sudah bangun jam segini? Kamu tidur lagi saja. Biar bunda yang siapin sarapan untuk adik - adik. Kamu kan harus berangkat kerja sampai malam, nanti kamu kecapekan nak" sahut Bunda Rosa yang juga ikut terbangun.
"Nggak apa - apa bunda, Lily nggak capek kok. Lily senang bisa bantu bunda siapin makanan buat adik - adik. Ini udah mau selesai kok" balas Lily seraya mendorong bundanya ke ruang tamu dan memijat pundaknya.
Meskipun bunda Rosa bukanlah ibu kandung Lily, tapi Lily sangat menyayangi wanita ini sepenuh hatinya.
Sejak kecil Lily sudah ditinggalkan di panti asuhan, dan bunda Rosa lah yang menemukan serta merawat Lily sampai sekarang.
Selama ini sudah ada beberapa orang tua yang datang untuk mengadopsi Lily, tapi Lily selalu bertingkah nakal dihadapan mereka sehingga membuat Lily batal untuk diadopsi.
Hal itu Lily lakukan karena dirinya tidak ingin berpisah dengan bunda Rosa yang hidup sebatang kara mengurus panti asuhan setelah kepergian suaminya. Lily juga lebih menginginkan agar adik - adiknya saja yang di adopsi supaya kehidupan adiknya jauh lebih baik.
Beberapa Jam Kemudian......
"Bunda Lily berangkat kerja dulu ya, doain kerjaan aku lancar supaya bisa bawa duit yang banyak" seru Lily.
"Amin sayang...."
"Adik - adik jangan bikin repot bunda ya, nanti kalau jadi anak baik. Kakak belikan kalian semua coklat" rayu Lily kepada adik - adiknya itu.
"Baik kak....." Seru bocah - bocah kecil itu dengan wajah gembira, sementara bunda Rosa hanya menggelengkan kepala melihat Lily begitu memanjakan adik - adiknya.
...****************...
"Wah perusahaan ini rupanya besar sekali" Lily menatap takjub dihalaman gedung perusahaan yang berdiri megah didepannya.
"Pantas saja mereka bisa membayar mahal hanya untuk bekerja selama beberapa jam saja" batin Lily.
Tanpa menunggu lama, Lily bergegas masuk kedalam area gedung setelah menunjukkan surat rekomendasi, Lily pun diijinkan masuk kedalam gedung dan diarahkan untuk masuk kedalam ruangan dimana acara akan berlangsung.
"Lilyana?" Tanya seorang perempuan yang tampaknya merupakan penanggung jawab para pelayan yang akan bekerja disana.
"Iya betul Miss Abigail" sahut Lily setelah membaca name tag di dadanya.
"Ini seragam kamu, kamu ganti dulu ya pakai ini. Setelah itu langsung bantu yang lain mengatur meja dan kursi yang ada di ruangan pesta" perintah Abigail.
Lily pun bergegas menuruti perintah Abigail dengan patuh, tanpa kesulitan Lily yang memiliki sikap ceria dan ramah menjadi cepat beradaptasi dengan rekan - rekan kerjanya.
"Lily tolong kamu taruh kursi itu disebelah sana, itu kursi untuk tamu - tamu penting" ucap Sharon rekan kerjanya.
"Oke...."
"Wah kamu semangat sekali Lily, rasanya semuanya jadi selesai lebih cepat" puji Sharon.
"Terima kasih, kalau selesai lebih cepat artinya kita bisa beristirahat lebih cepat sampai pesta akan dimulai" kata Lily sambil tertawa.
"Hahaha. Kau benar, sudah tidak ada lagi yang kita kerjakan. Lebih baik kita semua pergi makan siang. Miss Abigail sudah mengatakan kalau pekerjaan kita sudah selesai kita bisa beristirahat dan makan siang dis kantin kantor ini secara gratis" ucap Sharon.
"Clap...clap..." Suara tepukan tangan panggilan dari Abigail membuat semua orang langsung menghampiri Abigail dan berbaris dengan rapi.
"Semuanya karena tugas kita sudah selesai kita bisa beristirahat sejenak selama kurang lebih dua jam sampai makanan dan minuman untuk pesta berdatangan. Kalian bisa beristirahat atau makan siang dimanapun kalian inginkan selama tidak berada di kantin. Aku sarankan kalian bisa makan di ruang ganti" ucap Abigail.
"Ehm maaf Miss, bukankah kita boleh makan di kantin perusahaan ini ya?" tanya Sharon.
"Siapa yang bilang seperti itu? Kalau kau karyawan perusahaan ini kau boleh makan disana. Kalau bukan kau harus makan dimanapun kau bisa itu terserah padamu" sahut Abigail sinis sambil berlalu meninggalkan mereka.
"Sudah Sharon, jangan marah. Yang penting kita masih bisa beristirahat sejenak. Lebih baik kita makan siang sekarang" Ajak Lily.
"Kau benar, harusnya aku tidak banyak berharap soal ini" keluh Sharon.
Disela - sela mereka sedang berbincang, tiba - tiba segerombolan pria masuk kedalam ruang pesta. Sepertinya mereka ingin meninjau persiapan pesta tersebut.
Lily, dan yang lain hanya diam memperhatikan dari kejauhan tanpa berani mengatakan apapun.
"Pria itu adalah CEO perusahaan ini" Bisik Sharon pada Lily.
"Yang benar, dia masih semuda itu dan sudah menjadi CEO? Hebat sekali" puji Lily penuh kagum.
"Jangan tertipu dengan penampilan luarnya, dari yang pernah aku dengar, dia itu juga seorang mafia yang kejam. Selain itu dia juga suka bergonta ganti wanita. Tak heran kalau setiap hari ada saja wanita berbeda yang datang menemuinya" lanjut Sharon.
"Hush.... Jangan bicara sembarangan. Kalau apa yang kamu katakan tidak benar, itu bisa menjadi fitnah" ucap Lily mengingatkan.
"Terserah saja kalau kamu tidak percaya, tapi kamu harus berhati - hati jangan pernah terlibat dengan dia. Kalau kamu masih sayang sama hidupmu" ujar Sharon menambahkan.
"Sudahlah, daripada itu lebih baik kita pergi makan siang" ajak Sharon kemudian.
Lily mengangguk dan mengikuti Sharon beserta rekannya keluar dari pintu yang lain sambil matanya melihat kearah Jason hingga tanpa sengaja kedua mata mereka saling bertatapan dan membuat Lily terkejut lalu memalingkan wajahnya kemudian berlari mengejar Sharon yang sudah terlebih dulu keluar.
"Siapa mereka?" tanya Jason kepada Gilbert asisten pribadinya.
"Sepertinya mereka adalah pelayan yang akan bekerja di pesta nanti. Apa ada masalah?" tanya Gilbert.
"Tidak... Tidak ada apa - apa" jawab Jason kemudian.
"Sepertinya aku pernah melihat salah satu dari mereka" batin Jason.
"Sepertinya aku salah lihat"
Jason pun melanjutkan kegiatannya dan pergi sesaat kemudian.
"Oh ya, Claudia sudah menunggumu di ruang kerjamu. Dia bilang kalau kalian ada janji bertemu" sahut Gilbert.
"Ah ya benar, kalau begitu jangan biarkan siapapun masuk kedalam ruang kerjaku. Aku ingin beristirahat sebentar" kata Jason seraya menyunggingkan senyum di wajahnya.
"Pastikan kalau kau menggunakan pengaman, kau tidak ingin kan ada skandal kau menghamili model top negeri ini" saran Gilbert hanya ditanggapi santai oleh Jason.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Bundanya Pandu Pharamadina
like
favorit
👍❤
2024-05-24
0
Deasy Dahlan
salam kenal thor... semoga ceritanya selalu menarik thorr
2024-05-21
1
nova sari
aku mampir
2024-05-12
1