Raisha mahasiswa cantik dan ceria jatuh cinta dengan Arvan Wijaya pria dingin yang menyimpan banyak rahasia.
Akankah setelah mengetahui Arvan pria beristri Raisha akan berhenti mencintai atau tetap mencintai nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nayla_archie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 34
Di luar ruangan terjadi kegaduhan setelah papa Abbas mengatakan hal itu pada mereka, dan mereka tampak shock apalagi mama Tari ia sungguh terkejut mendengar nya sedangkan Raisha hanya mematung mendengar ucapan sang papa bagaimana dia menikah pacar saja tidak punya sedangkan Arvan ia menganggap nya sudah jadi mantan namun lelaki itu saja yang bebal dan malah meniduri nya dengan lancang.
Sedangkan Arvan ia masih di dalam ruangan tersebut ia memilih duduk di kursi tunggu dan ia mencoba mengirim pesan pada sang asisten untuk menyusul nya ke sini karna ia juga butuh saksi nikah juga
Sedangkan sang oma saat ini sedang tertidur setelah berbicara dengan menantu nya tersebut
"pa emang oma gak punya pilihan lain apa, aku tuh belum pengin nikah pa" ucap Raisha setengah memohon
"oma mu gak mau keinginan lain dan kamu juga harus menikah hari ini juga karna oma sudah punya calon nya" mama Tari dan Raisha langsung shock mendengar nya
APA
"papa gak bercanda kan, yang bener aja pa emang nikah boleh dadakan kaya gitu" ucap mama Tari "dan siapa calon nya papa" sambung nya lagi pada sang suami
"siapa lagi, kalo bukan orang yang sekarang ada di dalam" ucap nya sambil mengangkat dagu nya
Mama Tari langsung mendelik tak percaya bagaimana bisa ibu nya menginginkan cucu nya menikah dengan pria beristri sedangkan Raisha memilih untuk diam karna dia tidak bisa berkata kata lagi. Takdir macam apa ini. Gumamnya
Akhirnya setelah 2 jam lebih mereka berembug akhir nya Raisha setuju menikah dengan Arvan lelaki itu merasa menang karna ia merasa tidak sia sia ikut wanita nya ke berkunjung kesini, ia pulang dengan membawa jackpot besar dan ia tersenyum penuh kemenangan dan beberapa menit kemudian sang asisten Bastian beserta sang sekertaris Lidia telah sampai di rumah sakit mereka berdua tampak ngos ngosan dan peluh nya bercucuran di area wajah, bagaimana tidak ia harus menyiapkan seserahan pernikahan dan juga ia harus mencari gaun pengantin beserta cincin nya sekalian alhasil mereka lelah lahir batin.
"gajian nanti saya akan kasih bonus dobel untuk kalian berdua" ucap Arvan dengan enteng
"sekalian libur satu minggu bos" celetuk Lidia yang langsung mendapat tatapan maut dari sang bos
"jangan harap, kalo mau cuti seminggu lebih baik cuti selama nya" jawab Arvan dengan tegas
"bonus kali bos kan bos yang nikah tapi kami yang pusing" seloroh nya dan sang asisten pun ikut mengangguk tanda setuju.
"kalo begitu saya ambil kembali bonus gaji nya" ucap nya sambil berlalu meninggalkan bawahan nya sedangkan yang ditinggal hanya bisa menggerutu tak terima
Kemudian lelaki itu masuk kedalam ruang rawat sang oma , saat ini Raisha sedang di dandani oleh tante Laila mama nya Fadhil. Sedangkan oma Lina tetap berbaring sambil sesekali mengobrol dengan anak dan mantu nya kemudian Bastian dan Lidia pun memasuki ruangan karna mereka adalah saksi nikahan bos nya.
Raisha hanya diam pasrah saat ia di dandani oleh sang tante, pikiran nya melayang jauh entah kemana dan ia juga tak henti henti nya ia menguap karna ngantuk dan tante Laila yang menyadari nya pun langsung menegurnya
" sayang jangan ngantuk dong ini kan tante susah make up in wajah kamu" ucapan tante nya membuat ia sadar dari kantuk nya namun ia tak berhenti menguap
"aku capek tante semalam kurang tidur juga" keluh Raisha dan sang tante hanya bisa menggeleng namun saat ia akan menyibak rambut untuk menggelung nya dia melihat beberapa tanda merah di leher sang ponakan dan ia mengeryit heran
"udah kayak gini masih aja gak mau nikah, kalo hamil duluan baru tau rasa" gumam tante Laila dalam hati dia sampai menggaruk tengkuk nya yang tak gatal karna melihat tingkah sang keponakan
Setelah selesai di dandani Raisha duduk dengan anteng sambil memejamkan mata nya kemudian tak berapa lama Arvan masuk kedalam ruangan diikuti oleh sang asisten dan sekertaris nya dan juga seorang penghulu yang akan menikah kan mereka sedangkan orang yang ada didalam ruangan tampak sudah rapi dan ia tersenyum samar saat melihat wanita nya duduk sambil mengantuk namun tampak sang mama membangunkan nya
"sayang ayo bangun" ucap sang mama tak lupa ia menggoyang tubuh anak nya agar bangun alhasil Raisha pun langsung terbangun dari kantuk nya sambil menguap dan mengerjapkan mata nya berulang ulang
"ma aku minta minum" dengan sigap sang mama memberikan nya kemudian ia menyuruh sang anak bangun dari duduk nya dan menyuruh sang anak untuk duduk di samping Arvan yang sudah menghadap seorang penghulu dan jangan lupakan sang oma yang duduk sambil menyaksikan sang cucu menikah sesuai keinginan nya dia nampak bahagia sambil sesekali mengusap mata nya yang mulai berembun
Kemudian acara pun di mulai, Pria itu tampak lancang mengucapkan ijab kabul meski pernikahan ini belum resmi secara hukum namun ia merasa sangat antusias berbeda dengan Raisha yang terus menggerutu dalam hati, kenapa ia harus menikah dengan pria beristri.
Ia merasa ini tidak adil untuk nya kenapa nasib nya sial, harus menjadi istri kedua apa dia akan di sebut sebagai seorang pelakor. Huhhh sial sial. umpat nya dalam hati.
Ia bahkan sampai tak sadar bahwa kini Arvan sudah berada di depan nya dan akan mengecup kening nya
CUUPP
"gak usah ngelamun nanti malam kita lanjut kegiatan malam kemarin, aku tau udah gak sabar" bisik Arvan dan ia langsung mendapat injakan maut di kaki nya meskipun ia memakai sepatu namun ia masih bisa merasakan sakit alhasil ia langsung meringis kesakitan
"jangan harap aku mau tidur sama kamu" balas nya kemudian ia memalingkan wajah nya ke arah lain karna ia malu pipinya sudah merah merona
Setelah perdebatan itu mereka pun menyalami satu per satu orang yang ada di sana kemudian saat giliran sang oma ia pun langsung memeluknya dan menangis
"aku udah turutin kemauan oma sekarang oma harus janji harus sehat lagi, aku gak mau tau ya" ucap Raisha sambil memeluk oma nya kemudian ia melepas nya
"iya oma janji akan sehat, mungkin lebih sehat lagi kalo oma buatkan cicit" goda sang oma pada cucu nya
"tenang saja oma kalo masalah itu kita akan bekerja dengan keras agar cepat jadi" bukan Riasha yang menjawab namun Arvan lah yang menjawab nya sedang kan orang yang berada di sana hanya terkekeh mendengar ucapan Arvan bahkan sang sekertaris Lidia pun sampai heran pada bos nya ini kenapa ia menjadi orang yang suka becanda ketika sedang bersama istri kedua nya ini.
"ya udah sana kalian pergi dari sini, buat kan oma cicit yang banyak sekarang oma mau istirahat"
GLUKKK
......................
Untuk bab sebelum nya sudah saya perbaiki karena kemarin author sedang oleng🙏
3 like mendarat buatmu ya.