NovelToon NovelToon
Belahan Jiwaku Seorang Pembully

Belahan Jiwaku Seorang Pembully

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Cinta Murni / Teman lama bertemu kembali / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:22k
Nilai: 5
Nama Author: Annn_88

Namanya Adisty, siswi smk yang rajin berjualan kue disekolah, hal itu dilakukan untuk bisa terus bersekolah demi mencapai impian² nya kelak.

Konflik dalam hidupnya kini datang secara tiba², perilaku selama 2 tahun yang dilakukan kaka kelasnya yang bernama Yudi membuat rasa trauma tersendiri dikehidupnya, belum lagi perlakuan keji Leni ibu tirinya dan kaka tirinya Caca.

Sebulan setelah menyelesaikan studinya disekolah, ia langsung memutuskan untuk bekerja, tapi kini masalalu kelamnya kembali dikehidupan nya saat itu juga.

Akankah Adisty siap menerima takdir yang akan ia temui? bagaimana kelanjutan kisahnya?

Yuk simak critanya! jangan lupa dukungan dan suport sebanyak-banyaknya ya !!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annn_88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak pernah tau

"Saya tertarik dengan penjelasan ibu Adisty, sepertinya sangat menarik." Kata Ricard CEO perusahaan dari Bandung, terlihat juga beberapa petinggi perusahaannya juga hadir di ruangan itu.

"Terimakasih, baiklah... kalau anda tertarik silahkan tanda tangani surat kerja samanya." Kata Yudi kepada Ricard kemudian melirik ke arah Alex.

"Tentu saja tuan Yudi, secepatnya saya akan tanda tangani, terimakasih atas kerja sama anda." Balas Ricard kepada Yudi sambil mengulurkan tangan.

"Ibu Adisty kemarilah." Ajak Ricard sopan kepada Adisty yang baru selesai membereskan laptopnya, untuk bergabung di bangku tersebut dengan beberapa petinggi perusahaan, terlihat di situ ada 8 orang.

Adisty yang kala itu dipanggil, sempat ragu, dengan terpaksa ia menghampiri, sementara itu Yudi memandangi Adisty dengan sedikit senyum terukir di bibirnya.

"Sleppp... (Adisty terduduk di bangkunya.)

Tepat saat ini mereka duduk bersebelahan, Adisty di sebelah kanan Yudi, sementara Alex terus setia mendampingi sang CEO perusahaan AVC di sebelah kiri Yudi.

Selang beberapa saat setelahnya semua orang terlihat tak enak saat Adisty bergabung duduk dengan mereka, tampak raut wajah Adisty seperti ketakutan saat duduk bersebelahan dengan Yudi.

Alex yang memperhatikan Adisty sedikit menunduk dengan wajah memerah, merasa bingung sekaligus geli, padahal jelas² wanita itu tadi sudah membuatnya semakin terkagum kagum.

Kini Adisty masih duduk terpaku di samping Yudi, di depannya ada Ricard, asistennya dan beberapa petinggi perusahaan.

Entah mengapa saat Adisty duduk di samping Yudi, Yudi tak henti² nya merasa gusar dan sedikit tegang.

.

.

"Bu Adisty,, maafkan kami yang bersikap tak mengenakan kepada ibu." Kata Asisten Ricard, wanita tersebut menyesali dan menyadari kesalahan mereka.

"Tidak apa² bu, seharusnya saya yang meminta maaf, mungkin bapak ibu sedang banyak pikiran saja..." Ucap Adisty ramah sambil tersenyum.

Yudi makin tertegun saat wanita itu membuka suara di sampingnya, bisa dipastikan suara itu amatlah lembut dan tenang.

"Anda memiliki hati yang sangat baik bu, saya merasa tak enak." Kata Ricard segan.

"Maafkan saya juga tuan Yudi, pak Alex, pak Jay, tadi kami men cueki para pekerja di perusahaan anda." Serunya kembali sekilas melirik Yudi.

Ricard beserta orang petingginya tampak merasa tak enak hati pada Adisty, apalagi di situ juga ada pemilik perusahaan langsung (Yudi), Adisty pun dengan ramahnya memaafkan mereka semua.

"Yasudah saya duluan, atur saja kerja sama kita." Kata Yudi berwibawa kemudian beranjak pergi dari ruangan tersebut, sesekali sebelum ia berdiri, ia memandangi Adisty dengan pakaiannya yang terlihat sederhana sekali dengan jilbab yang melilit di kepalanya, namun tentu saja wajah cantik alami wanita itu terlihat begitu kentara di matanya.

Rapat tersebut pun telah selesai dilaksanakan hingga akhirnya sinar jingga tampak memunculkan cahayanya dari sebelah barat.

.

.

Saat ini di perusahaan kerja lembur, terlihat Alex sedang menemui Yudi di ruangannya, untuk mengantar beberapa berkas penting.

"Ini, periksa dahulu, kalau sekiranya salah..telpon aku saja." Ucap Alex.

"Tunggu sebentar Alex, aku mau bertanya padamu." Pinta Yudi yang membuat langkah Alex yang ingin meninggalkan ruangannya terhenti.

"Kau tanya saja, mau bertanya apa?" Kata Alex.

"Al apa benar, wanita itu Adisty renata?" Tanya Yudi.

"Ya menang benar, tadi kau sudah dengar juga kan saat dia memperkenalkan dirinya di depan muka investor, aku dan kau?" Tanya balik Alex.

"Apakah ayahku mengenalnya?" Tanya Yudi yang kembali bertanya.

"Kalau itu aku tidak tau bro, yang aku tau dulu sewaktu sekolah, aku sering mendapati dirinya yang menangis di depan gerbang sekolah sendirian, tapi aku tak berani menegur, aku rasa dia dibully, ya mungkin saja?...---

"Kadang aku kasihan melihat dagangannya yang tak laku, aku sempat membeli dagangannya beberapa kali. walaupun sudah banyak pasir dagangannya itu, bisa kurasakan dia gadis pekerja keras dan baik." Celetuk Alex panjang x lebar padahal tadi Yudi hanya bertanya apakah ayahnya mengenal wanita itu.

"Deggg...

Sungguh hati Yudi tak pernah tau saat dulu, yang ia tau setelah membully gadis itu bersama teman² nya, gadis itu hanya menangis dan berhenti menangis saat mereka pergi, setelah selesai membullynya, kemudian tampak gadis cantik itu baik² saja.

"Tapi kau tahu kan Yud, dia itu banyak disukai siswa smk dulu?" Celetuk Alex kembali.

"Tentu saja aku tau." Kata Yudi datar lalu ia menelan salivanya, sebejat itu kah dulu dirinya kepada seseorang?

"Kau benar, jika kau perhatikan, wajahnya sangat sempurna dan sulit dilupakan, yasudah aku kembali dulu bro." Kata Alex enteng.

Alex kemudian pergi meninggalkan ruangan Yudi, menapaki anak tangga dan sesekali memperhatikan ruangan Adisty yang terlihat samar² di dalamnya.

Sementara itu, Yudi masih terlihat begitu tegang dan tertegun di bangku nyamannya, saat Alex mengatakan hal tersebut, padanya tadi.

"Semoga saja yang dikatakan Alex tidak benar." Yudi kembali menghela nafasnya kasar.

...BERSAMBUNG,...

1
Arumi
Tetap semangat othour, ceritamu aku suka🥰♥️

Update nya jangan terlalu lama ya Thor...
Nadia Aprilia
thor lebih cepat dong thor update nya
Annn_88: Bsok jam 3 sore update ya kak😊🙏
total 1 replies
Ripah Ajha
semangat ya Thor, slalu ku tunggu update Tan mu
Annn_88: terimakasih kak☺
total 1 replies
Sani
udah tau dia kelelahan dengan sekolahnya karena di bully, ini orang gak ada otak atau gimana/Panic/
Annn_88: sabar beybeh
total 1 replies
Arumi
Sebenarnya Yudi sadar apa gak sih?😭
Arumi
Sadar Yudi, kasian Adisty 😭😭😭
Arumi
Dasar wanita licikkkk
Arumi
Kok aku sakit hati sih liatnya😭😭😭
Arumi
Lanjut thour
Fattan Mintarsih
bagus ceritanya .mengisahkan tentang orang yg rendah dan d pertemukan bodohnya dgn sang CEO.lanjut dong author /Good/
Sariti Priti
maaf mana lanjutannya bab 58 nya
Annn_88: Ditunggu ya kak updatenya 🙏
total 1 replies
Sariti Priti
cerita nya bagus menarik bikin penasaran
Annn_88: Maksih sudah mampir ka🙏☺
total 1 replies
Sasha
Ganteng nya polll😂
Sasha
Mataku ternodai😍🤣
Raudatul zahra
menjadi satu dengan dapur
Arumi
Astaga gantengnya🥰

tapi kok jahat sih Yudi sama Adisty😭🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Arumi
Pinter kali otaknya Yudi🤣
Arumi
Astaga Adisty...😱😱😱
Arumi
Iyalah orang dari dulu dibully habis habisan sampek trauma dalem😡😡😡
Arumi
emang Lo udah cinta mati Lo Yudi, tunggu Lo dibikin nyesel dasar cowok kurang ajar 😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!