seorang wanita yang berumur 35 tahun
setelah di tinggal suami nya ia menjadi tulang punggung keluarga untuk menghidupkan kedua anaknya
Chintya Amora adalah janda yang memiliki 2 anak ya itu Rendy Azalia Amora dan Cantika Azalia Amora
setelah 3 tahun kepergian sang suami Chintya tetap memilih untuk sendiri padahal banyak lelaki dan duda mapan siap menjadikan nya istri
mau tau lanjutnnya silahkan baca ya , semoga terhibur dan semoga betah ya bacanya 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Masitah Putri Asni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 34
Arlan keluar kamar mandi dan segera keluar kamar ia menuju ke ruang kerja Karna Riko sudah menunggu
" ada perlu apa ?" kata Arlan sambil duduk
" tuan sepertinya ada mafia baru yang mencoba melawan kita , mereka cukup membuat kita kehilangan banyak barang " kata Riko menjelaskan
"biarkan dan tunggu saja , sebenarnya aku sudah mengetahui nya hanya saja aku ingin bermain sedikit " kata Arlan
Saat sedang berbicara dengan Riko Arlan mendadak merasakan mual
" hueeek ,, hueek ,hueekkk " arlan berlari menuju ke wastafel , Riko hanya membuntuti arlan
" tuan anda baik-baik saja?" kata Riko
" Hem,, hanya perutku tidak enak saja " kata Arlan kembali ke sofa
Di kamar Chintya terbangun karna merasa perutnya mau muntah , ia berlari menuju ke kamar mandi dan memuntahkan semua isi perutnya
Nisa yang baru saja masuk ke kamar khawatir mendengar Chintya yang muntuh dan segera menuju ke kamar mandi
" nyonya anda sakit ?" tanya Nisa
" ah, tidak mungkin karena masuk angin " kata Chintya
" kamu keluarlah aku akan mendi " kata chintya lagi
Nisa pun keluar dan menuju ke dapur
" bi tolong buatkan air jahe untuk nyonya Chintya ya bi , dan antarkan ke kamar " katanya langsung berlalu pergi
Sesampainya di kamar Nisa kaget saat melihat chintya terbaring di depan pintu kamar mandi ia segera berlari menghampiri dan mencoba membangunkan chintya dengan menepuk pelan pipi nya
" nyonya , ,nyonya bangun " kata Nisa
namun usahanya sia-sia karna Chintya tak kunjung bangun ia pun segera mengambil hp
" tuan tolong nyonya pingsan, "
" baik tuan "
Arlan yang mendapat kabar Chintya pingsan segera berlari ke kamar hingga lupa ada lift disana
setalah masuk ia seger menuju ke ranjang dimana Chintya berada
" apa yang terjadi , kenapa dia bisa pingsan ?" kata Arlan cemas
" maaf tuan saat nyonya sedang mandi saya pergi ke dapur untuk meminta bi Imah membuatkan air jahe untuk nyonya Karna sebelumnya nyonya muntah-muntah , namun saat saya kembali nyonya sudah pingsan " kata Nisa menjelaskan
" apakah sudah menghubungi Mike ?" kata Arlan sambil mengusap pipi Chintya
" sudah tuan " kata Nisa bergegas keluar kamar
Arlan terus memandangi wajah Chintya sambil terus memegang tangan Chintya
" bangun sayang , jangan seperti ini " kata Arlan
tak berapa lama dokter Mike akhirnya sampai dan segera masuk kedalam kamar
" cepat periksa dia , aku khawatir ia dari tadi tak juga membuka matanya " kata Arlan terlihat panik dari sorot matanya
" baiklah , aku izin menyentuhnya" kata Mike sambil berlalu memeriksa Chintya
setelah cukup lama memeriksa Mike pun selesai
" apakah sakit nya parah " kata Arlan
" selamat tuan nyonya sedang mengandung dan untuk lebih jelas bawalah ia ke rumah sakit agar bisa di periksa lebih lanjut oleh dokter SpOG " kata Mike menjelaskan
Arlan yang mendengar penjelasan dokter Mike hanya diam terpaku dan linglung Karna ia tak mengerti dan belum memahami
" ma, ,maksud kamu istri ku hamil " Kat Arlan dengan gagap
" Hem , dari pemeriksaan ku kandungannya berumur 4 atau 5 Minggu " kata Mike sambil membereskan peralatan nya
Setelah selesai Mike pamit Karna dia ada operasi 15 menit lagi
" jangan biarkan dia kelelahan dan stress Karna kandungannya masih sangat rentan " kata Mike lagi
" aku pergi dulu Karna aku ada jadwal operasi dan selamat atas kehamilan istrimu " kata Mike sambil menepuk pundak Arlan pelan dan keluar kamar di antar oleh Riko