Terpaksa Menikah Saat SMA Dengan OM Duda

Naura kini baru saja tiba di sekolah, dan ia berangkat ke sekolah, kembali di antar oleh sopir pribadi.

Baru saja Naura memasuki gerbang, kini Kenzo yang baru saja tiba langsung mendahului Naura dengan sepeda motor nya, lalu ia langsung menghentikan sepeda motor nya tepat di hadapan Naura.

"Kenzo apa-apaan, sih," ucap Naura di dalam hati.

Kenzo langsung turun dari sepeda motor nya, lalu ia langsung menggenggam tangan Naura.

"Kamu apa-apaan sih Ken, lepasin," perintah Naura kepada Kenzo yang menggenggam tangan nya, juga membawa Naura untuk ikut dengan nya.

"Kenzo, lepasin!" perintah lagi Naura, namun Kenzo tidak melepaskan nya, bahkan tidak mengeluarkan sepatah katapun kepada Naura. Lelaki itu terus berjalan menuju ke belakang sekolah, sembari menarik Naura.

Naura berjalan mengikuti langkah Kenzo, dan genggaman Kenzo begitu sangat kuat, yang membuat sakit tangan Naura.

Setibanya di belakang sekolah, Kenzo langsung melepaskan tangan Naura, dan ia langsung menatap lekat wajah Naura dengan tatapan penuh kecewa.

"Kenapa kamu Setega itu, Nau, kenapa?" tanya Kenzo sembari menatap lekat wajah Naura.

"Maafin aku, Ken, aku juga gak ada niat buat nyakitin atau ngehiantin kamu. Semua ini terjadi begitu aja," terang Naura, dan Kenzo hanya mengangguk-angguk kepala nya saja, dan dengan setetes air mata yang tergenang di pelupuk mata nya.

Dengan cepat Kenzo mengusap air matanya, lalu ia langsung tersenyum kecil. Yang membuat Naura merasa sangat bersalah dan sangat merasa iba kepada lelaki itu.

"Aku udah nyiapin ini semua buat kamu, buat ngelamar kamu di hari ini Nau," ucap Kenzo, sembari mengeluarkan kotak kecil berwarna merah dari dalam tas nya.

"Dan apa kamu mau tau juga, aku dari kemarin udah nyiapin semua ini, aku udah ngedekor Apartement aku, buat nanti aku ngelamar kamu di sana Nau," lanjut Kenzo sembari memperlihatkan foto di ponselnya, yaitu foto ruangan utama di Apartement nya telah di dekorasi dengan sedemikian rupa.

Melihat itu, Naura semakin merasa bersalah. Ia tak menyangka jika Kenzo ternyata seserius ini kepada nya.

"Maafin aku, Ken. Tapi rasa aku ke kamu sekarang udah beda," terang Naura.

"Secepat itu, Nau?" tanya Kenzo yang masih menatap wajah Naura yang kini sudah menundukkan pandangan nya.

"Kamu laki-laki baik, Ken, kamu pantas mendapatkan wanita yang lebih baik. Aku yakin, suatu saat nanti, kamu pasti akan menemukan wanita yang jauh lebih baik segala-galanya dari aku," ujar Naura.

"Tapi aku cuman mau kamu, Nau," tutur Kenzo.

"Aku gak bisa Kenzo, aku udah punya suami, dan aku sangat mencintai suami aku!" Naura memberikan penegasan, agar Kenzo bisa mengerti dan tidak mengharapkan dirinya lagi.

"Makasih kamu selama ini sudah selalu membantu aku," ucap Naura yang hendak berjalan untuk pergi dari sana. Namu Kenzo tiba-tiba saja langsung memeluk Naura dari belakang.

"Nau, aku mohon jangan tinggalkan aku, aku gak tau gimana nantinya kalau aku gak sama kamu," ucap Kenzo sembari memeluk tubuh Naura.

"Lepasin, Kenzo!" tegas Naura kepada Kenzo yang masih memeluk erat tubuh nya, padahal Naura telah berusaha melepaskan nya.

"Aku gak akan ngelepasin kamu, Nau," ucap Kenzo sembari memejamkan mata nya dan terus memeluk Naura.

"Kamu jangan gila Kenzo, di dunia ini masih banyak wanita yang mau sama kamu. Kamu itu pantas mendapatkan wanita yang pantas untuk kamu juga," jelas Naura, namun Kenzo bergeleng-geleng kepala.

"Aku gak mau Nau. Lagian kamu bisa ceraikan si Reno itu, karena aku tau kamu gak cinta sama dia Nau," ujar Reno.

"Kamu salah Ken," ucap Naura, sembari melepaskan paksa tangan Kenzo dari tubuh nya.

"Kenzo, lepasin, hiksss... hiksss..." Naura merasa kesal dengan Kenzo yang tak kunjung melepaskan pelukan nya, hingga akhirnya ia pun memilih menangis, dan Kenzo pun langsung melepaskan pelukan nya dari tubuh Naura.

"Maafin aku, Nau," ucap Kenzo kepada Naura.

"Aku mohon kamu jangan kayak gini Ken, dan aku mohon kamu jangan pernah ganggu kehidupan aku lagi." Naura langsung beranjak dari sana, dan Kenzo langsung berteriak frustasi sembari menonjok tembok.

Naura kini baru saja tiba di kelas nya, dan Windy yang sudah berada di kelas, ia memandang ke arah sahabat nya yang wajah nya terlihat seperti habis menangis itu.

"Lo abis nangis, ya?" tanya Windy kepada Naura yang sudah duduk di kursi nya.

"Iya," jawab jujur Naura.

"Apa Om Reno nyakitin lo?" tanya Windy, lalu Naura menjawab dengan menggelengkan kepalanya.

"Terus apa?" tanya lagi Windy.

"Gue tadi di peluk sama Kenzo, gue tadi gak tau kenapa kesel di peluk-peluk gitu," ucap Naura dengan jujur.

"Hah?! Kok bisa, bukan nya semalem lo udah putusin dia," tanya Windy dengan wajah terkejut nya. Dan memang Windy sudah tau permasalahan Naura, karena Naura semalam bercerita kepada sahabat nya itu.

"Iya itu, makanya gue gak suka, " terang Naura.

"Awas aja kalau lo balikan lagi sama Kak Kenzo, nanti Om Reno ngambek lagi kayak semalem, di tinggalin lagi mampus lo. Mana Om Reno ganteng, terus tajir melintir, huh... ulat bulu mana yang gak mau sama cowok modelan Om Reno. Kalau lo ngekhianatin Om Reno lagi, menurut gue, lo itu bego banget sih," ujar Windy yang langsung mendapatkan pukulan kecil dari Naura.

"Oh iya, karena Kak Kenzo udah putus sama lo, berarti gue bisa dong jadi pacar baru nya," goda Windy.

"Iya boleh, kalau dia mau," balas Naura dengan santai.

Kenzo yang masih berada di belakang sekolah, kini kedua sahabatnya datang menghampiri nya. Dan mereka merasa iba kepada Kenzo yang terlihat sehancur itu hanya karena di tinggal Naura.

"Ken, lo kenapa gak balik aja, buat nenangin pikiran lo," usul Rafka.

"Enggak, kalau gue sendiri yang ada makin tambah kepikiran," ujar Kenzo.

"Yaudah kita kabur bareng aja, mumpung di parkiran masih berlalu lalang, jadi gak bakal ada yang curiga kalau kita kabur," ujar Radit.

"Oke, gas," sahut Rafka, dan Kenzo pun menyetujui nya.

Saat Kenzo dan kedua sahabat berjalan menuju parkiran, mereka berpapasan dengan Claudia dan juga Della.

"Hai, Ken. Mau kemana?" tanya Claudia.

"Balik," jawab Kenzo dengan wajah yang terlihat muram. Lalu ketiga lelaki itu kembali melanjutkan langkah nya.

"Kayak nya Kenzo lagi ada masalah, keliatan banget dari wajah nya," ucap Claudia kepada Della.

"Apa jangan-jangan Kenzo sama Naura udah putus," ujar Della.

"Kalau iya, bagus banget sih. Karena akan sangat mudah buat gue deketin Kenzo."

"Iya. Dan kalau iya, kita gak akan repot-repot lagi untuk menghempas si Naura dari kehidupan Kenzo," balas Della, sembari menyunggingkan senyum nya.