🚧CERITA INI HANYA KHALAYAN OTHOR SEMATA, JANGAN MASUKKAN KE DALAM HATI. MASUKKAN SAJA KE DALAM ❤(+) FAVORIT🚧
Dipertemukan dengan CEO galak beserta dengan putrinya yang selalu mengganggu membuat hidupku jungkir balik.
Suatu hari bocah itu memanggilku dengan sebutan 'mommy'.
Apa yang harus kulakukan? Bagaimana caraku menghadapi CEO dingin dengan mata setajam pedang itu?
Klik 'Mulai Baca' untuk mengetahui kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kacan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DI BALIK SIFAT DINGIN DEVAN
Fara yang berada di dekat pintu utama membelalakan matanya saat melihat kehadiran Jhon yang sedang membopong tubuh Devan. Dia berlari menghampiri suaminya yang terlihat sedang merancau tak jelas. Wajah Devan terlihat memerah,rambutnya juga tampak acak-acakan.
“Apa yang terjadi dengan pak Devan, Jhon?” tanya Fara seraya membantu sekretaris suaminya untuk membawa sang suami masuk.
“Tuan mabuk berat, Nyonya. Mari saya bantu mengantar tuan sampai ke kamar,” ucap Jhon.
Fara turut membantu Jhon, dia membawa lengan kanan Devan ke atas bahunya. Tubuh Devan yang tegap dan padat membuat Fara cukup kewalahan membawa pria itu menaiki tangga. Padahal, sudah dibantu oleh Jhon.
Sepanjang perjalanan ke kamar, mulut Devan tidak henti-hentinya mengumpat. Telinga Fara dapat menangkap beberapa kata yang bisa dia dengar. Dia mengambil kesimpulan
jika sang suami sedang memiliki masalah sehingga bisa mabuk berat seperti sekarang ini.
“Terima kasih, Jhon,” ucap Fara.
Skretaris dengan wajah datar itu mengangguk, lalu undur diri dari kamar tuannya.
Fara mengalihkan pandangannya pada Devan yang terbaring di atas ranjang, kepala wanita itu menggeleng melihat tiga kancing kemeja berwarna hitam yang dikenakan oleh suaminya tampak terbuka. Dia memilih untuk membukakan sepatu pada kaki Devan dengan hati-hati.
“Astaga! Pak!” pekik Fara merasa kaget.
Tangan Fara reflek mengelus dadanya saat kaki Devan mengenai salah satu bulatan padat miliknya.
Devan tertawa seperti orang tidak waras, pria itu bangkit dari posisi tidurnya menjadi duduk, dengan keadaan setengah sadar Devan menarik lengan Fara yang membuat wanita itu jatuh ke atas pangkuannya.
Deg!
Jantung Fara berdegup kencang saat Devan memeluknya dengan begitu erat, kepala pria itu bersandar pada bahu Fara. Hembusan napas dengan aroma alkohol menyeruak masuk ke dalam hidung Fara, dia tidak menyukai aroma yang keluar dari mulut suaminya. Namun, dia tidak dapat melepaskan diri karena saat ini Devan mengunci pergerakkannya.
“Kenapa kamu memilih pria baji-ngan seperti dia?” Devan bertanya dengan suara yang terdengar parau.
“Kenapa? Ha! Dia membuatmu merasa kesakitan … kenapa kau lebih memilih pria baji-ngan itu?” ucap Devan terdengar sangat lirih.
Hati Fara terenyuh mendenger rancauan yang ke luar dari mulut pria yang saat ini sedang tidak sadar sepenuhnya, mata Fara membulat saat merasakan tetesan air mata mengalir ke tulang selangkanya.
“Pak ….” Tangan Fara mengusap lembut tangan Devan yang memeluk pinggangnya.
Usapan lembut yang diberikan oleh Fara membuat perasaan pria itu sedikit tenang sehingga Fara bisa melepaskan rengkuhan tangan Devan dari pinggangnya. Dia membalik badan menjadi berhadapan dengan sang suami.
Tangan Fara menangkup wajah mantan bosnya dengan sangat lembut, dia menghapus cairan bening yang ke luar dari mata pria yang biasanya terlihat dingin dan tajam itu dengan menggunakan kedua ibu jarinya.
“Jangan bersedih, ada saya di sini,” tutur Fara.
Gerakan tangan wanita itu naik mengusap kepala Devan, mata Devan terpejam merasakan usapan yang membuatnya merasa nyaman. Tiba-tiba, Devan membuka mata, lalu melepaskan tangan Fara dari wajahnya. Hal itu membuat Fara merasa kaget, dia berpikir jika sang suami sadar atas apa yang dilakukannya saat ini.
Rasa takut dan khawatir mulai menyerang pikiran Fara, sehingga dia memutuskan untuk pergi sebelum pria itu marah.
Namun. Belum sempat Fara bergerak, Devan sudah menjatuhkan kepala di atas pahanya, pria itu menarik tangan Fara dan meletakkan tangan itu ke atas kepalanya. Fara yang masih dalam keterkagetannya semakin merasa tidak menentu.
Dia menundukkan kepala agar dapat melihat wajah sang suami untuk memastikan jika saat ini Devan benar-benar masih dalam pengaruh alkohol atau tidak.
“Seperti ini?” tanya Fara seraya mengusap kepala Devan.
“Dia baji-ngan,” sahut Devan tidak jelas.
Jawaban dari Devan membuat Fara yakin jika Devan tidak sedang berpura-pura.
“Kenapa hum?” Fara kembali bertanya pada suaminya.
Wanita itu tidak habis pikir atas apa yang dilakukannya saat ini, dia meladeni ucapan suaminya yang masih dalam pengaruh alkohol.
“Apa kau tahu … saat ini kau terlihat sangat cantik, Selena.” Devan tersenyum memandangi wajah Fara yang dilihatnya sebagai Selena.
Siapa Selena? Fara bertanya dalam hati.
Tangan Fara berhenti sejenak, dia hanyut dalam pemikiran atas apa yang baru saja diucapkan oleh Devan.
“Putri kita sama cantiknya seperti dirimu, sayang sekali kau pergi karena baji-ngan itu! Dasar kepa-rat sialan! Ha-ha-ha!” rancau Devan.
Pria itu tertawa tidak jelas, raut wajahnya memancarkan kesedihan. Namun, yang ke luar dari mulut pria itu suara tertawa yang terdengar sumbang.
“Su … susu, aku suka ini.” Devan cengengesan sambil menyentuh buntalan padat milik istrinya.
Mata Fara mendelik lebar, tangan yang sedari tadi mengusap kepala Devan spontan berhenti. Dia menangkap tangan pria yang mengelus-ngelus dadanya yang tertutup kuutang dan baju tidur.
Wajah pria itu berubah datar, lalu tertawa terbahak-bahak dan beberapa detik kemudian diam sembari kembali menyentuh bulatan milik Fara lagi.
“Huh kecil sekali. Tapi … aku suka ini.” Devan menangkup aset Fara dengan sudut bibir yang terangkat.
Plak!
Fara menggeplak tangan sang suami hingga tangan itu terlepas dari bulatan padatnya.
“Sadar, Pak! His ketagihan betul pak Devan. Eh eh eh!” Fara terperanjat kaget.
Tangan Devan merayap masuk ke dalam baju Fara, tangannya mencari-cari sesuatu untuk dimainkan oleh tangannya.
Posisi Devan yang masih berada di atas paha sang istri memudahkannya untuk menyelusup masuk ke dalam baju tidur istrinya.
Wanita itu mendorong kepala mantan bosnya agar ke luar dari bajunya, dia terlihat panik saat Devan bergerak liar.
Gerakan Devan yang tiba-tiba membuatnya terdorong hingga jatuh terbaring di atas ranjang dengan posisi kepala Devan yang berada di dalam bajunya.
“Haduh haduh bapak udah besar! Jangan begini!” Fara menggeliat sambil berusaha mengeluarkan kepala pria itu.
Devan bergumam tidak jelas, dia bergerak rusuh dan membuat baju tidur berkancing milik Fara terlepas.
Mata Fara membelalak dengan hidung mengembang. Bagaimana tidak, kini Devan berhasil menarik kacamata penutup asetnya hingga terlepas.
Fara berusaha mendorong kening suaminya saat bibir pria itu berusaha menggapai bagian dari asetnya yang terlihat kecil di mata Devan.
Tubuh Fara menggeliat geli merasakan bulu halus dari sekitaran rahang Devan yang menyentuh area bulatan padat pada tubuhnya. Usaha menjauhkan bibir Devan dari miliknya tidak berhasil karena tubuh besar pria itu menimpah dirinya.
“Heungh, Pakk … lepash.”
Tangan Fara menjambak rambut tebal milik Devan agar pria itu mau melepaskan bibirnya dari dadanya yang dilahap dengan rakus. Akan tetapi, bukannya terlepas. Bulatan padatnya malah ikut tertarik ke atas mengikuti gerakan kepala Devan yang ditariknya.
Serangan dari bibir Devan yang memiliki kekuatan ekstra membuat Fara kewalahan dan tidak sanggup lagi untuk melawan. Dia sudah ikut terbawa suasana akibat lidah dan bibir Devan yang bergerak bak pemain profesional.
Fara memejamkan mata dengan rapat saat Devan menghisap bulatan padat miliknya terlalu bersemangat dan kuat.
Pria karismatik dengan bentuk rahang tegas itu kini berubah menjadi bayi besar yang rakus dan tak terkalahkan.
Tiba-tiba Devan melepaskan bibirnya dari aset sang istri yang membuat wanita itu reflek membuka mata. Namun, ternyata Devan belum menyudahi aktifitasnya menjadi bayi besar karena pria itu berpindah pada bulatan padat yang satunya.
Bersambung ….
Dasar bayi kolot, malu dong sama suami tetangga. Ehhhh kok suami tetangga🙈Maksudnya anak tetangga.
Othor hari ini hanya up satu bab saja ya, besok tiga bab akan meluncur. Terima kasih masih membaca kisah Fara dan Devan. Lope-lope sekebon dari othor yang paling asemelehoy untuk para readers 😘.
kalau gak aku demo pakai like kamu thorrr!! 😭😭😭😭
nanti Mak beti marah🤣🤣🤣😆😆😆
astaga... semoga hari author Senin selalu...😭😭😭
jadinya burung hantu....😆😆😆
selamat membatin mommy...🤣🤣😆😆
Fara hamil anak kandung'mu...
bahahakkkk 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
cepat... cepat...
takut'y klo lambat kenapa² tar keguguran....
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
kita liat apakah Devan cembuluu....