Putri Mafia Telah Terlahir Kembali

setelah mandi kini Eve sedang di bantu oleh Daren untuk mengeringkan rambutnya menggunakan hair dryer sekaligus menyisir nya.

"bang,sore ini aku ingin jalan-jalan ke taman gak jauh dari hotel ini"ucap Eve.

"hum,nanti kita akan jalan-jalan bareng"ucap Daren.

"emm tidak bang,aku ingin jalan-jalan sendiri"ucap Eve.

"huff kalau begitu aku tidak akan membiarkan mu pergi"ucap Daren.

"ehh?? ayolah bang,aku butuh waktu sendiri menikmati suasana alam"ucap Eve.

"tidak akan"ucap Daren.

"ayolah bang,aku tau Abang lelah dan butuh istirahat"ucap Eve.

"tidak Eve,akan lebih lelah bahkan jiwa ku hilang kalau kamu kenapa-kenapa di luar pengawas ku"ucap Daren.

"aku hanya jalan-jalan di sekitar hotel ini kok"ucap Eve.

"gak boleh Eve"ucap Daren.

"ayolah bang,lagian ada anak buah Daddy yang mengawasi dan melindungi kita diam-diam"ucap Eve.

"hah??darimana kamu tau??"ucap Daren.

"karena kau merasakan kehadiran mereka,coba Abang tanya Daddy pasti benar"ucap Eve.

"huff meskipun begitu Abang tidak akan meninggalkan atau membiarkan kamu pergi sendiri,Abang gak mau menyia-nyiakan kepercayaan Daddy dan mommy,aku tau adik ku ini paham maksud ku"ucap Daren sambil mengelus lembut puncak kepala Eve.

"huff baiklah"ucap Eve dengan setengah hati.

cup

"ini baru adik kesayangan Abang"ucap Daren mencium pipi sang adik.

-

-

-

Daren dan Eve berjalan-jalan di taman.

Daren membiarkan Eve bermain di taman dan ia mengawasinya.

Eve menuliskan sesuatu di kertas lalu membuangnya ke tanah,Saat Daren lengah Eve menyelinap pergi menuju sebuah hutan rimbun yang tak jauh dari taman.

"huaaa akhirnya aku bisa bebas"ucap Eve.

Eve meregangkan otot-otot nya yang kaku lalu setelah itu ia mulai melakukan keseimbangan tubuh dan melatih otot-otot kakunya setelah keluar dari rumah sakit.

Eve juga mengasah gerakan ilmu bela dirinya,setelah selesai ia berencana berlarian di dalam hutan itu sambil menikmati suasana di dalam hutan itu.

sedangkan kini Daren kelabakan saat tidak mendapatkan Eve ia mencari keberadaan Eve Sampai akhirnya ia menemukan sebuah kertas yang Eve tulis.

'abang jangan khawatir aku bergidik bermain sebentar,aku bisa menjamin diriku baik-baik saja,tunggu aku di taman jangan pergi atau aku akan menangis karena di tinggalkan'

Daren mengusap gusar wajahnya tampak adiknya itu keras kepala.

"huff Eve,kamu membuat aku pusing tujuh keliling kalau begini bagaimana aku bisa menolak,semoga anggota yang di kirim Daddy mengawasi Eve"ucap Daren lalu kembali duduk di kursi taman dengan perasaan khawatir.

Berbeda dengan sang pelaku ia kini malah berlarian sambil bernyanyi sampai ia tanpa sengaja melihat siluet seseorang yang tiduran di tepi sebuah danau.

Eve yang penasaran lalu berjalan mendekati orang itu saat sudah berada di dekatnya Eve terkejut melihat seorang anak laki-laki yang terlihat tampan,ia tampak seperti seorang anak berusia 13 tahun.

Eve duduk di sampingnya dan menepuk pundak anak itu namun anak itu tak kunjung bangun,Eve mengerutkan keningnya lalu menatap wajah anak itu.

'sangat tampan'

Itulah yang ada di pikiran Eve.

"eehh tapi kenapa ada anak di hutan ini,apakah dia baik-baik saja??" batin Eve lalu mengulurkan tangannya ingin memeriksa denyut nadi anak itu.

Namun tiba-tiba sebuah tangan mencengkram tangan Eve dan pelaku itu adalah anak yang tiduran tadi.

Anak laki-laki itu bangkit duduk dan menatap tajam Eve namun sang empu tidak merasa takut sama sekali.

"syukurlah kamu tidak mati,lagian kenapa berpura-pura menjadi orang mati,hampir saja aku mengoperasikan mu"ucap Eve.

"kau ingin mati??"ucap anak itu.

"heh?tentu saja tidak"ucap Eve sambil melepaskan cengkraman anak itu.

Setelah lepas Eve bukannya lari ketakutan malahan dia duduk di samping anak itu.

"aku tidak menyangka ada danau yang indah di hutan ini,pantas saja kamu sampai tertidur lelap di sini"ucap Eve santai.

"siapa kamu??"ucap anak itu.

"ahh maaf aku lupa memperkenalkan diri,nama ku Evelyn,kamu bisa memanggil ku Eve"ucap Eve.

"apa yang kau lakukan di hutan ini??"ucap anak itu.

"tidak ada,aku hanya ingin menikmati udara yang segar"ucap Eve.

Anak laki-laki memejamkan matanya seolah-olah menahan amarahnya.

Tiba-tiba anak laki-laki mendorong Eve ke tanah dan mengurung nya di bawah tubuhnya lalu tangan kanannya meletakkan sebuah pisau tajam di leher Eve.

"kau menganggu ketenangan ku,selain itu aku akan membunuh mu untuk menutup informasi"ucap anak itu.

"sepertinya kamu orang yang menarik,kamu kira aku tidak bisa berbuat apa-apa dan akan lari terbirit-birit??"ucap Eve.

Anak laki-laki itu menatap ke arah dadanya dimana satu pisau lipat di pegang oleh Eve siap di tancapkan di jantungnya.

"kau tampaknya bukan bocah biasa"ucap anak itu.

"kata-kata itu berlaku untuk mu"ucap Eve tersenyum manis.

Anak itu menjauh dari Eve dan duduk menghadap ke danau.

"siapa kau sebenarnya??"ucap anak itu.

"huff sudah ku katakan nama ku Evelyn, Evelyn Grace Everhart Leonard"ucap Eve.

Anak laki-laki itu menatap tajam ke arah Eve.

"dengan mudahnya memberitahukan nama mu aku begitu ceroboh"ucap anak itu.

"tentu saja secara nyata aku terlihat ceroboh tapi sejujurnya aku tidak merasakan kamu adalah orang yang jahat"ucap Eve.

"apa maksudmu??"ucap anak itu.

"maksud ku kamu masih memiliki rasa kemanusiaan,oleh sebab itu kamu tidak membunuh ku"ucap Eve sambil memainkan pisau lipat di tangannya.

"aku datang ke hutan ini hanya untuk sekedar berlatih sambil menikmati alam sekitar,tanpa sengaja aku melihat kamu.jujur kau sangat tampan,tapi kau hobi tentang membunuh rupanya"ucap Eve.

"kau menyelidiki ku??"ucap anak itu.

"tidak,semuanya terlihat dari pisau yang kau bawa sangat tajam dan aku mengenal ketajaman pisau dari seorang pembunuh atau salah satu anggota mafia,ahh selain itu 3 buku yang baru kau baca itu mengenai pembunuhan,memang sama seperti para pria keluarga ku"ucap Eve.

"astaga aku lupa,bang Daren pasti khawatir"ucap Eve mengingat bahwa ia sudah terlalu lama pergi kini hutan mulai remang-remang.

Eve memberikan pisau lipatnya kepada anak laki-laki itu.

"ini untuk mu,mungkin ini hadiah pertemuan kita dan hadiah karena kamu menunjukkan ku pemandangan danau yang indah ini"ucap Eve Lalau bangkit berdiri dan membersihkan roknya,setelah itu berjalan pergi namun kembali lagi.

"hehe anu apa kamu bisa mengantar ku menuju ke arah taman?? aku lupa arah,karena hari sudah sore"ucap Eve.

TBC