SI CANTIK MILIK CEO

Keesokan harinya Tasya bangunterlebih dahulu , dan ia masih setengah sadar mengenai tempat ia menghabiskan malam.

"ini di mana yah , kok kayaknya kamar gue nggak gini , kamar tuan juga nggak gini , apalagi kamar gue yang ada di rumah , nggak sama sekali?,"ucapnya sendiri dengan bingung.

Tasya pun meleleh ke arah kanan dan disitu ia melihat interior dalam kamar itu sangat beda jauh dengan rumahnya, barulah saat melihat ke arah kiri iya melihat sosok laki-laki yang sangat tampan dan tertidur pulas di sebelahnya.

"pipi halus wajah putih hidung mancung alis tebal, nikmat mana lagi yang kau dustakan, nggak mungkin banget kalau gue nggak punya perasaan sama sosok yang ada di depan gue ini,gue gak mau munafik Tapi jujur ini emang paling sempurna,"gumamnya dengan suara lirih.

Sedangkan Brian dari tadi sudah bangun, karena Brian dapat merasakan pergerakan di area wajahnya, tapi Brian dengan sengaja tetap memejamkan mata agar Tasya tidak salah tingkah, barulah ketika Tasya sudah masuk ke dalam kamar mandi ia pun membuka matanya.

Brian tersenyum sambil menggelengkan kepala,"jadi gini ya rasanya punya istri yang masih kecil, lucu juga, tapi sayang banget dia agak lemot,tapi dia cantik dan untungnya hal itu membuat gue nggak malu kalau mau membawanya ke mana-mana, bahkan sekarang gue kan udah gak ada hubungan lagi sama Angeline, jadi semuanya terserah gue dong,"ucapnya sendiri.

Beberapa saat kemudian Tasya pun sudah selesai di kamar mandi, dan Brian di situ masih bersantai dengan membaca-baca buku miliknya.

"oh ya Tasya setelah ini kita pergi jalan-jalan yuk, kan mumpung lagi ada di luar negeri dan juga kerja juga lagi libur, kita habisin waktu berdua aja yuk?,"ajak Brian.

"tapi mas bukannya kamu harus pergi ke kantor yang ada di sini ya, kan kata Mama kamu harus ngecekin semuanya?".

"udah Yang jadi bosnya kan aku, jadi semuanya Ya terserah aku aja".

Tasya hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya, Tasya pun mengambil hair dryer untuk mengeringkan rambutnya yang sudah basah terguyur air.

tiba-tiba Brian mendekat dan di situ Bryan memakai hair dryer untuk mengeringkan rambut Tasya.

" aku bisa sendiri, nggak usah dibantuin gini mas,"ucap Tasya yang merasa tidak enak.

"udah kamu diem aja yang penting rambut kamu kering, biar setelah ini aku gak perlu nunggu lama-lama buat nungguin kamu dandan".

Tasya memanjangkan bibirnya dan menganggukkan kepalanya, Brian yang gemas reflek langsung mencolek bibir Tasya yang manyun .

"ini bibir ini kok manyun-manyun terus sih, apa mau dieksekusi?,"goda Brian.

seketika itu pipi Tasya langsung memerah,"kamu apaan sih, dikit-dikit ngomongnya gitu,"ucap Tasya dengan malu sambil menundukkan kepalanya.

membelai pelan rambut Tasya,"ya kenapa kan aku gininya juga ke istriku sendiri, aku kan juga udah bilang kalau aku akan bersikap senormal mungkin agar kamu itu juga merasa nyaman kalau di sampingku nggak kayak di depannya atas,"ucap Brian.

Tasya lagi-lagi menundukkan kepalanya, dan Tasya tersenyum malu.

"ya udah kamu di sini dulu ya aku mau mandi dulu,"ucap Brian lalu pergi.

Tasya di situ senyum-senyum sendiri merasa happy karena Brian yang memperlakukannya seperti ini,Brian kini benar-benar menghargainya dan juga mau belajar menjadi suami yang baik untukmu,dan hal itulah yang paling dinantikannya semenjak awal pernikahan.

("Alhamdulillah terima kasih ya Allah, akhirnya yang aku inginkan sudah terkabul,aku benar-benar dianggap menjadi seorang istri sekarang,"ucapnya dalam hati dan tak terasa menitihkan air matanya).

"lah Tasya Kamu kenapa?,"tanya Brian yang ketik baru saja keluar dari kamar mandi.

"enggak kok enggak apa-apa, Kamu udah selesai mas, kalau udah selesai yuk kita berangkat,"jawab Tasya yang langsung mengambil tas miliknya.

Tasya hendak keluar dari kamar tapi Brian tiba-tiba menarik tangannya hingga membuat Tasya terjatuh di atas pangkuannya yang kini sedang duduk di atas ranjang.

"kamu kenapa?,"tanya Brian dengan menaruh dagunya di atas bahu Tasya.

"enggak enggak apa-apa kok, emangnya aku kenapa?,"jawab Tasya balik bertanya.

"Ya aku juga nggak tahu maka dari itu aku bertanya, aku tadi melihat kamu nangis, apa ada sesuatu yang membuatmu tidak nyaman, atau ada perkataanku yang melukai hatimu?".

Tasya menggelengkan kepalanya lalu Brian memeluk tubuh Tasya.

"kamu malu?,"bisik Brian, Tasya menganggukan kepalanya sambil tersenyum.

Brian membelai pelan rambut Tasya dan ia agak menarik pipi cabi Tasya," ngapain harus malu, nanti kamu akan terbiasa dengan hal seperti ini, atau yang lebih dari ini,"ujar Brian.

Tasya langsung berdiri dan ia menghadap ke arah Brian dengan tatapan yang agak kesal.

"kenapa kamu sekarang mulai kayak gini,padahal dulu kamu dingin banget sama aku bahkan cenderung cuek?,"ucap Tasya dengan nada yang sangat menggemaskan ketika kesal.

"ya kan kalau dulu aku itu sebagai atasan kamu, tapi sekarang aku kan suami kamu bukan atasan kamu".

"iya deh iya terserah kamu aja, oh ya mas aku ada tugas dari sekolah, dan aku perlu tanda tangan kamu apa boleh aku minta tanda tangan kamu buat dikirimin ke sekolah,biar pihak sekolah tahu kalau aku itu selama ini mah nggak cuman santai-santai di rumah aja".

"emangnya harus banget ya ada tanda tangan CEO?".

"Ya nggak harus CEO juga sih, HRD juga boleh asalkan mau tanda tangan, yang penting ada perwakilan kantor yang mau tanda tangan di dalam tugas aku, kan mereka percaya kalau aku selama ini mah gang bukan kayak gini doang.

tapi kamu kok tanya hal itu, kamu gak bisa ya tanda tangan di tugas aku,kalau emang nggak bisa nggak apa-apa biar nanti aku minta tolong sama kak Adit atau sama kakak yang jaga di HRD".

"bisalah, pakai stempel aja ya soalnya kalau tanda tangan itu agak ribet, takutnya nanti ada yang jiplak tanda tangan aku, kalau stempel kan ada ciri khasnya tersendiri jadi nggak mungkin ada yang bisa ngejiplak stempel".

"udah deh terserah kamu aja aku mah ikut, asalkan aku bisa dapat tanda kalau aku udah magang selama ini, nanti biar aku langsung kirim deh filenya ke pihak sekolah".

Brian menganggukan kepala dan ia membelai pelan rambut Tasya, dan di situ mereka berdua pun pergi bersama-sama untuk jalan-jalan di area kota, karena ini kali pertama mereka berdua berada di luar negeri bersama-sama.

🌺💫🌺

Oke Guys jangan lupa baca bab selanjutnya ya.