Benci, perasaan itu yang dimilki oleh Sienna Abraham pada Michael Robinson. Pria yang telah merenggut keperawanannya dan membuatnya memilki seorang putra.
Akan tetapi ia terpaksa berjumpa lagi dengan pria itu karena permintaan sang putra yang sedang sakit keras.
Justin bukan hanya butuh kasih sayang dari sang Daddy tapi juga biaya pengobatan agar ia bisa sembuh dan merasakan kebahagiaan.
Akankah hubungan mereka akan membaik atau malah semakin buruk?
Pantengin kisahnya ya😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bhebz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 AG Sienna Terbuai
Siena menatap Michael dengan tatapan sendu. Ia terlalu terbuai dengan apa yang sedang dilakukan oleh suaminya itu padanya.
Pria itu tersenyum kemudian menyentuh bibir sang istri dengan sangat lembut.
"Kamu suka yang ini Siena?" bisik Michael ditengah kayuhannya yang semakin cepat di bawah sana. Wanita cantik itu hanya mengulas senyum karena tak mampu lagi menjawab.
Ia sedang berada di atas nirwana yang memberinya berbagai macam rasa yang sangat nikmat. Hanya dessahan dan pekikan- pekikan halus yang menunjukkan kalau ia sangat senang dengan apa yang dilakukan oleh suaminya itu.
"Here we go, my darling," bisik Michael dengan suara beratnya saat misinya sudah hampir berhasil sampai di puncak.
Pria itu semakin menambah kecepatan dan melaju kencang. Ia tak terkendali dengan kekuatan penuh bagaikan seekor kuda perang. Sienna, sang partner hanya bisa mencengkram alas tempat tidurnya dengan gaya bertahan. Pria itu benar-benar sangat hebat memperlakukan wanita yang sangat dicintainya itu dengan sangat istimewa.
Hampir dua jam ia menaklukkan misi rahasia sembari menyusuri lembah dan mendaki gunung hingga tiba waktunya ia berada di puncak kejayaan.
Tombak keadilan sebagai tanda berhasilnya ia menaklukkan misi rahasia ini telah ia tancapkan dengan sedemikian kuat hingga menimbulkan rasa yang sangat luar biasa pada dirinya dan juga partnernya.
Dua insan yang baru saja berlaga itu merasa menang dengan kemenangan yang nyata. Nafas mereka memburu begitu pun peluh yang membanjiri tubuh mereka.
Michael melempar tubuhnya ke samping sang istri saat semua tenaganya sudah terkuras habis.
"Aku mencintaimu Sienna," ucapnya pelan kemudian menutup matanya dan jatuh tertidur. Wajahnya yang tampan berseri-seri bahagia. Ia merasa menjadi seorang yang paling bahagia di dunia.
Ia adalah pemenang yang sangat hebat dan luar biasa.
Sienna menunjukkan ekspresi yang sama. Ia pun balas tersenyum kemudian berusaha untuk bangun. Ia juga merasa sangat kelelahan tapi ia tidak suka kalau tidak membersihkan dirinya sebelum beristirahat.
Tok!
Tok!
Tok!
"Mommy! Apa kalian sudah selesai?"
Sienna tersentak kaget.
"Itu suara Justin. Oh my! Aku harus membersihkan diriku cepat. Mike! Sayangku. Ayo bangun. Justin ada di luar. Ia ingin masuk ke sini." Sienna langsung panik. Untungnya mereka sudah selesai ketika anak itu datang.
Tok!
Tok!
Tok!
"Mommy! Daddy! Apakah kalian sudah selesai?!"
Terdengar kembali teriakan Justin dari arah pintu. Sienna semakin panik.
"Mike! Ayo bangun dan bersihkan dirimu. Jangan sampai Justin curiga," ucap wanita itu seraya menarik tangan Michael agar mau bangun.
"Ummm, Sienna. Biarkan aku tidur sayang. aku sangat lelah dan mengantuk." Michael tidak peduli. Pria itu malah menarik tubuh istrinya ke atas ranjang dan memeluknya.
"Mike! Lepaskan aku!" ucap Sienna berusaha untuk memberontak.
"Um baiklah sayang. Tapi tolong berikan aku bibirmu. Sebentar saja," ucap Pria itu dengan tatapan memohon. Sienna menurut dan memberikan apa yang suaminya mau.
Tok
Tok
Tok
Sienna dengan cepat melepaskan tautan bibir mereka karena kaget dengan ketukan itu lagi.
"Biarkan aku membuka pintunya Mike," lirih Sienna.
"Ah iya sayang," ucap Michael tersenyum. Ia pun melepaskan rengkuhannya dan membiarkan tubuh Sienna terlepas. Setelah itu ia malah menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya.
"Bangunlah dulu dan bersihkan dirimu."
Michael tak bergerak. Ia benar-benar sangat lelah karena kehabisan tenaga setelah pergulatannya dengan wanita cantik itu.
"Hum, baiklah. Aku tidak mau tahu kalau putramu yang cerdas itu menanyakan hal macam-macam." Sienna pun segera memakai piyamanya dan berjalan ke arah pintu dengan langkah tak nyaman. Ia benar-benar sangat lengket sekarang.
Tok!
Tok!
Tok!
Suara ketukan pintu dan teriakan Justin benar-benar kedengaran tak sabar.
"Tunggulah Justin. Aku akan membuka pintu untukmu sayang," jawab Sienna kemudian segera memutar anak kunci dan membuka pintunya.
"Mommy?!" ucap Justin dan langsung memeluk sang mommy.
"Sayang..." Sienna balas memeluk sang putra kemudian mengecup pucuk kepalanya dengan perasaan sayang.
"Mom, Bagaimana misinya? Apakah kalian berhasil?" tanya Justin dengan ekspresi wajah yang sangat penasaran.
"Misi? Misi apa Justin?" Sienna balas bertanya dengan wajah yang tak kalah penasarannya.
"Misi rahasia khusus untuk orang dewasa mom." Justin menjawab dengan wajah serius.
"Misi untuk orang dewasa?" tanya Sienna lagi bingung. Ia benar-benar tak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh sang putra.
"Grandpa mengatakan kalau kalian tidak keluar kamar karena sedang menyelesaikan misi untuk orang dewasa. Jadi bagaimana hasilnya mom?"
Sienna langsung tersenyum meringis. Ia jadi mengerti apa yang dimaksud oleh anak itu.
"Ah kakek. Kenapa kamu memberikan kami masalah baru?" ucapnya pelan bagaikan gumaman.
"Apa kamu mengatakan sesuatu mom?"
"Ah tidak. Jadi kamu bertanya tentang misi rahasia ya? Tanyakan pada daddy mu sayang. Aku ingin mandi dulu." Sienna akhirnya menyerahkan pemecahan atas kebingungannya pada Michael. Otaknya tak akan mampu menjawab apa yang sangat ingin diketahui oleh sang putra.
"Baiklah mom. Mandilah. Aku sangat tahu apa yang ada dalam pikiranmu," ucap Justin tersenyum. Dan Sienna tidak perduli. Ia langsung meninggalkan tempat itu untuk menuju kamar mandi. Rasanya sisa percintaannya dengan suaminya pasti bisa terendus oleh anak itu.
Justin langsung berlari ke tempat tidur dan melompat ke atasnya.
"Daddy, kenapa kamu tidur? Apakah misinya sudah berhasil?" tanyanya dengan tangan ingin membuka selimut yang menutupi tubuh sang daddy.
"Um Justin. Misinya sudah selesai my boy," jawab Michael seraya menangkap tangan kecil putranya itu agar tidak membuka selimutnya.
"Siapa pemenangnya Dad?"
"Mommy mu sayang. Ia sangat kuat dan membuat aku loyo seperti ini. Jadi kumohon biarkan aku beristirahat ya?"
"Haish! Kalian berdua tidak asyik," ucap Justin kecewa. Ia menundukkan kepalanya ke bawah dengan tangan saling meremas. Ia pikir semua orang sangat bersemangat karena telah melakukan misi masing-masing.
Michael pun tersenyum kemudian bangun dan duduk. Ia tahu kalau putranya sedang butuh perhatian akan semangatnya melakukan hal baru yang sangat menarik.
"Hey, maafkan kami my boy. Sekarang katakan padaku kamu darimana saja hem?"
Justin mendongak dan menatap sang Daddy. Ia kembali tersenyum.
"Aku baru saja memecahkan kasus hilangnya Pousy, kucing onty Stevie Evans."
"Oh ya?" ucap Michael dengan tatapan kaget.
"Iya dad. Kasusnya sangat ringan dan bisa ditebak. Aku sangat senang karena telah berhasil membantunya."
"Oh, syukurlah kalau begitu. Aku sangat senang mendengarnya." Michael merasa bersyukur karena Justin tidak sedih lagi.
"Baiklah dad. Aku akan melaporkan pada grandpa tentang kesuksesan misi kita semua. Dan aku harap masih ada kasus lainnya di sini. Aku yakin pasti akan membantunya."
"Ah iya my boy. Tapi ingat untuk tidak melakukan hal yang berat karena kamu harus banyak-banyak beristirahat."
"Ah iya dad. Terimakasih banyak." Justin menjawab seraya mengecup pipi Michael Kemudian turun dari ranjang.
Hari ini ia merasa sangat bahagia. Tidak rugi ia sering membaca buku dan artikel tentang banyak hal hingga ia bisa menjawab teka-teki seperti ini dengan mudah.
"Dimana Justin?" tanya Sienna saat baru saja keluar dari kamar mandi.
"Ia baru saja keluar. Ia sangat senang hari ini." Michael menjawab seraya memandang wajah cantik istrinya yang baru saja selesai mandi. Tangannya terasa gatal kalau tidak menyentuh wanita itu.
"Apa ada parfum khusus yang kamu pakai sayang?" ucap Michael seraya menarik tubuh Sienna ke tempat tidurnya lagi. Sienna tidak menolak.
"Kamu harum sekali sayang, aku sangat menyukaimu," ucap Michael dengan suara beratnya. Hidungnya sibuk menghidu leher jenjang wanita itu dan memberinya stempel kepemilikan dengan bibirnya.
Sienna terbuai.
Dan...
*Tobe Continued.
Like dan ketik komentar agar author semangat updatenya oke?
karena kalo Oh itu justru konotasinya meremehkan, tapi kalo "Apa" itu seperti tidak percaya dengan suatu yg di dengar.
lbh enakan gitu thor,ketika seanna bicara dengan justin dia manggil dirinya sendiri mommy,ketimbang aku.
mf ya thor kritikan nya🙏