Valeria Isabella, wanita cantik yang di khianati oleh kekasihnya dengan sebuah perselingkuhan.
ria, wanita cantik dan kaya. sayangnya dia kalah dengan wanita ketiga yang hadir di hubungan nya dan arlo jasper. entah di mana kelebihan wanita itu sehingga arlo lebih memilih wanita itu dari pada ria.
karena tidak ingin terlihat menyedihkan dan ingin membuat arlo menyesal dan cemburu. ria mengikuti sebuah idel konyol yang muncul di benaknya. dia meminta bosnya Arlo untuk menikahinya.
bagaimana kisah Selanjutnya ? akankah bos nya Arlo mau menikahi ria? atau akankah Arlo menyesal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33_ingat semuanya
( masih menceritakan tentang masa lalu ya guys)
•••••••
Setelah tragedi itu, Bella dan Ezra di rawat di rumah sakit. Begitupun teman temannya yang lain yang juga di rawat. Kecuali teman temannya yang tidak terluka, mereka semua di antar pulang setelah di suntikan obat untung menghilangkan ingatan mereka saat kejadian itu. Jadi bagi mereka itu hanya mimpi saja.
Setelah satu Minggu di rumah sakit. Bella dan Ezra di bolehkan pulang. keadaan fisik mereka memang perlahan membaik. Namun tidak dengan mental Bella. dia trauma dan selalu di hantui oleh kejadian itu.
Setelah satu bulan berlalu. fisik mereka sudah sembuh total. Namun nas nya Bella serta keluarganya mengalami kecelakaan mobil yang sangat parah sehingga merebut nyawa kedua orang tuanya.
brak!
" ARGHHHHH"
sebuah mobil menabrak mobil keluarga Bella dari belakang hingga mobil mereka tersentak dan kehilangan kendali hingga berbelok ke jurang.
Mobil hitam mewah itu terguling guling ke jurang menghantam pohon pohon yang ada di sana dan baru berhenti di bawah jurang.
Bella yang tadinya duduk di kursi penumpang samping kemudi saat ini terlempar jauh dari mobil. dia terletak mengenaskan di tanah dan kepala bagian belakangnya terbentur dengan pohon yang tumbang di sana.
Sedangkan Ezra yang duduk di kursi penumpang belakang saat ini berada di dalam pelukan ibunya yang sudah di penuhi oleh darah.
" mama" panggil Ezra sambil menangis.
hanya Ezra yang masih sadarkan diri. ayahnya yang tadinya mengemudi juga berakhir mengenaskan dengan tubuh berdarah.
" mama bangun" ujar Ezra menggoyang goyangkan tubuh mama nya yang saat ini menutup matanya rapat rapat.
" papa bangun pa" tangisan Ezra semakin pecah saat berusaha membangunkan kedua orang tuanya yang tidak kunjung bangun.
" Bella, Bella dimana" ujar Ezra semakin ketakutan dan khawatir saat tidak menemukan kembarannya di sana.
Ezra berusaha keluar dari mobil yang tadinya untuk dan mewah kini berubah menjadi mobil tanpa bentukan.
suara ambulance berbunyi di atas bercampur dengan suara sirine polisi. Ezra melihat beberapa polisi turun kebawah bersama dengan tim medis.
Pandangan Ezra tiba tiba menjadi kabur. kepala nya Terasa pusing seakan bumi berputar hingga detik berikutnya pandangan berubah menjadi gelap dan tubuhnya terjatuh ke tanah.
mata Ezra terpejam, tubuhnya tidak bisa di gerakan. Namun telinga nya masih bisa mendengar suara orang orang di sana. Bahkan dia dapat merasakan tubuhnya di angkat. Dia juga dapat mendengar suara ambulance yang terus berbunyi.
" hanya ada 3 korban yang di temukan"
•••••••••
entah bagaimana caranya, saat Bella membuka kan matanya dia sudah berada di ruangan yang berwarna abu abu namun di dalamnya terdapat banyak peralatan rumah sakit.
" Valeria, kamu sudah bangun?" tanya seorang wanita yang tidak Bella kenali " lian, panggilkan dokter ana"
" iyaa Bun" jawab bocah kecil berusia 4 tahun.
Lian berlari keluar dari ruangan itu. tidak lama dia kembali ke dalam ruangan tersebut bersama seorang dokter.
Dokter itu mulai memeriksa Bella. Memastikan Bella baik baik saja. Dokter ana juga menanyakan beberapa pertanyaan pada Bella.
" siapa nama mu?" tanya dokter ana.
Bella mengeleng pelan " aku tidak tahu" jawab Bella lirih.
" kamu ingat sesuatu? Seperti nama ibu mu?"
Bella kembali menggelengkan kepalanya. dia memang tidak tahu apa apa. Bahkan dia tidak tahu siapa namanya.
" baiklah, nona Valeria beristirahat lah" ujar dokter ana " nyonya Vani, kita perlu berbicara berdua"
" iyaa, dok " jawab Vani.
•••••••••••
( kembali ke masa sekarang)
Valeria terduduk lemah di lantai kamar mandi. dia bersandar pada pada dinding kamar mandi. Tubuhnya yang lemah sedikit bergetar, dadanya naik turun mengatur nafasnya yang memburu. Mata nya basah dan terlihat lelah.
" aku ingat semua nya, aku mengingatnya" gumam Valeria lirih " Ezra adalah kembaran ku, yaa dia kakak ku, dia bukan adiknya Felix"
Valeria mengingat semuanya. dia ingat kejadian di sekolah, dia juga ingat kecelakaan itu. Tapi dia tidak tahu apa yang terjadi pada keluarganya setelah itu.
" kenapa kak Ezra tinggal bersama keluarga Felix? Kemana mama dan papa? Kemana kakek? apa yang terjadi setelah itu" gumam Valeria bertanya tanya.
Kenapa kakaknya bisa menjadi anak angkat keluarga Felix? apa Ezra adiknya Felix berbeda dengan Ezra kakaknya? tapi Valeria yakin jika itu adalah kakaknya.
feeling Valeria mengatakan seperti itu. apa lagi saat pertama kali bertemu. Valeria merasa akrab dan tidak asing dengan Ezra. Valeria yakin dia adalah kembaran nya.
" aku harus memastikan nya, aku harus bertemu kak Ezra " ujar Valeria.
Valeria mengambil ponselnya, dia juga tidak lupa mengambil tespek dan memasukkan ke dalam saku celananya. Setelah itu dia segera bergegas pergi untuk bertemu dengan Ezra.
•••••••••
Valeria tidak tahu harus menemui Ezra dimana. Jadi dia mendatangi rumah orang tua felix.
Mobil Valeria berhenti di depan gerbang yang perlahan di buka oleh satpam. Valeria keluar dari mobilnya dan menghampiri satpam itu.
" selamat siang nona ria" sala satpam itu dengan sopan.
" siang pak" balas Valeria tersenyum" pak, apa Ezra ada di rumah?" tanya Valeria.
" tidak ada nona, tuan Ezra jarang pulang kerumah semenjak kembali dari luar negeri. Sudah satu Minggu ini beliau tidak pernah pulang " ujar satpam.
Ezra memang jarang pulang kerumah. pulang pun hanya sebentar jika ada keperluan. Setelah itu dia pergi tanpa penjelasan.
" kira kira dimana Ezra pak? Apa dia ada di kantor?" tanya Valeria
" saya tidak tahu non, setahu saya tuan Ezra tidak berkerja di kantor " ujar satpam itu.
Satpam memang tidak tahu tentang hal itu. Jangan kan satpam, Cahya saya tidak tahu kemana Ezra, di mana Ezra tinggal dan apa yang di lakukan pria itu.
" ohh gitu, makasih ya pak" ujar Valeria.
Valeria kembali masuk ke mobil. dia menyetir mobil tanpa arah tujuan. dia sedang berpikir kemana dia harus mencari Ezra. apa Ezra ada di rumah orang tua kandung mereka? atau di rumah kakek?
" aku harus kemana sekarang?" gumam Valeria binggung.
Valeria melihat jam di ponselnya. Ternyata sudah sangat siang. Valeria harus makan sekarang agar janinnya tidak kelaparan.
" yaa tuhan, satu masalah saja belum aku selesaikan. Kenapa masalah lainya datang. Apa yang harus ku lakukan terlebih dahulu?"
Valeria bahkan belum menemukan cara agar Felix menerima anak mereka. dan sekarang dia harus memikirkan bagaimana caranya dia bisa bertemu dengan Ezra.
" lebih baik aku membeli makanan di luar saja dan makan di rumah" gumam Valeria lalu mengemudi mobilnya menuju restoran yang dekat dengan rumah nya agar makanan nya tidak jauh jauh di bawa pulang.
lebih baik dia makan dulu agar dia dan calon bayinya kuat dan tentunya sehat. Setelah itu baru dia memikirkan cara untuk menyelesaikan masalahnya.