Ratu Esme Coventina Vasilica dieksekusi oleh suaminya sendiri, Raja Stefan Vasilica karena dituduh membunuh anak raja.
Anak raja yang berasal dari selir Jenna itu akan jadi putra mahkota dan akan duduk di tahta selanjutnya. Keputusan itu diambil karena Ratu Esme dinyatakan oleh tabib tidak akan bisa mengandung selamanya alias mandul.
Karena dianggap membunuh keturunan raja, Esme yang merupakan seorang ratu tetap tidak lepas dari hukuman.
Namun ketika ekseskusi akan dimulai, sebuah senyum licik dari Jenna membuat Esme merasa bahwa semua ini tidak lah benar. Dia sendiri tidak pernah merasa membunuh anak dari suaminya itu.
" Jika aku diberi kesempatan untuk hidup kembali, maka akan ku balas semua rasa sakit dan penghinaan ini."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reyarui, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Queen 09
"Putriku!!!"
"Ibu ... Aku merindukan Ibu."
Air mata Countess Amelia Coventina luruh saat memeluk putri semata wayangnya. Dia sudah mendengar semua cerita dari suaminya. Dan sama halnya dengan Count Elber, Countess Amelia pun tidak mempermasalahkan tentang pemunduran Esme sebagai ratu.
Countess Amelia malah senang karena akhirnya Esme bisa hidup seperti apa yang diinginkan dan tidak terikat dengan riuhnya pekerjaannya sebagai Ratu di kerajaan Vasilica.
"Ibu juga merindukanmu putriku. Aah iya, Ibu sudah masak makanan yang kamu sukai. Sekarang kamu bisa makan dengan puas tanpa berpikir hal-hal yang merepotkan itu."
Esme sungguh merasa bahagia. Sudah lama juga dia tidak mengunjungi rumah kedua orangtuanya. Menjadi ratu kerajaan Vasilica membuat Esme sangat terbatas dalam melakukan segala hal tetang keinginan pribadinya termasuk dalam bertemu orang tuanya.
Jika sang ayah yakni Count Elber Coventina, Esme masih bisa sering berjumpa karena Count memang sering datang ke istana. Tapi untuk sang ibu, Esme sungguh sulit bertemu.
Countess Amelia juga tidak bisa keluar masuk ke istana tanpa ada alasan yang jelas. Dia juga tidak memanfaatkan jabatan putrinya agar bisa berlaku sesuka hati. Keluarga Coventina memang memiliki pribadi yang baik dan bersahaja. Maka dari itu meskipun mereka hanya berada di posisi Count namun hampir semua orang bangsawan kelas atas menghormatinya.
Konon katanya Coventina sudah ada sejak Vasilica terbentuk. Keluarga Coventina juga keluarga yang ada daam sejarah kerajaan. Namanya selalu disebut sebagai orang yang bijak yang mampu membawa kerajaan Vasilica ada hingga sekarang.
Maka dari itu leluhur selalu menginginkan keturunan Vasilica untuk menjadi Ratu. Baik dari yang masih berdarah dekat atau jauh.
"Ini sangat enak, Ibu. Waah rasanya aku ingin makan semuanya."
"Makanlah, Nak. Makan sepuas mu. Jika masih ingin lagi, maka ibu akan membuatkannya."
Amelia nampak sangat terharu melihat putrinya begitu lahap saat makan. Selama ini dia tidak pernah melihat Esme makan dengan senang seperti itu. Banyak sekali peraturan yang membuat Esme harus benar-benar menjaga apa yang masuk ke dalam perutnya.
"Apa kau tahu,Esme. Ibu mu sampai memasak sendiri untuk menyambut kepulanganmu," ucap Elber. Dia juga merasa senang melihat putrinya makan dengan laha.
"Waaah benarkah? Aku sayang ibuuuu."
Esme bersorak. Usianya yang sudah 28 tahun itu ternyata jika di depan kedua orangtuanya tak ubahnya seperti bocah yang berusia 8 tahun. Dan Daria sedikit merasa terkejut. Selama ini dia tidak pernah melihat sisi Esme yang demikian. Atau lebih tepatnya, Esme menyimpan sisi kekanak-kanakannya itu.
"Aaaah inilah hidup. Bodohnya aku yang terbelenggu di tempat itu sampai mati."
"Kamu bicara apa, Esme?"
"Ya, kamu bicara apa? Siapa yang mati."
Ups!
Esme langsung menutup mulutnya dengan tangan. Dia kelepasan dalam berbicara. Tapi tentu saja dirinya mampu memutar pembicaraan sehingga kedua orang tuanya itu bisa kembali tenang.
"Aah itu hanya ucapan kiasan saja kok, Ibu, Ayah."
"Lain kali jangan bicara demikian ya, Nak. Ibu tidak tahu apa yang akan ibu lakukan jika benar itu terjadi padamu."
Degh!
Esme terdiam seketika saat Amelia bicara demikian. Dia lalu mengingat bagaimana dirinya mati di kehidupan sebelumnya. Esme jadi berpikir, setelah dia mati bagaimana kedua orang tuanya hidup? Setelah dia mati, apa yang terjadi dengan kedua orangtuanya? Apa yang terjadi pada Stefan? Apa yang terjadi pada Vasilica?
Wanita itu menggelengkan kepalanya dengan cepat. Saat ini dia tidak perlu lagi memikirkan tentang itu. Sekarang dirinya masih hidup dan berhasil menyelamatkan nyawanya. Pergi dari istana maka dia sudah terselamatkan dari tuduhan membunuh anak Stefan.
Lalu, sesuatu kembali merasuk di kepalanya. Siapa kira-kira yang membunuh Braco--anak dari Stefan dan Jenna. Esme mencoba mengingat. Waktu itu dia melihat kereta bayi Branco ada di taman. Kereta itu sendirian, tidak ada pengasuh dan tidak ada juga dayang. Jenna juga tidak ada di sisinya. Pertama kali yang menemukan Branco adalah dia.
"Ada yang salah sepertinya,"gumam Esme lirih. Dia menunda pemikirannya itu untuk nanti. Saat ini dia tidak ingin membuat kedua orangtuanya kembali bertanya terhadap kata-kata yang tiba-tiba keluar dari bibirnya.
"Ibu terimakasih untuk makanannya. Bolehkah aku ke kamar, aku ingin beristirahat."
"Tentu saja sayang, kamarmu tidak banyak yang ibu ubah. Semua masih sama kecuali tempat tidur dan lemari yang semakin besar tentunya."
"Aku sayang Ibu dan Ayah."
Esme bangkit dari duduknya lalu memeluk Amelia dan Elber secara bergantian. Dia kemudian berjalan menuju ke kamar. Tapi sebelumnya Esme meminta Paul dan Daria untuk kembali ke rumah mereka masing-masing. Saat ini Esme masih belum ingin mengerjakan apapun. Tapi ia sudah berjanji kepada Paul dan Daria kalau dirinya mulai bekerja maka Paul dan Daria akan jadi orang-orang pertama yang akan ia ajak bekerja sama.
"Kami permisi dulu Baginda ah maksud ku Esme."
"Panggil aku dengan nyaman, Daria, Paul. Saat ini aku hanya lah teman kalian berdua dan bukannya atasan lagi."
Daria memeluk Esme dengan erat. Dalam beberapa waktu saja semua sungguh sudah berubah. Esme yang sebelumnya masih ia layani sebagai Ratu kini memiliki status yang sama dengannya. Yakni sama-sama putri seorang Count. Pun dengan Paul. Tapi Paul malah lebih tinggi kedudukannya karena Paul sudah menjadi Count mewarisi gelar dari ayahnya yang 4 tahun lalu meninggal.
Cekleek
Klaaak
Huuuum huuufttt
Esme mengambil nafas dalam-dalam dan membuangnya secara perlahan. Ketika dia masuk ke dalam kamar, aroma bunga lili memenuhi kamar. Rupanya sang ibu menaruh satu pot penuh bunga lili yang masih segar. Ya, bunga lili adalah bunga kesukaan Esme. Dan itu pun tidak pernah Stefan ketahui. Padahal mereka sudah bersama selama dalam waktu yang lama.
"Ibu sungguh yang terbaik."
Bluk!
Esme menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang dia menata langit-langit kamarnya dengan begitu lekat. Rasa nyaman ini sungguh sudah lama tidak ia rasakan. Dan kini dia bisa kembali merasakannya.
Sraak
Esme kembali bangun. Dia berjalan menuju meja belajar yang ada di kamarnya lalu menarik kursi dan duduk di sana. Sebuah pena dan kertas ia ambil dan dirinya menuliskan sesuatu.
Kronologi kematian Branco yang dirinya dijadikan sebuah tersangka. Ia menuliskan runtutan kejadian sebelum Branco ditemukan olehnya yang sudah tidak bernyawa.
Terlalu aneh bagi seorang bayi berada di taman sendirian. Ketika Esme menemukannya, dia yakin bahwa bayi itu masih bernafas karena dia sempat menggendongnya.
"Kemana pengasuhmu? Kemana juga ibumu hmmm?" Itulah yang Esme katakan kepada Branco.Tak lama kemudian Esme meletakkan kembali bayi itu kedalam kereta. Dia lalu duduk di kursi taman. Saat itu dia datang sendiri karena Daria sedang ia suruh untuk mengambil teh dan camilan di dapur.
"Ya aku ingat betul, saat itu Branco masih bernafas meskipun dia tidur. Aku jelas tidak bodoh sampai tidak bisa membedakan bayi hidup dan bayi yang sudah tidak bernyawa."
Esme kembali mengingat, Selang beberapa saat Jenna datang. Dia langsung memekik saat mengendong Branco yang sudah tidak lagi bernyawa.
"Sebenarnya ada apa waktu itu. Aku yakin aku tidak membunuh Branco."
TBC
ditunggu kelanjutan dan keseruan kisah cinta dari janda mantan ratu dengan kaisar loyd /Drool/
semangat dan tetap sehat kak 🙏
daku padamu kaisar..sat set /Kiss/