NovelToon NovelToon
KARMA

KARMA

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Hamil di luar nikah / Romansa / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:594.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: santi.santi

Novel ini menceritakan tentang sebuah KARMA yang di terima oleh Mesya, si pemeran antagonis dalam hubungan Bisma dan Alya.
Dalam hidup Mesya, Bisma adalah dunianya, jadi dia menghalalkan segala cara untuk menghancurkan hubungan Bisma dengan Alya.
Namun satu kesalahan yang di buat Mesya hingga membuat Alya hamil dengan orang suruhannya, sehingga membuat kekasih dari Bisma itu trauma berat dan mengakhiri hidupnya.

Bisma yang tidak terima dengan apa yang Mesya perbuat sampai dia kehilangan wanita yang ia cintai, dia memutuskan untuk membalas semua perbuatan Mesya.
Bisma benar-benar membuat Mesya hancur sehancur-hancurnya.
Bagaimana cara Bisa membalas dendam??
Apa Mesya sanggup bertahan di saat semua orang sudah pergi meninggalkannya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sangat mengenal dirimu

"Tidurlah" Ucap Bisma setelah Mesya menelan semua obatnya.

"Kak Bisma mau ke mana??" Mesya melihat Bisma yang ingin beranjak dari kursi di sebelahnya.

"Ada sedikit pekerjaan yang harus aku selesaikan, jadi aku hanya duduk di sofa. Kamu tenang saja, aku tidak akan kemana-mana"

Mesya langsung mengatupkan bibirnya dengan rapat. Mesya menyesal mengeluarkan pertanyaan seperti itu. Terlalu jelas terlihat jika Mesya tak ingin Bisma pergi meninggalkannya, dan itu sangat membuat Mesya malu.

"Istirahatlah!!"

Mesya hanya mampu menurut, berlahan dia menurunkan tubuhnya untuk kembali berbaring si ranjang sempit itu. Tapi meskipun sempit seperti itu, ranjang yang sedang ia tempati jelas berkali-kali lipat lebih empuk dari ranjang tanpa alas di rumahnya.

Malam semakin larut, entah mengapa mata Mesya yang terpejam itu tak mampu terlelap. Obat yang diminumnya juga tak bereaksi apapun.

Berkali-kali Mesya melirik pada Bisma yang masih mengotak-atik laptop yang di bawakan Ferry tadi sore.

"Tidak bisa tidur??" Mesya terkejut karena pertanyaan tiba-tiba dari Bisma.

"I-iya" Walau sudah seharian ini Bisma selalu di sampingnya, namun tak mampu mengurangi rasa gugup saat berada di dekat Bisma.

"Emmm, bolehkah aku keluar sebentar Kak??" Mesya takut jika Bisma marah mendengar permintaannya itu.

"Mau kemana?? ini sudah malam" Benar saja, tatapan tajam yang seperti melati itu langsung menyapa Mesya.

"Aku hanya ingin beli es krim rasa strawberry di depan"

Bisma menutup laptopnya dengan cepat. Itu membuat Mesya sedikit menciut karena takut Bisma marah kepadanya.

"Ada aku di sini, harusnya kamu memanfaatkannya. Kenapa ingin pergi keluar sendiri??" Dulu Mesya di bentak Bisma pun tak ada takutnya sama sekali. Namun untuk sekarang ini, hanya mendengar Bisma bersuara rendah seperti itu saja sudah membuat Mesya merinding.

"A-aku takut merepotkan mu" Jawab Mesya dengan jujur.

Bisma menarik nafasnya dengan dalam untuk membuang rasa kesalnya.

"Tunggi di sini!! Jangan pergi kemana-mana, aku yang akan ke depan" Bisma meraih dompet dan ponselnya yang berada di atas meja.

"Iya"

"Selain itu mau makan apa lagi??"

"Itu saja Kak" Bisma mengangguk kemudian berlalu keluar.

Mesya terus pandangi punggung yang kokoh itu sampai berlahan menghilang di balik pintu.

Sampai sekarang Mesya masih heran kenapa Bisma bisa berubah seperti itu. Bisma yang lembut ketika meminta maaf kepadanya, juga Bisma yang menatapnya dengan dalam.

Jika mengingat betapa bengisnya Bisma waktu itu, pada saat kesucian Mesya direnggut secara paksa, juga saat Bisma dengan teganya menginjak tangan Mesya, rasanya tidak mungkin Bisma bisa berubah tanpa alasan.

Itulah yang membuat Mesya masih ragu, dia belum bisa sepenuhnya percaya dengan Bisma walau Mesya bisa melihat kejujuran di mata Bisma.

Tak lama setelah itu, Mesya kembali melihat Bisma masuk ke dalam kamarnya membawa kantung plastik yang pastinya berisi es krim yang di inginkan Mesya.

"Makanlah, nanti mencair" Bisma membuka kantung plastik yang di bawanya.

"Ini banyak sekali Kak" Mata Mesya berbinar melihat makanan yang begitu diinginkannya saat ini sudah berada di depannya dengan berbagai bentuk.

"Aku tidak tau mana yang kamu mau. Jadi aku ambil saja semua yang rasa itu" Jawab Bisma kembali duduk di samping Mesya.

Mesya yang beberapa bulan ini tidak pernah bisa memakan apapun yang dia inginkan dalam sekejap begitu bahagia bahkan sampa air matanya berjatuhan.

"Kenapa nangis lagi??" Bisma meraih pipi Mesya dan menyingkirkan air mata itu dari sana.

"Terimakasih untuk semuanya Kak Bisma" Suara bergetar dari Mesya kembali menyentuh hati Bisma.

"Apa setiap malam dia sering meminta yang aneh-aneh??"

Mesya mengangguk, kemudian dia teringat kejadian saat malam di mana lengan Bisma terkena pisau dari preman yang menggoda Mesya.

"Apa lenganmu masih sakit??" Mesya menyentuh lengan kana Bisma yang masih tertutup kemeja itu.

Namun seperti halnya saat Mesya menyingkirkan tangannya saat Bisma ingin meraihnya. Bisma kini juga melakukan hal yang sama.

"Memangnya lengan ku kenapa??" Tanya Bisma tak mau menatap Mesya.

"Malam itu, aku nggak bisa tidur. Rasanya ingin sekali makan bubur kacang hijau. Makanya aku keluar malam itu. Aku sama sekali tidak berpikir jika di luar sana banyak preman yang berkeliaran di malam hari. Tapi ternyata malam itu, kamu datang menolongku untukku pertamakalinya"

"Bagaimana bisa kamu yakin kalau itu aku??"

Mesya memberanikan dirinya menatap mata tajam yang begitu ia sukai.

"Kak Bisma, aku menyukaimu sudah begitu lama. Hanya melihat postur tubuh pria itu saja, meski wajahnya tertutup masker dan topi, aku bisa tau kalau itu kamu. Mata kamu yang selalu menatapku dengan tajam juga sudah aku hafal meski malam itu kamu sama sekali tak sudi menatapku. Satu lagi yang semakin membuat ku semakin yakin kalau itu kamu" Bisma masih menunggu kata-kata Mesya yang akan keluar. Bisma ingin tau bagaimana Mesya bisa mengenalinya semudah itu.

"Aku suka wangi parfum kamu, walau kamu tak hanya menggunakan satu, tapi aku sudah hafal parfum yang kamu pakai. Bahkan aku juga tau kalau kamu menggunakan salah satu parfum hanya pada hari senin saja"

Bisma masih tak percaya jika Mesya bisa sedetail itu mengenal tentang dirinya. Bahkan dulu Alya saja tidak pernah menyadari parfum apa yang Bisma gunakan.

"Lalu bagaimana cara kamu menyadari aku sudah masuk rumahmu tanpa ijin?? Apa juga karena parfum ku??" Tebak Bisma yang penasaran sejak hari itu.

"Waktu itu aku benar-benar mencium wangi parfum kamu begitu pekat di dalam rumah. Tidak mungkin kalau itu hanya halusinasi ku saja. Entah kenapa aku yakin kalau Kak Bisma memang masuk ke rumah" Bisma semakin penasaran, sebesar apa cinta Mesya kepadanya sampai begitu mengenal dirinya seperti itu. (Pakai nanya Mas Bisma ini!!! Jelas-jelas sampai bernai buat Alya kaya gitu kok masih di ragukan lagi besarnya cinta Mesya kaya apa😤😤😤😤)

"Jadi benar Kak Bisma waktu waktu itu masuk ke dalam rumah??" Mesya baru menyadari hal itu.

"Hemmm" Bisma mengangguk.

"Aku bahkan melihatmu yang menangis sesenggukan memanggil namaku. Apa kamu begitu merindukanku??" Mata Bisma memicing mencari kejujuran dari Mesya.

Pipi putih Mesya langsung merona sepenuhnya. Dia sampai memalingkan wajahnya agar Bisma tidak melihat dirinya yang sedang tersipu.

Bisma tersenyum tipis melihat Mesya yang tampak malu-malu saat ini.

"Sya??" Panggil Bisma yang mau tak mau membuat Mesya menoleh.

"Ini milikmu, aku kembalikan. Maaf ya??"

Mesya menatap benda pipih persegi panjang yang ia kenali.

"Maafkan aku yang telah merampasnya darimu"

Wajah Mesya kembali mendung karena mengingat jahatnya Bisma waktu itu. Di saat Masya benar-benar terpuruk karena kepergian Papanya, Mesya yang juga harus terusir dari rumah di hari yang sama. Malah Bisma dengan tanpa perasaan merampas semua barang Mesya yang tidak seberapa itu.

"Aku bahkan sudah tidak ingat tentang ponsel ini" Mesya menggenggam ponselnya dengan rasa aneh karena selama tuju bulan tidak pernah memegang benda seperti itu.

Mesya sedikit menjauhkan ponselnya dari Bisma karena Mesya tidak ingin Bisma tau password ponselnya.

"Tidak udah jauh-jauh, lagipula aku sudah tau termasuk semua isi di dalamnya"

Bola mata Mesya hampir saja keluar karena ucapan Bisma itu.

1
Kg Mughni Siddiq
kemarin nangis2 sampe pusing kepalaku, sekarang dibikin meleleh 😁
Kg Mughni Siddiq
aku masih nangis terusss 😭😭😭
karissa 🧘🧘😑ditama
bgus tpi.knpa.ujung2 ny jdi kek orang oon gini sini muter2 disini2 lagi🙄🙄
karissa 🧘🧘😑ditama
tak pernah ku sangkah thor,,ternyata yg slma ini trjdi hanyalah mimpi belaka,
Kg Mughni Siddiq
dadaku sampe sesak
Kg Mughni Siddiq
terusno thoooor, q nanges terus setiap baca😭😭😭
santi.santi: mantap,
total 1 replies
Kg Mughni Siddiq
ya Allah thoooor, mataku sampe sembab 😭😭😭😭😭😭
Kg Mughni Siddiq
Bisma terlalu kejam, bahkan lebih kejam dari Mesya dulu
karissa 🧘🧘😑ditama
parah gila sih nih bisma😂😂
santi.santi: siap siap banjur air mata yah, novel ini mengandung bawang
total 1 replies
karissa 🧘🧘😑ditama
mantap bisma,nyawa dibayar nyawa
dikira sinetron ikan terbang tersakiti hanya bisa merintih trus maafin aja,weekk
🌺Ulie
Luar biasa
rinny
KARMA sudah ku baca kak outhor. dan tentunya sangat luar biasa dan pastinya banyak banget bawangnya.
santi.santi: bawangnya lagi murah waktu itu
total 1 replies
rinny
kenapa di KARMA bawang banget bawangnya kak outhor 😭😭😭
santi.santi: waktu otor buat ini bawang lagi murah
total 1 replies
rinny
hadir di karya yg satu ini
Bunga
mimpi kook panjang bangeet
Kg Mughni Siddiq: la iya itu
Ismi Anah: namanya juga novel
total 2 replies
Titien Prawiro
pembalasannys sadis banget
Eza Henza
Kecewa
Eza Henza
Buruk
Firgi Septia
karyamu hebat Thor dari awal sampai akhir bikin mewek senang pas akhirnya masing2 memiliki kebahagiannya
mbak mimin
loh itu mimpi nyata bisma
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!