Siapa yang menyangka seorang Gus cucu dari pemimpin pesantren bisa melakukan kesalahan yang terbilang fatal.
Zayn tak sengaja meniduri seorang gadis yang merupakan teman adiknya. gadis yang kerap kali Zayn anggap sebagai musuhnya karna perilaku dan tindakan gadis itu.
Zayn terus memaksa akan bertanggung jawab meskipun gadis itu selalu menolaknya. rasa bersalahnya tak hilang begitu saja meski gadis itu tak mempersalahkan apa yang mereka lalu.
Lantas apakah mereka akan tetap diam atas dosa yang pernah mereka lakukan tanpa sengaja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indahnya halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sah
Zayn menyuruh banyak orang untuk membantunya mencari Alexa, tidak tanggung-tanggung Zayn bahkan menggunakan jasa detektif untuk menemukan Alexa secepatnya.
Satu hari sudah berlalu tapi keberadaan Alexa belum dapat di temukan. Azam bahkan terus mendesak keluarga Kahfa untuk terus membantunya mencari putrinya.
Tidak hanya Zayn yang mencari keberadaan Alexa, Adam juga turut mencari keberadaan Alexa, jika Adam menemukan Alexa lebih dulu Adam berencana akan membawa Alexa pindah dari kota itu, menjauh dari keluarganya dan keluarga Alexa adalah opsi yang paling tepat.
Adam akan menikahi Alexa, lagi pula Alexa pasti memaafkannya, ini perkara waktu yang akan mengembalikan cinta Alexa padanya.
Satu kota itu tergeledah habis oleh Zayn dan orang-orangnya.
Saat itu melintas di rumah makan sederhana dengan spanduk bertuliskan warteg, Zayn tiba-tiba merasa ingin mampir, bahkan Zayn memelankan laju mobilnya sembari mencari Alexa, tapi Zayn tidak memiliki alasan, ia sudah makan lagi pula Zayn berpikir waktunya akan senakin terbuang jika ia mampir ke warteg itu. Padahal jika saja Zayn menuruti kata hatinya saat itu juga Zayn akan menemukan Alexa di warteg itu.
Malam kini sudah kembali menyapa, sedangkan Zayn belum juga memejamkan matanya, Zayn tidak pulang sejak kemarin ia masih mencari keberadaan Alexa. Hingga orang suruhan Zayn mengabari jika Alexa kemarin subuh terlihat berbelanja di bersama seorang gadis di sebuah pasar.
Tanpa menunggu waktu subuh yang akan datang lima jam lagi Zayn sudah dalam perjalanan menuju tempat di mana Alexa terlihat kemarin.
Zayn memastikan lebih dulu rekaman cctv yang terdapat di pintu masuk pasar. Dan benar gadis yang mengenakan setelan pajamas berwarna hijau botol adalah Alexa. Zayn tidak akan kehilangan jejak kali ini. Zayn bahkan menahan kantuknya, hanya agar memastikan jika Alexa benar-benar mendatangi pasar itu pagi ini.
Tepat pukul lima pagi, Alexa terlihat berbelanja bersama seorang gadis perawakan kurus tinggi dengan warna kulit sawo matang. Zayn menahan diri agar tidak mendatangi Alexa, Zayn sudah berpikir jika ia mendatangi Alexa sekarang gadis itu bisa saja berteriak kemudian berbuat ulah dan kembali melarikan diri. Zayn tidak ingin itu terjadi lagi.
Zayn cukup lama memerhatikan Alexa, untung saja ia diberikan jaket, masker juga topi hitam oleh orang suruhannya, setidaknya ini membantu Zayn agar Alexa tidak mengenalinya.
Zayn segera menghubungi orangtuanya juga Azam, jika dirinya sudah berhasil menemukan keberadaan Alexa.
Zayn mengikuti langkah Alexa dari jarak aman, sehingga hal itu tidak di ketahui oleh gadis yang berjalan dengan Alexa.
"Hari masih pagi. Tapi kau sudah berkeringat Alexa, apa susahnya kau mengatakan pada Ayahmu jika aku yang menghamilimu." Bathin Zayn bermonolog.
"Bahkan setelah tiga hari berlalu, luka itu masih meninggalkan jejak. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana papamu menyiksa menghukummu seorang diri." Hati Zayn terasa di remat saat melihat beberapa memar di wajah Alexa, kening Alexa jiga terdapat handsaplas.
Zayn memperhatikan Alexa yang kini tengah mengeluarkan belanjaannya di teras warteg yang terdapat kursi dan meja memanjang di sana.
Alexa masuk kedalam sebentar kemudian membawa satu gelas air hangat juga satu buah pisau. Alexa meletakan kedua benda itu di atas meja. tangannya mengeluarkan dua buah roti dari dalam belanjaannya. "Ani sarapan dulu." Alexa menanggil temannya.
Alexa membuka satu buah roti, sedangkan satu roti lagi Alexa sisihkan untuk temannya. Zayn tidak dapat memalingkan pandangannya, ia berlindung di balik mobil yang terparkir tak jauh dari Alexa berada.
Alexa meneguk air dalam cangkir pelastik hingga tandas, setelah semua roti miliknya ia telan. "Dia sedang hamil, mana kenyang memakan satu buah roti." Zayn bergunam.
"Teh Lexa, makan sekalian roti punyaku, aku mau sarapan mi instan saja." Ani kembali dengan satu mangkuk mie dengan asap yang masih mengepul.
"Benarkah? Terimakasih Ani." Alexa meraih kembali roti milik temannya kemudian membuka bungkunya dan melahapnya kembali.
"Teh Lexa, mau cobain mienya.?"
"Tidak Ani, menurut artikel yang pernah ku baca kandungan mie instan tidak baik untuk bayiku." Zayn tersenyum saat mendengar Alexa mengkhawatirkan bayi mereka itu artinya Alexa menyayangi bayinya juga kan.
Zayn berjalan mendekat kearah Alexa, dengan cincin yang sudah ia genggam.
"Alexaaa."
Zayn memanggil hingga Alexa mendongak dengan menatap kearahnya. "Ka-kak-kak Zayn." Alexa tergagap.
Sedangkan Zayn tertegun melihat wajah cantik Alexa di hiasi memar, bahkan dari jarak sedekat ini Zayn dapat melihat bekas cekikan di leher calon ibu dari anaknya itu.
Zayn meraih tangan kanan Alexa dan memasangkan cincin yang sudah ia siapkan.
"Mari pulang dan menikah denganku." Zayn membawa Alexa untuk berdiri.
"Heyyy ini pemaksaan!" Alexa mencoba meloloskan tangannya dari cekalan Zayn.
"Aku tidak perduli. Kau harus ku nikahi hari ini juga."
"Aku tidak mau! Lepas! Ani tolong aku Ani." Alexa mencoba meronta.
Ani masih terkejut tapi ia tak bisa berbuat apa-apa, saat Zayn membawa Alexa ke dalam mobilnya, Zayn menyuruh orangnya untuk menjelaskan dan mengucapkan terimakasih kepada orang-orang yang sudah berbuat baik pada Alexa. "Jangan membuat ulah Alexa, atau kau akan ku buat menyesal." Zayn mendudukan Alexa di kursi samping kemudi.
Zayn bahkan memborgol pergelangan tangan Alexa, agar calon istrinya tidak macam-macam.
"Zayn, kau gila. Dasar sinting!" Alexa tidak terima akan tindakan Zayn. "Lepas sialan.!" Zayn tidak menghiraukan umpatan Alexa tujuannya sekarang adalah KUA.
"Kau mau membawaku kemana Zayn." Alexa terus mencoba membuka borgol di pergelangan tangannya, matanya membola saat ia baru menyadari di jari manisnya terpasang cincin berlian.
"Lepaskan aku Zayn!"
"Tidak akan. Kau harus menjadi istriku. Aku tak akan membiarkan bayiku lahir tanpa pernikahan." Mata Alexa membola saat Zayn mengetahui kehamilannya. Ia segwra menutupi perutnya.
"Aku tidak mau menikah denganmu."
"Aku tidak meminta pendapatmu." Zayn terus melajukan mobilnya menuju ke ke kantor urudan agama, ia akan menikahi Alexa di sana. Kedua orang tua mereka sudah mempersiapkan semuanya dan sudah menunggu mereka.
Saat berhenti di parkiran pun Alexa berusaha melarikan diri. Ia tidak ingin menikah dengan Zayn apapun alasannya. Ia hanya ingin menikah sekali seumur hidup, ia tak bisa menjalani pernikahan tanpa cinta, omong kosong dengan cinta setelah pernikahan.
Zayn marah, karna Alexa benar-benar nekad meskipun dengan ke adaan yang sudah di borgol. Beruntung Zayn sudah bisa membaca situasi ini sehingga Alexa dapat di tangkap kembali oleh Zayn.
"Alexaaa ..." Suara Zayn menggema di parkiran itu, membuat beberapa orang menatap ke arah mereka.
"Mengalahlah sedikit! Pikirkan bayiku! Jangan kau malah berbuat dzalim seperti ini. Kita perlu menikah." Zayn membentak Alexa hingga Alexa gemetar ketakutan. Dan puncak ketakutan Alexa adalah saat ia melihat Papa Azam mendekat ke arah mereka.
Alexa langsung menyembunyikan tubuh mungilnya di punggung Zayn. "Tolong jangan biarkan papa mendekat. Aku takut dia menyakiti bayiku Zayn." Alexa genetar dengan keringat yang sudah mengembun di dahinya.
"Tenang Alexa. Semua akan baik-baik saja." Zayn merangkul tubuh Alexa yang gemetar mencengkranm pakaiannya.
"Kau tidak memiliki pilihan Alexa. Kau harus kunikahi."
Tanpa make up tanpa gaun pengantin apalagi gedung mewah. Zayn mengucapkan ijab kabul di hadapan para saksi. Alexa tidak dapat mengelak dari pernikahannya bersama Zayn karna memang itu semua perlu di lakukan hanya agar bayinya mendapatkan pengakuan.
Sepanjang acara ijab kabul Alexa tidak berhenti meneteskan air matanya, ini ketidak beruntungan selanjutnya setelah banyak kemalangan yang sudah Alexa lalui selama hidupnya.
Azam menikahkan Alexa dengan Zayn. Ia merasa bersalah kala Alexa terlihat ketakutan dan menghindar darinya.
Zayn dapat benafas dengan lega, Alexa ibu dari calon bayinya sudah berhasil ia miliki.
Alexa dan Zyan sudah sah menjadi sepasang suami istri mulai hari ini.
Zayn membacakan do'a kebaikan di ubun-ubun istrinya kemudian meniupkannya, layaknya pengantin yang saling mencintai.
"Bismillahirahmanirrahim." Alexa berujar pelan.