Aku yang dikhianati sahabat dan suamiku kembali ke masa lalu. Aku tidak ingin memiliki hubungan apapun dengan mereka lagi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sia Masya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34
Satu minggu sudah kami mengikuti ujian. Hari ini tepatnya hari senin kami mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. "Jadi anak-anak selama kita menunggu semua guru meninjau nilai kalian, kita akan melakukan kegiatan bersih-bersih selama satu minggu ke depan. Jangan mencoba untuk bolos karena kalian tetap akan di absen satu persatu."
Kegiatan bersih-bersih selama seminggu, sungguh membosankan. Apa tidak bisa hanya beberapa hari saja. Kami kan juga butuh istirahat setelah olahraga otak. Aku melihat sekeliling ku, anak-anak lain juga memasang wajah cemberut mendengar pernyataan Pak Rusdi.
"Karena hari ini kalian pakai baju sekolah jadi kita akan membersihkan ruangan kelas. Bapak akan periksa satu-persatu. Tidak boleh ada yang mengeluh. Kalau sampai bapak mendapati ada anak-anak yang santai dan hanya menonton maka bapak akan menghukumnya. Kaya atau miskin di sekolah ini semuanya sederajat. Sekarang kalian boleh ke kelas kalian untuk bersih-bersih."
Aku menggandeng tangan Loly dan Sita berjalan menuju kelas.
"Hari ini kita akan mengepel lantai. Jadi susun semua meja dan kursi ke samping biar nggak basah terkena air." Kata sarah(ketua kelas).
Mendengar kata pel semua anak dengan semangat menyusun meja ke samping. Macam anak kecil saja, aku yakin mereka pasti mau seluncuran di air.
"Buat cowok-cowok yang tinggi kalian aku tugaskan membersihkan sarang laba-laba," lanjut sarah sambil menunjuk ke atas loteng.
"Bagaimana kami bisa sampai rah, kamu kira tinggi nya kami bisa mencapai loteng itu?" Kata Jaka, karena ia termasuk murid tertinggi ke tiga setelah Leo dan Indra.
"Pakai bangku sama sapu, nanti kami bantu pegangkan kalau kamu takut jatuh. Sisanya ambil air dari depan dengan ember kalau capek gantian dengan yang lain karena pak guru ngasih kita embernya hanya lima." Sarah adalah ketua kelas yang tegas, disiplin serta rapi dalam segala hal. Jadi mau tidak mau anak-anak harus mendengar perkataan nya, karena demi kebaikan bersama.
"Untuk teman-temanku yang cewek kita akan membersihkan jendela sisanya pel lantai."
Kami mulai melakukan aktivitas masing-masing. Aku mendapatkan tugas membersihkan jendela sedangkan loly dan Sita bagian ngepel. Aku menatap Leo dan tersenyum melihat ekspresi nya yang lucu. Mungkin saja di dalam hatinya sedang berkata. Kenapa aku melakukan semua ini. Karena di kelas kami yang paling tinggi cuman tiga orang, jadinya mereka secara bergantian membersihkan loteng.
Si anak ternakal di kelas, Kenan mulai beraksi. Sarah sudah berulang kali menegurnya tetapi ia malah bermain seluncuran air. Anak-anak cowok yang awalnya cuma ngeliatin malah ikutan karena merasa seru. Sarah menyerah untuk berkomentar yang penting ia sudah membereskan pekerjaan yang lain, tinggal menunggu untuk mengepel lantai. Aku berpindah ke bagian kiri setelah kurasa kaca jendela bagian kanan sudah bersih dan anak-anak yang lain masih membersihkan nya. Namun saat akan melewati anak-anak cowok yang masih sibuk berseluncur, untuk menyebrang.
Bruk
Seseorang menabrak ku dari belakang. Air di kelas itu cukup full sehingga terlihat seperti banjir. Aku terjatuh ke lantai, bajuku basah kuyup. Namun saat ini situasi nya sungguh berbeda karena baju yang kugunakan sangat transparan sehingga bra hitamku bisa kelihatan. Aku memang memakai baju alas putih namun keduanya sama-sama transparan. Aku menutup bagian depanku dengan duduk berjongkok karena tidak ingin anak-anak cowok melihatnya. Leo yang melihat hal itu berjalan ke arahku. Ia membuka pakaian luarnya lalu menutup tubuhku. Aku masih memejamkan mata dan terkejut saat Leo menggendong diriku. Semua anak-anak di kelas hanya terpaku saat Leo membawaku meninggalkan kelas tersebut. Sungguh sangat sial. Aku sempat mendengar Loly dan Sita yang memanggil Leo tetapi Leo tetap tidak menggubris panggilannya itu. Aku kembali menutup mataku karena tidak berani melihat anak-anak dari kelas lain yang melihat ke arah kami. Leo menurunkan tubuhku di sebuah kasur. Saat aku membuka mataku, ternyata Leo membawaku ke ruang UKS.
"Tunggulah di sini, aku akan mencoba bertanya pada teman-teman jika mereka punya rok yang nggak kepakai." Kata Leo sambil mengelus rambutku.
"Kamu pakai saja bajuku. Bajumu juga sudah sangat basah. Cepatlah berganti nanti masuk angin." Tambah Leo. Aku hanya menganggukkan kepala tanpa berkata apapun. Sungguh hari ini perlakuan Leo membuatku terpanah. Entah kenapa hatiku terasa berdetak begitu cepat atas tindakan tulus darinya itu. Leo berjalan keluar dari ruangan tersebut meninggalkan ku seorang diri.
Aku segera membuka bajuku dan memakai pakaian miliknya yang ukurannya memang lebih besar. Tapi masih bisa menutup tubuhku.
Tok tok tok
Setelah lama menunggu akhirnya Leo datang. Namun ternyata yang masuk bukanlah Leo tetapi Loly dan Sita.
"Aduh Dinda, kamu nggak kenapa-kenapa kan?" Tanya Loly.
"Iya, aku hanya malu saja tadi."
"Ini rok mu," Kata Sita sambil menyerahkan bingkisan yang dibawahnya.
ansk perempuan klu pacaran RUSAKKKK.