NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ara

Transmigrasi Ara

Status: tamat
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Murid Genius / Kehidupan di Sekolah/Kampus / LOL / Masalah Pertumbuhan / Chicklit / Tamat
Popularitas:505.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: Ahya

Arawinda Bethany gadis polos dan lugu tapi dia sangat hiperaktif dan pecicilan, sikapnya yang hiperaktif dan pecicilan hanya untuk menarik perhatian sang Daddy yang membenci nya, karena gara-gara melahirkan Ara istrinya meninggal. Sampai pada suatu hari ada insiden, 'Ara berharap saat bangun nanti Ara bisa merasakan kasih sayang seorang ayah,' Ara membatin sebelum kehilangan kesadaran. Arawinda Bethany membuka matanya dan melihat orang-orang yang tidak dia kenali, orang-orang memanggilnya dengan sebutan Bella bukan Ara. Ara melihat wajahnya yang berbeda dan membuat Ara bingung tapi setelahnya dia mengerti bahwa dia sedang ber transmigrasi ketubuh seorang Arabella Arshana. Arabella Arshana seorang gadis polos dan lugu sama seperti Arawinda Bethany tapi bedanya Arabella cupu dan pendiam. "Iyuhhh Ara gak suka pake kacamata. "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

tukar tambah adek

"Yah, kita pulang sekarang? " tanya Bryan setelah meraka selesai menemui klien Bima.

"Ayo, " sahut Bima kemudian mereka berjalan menuju keluar cafe.

"Kenapa ngajak Bryan? Biasanya ayah sendiri terus kalau mau ketemu klien. "

"Ayah pengin lihat keahlian kamu dalam bidang arsitek, masih suka gambar kan? " tanya Bima, Bima tau bakat arsitek nya turun di diri Bryan, maka dari itu dia mengajak Bryan untuk pertemuan membahas desain bangunan yang menarik buat klien nya.

"Masih kok, " sahut Bryan.

"Masih suka gambar wajah dia juga gakk, " goda Bima pada putra sulungnya itu.

"Apasih yah, " ketus Bryan.

Bima terkekeh melihat wajah kesal putranya, "kayaknya dia bakal pulang ke Indo deh. " goda Bima lagi, Bima tau tentang putra sulungnya itu, tentang siapa sahabat, dan orang yang spesial di hari Bryan, maybe.

Bryan memalingkan wajahnya ke samping karena Bima menggoda nya dengan menyebut 'seseorang' yang pernah singgah di hatinya. "Ayah ngomong apa sih? Pulang aja cepat, Bryan kangen Ara. " Bryan mencoba mengalihkan pembicaraan dengan menyebut nama Ara, anak kesayangan dari ayah nya itu.

"Aa iya, ayah juga kangen sama adek kamu. " berhasil, Bima tidak lagi mengungkit orang masalalu Bryan.

"Beliin Ara sesuatu dulu gitu yah? " tawar Bryan.

"Boleh, tapi beliin apa? "

"Ciki-ciki, " usul Bryan.

Bima menggeleng, "makanan dong, ciki-ciki kurang sehat. "

"Makanan berupa nasi atau cuci mulut aja? "

"Belikan puding aja di toko kue. " putus Bima.

"Hm, "

***

Ara memperhatikan Brian yang sedari tadi masih mematung sambil memandangi kulkas, Ara mengikuti arah pandang Brian dan sekarang dia mengerti lalu Ara berjalan mendekati kulkas dan mengambil ponsel Brian yang sudah dingin karena beku.

"HP abang udah gak panas, tapi sekarang HP abang kedinginan. " ujar Ara polos lalu dia berjalan mendekati Brian yang masih mematung seperti habis dikutuk oleh sang bunda.

Radella sendiri masih kaget kenapa tiba-tiba ponsel Brian ada didalam kulkas.

"HP abang dingin, selimutin dulu. " Ara menyodorkan ponsel yang beku itu dengan tampang polos dan tak bersalah nya.

Brian menunduk menatap adeknya itu, "kamu yang masukin dek? " tanya Brian lirih.

Ara mengangguk polos, "iya, HP abang tadi panas jadi Ara masukin kulkas. "

"Kenapa gak sekalian aja rendam di air es. " frustasi Brian.

"Rendam? " pikir Ara lalu dia berbalik menuju patri untuk mengambil baskom, Brian dan Radella melongo melihat gerak-gerik Ara.

"Aaaa pengin tukar tambah adek boleh gak sihh... " Brian menjerit karena kepolosan Ara yang kelewat batas itu.

Radella dan Ara dibuat kaget karena jeritan Brian, "why abang? " tanya Ara polos.

Brian mengatur nafas lalu dia mendekati Ara, "sini HP abang! " Brian menyodorkan tangannya dan Ara menyerahkan ponsel itu dengan bingung.

"Gak jadi direndam bang? "Tanya Ara polos.

"Lo yang gue rendam mau? " kesal Brian.

Ara memiringkan kepalanya lucu, "why abang marah-marah? "

Sebelum terjadi pembantaian antar saudara Radella harus lebih dulu menjauhkan Ara dari Brian. Brian sudah meredang karena kesal dengan kepolosan Ara, terbukti matanya yang agak mereh dan hidung kembang kempis.

"Bunda look, hidung abang ngembang-ngembang. " tunjuk Ara dengan polosnya.

"E-sayang, ini es cream dan kamu pergi gih nonton TV lagi. " Radella memberikan es cream rasa jambu itu kepada Ara.

Mata Ara berbinar melihat es cream dengan rasa jambu kesukaannya, "terimakasih bunda, Ara sayang bunda banyak-banyak. "

Cup

Setelah mencium pipi Radella Ara mengambil es cream itu lalu berlari menuju ruang keluarga untuk melanjutkan nonton upin-ipin nya.

Radella tersenyum gemes melihat Ara yang berlari dengan kaki kecilnya tersebut, setelah Ara tidak terlihat Radella kembali melihat kearah Brian yang sedang memandangi Ara juga sejak tadi.

"Brian, " panggil Radella dengan sedikit hati-hati.

Brian menoleh kearah Radella lalu dia kembali menghirup udara segar sambil memejamkan matanya untuk meredam kekesalan nya, Brian itu menyayangi Ara tapi dia tidak punya kesabaran ekstra untuk menghadapi sikap kelewat polos adeknya itu, dia ingin marah-marah tapi gak tega dengan sang adek.

"Bun, pengin jual adek sendiri. " ujar Brian.

Radella terkekeh, "kamu sih naro HP sembarangan, " kekeh nya.

"Kan cuma sebentar bun perginya, itu pun juga gak lama, "sungut Brian.

"Coba cek HP nya masih bisa hidup atau enggak! "

Brian melihat ponsel yang berada dalam tangannya itu, "Brian ke kamar dulu mau charger ini. "

"Iya, kalau gak bisa hidup kasih tau bunda. "

"Mau dibeliin yang baru? "

"Kamu punya tabungan sendiri, " kekeh Radella.

"Tapi kan yang bikin HP aku kayak gini itu adek bun, jadi ayah harus ganti rugi. " sungut Brian.

"Minta ke adek sana. "

"Gimana minta nya coba? "Kesal Brian.

Radella terkekeh, " harap maklum, Ara itu adek kamu Brian. "

Brian mendengus, "iya kalau bukan adek, udah Brian jual dari kemarin-kemarin. " kesal nya menggebu-gebu.

"Hahaha, jangan dijual dong, dia itu kesayangan nya bunda sama ayah. " tawa Radella melihat putra keduanya itu berucap dengan menggebu-gebu.

"Bunda sama kayak Ara, ngeselin! Tapi bunda versi dewasa gak polos kayak Ara. " pungkas Brian menatap kesal kearah ponsel nya yang sudah terbaring lemah di telapak tangan nya.

"Hehee bunda minta maaf, okeyy! Sekarang charger gih, siapa tau masih bisa nyala. " titah Radella dengan tertawa kecil.

"Hufft, Brian ke kamar dulu bun. " pamit Brian.

"Iya, " sahut Radella kemudian dia kembali menuju kulkas untuk menyimpan daging-daging dan sayuran yang tadi belum sempat dia masukkan karena sebuah insiden yang konyol.

"Abangg sini makan es cream bareng Ara, " tawar Ara pada Brian yang sedang berjalan menuju anak tangga itu.

"Kamu yang abang makan mau dek? " ketus Brian.

Ara nampak ketakutan dan juga heran dengan sikap abangnya yang sedari tadi mau marah-marah saja, "abang nakal, Ara gak like bang Ian. " cemberut Ara.

Brian menghelas nafas lelah, 'lo yang nakal cil, masa HP mahal gue dimasukin kulkas? Kelewatan polos lo dekkk, 'batin Brian menahan kesal terhadap adek kesayangan nya itu.

Brian tidak menyahut Ara dia memilih menaiki tangga dengan cepat. Ara yang melihat itu hanya bisa cemberut kesal.

"Ara gak like bang Ian. " ujar Ara lagi kemudian dia melanjutkan memakan es cream nya dengan belepotan persis seperti anak kecil.

***

"Halo ma, " seorang gadis sedang menerima telpon yang seperti nya dari ibu nya.

"Kamu udah dimana? Lama banget sih nyampe rumah, tadi udah mama tawarin buat dijemput sopir ke bandara gak mau. " marah sang ibu yang diseberang telpon itu.

Gadis itu terkekeh melihat sang ibu marah, selalu saja begitu kalau dia terlambat pulang. "Ena mau beli kue kesukaan papa dulu ma. " ujar gadis itu yang bernama Selena Gomes ehhh Selena Ghotten itu.

"Yaudah jangan lama-lama ya, mama udah kangen sama kamu. "

"Iya ma, tutup dulu ya! Ena udah sampai ini. "

"Iya sayang, bye! "

"Bye ma! "

Selena mematikan panggilan video tersebut lalu berjalan memasuki toko kue.

"Bu kue bulu rasa coffe ada? " tanya Selena pada seorang wanita paruh baya yang menjaga di toko kue tersebut.

"Ada nona, " sahut wanita itu.

"Satu ya bu, bungkus! "

"Baik, nona tunggu saja. " ujar wanita itu dan diangguki oleh Selena.

Sambil menunggu kue nya datang Selena membuka ponsel untuk memeriksa sosmed nya, "kita akan bertemu kembali pria dingin, " ucap Selena saat melihat foto unggahan terbaru di akun IG pria yang selama ini dia rindukan.

"Nona ini kue nya, " ujar wanita paruh baya yang tadi mengambil kan kue nya.

Selena menoleh ke arah wanita itu, "ini uang nya bu, " Selena menyerahkan selembar uang berwarna merah itu ke pada si ibu dengan tersenyum ramah.

"Iya nona, terimakasih sudah berkunjung ke toko kue nya. "

"Sama-sama Bu, saya pamit pulang bu. " pamit Selena ramah kemudian dia berjalan keluar dengan kepala yang menunduk dan fukos ke jalan. Tanpa Selena tau ada pria yang baru saja berselisih dengannya.

"Enaa, " gumam pria itu setelah melihat Selena, dia terus memperhatikan Selena yang berjalan menuju taksi.

***

Bima dan Bryan sudah sampai dirumah.

"Assalamu'alaikum, " ucap Bima dan Bryan saat memasuki rumah.

Radella yang sedang membersihkan mulut putrinya yang belepotan karena memakan es cream itu lantas menoleh ke arah pintu saat mendengar suara suami dan putra sulungnya sudah kembali.

"Walaikumsalam, " sahut Radella dan Ara.

"Bunda look, ayah bawa apa? " Ara menunjuk paperbag yang dipegang Bima.

Bima dan Bryan berjalan mendekat kearah ruang keluarga, Bima dan Bryan dibuat gemes oleh Ara yang menatap mereka bedua dengan mata polos itu.

"Ini untuk princess, " Bima menyerahkan paperbag isi puding itu kepada Ara.

Ara menyambut paperbag itu dengan girang lalu membuka dan melihat apa isi paperbag itu, "puding! " pekiknya lalu dengan cepat mengeluarkan puding itu dan Ara langsung memakan puding itu dengan lahap, "yummy, Ara shuka phuding bhanyak-banyak. " ucap Ara dengan mulut yang penuh dengan puding.

Bima, Radella, dan Bryan terkekeh melihat Ara yang sedang makan puding itu dengan lahap.

"Brian mana bun? " tanya Bima sambil mengelus lembut rambut Ara.

Radella terkekeh karena mengingat kejadian konyol yang diperbuat Ara. Bima dan Bryan bingung melihat Radella yang terkekeh.

"Kenapa bun? " tanya Bryan saat Radella hendak menjawab terdengar suara teriakan dari lantai atas.

"AAAAA PENGIN TUKAR TAMBAH ADEKKKKKKK...... " teriak Brian dengan keras.

"Loh Brian kenapa bun? " tanya Bima saat mendengar teriakan Brian dari lantai atas itu.

"Adek ngapain sampai bang Ian marah? " tanya Bryan pada Ara yang masih lahap memakan puding tersebut.

Ara menggeleng lucu, "Ara gak ngapa-ngapain kok, sedari di dapur tadi bang Ian udah marah-marah gitu. " sahut Ara dengan polos.

Redella sendiri hanya bisa terkekeh dan terkekeh karena Ara tidak tau bahwa dia bersalah sudah memasukkan ponsel Brian kedalam kulkas.

"Bun? Brian marah ke Ara kenapa? " tanya Bryan.

"Bang Ian marah ke Ara? Why? " Ara mendongak dan menatap polos ke arah Bryan.

"Ara masukin HP Brian ke kulkas, " ucap Radella.

Bima dan Bryan terbelalak mendengar ucapan Radella detik berikut nya Bima tergelak dan Bryan hanya tertawa kecil.

"Hahahah. " tawa Bima.

"Kenapa dimasukin kulkas hm? " tanya Bryan kepada adeknya itu.

Ara mengerjap polos, "ponsel bang Ian panas jadi-jadi Ara masukin kulkas biar dingin. " sahut Ara lucu.

Bima mengacak gemes rambut putri nya itu, "gak gitu konsepnya, princess. " gemes Bima.

Ara hanya memiringkan kepalanya lucu karena tidak mengerti apa yang dimaksud oleh sang ayah. "Konsep apa? " tanya Ara polos.

Bima menghela nafas, "HP gak boleh dimasukin kulkas nanti rusak. " jelas Bima.

"Kenapa rusak? " tanya Ara lagi,saat hendak menjawab pertanyaan Ara terdengar lagi suara Brian dari arah tangga.

"Dekkkkkk, " teriak Brian sambil menuruni anak tangga.

"Why? " tanya Ara polos saat Brian sudah didepan nya.

"HP abang rusak nih. " kesal Brian sambil memperlihatkan ponselnya yang mati itu.

Ara memiringkan kepalanya, "kenapa beri tahu Ara? Abang yang salah, HP abang sakit karena panas harusnya dibawa ke rumah sakit untuk diobati agar HP abang gak panas lagi. " marah Ara yang agak rada-rada itu, masa iya ponsel panas dibawa kerumah sakit? Emang ponsel itu manusia heh?.

Nafas Brian memburu, "bod.... Arghhhh pengin tukar tambah adekkk huaaaa. " frustasi Brian, sungguh dia ingin menukar adek nya ini dengan apapun asal jangan yang polos lagi.

Bima, Radella, dan Bryan hanya bisa mengulum bibir menahan tawa melihat kekesalan Brian. Ara sendiri masih dengan tampang polos nya itu melihat Brian yang frustasi.

1
Nur Hayati
baca cerita ini bener-bener bikin otak refresh... soalnya bisa ketawa2 tanpa beban
Nur Hayati
seneng sekali baca novel ini ... baru Nemu yg kayak gini...❤️
Yayu Putriamsah
Luar biasa
im_y🎭
kak ini cerita nya baguss aku suka kadang aku klo liat ini suka ketawa kyk orgil wkwk 🤣 knp sampek sini pdhl baguss bgettt loh. kaka hebat bikin novel yg baguss 👍🤍
Kosong
Ahahaha ngaco
Mungkin yg di uji Soal anak Tk 😅
De Ryanti
Ara anak SMA apa paud sie
Oky Cerry
udh SMA ko kaya bocah kecil,
single is the best for me🎶🎶
andai aja gadis seperti itu ada di dunia nyata, udah gw jadiin adek angkat gw hehe
Sulati Cus
meng sedihkan sekali
Lengkara
aku mampir ya thor
Aifaaz shahia
16 th kaya gitu.seperti anak yg punya special
Dnd_mhrniy26
kayak pernah nemu ceritax di wp
icha
ckckck...mf ya thor aq gk lanjt baca,ceritanya gt amat
Lina Wati
umur 16 thn kok tingkah y kaya umur 3 thn🤔🤔🤔
Umiie'ne Naza
jangan dong aru Sama hendra, Masa udh tua tor, bikin yg beda gitu, Masa ara polos trs,
Umiie'ne Naza
tiba nyA kok kaya bocah idiot Ya, terlalu polos banget,
Umiie'ne Naza
knp hrs terlalu polos banget sih
Laili Putri
semangat
Anan999 Vava123
cukup menyenangkan
Salsa Billa Nadifa
👌👌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!