Perjalanan takdir siapa yang tahu. Itulah yang tengah di rasakan oleh Alula, seorang remaja polos berusia 18 tahun yang harus mengalami penderitaan karena terjebak di sebuah hotel bersama seorang pria asing yang tengah mabuk dan hamil anak orang tersebut lalu di usir oleh ibu tirinya karena di tuduh membawa aib, belum lagi ia harus putus sekolah karena tidak mau membuat sekolah nya malu akan kelakuan nya yang hamil di luar nikah.
Namun, Siapa sangka sebulan kemudian tiba-tiba ia di bawa paksa oleh beberapa orang berpakaian hitam dan terbangun sebuah kamar mewah bernuansa hitam dan mendapatkan keberadaan seseorang yang telah merenggut harta berharga yang ia jaga selama ini dan berkata akan membahagiakan dirinya dan anak yang ia kandung. Seseorang tersebut bernama ' Nathan darendra Alexander' .
Gimana kelanjutannya? jangan lupa baca, like komen and vote sayang
⚠️ cerita ini asli dari pemikiran sendiri ⚠️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wdy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 17
Nathan keluar dari mobil nya setelah di bukakan pintu oleh supir nya. Ia memandang cafe tempat di adakan nya meeting penting untuk nya.
" Kita akan meeting bersama tuan Prayoga terlebih dahulu. Kata sekertaris nya mereka sudah sampai di sini beberapa menit yang lalu. " Beritahu Bagas yang ada di samping nya
Nathan mengangguk lalu melangkah kan kaki nya masuk ke dalam cafe diikuti oleh Bagas di belakang nya.
Setelah di tunjukkan oleh seorang pelayan dimana ruangan VIP mereka. Nathan dan Bagas melangkah menuju ruangan tersebut dimana klien nya sudah menunggu nya sedari tadi.
Saat Nathan masuk kedalam ruangan. Ia langsung di sambut hangat oleh Tuan Prayoga dan sekretaris nya. " Akhirnya Tuan Nathan datang juga. " Mereka saling berjabat tangan.
" Maaf saya terlambat sedikit tuan Dimas Prayoga. " Ucap sopan yang tentu saja dengan wajah datar nya. Sebenarnya ia tidak terlalu peduli jika ia terlambat karena jika meeting ini batal pun ia tidak akan rugi.
Dimas tersenyum. " Tidak apa-apa. Mari kita duduk. " Mereka duduk di kursi masing-masing dan memulai meeting mereka tentang berbagai hal yang menguntungkan perusahaan kedua belah pihak. Sepanjang meeting Nathan memperhatikan Dimas yang sibuk dengan ocehan nya tentang keunggulan perusahaan nya. Dimas sangat mirip dengan istri nya Alula. Dulu sewaktu ia mengetahui identitas Alula, Ia pikir Alula tidak lah anak kandung dari Dimas, Namun setelah melihat wajah Dimas. Ia seratus persen yakin jika mereka memang terikat dengan darah. Tapi mengapa Dimas seperti itu kepada istri nya?!
Setengah jam berlalu. Acara meeting telah selesai. Mereka menikmati hidangan di hadapan mereka. " Saya sangat senang bisa bekerja sama dengan Tuan Nathan. Bagaimana jika kita merayakan atas kerjasama ini. " Ucap Dimas di sela-sela keheningan.
Nathan hanya mengangguk. " Boleh. " Ucap nya singkat seraya menyecap kopi di hadapan nya.
Dimas tersenyum. " Baiklah bagaimana jika nanti malam dirumah saya. Saya akan memberitahu istri saya nanti. "
Nathan kembali mengangguk. " Saya akan datang bersama istri saya nanti. " Ucap nya santai tanpa memperdulikan raut wajah terkejut dari Dimas.
" Anda sudah menikah?!. " Tanya dengan wajah yang masih terkejut.
" Saya sudah menikah dan acara nya memang tertutup. ".
Dimas mengangguk. " Baiklah jangan lupa datang bersama istri anda tuan. Saya juga ingin mengenalnya. Karena ia adalah wanita spesial bisa bersanding dengan anda. " Setelah mengucapkan hal tersebut. Dimas pamit bersama sekretaris nya dan tinggal lah Nathan dengan Bagas di ruangan tersebut.
" Lo yakin mau bawa Lula? " Ucap Bagas yang sedari tadi diam menyimak. Bagas sudah mengetahui asal-usul Alula dari Danis, orang kepercayaan Nathan.
Nathan mengangguk. " Gue cuma mau ngasih sedikit kejutan aja. " Ucap nya tersenyum miring.
" Lo yakin? maksud gue Lula gak bakal kenapa-kenapa?. " Tanya Bagas ragu.
Nathan menggelengkan kepalanya tegas. " Dia gak akan kenapa-kenapa kalo ada gue. " Setelah itu ia beranjak dan pergi dari sana.
" Ck suka banget ninggalin. " Bagas ikut beranjak menyusul Nathan yang sudah menjauh.
...****...
Hari beranjak sore. Saat ini Alula tengah menanam bunga matahari di sekitaran taman. setelah selesai belajar dengan gurunya, Jessica, Entah mengapa ia tadi sangat ingin menanam bunga matahari, jadi ia menyuruh Danis untuk membelikan bibit nya.
Alula menyeka keringat yang mengalir di dahi nya. Cuaca sore ini cukup panas membuat wajah Alula bermandikan keringat. Ia kembali memasukkan tanah kedalam pot lalu menanam bibit di dalam nya. Setelah semuanya selesai ia menyusun satu demi satu pot dengan berjejeran. Kemudian ia mengambil keran dan menyiramnya. Pelayan sempat menawarkan bantuan kepada Alula karena takut akan dimarahi oleh tuan nya, Namun Alula bersitegas bahwa ia ingin menanam sendiri tanpa campur tangan orang lain.
Nathan yang baru pulang dari kantor nya, mengernyit bingung ketika tidak melihat Alula. Biasanya jika ia pulang Alula akan menyambut nya, namun ini tidak. Nathan bertanya kepada Pelayan yang kebetulan lewat dan pelayan tersebut menjawab jika Alula sedang berada di taman menanam bunga.
Sebelum menyusul istri nya, Nathan memberikan tas kerja nya dan jas nya kepada pelayan lalu pergi menuju taman.
Nathan tersenyum ketika melihat punggung istri nya yang sedang melakukan aktivitas menyiram bibit-bibit bunga nya. Apalagi ketika mendengar senandung kecil dari bibir mungil istri nya.
Dengan perlahan ia menghampiri Alula dan memeluk istrinya dari belakang. Alula tersentak kecil. ia menunduk menatap lengan kekar yang melilit perut nya, Ia tahu pemilik tangan tersebut. " Kamu uda pulang?. " Tanya nya seraya melanjutkan kegiatan nya.
" Belum. " Ucap Nathan singkat.
Alula mendengus lalu mencubit lengan Nathan membuat Nathan terkekeh kecil. Ia meletakkan dagu nya di bahu Alula. " Kamu nya nanya nya aneh. "
Alula memutar bola matanya. " Namanya juga basa-basi. " Ucap nya kesal.
Nathan tersenyum geli. " Kenapa nanam sendirian? Kan ada pelayan. "
Alula menggelengkan kepalanya. " Aku kepengen nanam sendirian. " Sahut nya santai.
Nathan hanya mengangguk lalu wajah ia sembunyikan di ceruk leher Alula. " Kamu keringetan. " ucap nya pelan.
Alula menatap wajah Nathan. " Bau ya?. "
Nathan menggeleng. " wangi malahan. " sahut nya seraya menduselkan wajah nya di ceruk leher Alula.
Alula terkekeh lalu mengacak gemas rambut Nathan. " Kamu berubah yah?. "
Nathan mendongak lalu mengernyitkan dahi nya. " Berubah gimana?. " Tanya nya bingung.
" Yah berubah gitu. Dulu awal-awal ketemu kamu wajah nya datar dan dingin gitu, aku aja takut. " Ucap Alula seraya tersenyum geli.
Nathan membalikkan tubuh Alula. " kamu mau saya kaya dulu. "
Alula langsung menggeleng cepat. " enggaklah. Aku tu suka kamu kaya gini. " ucap nya cepat. karena memang benar, ia suka Nathan seperti ini. sedari dulu ia tidak pernah di perlakukan sebaik ini oleh seseorang. Nathan adalah orang pertama.
" saya juga suka. " ucap Nathan tidak jelas.
" Ha?!. "
" Suka kamu. " Ucap Nathan santai seraya mengecup pipi bulat Alula. Wajah Alula sontak memerah, kontras dengan wajah nya yang putih. Ia menyembunyikan wajah nya di dada bidang Nathan. Baru kali ini Nathan berterus terang akan perasaan suka nya terhadap Alula membuat hati Alula senang bukan main.
Nathan tersenyum lalu ikut membalas pelukan Alula. " Kamu gak mau nyatain juga?. "
Alula mengernyit heran " nyatain apa?. " Tanya nya polos.
Nathan meraup wajah Alula dengan gemas, terkadang istri nya bisa bersikap dewasa terkadang bersikap polos layak nya tidak tahu apa-apa. " Gak ada sayang gak ada. " Ucap nya dengan nada menahan kesal.
Alula mengangguk lalu melepaskan pelukannya dari Nathan. " Aku mau lanjutin itu. " Ucap nya menunjuk tanaman-tanaman nya.
Nathan menggeleng tegas lalu mengangkat tubuh Alula membuat Alula memekik pelan. " Ih aku mau nyiram itu. " Ucap nya kesal seraya tangan nya memukul pelan lengan Nathan.
Nathan tidak memperdulikan itu, ia masuk ke dalam lift menuju kamar mereka berada. " Kamu uda terlalu capek jadi harus mandi. "
Alula memerengut kesal. Padahal ia masih ingin menanam bunga lagi.
" Eh eh kok kamu juga masuk. " Ucap nya kaget ketika Nathan ikut masuk kedalam kamar mandi.
" Mandi bareng sayang. "
" NO NATHAN. "
BERSAMBUNG.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN AND VOTE READERS....