pada suatu waktu terjadi suatu tragedi berdarah yang didasari dari perebutan harta dan kekuasaan, dengan adanya tragedi tersebut seorang ayah menyuruh isterinya untuk membawa pergi anak pertama mereka, akibat ketakutan sang isteri pun membawa anak tersebut ke sebuah kampung dan menyimpan anak tersebut di sebuah pematang sawah karena khawatir akan terjadi sesuatu kepada dirinya.. sang ibu pun berencana kalau nanti sudah selesai krisis yang terjadi dia akan pergi kesana... sang ibu pun menyimpan anak tersebut disebuah box bayi dan sebuah kalung pemberian ayahnya, sang ibu pun menulis surat disana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon E'Ngador Together, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Latihan Setir Mobil
Evan, ella, yasmin dan pak jayadi pun sampai di toko pak braja dan bu surti. Evan mengenalkan pak jayadi kepada mereka. Pak braja pun melihat kepribadian pak jayadi
" gimana pak, mau kerja disini. kalau mau bapak bisa mulai kerja, tapi sebelumnya bayarannya kecil 500 ribu perminggu. Kerjanya dari jam 7 sampai jam 6 sore" kata pak braja
" saya mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan bapak dan ibu kepada saya, saya bersedia pak, saya akan bekerja sebaik mungkin disini dan tidak akan mengecewakan kepercayaan bapak dan ibu." kata pak jayadi
" untuk itu saya harap bapak tidak mengecewakan saya, kalau ada apa apa bapak bicara sama saya, jangan sampai karena hal sepele bapak meruaak kepercayaan saya." kata pak braja
" saya akan berusaha sebaik mungkin pak." kata pak jayadi
" nanti bapak bantu bereskan barang, melayani pembeli dan mengirimkannya." kata pak braja
" siap pak, mohon arahannya aja." kata pak jayadi
" baik kalau begitu, bapak sudah bisa mulai kerja, tapi saya sebelumnya minta kartu identitas bapak," kata pak braja. Pak jayadi mengambil kartu indentitasnya lalu menyerahkan ke pak braja, pak braja memphoto kartu identitas tersebut, lalu menyerahkannya kembali ke pak jayadi. Pak jayadi pun diarahkan oleh pak braja. Evan pamitan ke pak braja, bu surti dan pak braja. Evan mengajak ella dan yasmin pergi ke restoran untuk makan siang. Sampai di restoran mereka pun memesan makanan.
" kak makasih ya, udah baik sama orang yang membutuhkan, aku merasakan gimana rasanya mencari makan, enggak makan seharian terkadang mencari di tempat sampah." kata yasmin
" iya dek, jadi nanti kalau ada rezeki adik juga harus ingat ke yang membutuhkan ya.. Kamu harus rajin nanti sekolahnya." kata evan
" pasti kak, aku bakalan rajin sekolahnya, aku mau bantu orang orang." kata yasmin
" kak kok punya uang banyak dari mana," kata ella
" kakak kalau mengobati suka dikasih uang, walaupun kakak menolak mereka tetap transfer, makanya kakak bisa kasih ke orang, buat kakak sendiri dari ibu sudah cukup." kata evan
" oh kakak kalau mengobati orang suka dikasih uang." kata ella
" iya dek, padahal kakak enggak minta bayaran, mereka saja memaksa karena katanya mereka kalau kedokter aja bayar dan itupun terkadang enggak sembuh." kata evan
" kakak hebat udah bisa cari uang sendiri, terus aku biar dapat uang harus apa ya." kata ella
" kamu belajar aja yang rajin dan benar, jangan mikir dulu masalah uang karena kalau kamu sudah merasa enak mendapatkan uang sekolah kamu akan terabaikan, kalau memang perlu kamu bilang aja ke kakak ya." kata evan
" iya kak." kata ella
" aku juga boleh minta ke kakak kan." kata yasmin
" boleh dong, kalau memang kakak ada, kakak pasti kasih buat kalian." kata evan. Mereka bertiga pun makan dengan gembira, pak agua diajak duduk bareng disana tidak mau, dia duduknya misah. Tak lama handphone evan berbunyi.
" hallo nak, lagi dimana, kalian sudah makan siang." kata bu marni
" ini lagi bu, tadi aku ke tempat bapak sama ibu, terus pergi ke restoran cari makan sama ella dan yasmin juga." kata evan
" habis dari sana mau kemana." kata bu marni
" aku mau ke tempat kursus menyetir bu, karena hari ini mulai latihan." kata evan
" latihan nyetir, kok enggak bilang sama ibu." kata bu marni
" tadinya kemarin mau bilang sama ibu, tapi ibunya cape dan pagi juga aku lupa..." kata evan
" biayanya udah belum nak, biar ibu transfer ke kamu." kata bu marni
" udah bu, aku ada dari orang orang yang ngasih setelah aku obati." kata evan
" iya sudah kalau begitu, maaf ya ibu enggak bisa menemani kalian." kata bu marni
" enggak apa apa bu, ibu fokus aja kerjanya, adik adik aku yang jaga kok." kata evan
" makasih ya nak, ibu mau makan dulu, sebentar lagi mau lanjut rapatnya " kata bu marni
" baik bu," kata evan, mereka pun menyelesaikan makannya, setelah membayar evan meminta pak agus untuk pergi ke tempat latihan Setir Mobil.
" kok kesini sih kak, memangnya kakak mau belajar nyetir mobil." kata ella
" iya dek kakak mau latihan, kita kan enggak akan selamanya bisa pakai sopir." kata evan, evan pun pergi ke bagian informasi, karena audah janjian sebelumnya bahwa evan akan menyelesaikan latihannya yang seharusnya 3 kali pertemuan menjadi satu kali pertemuan langsung. Evan merasa sudah bisa tinggal melancarkannya saja walauoun belum pernah nyetir mobil, akan tetapi setiap jalan bersama pak budi atau pak agus evan selalu memperhatikannya, kadangkala evan menonton tutorial menyetir.
Evan di ajak ke lapangan untuk memulai latihan. Kurang dari 30 menit evan sudah bisa mengendarai mobil.
" kamu dek udah pernah menyetir ya." kata pelatih
" belum pak." jawab evan
" tapi kamu sudah bisa mengendarai mobil ini dengan baik, tinggal menyesuaikan suasana di jalan raya saja." kata pelatih lalu menyuruh evan membawa mobil ke jalan raya yang dekat dengan lapangan tempat latihan, evan pun bisa mengendarai mobil di jalan raya tanpa ada hambatan apapun.
" ini sudah lancar, tinggal jam membawa mobilnya saja, pasti kamu akan mahir." kata pelatih, lalu menyuruh evan ke lapangan lagi untuk latihan parkir. Setelah beberapa kali mencoba parkir, evan sudah bisa. Mereka kembali ke kantor pelatihan.
" kamu udah lulus latihannya, kami akan buatkan sertifikat lulus latihan untuk kamu membuat surat izin mengemudi, jadi kamu nanti serahkan kartu identitas dan sertifikatnya.," kata pelatih
" baik pak." kata evan, evan pun menunggu sekitar 17 menitan, setelah menerima sertifikat, evan pamit kepada mereka. Evan, ella dan yasmin pun pulang ke rumah karena waktu sudah sore juga. Mereka pergi ke kamar lalu mandi dan berganti pakaian, setelah itu mereka menonton televisi.
" den non mau dibuatkan minum dan makanan cemilan apa." kata bi siti
" saya jus strowbery aja bi, makasih ya bi." kata evan
" aku jus mangga sama sosis aja bi." kata ella
" aku sama kaya kak ella bi." kata yasmin
" den evan makannya apa." kata bi siti
" sama sosis aja bi." kata evan
" di tunggu ya den non." kata bi siti
" iya bi makasih." kata mereka. Mereka menonton film kartun sambil ketawa ketawa, bi siti pun membawa minuman dan sosis untuk mereka, mereka makan dan minum yang disediakan bi siti. Tak lama bu marni datang, setelah menyapa anak anaknya bu marni pamitan untuk bersih bersih dan ganti pakaian. di malam hari mereka makan malam bersama. Sambil makan mereka pun mengobrol, evan menceritakan gimana latihan mobil tadi.