Aku terpaksa menikah dengan pria yang belum pernah aku temui sebelumnya.Setelah menikah kembaranku menginginkan bertukar suami. Apakah dia sudah gila mau menukar suaminya dengan suamiku?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34 : Friendzone
Karel keluar kamar mandi hanya dengan handuk di bagian bawahnya dengan full senyum, sambil mengeringkan rambut dengan handuk.
"Mau lihat tubuhku juga nggak?"
Oh jadi maksudnya dia mau pamer tubuhnya gitu? nyebelin banget, siapa juga yang mau lihat. Tapi aku nggak mau munafik sih, tubuhnya bagus juga ada roti sobeknya juga.
"Tidak ya! males banget" aku memalingkan wajahku, nggak mau ketahuan kalau sedang mengagumi tubuhnya.
Dia tertawa sambil ke ruang baju.
Begitu keluar, aku mau ke kamar mandi buang air kecil.
"By, habis ini makan siang keluar yuk? " ajaknya dengan nada normal.
"Ok, sebentar aku mau pipis "
*
Kami pergi dengan mobil, katanya dia mau makan di daerah persawahan dengan menu rumahan. Apa Sih bingung aku, kalau mau makan rumahan kenapa nggak di rumah aja.
Kami tiba di sebuah rumah makan joglo ditengah sawah, ohhh aku tahu ini rumah makan terkenal di media sosial. Lalu kami memesan dengan menu sayur lodeh dan telor dadar.
"Katanya nggak suka sayur? " tanyaku.
"Mama itu nggak kenal sama aku by, aku suka semuanya. Mama aja yang mikirnya seperti itu soalnya aku paling nggak mau ribet biar makan ku cepat selesai, kadang makan lauknya saja. Males aku kalau harus berlama-lama dimeja makan. " Karel menjelaskan.
Ohhhh
Kami duduk menghadap langsung ke pemandangan sawah, segarnya ini mata melihat yang hijau-hijau. Aku mengeluarkan ponselku, mengambil gambar pemandangan lalu diriku sendiri. Karel ikut mendekat hingga dia ke foto dengan ekspresi jelek kami.
"Ehhh fotoin aku" Kuberikan ponsel ku lalu aku berpose di pinggir sawah itu.
Karel sepertinya memfoto,jadi aku percaya aja. Namun setelah aku melihat HP ku ternyata nggak ada fotoku, yang ada fotonya Karel.
"KAREL kenapa kameranya nggak dibalik dulu tadi? sengaja kan biar aku kesel? " sungut ku.
Dia tertawa, "Iya, lucu soalnya. "
"Hah? " dia bilang lucu? aku lagi marah padahal.
Lalu pesanan kami datang, tidak lupa kopi hitam favorit rumah makan ini plus favorit Karel. Aku sih milih pesan es jeruk saja.
Kami makan dengan tenang, ini enak banget disertai suasananya yang mendukung.
"Sering kesini? " tanyaku, melihat Karel nyaman disini.
"Kadang, tapi nggak sering sih. Kalau diajak temen, kalau sendiri nggak pernah. " jawabnya, lalu menyeruput kopi.
"Sama cewek? "
"Nggak pernah,satu-satunya cewek yang aku ajak cuma kamu. "
Hemmm nggak usah seneng dulu, Karel mantannya banyak pasti karena nggak ada yang mau diajak ke rumah makan sederhana ini.
"Kita ke kaliurang habis ini ya? " ajaknya.
"Ohhh biasanya kamu gitu ya alurnya habis diajak makan terus jalan-jalan ke kaliurang terus nanti kalau kemalaman pasti bilang kita nginep di villa aja yuk. " aku dengan suara yang ku buat-buat.
Dia tertawa renyah.
"Pernah jadi korban modus laki-laki ya? " tebaknya.
"Enggak, itu aku nebak kamu pasti kayak gitu kan? "
"Kalau modusin istri sah-sah aja loh, mau aku ajak ke villa juga halal. Gimana mau kan? " dia dengan ekspresi nyebelin.
"Malessss"
Lalu Karel mengeluarkan ponselnya dia mengangkat tinggi, "By mendekat ke aku" aku sedikit mendekat, karena masih ada jarak Karel menarik bahuku kayak meluk gitu tapi cuma sesaat begitu sudah nggak ada jarak dia lepaskan dan kami berswafoto bersama.
"Gemesin" ucapnya.
Dia gemes sama aku gitu maksudnya?
Karel merunduk, memainkan ponselnya. Aku mengintip dan ternyata dia mengunggah foto kami di media sosialnya. Dengan caption 'Friendzone'.
"Lah kok friendzone? "
Dia gelagapan, mungkin dia pikir aku nggak lihat.
"Ya kan kita berteman? apa musuh aja ni" malah balik nanya.
"Tapi kan kita nggak ada yang naksir? "
"Aku naksir kamu, walau masih rencana. Sedangkan kamu masih punya pacar, hayo? apa nggak jadi sadboy endingnya? " ucapan Karel bikin aku ngakak.
Beneran dia itu masih percaya aku punya pacar dunia nyata?
"Malah ketawa, tenang aja aku belum suka kok sama kamu. Kalau udah aku bikin kamu berpaling dari pacar kamu itu, lihat aja entar. " katanya lagi.
Aku masih tertawa, hah pinginnya emang Seokjin itu pacar ku beneran tapi sayang cuma halu doang. Ah kamu lucu banget sih Rel, saingan sama pacar haluku saja semangat banget.
