Secret Alexa

Kenzo menghela nafas panjang sebelum berbicara kepada Alexa, tapi sebelum dia melontarkan satupun perkataan Tiba-tiba Alexa sudah berbicara terlebih dahulu.

“Pliss.. jangan kasih tau ini ke Evan yah, kami gak ada hubungan apa-apa kok.. kami baru aja ketemu tadi, Pliss jangan kasih tau okay?”. Mohon Alexa dengan wajah memelas nya.

“Lo tau 'kan kedua kakak kembar sama bunda dan bahkan gue udah pernah bilang jangan mau ikut sama orang yang gak di kenal, nanti kalau Lo di apa-apain gimana Lexa! Lo cewek loh, bukan cowok!”.

Alexa hanya diam, semua yang di ucapkan oleh Kenzo benar.

“Tuh lagian, Lo udah putus apa hah sama Evan?”. Tanya Kenzo.

Alexa menggeleng kepalanya pelan. “Belum, tapi kami beberapa minggu ini gak ketemu”. Jawab Alexa.

Tiba-tiba Kenzo teringat bahwa triple a sudah menceritakan keadaan hubungan Evan dan Alexa, hanya saja otaknya yang suka lupa baru ini bisa mengingat nya lagi.

“Gue rasa cuman hubungan Lo sama Evan doang yang rumitnya berbelit-belit”. Gumam Kenzo sembari memijat pangkal hidungnya.

Yang menjalani hubungan dan hidup mereka adalah Alexa dan Evan, tapi Kenzo sebagai penonton benar-benar merasa pusing dengan hal itu.

Kenzo melirik ke arah Nathan yang duduk manis di kursi taman, setelah itu dia menyenderkan bokongnya di kayu besar pohon dan menatap Alexa yang ada di depannya.

“Gue saranin mending Lo jangan terlalu deket-deket deh sama tuh orang, Lo udah tau 'kan Evan tuh siapa, dia pasti bisa aja suruh orang buat mata-matain Lo”. Ujar Kenzo memperingatkan.

“Eh? Evan ngasih mata-mata di sekitar aku?”. Tanya Alexa yang salah mengira.

“Bukan gitu! 'kan mana tau aja, mangkanya hati-hati, lagian temen Evan 'kan juga banyak banget”. Jawab Kenzo sembari menjelaskan.

Dia kini berdiri tegak lalu melangkah meninggalkan Alexa.

“Inget pesen gue”. Ucap Kenzo lagi sebelum dia benar-benar pergi meninggalkan Alexa bersama Nathan nantinya.

Alexa hanya menjawab ya sembari manggut-manggut.

Kenzo langsung pergi setelah itu sementara Alexa langsung kembali mendekati Nathan yang ada di kursi tak jauh jaraknya dari dirinya saat ini.

“Siapa itu? kasar banget sama cewek”. Tanya Nathan setelah Alexa duduk di sebelahnya.

“Oh dia? dia temen aku”. Jawab Alexa. ‘Eh? kenapa Ken bisa ada di sini ’ Batin Alexa yang baru sadar dengan hak itu.

Dia celingak-celinguk untuk mencari Kenzo, tapi Kenzo sudah tidak ada lagi di sana.

Setelah beberapa saat Alexa duduk dengan Nathan dan mengobrol beberapa obrolan, kini Alexa baru tersadar jika dia keluar apartemen tanpa bilang dulu kepada Maudy.

Alexa langsung berdiri dari kursinya dan hendak segera pergi.

“Kak, aku harus pulang, takutnya nanti mama nyariin”. Ucap Alexa dan tanpa menunggu jawaban dari Nathan dia langsung pergi begitu saja.

Karena Alexa yang terburu-buru, dia tak sadar jika gelang yang di berikan oleh Evan untuknya jatuh ke atas tanah.

“Eh Lexa tunggu! gelang Lo ini Lexa!”. Teriak Nathan memberi tahu, tapi Alexa tak mendengar itu karena memang dia sudah sangat jauh jaraknya dari Nathan.

Nathan mengambil gelang itu dan melihatnya. “Yaudah deh, nanti kalau ketemu lagi gue kasih lagian katanya dia tinggal di sini dan sekolah di Of Oak Hill”. Gumam Nathan.

Dia langsung memasukkan gelang itu ke dalam sakunya dan setelah itu langsung pergi dengan botol air mineral mini miliknya.

Di sisi lain Alexa berlari secepat mungkin untuk bisa sampai di apartemen Maudy, dia tak mau jika nanti Maudy mengatakan kepada Megan, triple a atau Bryan nantinya kalau dia tak ada di apartemen Maudy.

Dia tak mau rencananya terhenti di tengah jalan.

Alexa terhenti di depan pintu apartemen dan hendak membuka pintu itu, tapi sialnya dia lupa dengan pin yang Maudy katakan.

“Astaga! baru juga beberapa jam!!!”. Gumam Alexa sambil memukul-mukul pintu apartemen. “Ma.. mama udah pulang belom? mah..” Panggil Alexa siapa tahu Maudy sudah ada di dalam.

Ceklek..

Suara pintu terbuka, Alexa melihat ke depan dan benar saja Maudy berada di dalam apartemen itu.

“Ya ampun Lexa.. hampir aja mama kabarin bunda kamu loh kalau kamu gak ada, astaga kamu nih suka banget buat orang jangan”. Ucap Maudy.

Alexa hanya tersenyum canggung lalu masuk ke dalam setelah Maudy menyuruhnya masuk.

“Anyway kamu dari mana?”. Tanya Maudy.

Baru saja Alexa melangkah beberapa langkah masuk ke dalam, kini langkahnya dia hentikan dan membalikkan badannya melihat Maudy.

“Tadi aku abis dari taman belakang”. Jawab Alexa sembari tersenyum.

“Hah? taman belakang?!”. Maudy Hamid tak percaya dengan jawaban dari Alexa. “Kamu serius?! astaga lexa, Pliss kalau begini ceritanya sebentar lagi aku bakal sakit jantung”. Ucap Maudy lagi sembari memijat pangkal hidungnya.

“Hehehe.. maaf mah, aku gak akan ngilangin kok, nanti aku bilang ke mama dulu kalau mau keluar”. Ucap Alexa.

Maudy hanya berdehem lalu mengunci pintu apartemen dan masuk ke dalam, dia langsung menuju ke dapur.

“Kamu makan dulu nih, tapi pagi kan cuman sarapan sandwich”.

Alexa melihat ke arah Maudy yang memakan nasi miliknya di atas meja makan, mungkin dia sudah dari tadi makan karena nasinya yang tersisah setengah lagi.

“Entar deh mah, aku mau mandi dulu”. Jawab Alexa dan langsung berjalan ke arah kamarnya, Maudy hanya diam saja dan melanjutkan makan nya.

Setelah beberapa saat Alexa mandi dan mengunakan baju kaos favorit nya, kini dia datang ke dapur untuk makan.

Alexa tak melihat Maudy lagi di sana, mungkin Maudy sedang berada di kamarnya saat ini.

Alexa yang biasanya makna selalu di ambilkan oleh maid, kini dia mengambil piring, lauk dan nasi sendiri.

Walau Alexa tinggal di rumah besar dan mewah, tapi dia tak menyesal untuk ikut tinggal bersama dengan Maudy.

Setelah selesai makan Alexa pergi ke ruang tamu untuk melihat televisi (Dia mau lihat film Spongebob yah ges).

Alexa langsung menyalakan televisi dan mencari siaran yang ingin dirinya lihat, namun tiba-tiba saja ada satu berita yang menurutnya sayang untuk di lewatkan.

Itu adalah siaran tentang putra sulung Anggara yang di kabarkan sudah pulih dari koma panjangnya.

[Ivan tidak akan meminta pertanggung jawaban dari pelaku yang membuat nya koma, sekian laporan dari saya, terima kasih] Ucap pembawa berita.

“Hmm.. ini benar-benar rumit, apa hubungan aku sama Evan hanya bisa sampai sini aja? but, gak mungkin aku bisa lepasin Evan gitu aja.. dan kak Ivan juga yang berhasil menyadarkan aku di saat aku hampir gila karena Sinta.. ughh.. aku rasa apa yang di katakan Kenzo benar”. Gumam Alexa lalu menyandarkan bokongnya di sofa dan menatap langit-langit apartemen Maudy.