Dia adalah seorang pengusaha muda yang sangat tampan, telah terlahir kembali menjadi pria miskin yang hina, sehingga dia bisa merasakan bagaimana susahnya mencari uang.
Karena sebuah kesalahan pahaman, selama ini Julian telah berlaku kejam kepada istrinya. Bahkan dia adalah seorang pria yang sangat arogan dan angkuh, yang selalu bersikap semena-mena terhadap semua karyawan yang bekerja di perusahaannya.
Tapi disaat dia mengetahui bahwa istrinya tidak bersalah, dia sangat menyesali perbuatannya, ingin meminta maaf dan mengatakan bahwa dia sangat mencintai istrinya, tiba-tiba terjadi kecelakaan yang membuatnya tubuhnya hangus terbakar.
Julian diberikan waktu selama 30 hari untuk menebus semua kesalahannya. Jika usahanya tidak berhasil, maka tubuhnya akan melebur menjadi abu.
Dapatkah Julian mengubah takdir hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Hari itu juga disaat lowongan pekerjaan telah diumumkan, Julian segera mengirim surat lamaran, bahkan dia langsung melakukan interview.
Sang personalia sama sekali tidak menyadari bahwa orang yang sedang dia interview adalah bos-nya sendiri, penyamaran yang dilakukan oleh Julian sangat berhasil, sehingga membuat orang-orang tidak mengenalinya.
Ternyata seperti ini rasanya berjuang mencari pekerjaan, membuatnya harap-harap cemas, terus berjalan mondar mandir di kamarnya, sangat berharap dia mendapatkan panggilan kerja. Sebentar-sebentar pandangannya tertuju pada ponsel yang baru dia beli.
Beep...
Beep...
Beep...
Ponsel Julian berdering, pertanda ada pesan masuk. Dengan sigap Julian segera membaca pesan tersebut.
[Selamat anda diterima sebagai Office Boy di perusahaan Barnard Group. Dan boleh langsung bekerja besok.]
Mata Julian nampak berbinar-binar setelah membaca pesan tersebut, sampai dia berjingkrak-jingkrak, bukan mainnya senangnya. Akhirnya dia telah diterima bekerja di perusahaannya sendiri.
Julian berhenti berjingkrak-jingkrak ketika dia teringat bahwa dirinya telah diterima sebagai OB. "Kenapa aku harus sesenang ini? Padahal aku diterima bekerja sebagai OB."
Dan yang lebih mengenaskan dia harus menjadi OB di perusahaannya sendiri.
Tapi demi dia bisa bertemu dengan Celine setiap hari, apapun akan dia lakukan. Apalagi dia bisa mengetahui perkembangan perusahaannya.
Sehingga besoknya Julian mulai bekerja sebagai OB disana. Awalnya dia sangat merasa kebingungan, karena seumur hidup dia belum pernah melakukan pekerjaan yang menurutnya sangat rendahan seperti itu, tapi dia harus mulai belajar mempelajari semua tugasnya sebagai seorang OB di perusahaan Barnard.
Tapi sayangnya dia masih belum memiliki akses untuk bisa bertemu dengan Celine. Ternyata sangat sulit sekali bertemu dengannya, padahal saat ini mereka sedang berada dalam satu gedung.
Julian yang hendak masuk ruang pantry, dia tidak sengaja mendengar percakapan dua orang OB.
"Lebih baik kamu saja." ucap seorang OB bernama Doni.
"Nggak mau ah. Mending kamu aja." Seorang OB bernama Reno tidak mau mengalah.
"Kemarin kan aku sudah mengalah, aku yang mengantarkan minuman ke ruang direktur. Jadi sekarang giliran kamu." Doni terlihat masih trauma, dia tidak ingin mengantarkan minuman lagi ke ruangan tersebut.
Julian segera masuk ke dalam ruang pantry begitu mengerti apa yang sedang mereka bicarakan. Rupanya mereka sama-sama tidak mau pergi ke ruang direktur, ini adalah kesempatan emas untuknya agar bisa bertemu dengan Celine, sehingga dia bisa melihat wajah Celine dengan jarak dekat.
"Biar aku saja yang mengantarkan minuman kesana." Julian menawarkan diri.
Doni dan Reno saling berpandangan, kemudian Reno segera bertanya untuk memastikan, "Kamu yakin? Kamu tidak takut?"
Julian malah terkekeh, "Untuk apa aku takut? Nona Celine adalah seorang wanita yang sangat lemah lembut, selembut kain sutra. Tidak ada yang harus aku takutkan."
Setelah berkata seperti itu, Julian segera membawa nampan yang terdapat minuman untuk Celine, lalu dia bergegas pergi.
"Apa kamu tidak salah dengar? Rayyan bilang Nona Celine adalah seorang wanita yang lemah lembut. Apa dia lagi mabuk?" tanya Reno kepada Doni sambil bengong.
Doni segera menjawab pertanyaan dari Reno, tak kalah bengongnya. "Kayaknya nggak. Mungkin karena dia OB baru jadi dia tidak tahu seperti apa Nona Celine. Semoga dia tidak trauma saat keluar dari ruangan yang sangat horor itu."
Keduanya pun sama-sama merinding.
Tetap 💪💪
Masih penuh dengan kebimbangan dan keragu-raguan...
Penakut dia 😂✌...
Ngga segantle saat dia baku han tam di atas ring tinju 🤸♀️...
Jangan sampai salah langkah, pikirkan dengan baik...
Haruskah dengan menerima cinta Liora?
Bagaimana jika Celine cemburu dan mulai membencimu /Sob/...
Jangan buat dia terluka untuk yang kedua kali...
Tidak adakah cara lain yang lebih efektif dari itu 🤔...
Atau justru itu jalan terbaik untuk masuk dalam kehidupan Liora agar bisa mengetahui semua rencana dan kelicikan dia...
Sekaligus untuk mengetahui dan memancing perasaan Celine yang sesungguhnya padamu Jul...
Begitukah maumu....
Coba bangun dulu Ra tidurmu tengkurap itu...
Mimpi2 yang hadir pun jadi ngga karuan 😫..
Mana mungkin bisa melupakan dalam sekejap keindahan syurga dunia jika kamu sudah pernah merasakannya /Sob/...
Itu namanya ketagihan bin kecanduan 😂...
Salah siapa dianggurin, ada kesempatan reka ulang adegan koq malah disia-siakan...