NovelToon NovelToon
JEBAKAN JODOH

JEBAKAN JODOH

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: gongju-nim

dapat orderan make up tunangan malah berujung dapat tunangan.Diandra Putri Katrina ditarik secara paksa untuk menggantikan Cliennya yang pingsan satu jam sebelum acara dimulai untuk bertunangan dengan Fandi Gentala Dierja, lelaki tampan dengan kulit sawo matang, tinggi 180. Fandi dan Diandra juga punya kisah masa lalu yang cukup lucu namun juga menyakitkan loh? yakin nggak penasaran?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gongju-nim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

013. Jebakan Jodoh

Seminggu sesudah batalnya pertunangan, Hilda sudah mau keluar dari kamar. Hilda bangun pukul 11 siang, kembali melewatkan sarapannya lagi. Hilda sempat berpikiran untuk menggugurkan kandungannya saja agar Fandi mau melanjutkan kembali pertunangan mereka, namun Hilda tidak mempunyai kenalan untuk hal yang seperti itu.

Hilda sendiri tidak mempunyai banyak teman. Sifatnya yang sedikit sombong serta terlalu pickme membuat beberapa orang enggan bersahabat dengan dirinya. Beberapa temannya hanya ingin memanfaatkan kekayaan Hilda saja. Hilda yang suka foya-foya, clubing, hanya itu saja yang membuat temannya betah karena mereka tidak perlu mengeluarkan uang, Hilda akan membayar semuanya.

"Mau makan apa sayang?" Ibunda Hilda bertanya lembut sembari mengelus sayang surai anaknya.

"Aku mau nasi goreng, boleh Ma" Hilda menjawab lesu.

"Boleh sayang, tanpa bawang kan?" Ibunda Hilda kembali bertanya dan diangguki oleh anak kesayangannya.

Semenjak hamil Hilda tidak mau makan masakan art, dirinya hanya mau makan makanan yang dimasak sang ibu. Dulu ibunya hanya berpikiran bahwa Hilda sedang manja saja karena akan bertunangan dengan Fandi. Hilda pandai menyembunyikan kehamilannya. Selama ini dirinya hanya muntah saat subuh saja, tentu tidak ada yang tahu karena kamarnya berada di lantai dua dan kedap suara. Tetapi entah mengapa hari itu dirinya terus-menerus muntah, membuat semua kebohongan terbongkar disaat yang tidak tepat.

Hilda beranjak keruang tengah, dirinya pergi sari ruang makan karena tidak tahan dengan aroma bawang yang mulai tercium, para art mungkin sedang menyiapkan makan siang.

"Merepotkan!" Hilda menatap tajam perutnya yang masih rata.

Hilda sudah tidak bekerja lagi, dirinya mengirimkan surat pengunduran diri seminggu sebelum acara pertunangan. Menurut ibu 'nya, Hilda tidak perlu bekerja lagi karena mempunyai calon suami seorang polisi. Fandi juga punya beberapa bisnis sampingan, pasti cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup putrinya itu. Hilda pun menyanggupinya perkataan sang ibu tanpa berdiskusi terlebih dahulu dengan Fandi.

Hilda duduk di sofa menatap kardus-kardus yang berisi beberapa barang Fandi yang dirinya belikan. Semuanya dikembalikan oleh lelaki itu

"Segitu nggak sudinya kamu nyimpan barang peberian aku, Fan. Ini bukan kamu banget, pasti wanita ular itu yang udah pengaruhin kamu." Hilda berbicara sendiri, dirinya masih sangat marah kepada Diandra.

Sedangkan barang-barang yang lelaki itu berikan kepada Hilda, Fandi larang untuk dikembalikan. Lelaki itu sempat mengirimi pesan sebelum memblokir nomornya. Hilda berpikir ini semua pasti hasutan Diandra, terlebih semalam kakaknya bercerita tentang pertemuannya dengan Diandra disalah satu rumah makan, kakaknya mengatakan jika wanita itulah yang terus-menerus mendekati dan mengejar Fandi. Fandi juga bersikap tidak sopan. Keduanya menuduh Diandra mengguna-guna Fandi.

Hilda kembali menangis, dirinya menyesal. Seandainya dirinya dulu mengugurkan janinnya ini maka semuanya tidak akan seperti ini. Dirinya dan Fandi pasti sudah bertunangan sekarang. Pikir Hilda, Fandi pasti tidak akan mengetahui bahwa dirinya hamil. Hilda akan membuat Fandi mau menyentuhnya setelah pertunangan, lalu anak ini akan menjadi anak Fandi. Seperti itulah rencana Hilda, namun siapa sangka jika semuanya tak berjalan sesuai rencana.

Dan wanita itu, wanita yang Fandi pasangkan cincin dijari manisnya. Wanita sialan itu, Hilda amat sangat membencinya. Hilda bersumpah akan menghancurkan hidup wanita itu selamanya. Sama seperti hidup Hilda yang sekarang sudah hancur.

'Wanita itu tidak boleh memiliki Fandi. Yang boleh cuma aku. Nggak ada seorangpun selain aku." Hilda bergumam pelan, matanya menatap nyalang televisi yang tengah menayangkan acara gosip itu.

*""

Seminggu setelah kejadian dirinya dilabrak oleh 'banteng ngamuk' kalau kata Ferdinand dan hampir dua minggu semenjak kejadian dirinya dipaksa bertunangan dengan Fandi, Diandra sudah kembali memulai aktivitas seperti biasa. Pergi kesana kemari untuk merias clien-clien nya. Beberapa kali juga pergi keluar kota untuk undangan seminar yang diadakan oleh beberapa brand kosmetik.

Saat ini Diandra tengah sibuk bersama Ferdinand, untuk menghandle salah satu finalis Miss Indonesia dari provinsi Papua bagian barat. Tak lupa Githa selaku hair stylist yang kini tampil baru dengan rambut berwarna merah sedikit gelap yang membuat wajahnya bertambah semakin cantik. Ketiga sahabat itu sibuk mondar mandir menyiapkan pakaian serta beberapa keperluan lain untuk menunjang penampilan sempurna dari clien mereka.

"Make up, hair do, udah oke semua. Tinggal gaun." Diandra kembali mengecek dengan teliti sebelum nanti cliennya naik ke atas panggung untuk memberikan penampilannya.

"Gaunnya mana ini, aduhhhh." Ferdinand berteriak heboh, "Liat dong, udah jam berapa ini. Lebih cekatan bisa nggak?" Ferdinand memberi petuah kepada para asistennya.

Setelah beberapa huru hara yang terjadi, sang calon Miss Indonesia sudah tampil paripurna dengan pakaian khas Papua yang membuat auranya semakin keluar. Ini adalah acara terakhir sebelum nanti pengumuman pemenang yang akan menuju ke babak 5 besar. Ferdinand yang memang berteman dengan finalis Miss Indonesia ini diminta untuk menghandle sampai nanti pemilihan Miss Indonesia selesai dilaksanakan.

Ferdinand juga membawa Diandra dan Githa yang memang sudah punya nama di bidangnya masing-masing. Sedangkan Sisilia, wanita itu saat ini sedang di pulai Dewata untuk pemotretan dengan salah satu komunitas pencinta alam yang bekerja sama dengan pemerintah untuk mengedukasi masyarakat agar semakin mencintai dan menjaga alam. Tujuan kampanye ini juga bertujuan agar alam semakin lestari tentunya. Sisilia selaku model yang tengah menjadi perbincangan di kalangan muda tentu saja akan semakin memberi dampak besar.

Sedangkan Fandi, Diandra sudah tak bertemu dengan lelaki itu selama seminggu lamanya. Fandi juga tidak mengabari Diandra, begitu juga Diandra. Wanita itu kembali ke mode awal sebelum bertemu dengan Fandi lagi, pergi bekerja, lalu pulang untuk beristirahat. Tidak sempat nongkrong-nongkrong cantik karena disibukan dengan pemilihan Miss Indonesia ini, dan nanti jika finalis dari Papua bagian barat ini menang, maka akan dilanjutkan dengan pemilihan Miss universe. Jadwal Diandra juga akan semakin sibuk tentunya.

Pukul sebelas malam acara sudah selesai dilaksanakan, semua barang keperluan tadi juga sudah selesai mereka bereskan kini mereka masih menyimpan keperluan tersebut kedalam box-box besar yang nanti akan di angkut oleh tim Ferdinand.

"Selamat ya sayang ku." Ferdinand cipika cipiki dengan finalis Miss Indonesia dari Papua bagian barat selaku cliennya.

"Makasih banyak loh, ini juga berkat kalian semua. Kalo nggak ada kalian mana mungkin aku bisa masuk babak lima besar juga." Finalis Miss Indonesia berkata dengan riang, sangat terlihat humble.

Keduanya lalu berbincang seputar tema Minggu depan. Minggu depan adalah babak terakhir, yaitu babak penentuan. Tentu semuanya harus dipersiapkan mulai dari sekarang. Sementara Ferdinand sedang berbincang-bincang, Diandra dan Githa di pojok ruangan sedang saling bersandar. Githa menguap lebar, dirinya sangat mengantuk, jam tidurnya sudah lewat. Terbiasa tidur dibawah jam 10 membuat Diandra dan Githa perlahan memejamkan mata. Githa meletakan kepalanya dibahu Diandra dan Diandra meletakan kepalanya diatas kepala Githa. Keduanya duduk lesehan dilantai, menyender ke dinding.

1
Mas Sigit
diandra bkn hilda thor
Gongju-nim: waduh, bagian mana itu. ngetik udah ngantuk jadi namanya ketukar 🙏🏻
total 1 replies
Haikal Kal
semangat kak
Gongju-nim: terimakasih sayang 🥰
total 1 replies
Ria Mayasari
/Rose/
Gongju-nim: 🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Victorfann1dehange
Lanjutkan kisahnya segera ya, thor
Gongju-nim: siap sayang ku 🥰
total 1 replies
Dálvaca
Duh, kalau dikasih pilihan 1 antara jalan-jalan atau baca cerita ini, pasti saya milih ini 😍
Gongju-nim: makasih sayangku 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!