Xena Olivia janda cantik berusia 35 tahun sengaja merayu Oliver King Maxime pacar Bianca anak tirinya, yang berusia 14 tahun lebih muda darinya untuk menjadi simpanannya karena dia berpikir Oliver mendekati Bianca hanya untuk menghabiskan hartanya saja.
"Jadi simpananku,maka aku akan memberikan semua apa yang kau butuhkan",tawar Xena.
" Apa kamu yakin?",tanya Oliver.
"Tentu saja,asal kamu mau berpisah dari Bianca".
"Bagaimana kalau aku minta kita bercinta minimal 3 kali dalam semingu ,apa kamu juga sanggup? ",tantang oliver.
Oliver King Maxime pemuda tampan sang casanova kampus putra satu satunya pemilik Maxime Corp.sudah membuat Bianca jatuh cinta setengah mati padanya dengan rela melakukan apa saja untuk membuat Oliver mau menjadi kekasihnya meski Oliver selalu menolaknya.
Penasaran?,silahkan baca kelanjutannya.
🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34.My Mine.
Melihat Xena semakin terbuai Oliver semakin berani dan lupa diri ingin merasakan setiap inci tubuh indah Xena dengan bibir dan lidahnya.
"King.... ",desis Xena saat Oliver mulai menyesappi dan menjilat kulit mulus Xena dibagian perut lalu perlahan semakin turun kebawah membuat Xena benar benar sudah lupa segalanya dan hanya bisa mengerang untuk menikmati apa yang Oliver lakukan pada tubuhnya.
Bahkan Xena tidak sadar kapan Oliver melepas celana kerja yang dipakainya hingga hanya menyisakan penutup terakhir diinti tubuhnya saja dan benda kecil itu juga tidak bertahan lama karena tiba tiba sudah menghilang hingga sekarang tubuh Xena sudah benar benar polos dibawah kungkungan tatapan memuja Oliver padanya.
"Cantik kamu sangat Cantik sayang.... ",ucap Oliver parau dengan menyentuh lembut setiap inci tubuh polos Xena saat itu membuat Xena mengerang saat jari jemari Oliver menyusuri seluruh tubuhnya dengan gerakan ero*isnya.
"King... ",desis Xena dengan mata terpejam dan bibir setengah terbuka meni*mati sensasi tangan Oliver.
Melihat bagaimana reksi Xena pada Sentuhannya,Oliver yang juga sudah setengah gila menahan hasratnya sendiri dengan perlahan mulai melepas semua pakaian yang melekat ditubuhnya hingga kondisi mereka sama sama polos sekarang.
Xena membulatkan matanya melihat tubuh polos Oliver yang menjulang diatasnya dan yang lebih menjadi perhatiannya adalah tongkat raksasa yang berdiri tegak paripurna diantara kedua paha lelaki itu.
"Kenapa sayang? ",tanya Oliver saat melihat ekspresi diwajah xena saat itu.
Xena menggeleng lemah",Apakah memang sebesar dan sepanjang itu milikmu yang memasukiku malam itu",ucapnya reflek yang membuat Oliver terkejut mendengar reaksi Xena saat melihat benda pusaka kebanggaannya yang selama ini selalu dikagumi oleh para kekasih kekasihnya itu.
"Lalu kamu pikir seperti apa dia",jawab Oliver dengan meraih tangan Xena dan dibawanya untuk menyentuh benda itu.
"King... ",Xena terkejut saat Oliver memintanya menyentuh miliknya itu.
"Kamu harus berkenalan dengannya sayang, supaya dia patuh padamu".
"Apa kamu pikir dia sejenis hewan peliharaan?",ucap Xena dengan setengah risih saat Oliver menyuruhnya melakukan itu karena itu merupakan sesuatu yang baru baginya.
"Ya dia akan menjadi hewan peliharaanmu yang akan selalu merindukan rumahnya untuk pulang",ucap Oliver sebelum kembali memagut bibir Xena untuk melanjutkan lagi apa yang sudah mereka mulai dari tadi dengan semakin panas dan liar.
Xena mengerang dan mendesis karena sesapan dan lu*atan yang diberikan Oliver ditubuhnya.
"King... ",desis Xena saat Oliver mulai mempermainkan bagian inti tubuhnya dengan lidah dan mulutnya membuat Xena benar benar dibuat gila oleh apa yang Oliver lakukan itu,bahkan karena tidak tahan Xena merasa sesuatu dari dalam miliknya akan menyembur keluar.
"Keluarkan... sayang",bisik Oliver parau karena tau apa yang dirasakan Xena sekarang dan dia sangat menantikan ekspresi Xena saat mencapai puncak hanya karena permainan lidahnya barusan.
Setelah mendengar itu Xena mengerang saat miliknya benar benar keluar sebelum senjata pusaka Oliver memasukinya tapi belum sempat Xena merasa malu karena sudah puas hanya dengan permainan lidah Oliver, Oliver segera mendorong masuk miliknya yang dari tadi tidak sabar untuk memasuki milik Xena tapi sengaja ditahannya karena ingin membuat Xena merasa puas lebih dulu baru setelah itu dia akan benar benar membawa Xena dan dirinya menuju puncak sebenarnya.
"King... desis Xena dengan nafas terengah saat benda pusaka Oliver yang tadi disentuhnya dan sempat membuatnya sedikit ngeri masuk kedalam inti tubuhnya yang masih sempit karena baru kedua kali dimasuki oleh Oliver.
"Xena... ",erang Oliver keras karena merasa benar benar menggila saat miliknya merasakan inti Xena mencengkram kuat miliknya",Ini luar biasa",desisnya dengan mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur dan membuat miliknya masuk paripurna didalam inti Xena.
Xena juga merasakan hal yang sama seperti apa yang dirasakan Oliver saat itu perasaan yang tidak bisa digambarkan dan hanya ingin dinikmatinya sampai akhir bersama gerakan penyatuan dibagian bawah tubuh mereka.
"Xena.....Aku akan mencapai puncak....",desis Oliver dengan semakin mempercepat gerakannya yang hanya disahuti Xena dengan era*an panjang karena dia juga merasa dirinya akan meledak saat itu.
Dan setelah mengatakan itu tidak lama mereka berdua mengerang bersama karena merasa penyatuan mereka itu mencapai pada titik akhir yang menimbulkan rasa luar biasa bagi mereka.
Oliver menatap Xena dengan ekspresi sulit digambarkan lalu merapikan anak anak rambut perempuan itu yang basah oleh keringat karena percintaan mereka.
"Terimakasih sayang",ucap Oliver dengan mengecup sekilas bibir Xena yang setengah terbuka karena masih mencoba mengatur nafasnya yang tersengal sengal saat itu.
Dengan pelan Oliver mencabut miliknya dari dalam milik Xena agar Xena tidak merasa kesakitan tapi tetap saja Xena mendesis lirih karenanya.
"Issshhh",desisnya yang membuat Oliver merasa tidak tega tapi juga puas.
"Masih sakit? ",tanya Oliver menatap Xena lembut.
Xena mengangguk,"Tapi tidak sesakit kemarin",jawab Xena.
"Syukurlah, kemarilah aku akan memelukmu supaya rasa sakitnya hilang",ucap Oliver dengan menarik Xena kepelukannya lalu menutupi tubuh polos mereka dengan selimut.
"King kita harus kembali sekarang sebelum pengelola Apartemen ini datang",gumam Xena setengah mengantuk dan lelah.
"Istirahatlah tidak akan ada yang datang menggangu kita sayang",gumam Oliver dengan menyerusukkan kepalanya diceruk leher Xena dan mulai memejamkan matanya bersama perempuan itu.
***
Oliver terbangun karena mendengar dering ponsel miliknya dengan malas dia membuka matanya dan mencoba menggeser tubuhnya dari Xena yang masih terlelap seperti bayi disampingnya.
"Ya Dad",jawab Oliver dengan suara masih parau khas orang baru bangun tidur".
"Dimana kamu? ",tanya Darent merasa aneh mendengar suara Oliver saat itu.
"Di Apartemenku, ada apa? ",jawabnya dengan berjalan menjauh dari kamar tidur supaya suaranya tidak membangunkan Xena yang masih nyenyak tidur.
"Apa kamu sudah mengantar berkas milik nyonya Sander yang kusuruh tadi?",
"Iya sudah tapi setelah itu aku tidak kembali kekantor karena aku sudah berjanji dengan pengelola Apartemen untuk melihat kondisi Apartemen yang baru kubeli ini".
"Apa kamu yakin akan tinggal disana dan tidak pulang kerumah lagi?",tanya Darent dengan nada tidak ikhlas.
"Sepertinya belum".
"Maksudmu? ".
"Aku masih akan tetap tinggal dirumah untuk sementara ini tapi aku tetap butuh Apartemen ini untuk menenangkan diri".
"Terserah untuk apa Apartemen itu tapi yang pasti jangan keterlaluan".
"Iya Dad...,malam ini aku akan pulang Daddy tenang saja".
"Baiklah kalau begitu sampai jumpa dirumah".
"Iya Dad,sampai jumpa nanti malam",ucap Oliver lalu menutup panggilannya dengan Darent.
"Apa ayahmu yang baru saja menghubungimu King?",tanya Xena yang membuat Oliver sangat terkejut karena Xena tiba tiba sudah berada dibelakangnya hingga membuat Oliver hampir saja menjatuhkan ponsel miliknya.
Jangan lupa Like dan komentarnya setelah membaca,juga hadiahnya ya 😁😁.