Mohon dukungan nya untuk karya ini...
Nama ku Ayu puspita bisa di panggil Ayu, aku di jodoh kan dengan Gilang askar pratama.
Keluarga mertua ku berwatak keras terkecali bapak mertua ku, beliau sering membela ku saat aku sedang di marahi oleh ibu.
Sedang suami ku tidak pernah membela ku ketika aku sedang di pojokan oleh keluarga nya.
"apa pun yang aku kerjakan selalu salah di mata ibu, padahal aku sudah sebaik mungkin mengerjakan pekerjaan yg di beri kan ibu." monolog ayu.
suami aku juga begitu,kalau aku sedang mengutara kan kegundahan hati ku dia malah ikut memojokan ku.bukan malah membela aku.
Masalah terjadi saat Gilang yang tiba-tiba menikah lagi dengan adik bos nya, tanpa sepengetahuan ku dan ibu. Gilang juga sudah main tangan.
Harus kah aku bertahan dengan suami ku atau aku harus mencari kebahagian yang lain?
Ayo semua ikutin cerita ini sampe habis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yeti kusmirah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 Bapak meninggal (pov Ibu)
Mohon dukungan nya untuk karya ini...
terima kasih...
Marno pun datang setelah di telpon oleh ku,
dan ternyata Marno kenal dengan Lisa.
Terjadi lah perdebatan antara Marno dan Lisa, masalah Lisa yang pernah berselingkuh dengan orang lain.
Pada hal yang terjadi adalah suami lisa yang menjual lisa, dan suami lisa sengaja memanggil warga agar seakan-akan lisa lah yang berselingkuh.
Pada hal suami nya yang berselingkuh dengan janda anak 1.
Setelah mencerita kan rahasia nya kepada orang lain, Lisa terus menangis karna sedih sekarang ada orang lain yang mengetahui aib nya.
Setalah mendengar penjelasan Lisa, Marno pun merasa kasian terhadap Lisa dan menerima Lisa sebagai ART nya.
Marno membawa pulang lisa sudah menjelang sore hari.
Bapak pulang kerja sehabis magrib, suami ku bekerja di gudang sembako sebagai mandor di sana.
Jadi kalo pagi Bapak belanjain kebutuhan warung terlebih dahulu habis itu baru Bapak berangkat kerja.
Bapak libur kerja cuma hari minggu, sebentar lagi juga bapak pensiun karna umur nya sudah lebih dari 50 tahun.
Suatu ketika bapak mengeluh kalo dada nya sakit dan nafas nya sesak, aku panik dan menangis segera memanggil Ayu dan Gilang.
Mereka berlarian mendatangi kami di kamar.
Mereka datang tapi keadaan bapak sudah tidak sadar kan diri, gilang bergegas ke tetangga untuk meminjam mobil.
Dengan bantuan tetangga Bapak segera di bawa ke rumah sakit terdekat untuk menerima perawatan dari Dokter.
Tapi naas Bapak sudah tidak ada, Bapak meninggal dan diagnosa Dokter, Bapak kecapean dan kena serangan jantung.
Dan kami telat mendapat perawatan.
Bapak meninggal jam 7 malam.
Gilang mengabari semua sanak saudara bahwa bapak telah meninggal dunia.
Gilang juga meminta tolong pada pak RT untuk mengabari warga supaya mau membantu nanti pas jenazah sudah di bawa pulang.
Semua yang kenal sama bapak merasa sedih karna kehilangan teman baik nya.
Setelah di kabari bahwa Bapak meninggal, pikiran Angga bleng, dan dia ter duduk lemas di tempat.
Beruntung Angga tidak sendiri di situ ada teman yang membantu mencari kan tiket pesawat menuju ke kota tempat ibu tinggal, sedang posisi dia sekarang ada di luar kota.
perjalanan menaiki pesawat memakan waktu 1 jam. dan mungkin Angga akan terlambat, karna sampai malam belum dapat tiket juga.
Angga baru dapet tiket sudah larut malam, sekitar jam 1.30 dini hari. sedang sekarang baru jam 12 malam. Angga siap-siap ke bandara. dia juga sudah minta izin cuti ke bos nya untuk pulang lebih cepat karena Bapak nya meninggal dunia.
Di rumah...
Ibu pingsan setelah mendengar Bapak meninggal dunia, Ayu pun sedih sekali, Bapak mertua yang baik telah tiada.
Ayu mengabari orang tuanya kalo Bapak mertua telah tiada.
Bapak Ayu serasa tidak percaya kalo besan nya telah tiada karna baru beberapa hari yang lalu mereka bertemu secara tidak sengaja di pasar.
Bapak ayu pun siap-siap untuk berbela sungkawa ke rumah besan nya itu.
Ibu akhir nya sadar, beliau mencari Bapak sambil menangis tersedu.
"Ibu apa yang dirasa kan sekarang?" tanya Gilang.
"Lang, ibu mimpi Bapak ninggalin kita semua. itu tidak benar kan?" ucap Ibu sambil menangis ketakutan.
"Bu... ibu sabar yah, bapak sudah tidak ada bu" ucap Gilang sambil menitik kan air mata.
"Maksud kamu apa Gilang?" tanya ibu.
"Iya Bu, Bapak sudah meninggal kan kita semua" ucap Gilang sambil memeluk Ibu nya.
Ibu berlari menuju ruang tamu, dia menangis dan meraung memanggil nama bapak.
Ibu tidak percaya dia menghapus air mata nya dan mencoba membangun kan bapak.
"Pak... Bapak... bangun Pak... hiks...jangan ngepreng Ibu hiks begini Pa hiks, Ibu takut hiks" ucap ku dengan air mata berderai.
Mbayu sudah Mbayu jangan begini kasihan mas Ginanjar mba ucap Marno.
Kamu bicara apa sih Marno, orang Mas mu lagi tidur bentar lagi juga bangun ujar ibu dengan ketus.
semua warga yang mendengar itu ikut menetes kan air mata nya.
Bersambung...
Yang sabar ya bu...😭😭😭
terima kasih semua yang sudah dukung dan membaca karya saya yang jauh dari kata sempurna.