Mengejar Cinta Istri Yang Kabur

"Suruh mereka masuk." Titah Kaisar.

"Baik tuan." Karyawan itupun kembali, untuk menemui mereka yang ingin bertemu dengannya Kaisar.

Beberapa menit kemudian.

"Silahkan Bu, tuan Kaisar sudah menunggu di dalam ruangannya."

"Baik. Terimakasih mbk."

Cklek ......

Pintu terbuka.

Dan mereka memasuki ruangan Kaisar.

"Selamat pagi, tuan Kaisar." Sapanya.

Kaisar menoleh, ia sedikit terkejut melihat siapa yang datang. Yang ternyata Mona dan Sella.

"Ada apa, kalian ingin bertemu dengan saya?" Tanya Kaisar, dengan ketus.

"Maaf tuan Kaisar, kami di sini ingin meminta maaf."

Kaisar bangkit dari kursi kebesarannya, dan mempersilahkan mereka duduk di sofa.

"Katakan apa maksud kedatangan kalian?" Kaisar mengulangi pertanyaannya.

"Begini tuan, kami atas nama keluarga Yusuf, ingin meminta maaf pada tuan Kaisar, karena Lisa telah pergi meninggalkan tuan." Ucap Sella.

Kaisar tak menjawab, ia hanya memperhatikan, kedua wanita yang ada di hadapannya itu.

"Tuan, saya tidak menyangka, jika Kakak saya Lisa, tega mengkhianati anda, dan pergi bersama kekasihnya."

Kaisar membuang nafas nya dengan kasar. Entah siapa yang menyebarkan gosip, kalau Lisa menghianati Kaisar dan pergi bersama kekasihnya.

"Lalu?" Tanya Kaisar.

Sella menyenggol lengan Mona, agar membuka suaranya, karena dari tadi ia hanya diam saja.

"Mah, cepat katakan pada Kaisar." Bisiknya, pada Mona.

Mona sebenarnya ragu untuk mengatakan ini, tapi ia sudah berjanji pada Sella.

"Tuan Kaisar, kami merasa sangat bersalah atas tindakan Lisa yang seperti ini. Jadi, untuk menebus rasa bersalah kami pada tuan Kaisar dan keluarga Airlangga Wijaya. Kami memutuskan untuk menyerahkan Sella sebagai pengganti Lisa." Ucap Mona.

Mendengar penuturan Mona, Kaisar tersenyum miring, dan berkata.

"Apa anda, ingin kembali menjual anak anda?" Tanya Kaisar.

"sepertinya uang 12 miliar itu, sangat kurang untuk anda Nyonya Mona." Sambungnya.

DEG ......

Hati Mona bagi terhantam benda keras mendengar ucapan yang keluar Kaisar. Lalu ia menundukan wajahnya,

tidak berani menatap Kaisar, dan mengatakan apapun lagi.

"Lalu berapa, uang yang ingin anda minta untuk anak gadis anda yang satu ini?" Tanya Kaisar, Dengan sinis.

Sella tidak perduli, dengan ucapan Kaisar, yang sedang mencemooh Mona. Ia justru senang, karena ia fikir Kaisar tertarik dengan dirinya , hingga Kaisar pun menawarkan harga untuknya. Yang penting ia bisa bersama Kaisar.

Mona diam tidak menjawab, mungkin ia merasa malu.

Hingga Sella yang harus menuntaskan misi ini.

"Tidak apa tuan, saya sungguh tidak meminta uang mahar seperti kakak saya Lisa. Saya ikhlas untuk menggantikan posisi Lisa." Ucapnya.

"Maksud mu, kau ingin menggantikan Lisa sebagai istri saya?" Tanya Kaisar, dengan nada mengejek.

Sella mengangguk.

Kaisar bangkit dari duduknya.

Menatap lebih dalam ke arah Sella.

"Apa, kelebihan mu hingga mengharuskan saya menerimanya?"

"Saya akan setia pada anda tuan, dan tidak akan mengkhianati anda, dan saya akan melayani anda dengan baik." Ucap Sella dengan penuh semangat.

"Melayani? Apakah termasuk di atas ranjang juga?" Tanya Kaisar.

Sella menatap Kaisar, dan dengan yakin ia kembali menganggukan kepalanya.

"Iya tuan."

Kaisar mendekat ke arah Sella, menatap gadis itu lebih ditail, dari atas hingga ujung kaki.

"Cukup menggiurkan. Tapi. SAYA SAMA SEKALI TIDAK TERTARIK DENGAN MU." Jawab Kaisar, dengan suara yang menggelegar tepat di wajah Sella.

"DAN SEKARANG, CEPAT KALIAN KELUAR DARI SINI." Usir Kaisar.

Wajah Sella memerah, ia meremas ujung Dres yang ia gunakan. Dres terbaik dengan warna maroon dengan panjang se atas lutut, yang Sella kira bisa membuat Kaisar tergoda dan menyukainya.

Mona yang merasa malu, segera bangun dari duduknya, ia menggenggam tangan Sella, dan segera membawanya keluar dari ruangan itu.

"Maafkan kami, sudah mengganggu anda tuan." Ucap Mona.

"Tentu saja, kalian sudah membuang-buang waktu berharga saya."

Mona dan Sella, melangkahkan kakinya keluar.

Tapi.

"Tunggu."

Suara Kaisar menghentikan langkahnya.

Dan mereka kembali berbalik ke arah Kaisar.

"Saya ingin bicara dengan anda nyonya Mona." Ucap Kaisar.

Dan Mona pun bicara hanya berdua saja dengan Kaisar, sementara Sella menunggu di luar ruangan.

"Apa yang ingin di bicarakan Kaisar dan mamah? Sial aku tidak di ijinkan mendengarnya. Tak apa aku bisa menanyakannya pada mamah." Gumam Sella.

Setelah beberapa menit. Mona keluar dari ruangan Kaisar, entah apa yang mereka bicarakan, tapi terlihat sekali raut wajah Mona yang nampak pucat dan tak bersemangat.

"Mamah." Sella segera menghampiri Mona.

"Mamah kenapa? Apa yang di katakan Kaisar mah?" Tanya Sella.

Mona tak menjawab, ia menarik tangan Sella.

"Kita pulang sekarang Sella."

********

"Yuna, Sintia, bisa kalian ikut saya sebentar.?" Firman datang mengagetkan Yuna dan Sintia yang sedang merapihkan selimut, untuk para pasien.

"Baik dok." Balas Yuna dan Sintia, secara bersamaan.

Sampai di ruangan Firman.

"Ada apa ini dok?" Tanya Sintia, yang meresa ada sesuatu yang tidak enak. Karena ada kehadiran kepala desa juga di situ.

"Duduklah. Biar pak Dadang yang akan menjelaskannya." Balas Firman.

"Begini dokter. Di lahan kosong yang berada di tengah-tengah desa kita, akan di bangun sebuah pabrik yang cukup luas, oleh salah satu perusahaan yang ada di kota, Jadi mereka meminta warga untuk meningalkan desa ini. Tentu warga desa menolaknya, begitupun dengan saya, karena kami sudah tinggal selama puluhan tahun di desa ini. Tapi jika pabrik kimia itu di bangun di tengah-tengah desa kita, tentu itu akan sangat berbahaya bagi lingkungan desa ini . Kami tidak mau dok desa kita yang masih sangat bersih dan asri ini tercemar dengan limbah kimia dari pabrik itu. Sedangkan perusahaan itu akan tetep membangun pabrik itu, sekali pun kami tidak mau pergi, jadi saya meminta dokter dan para tim medis di sini, mau membantu kami untuk menjelaskan pada pihak perusahaan, dampak bahaya dari bahan kimia itu." Ucap kepala desa.

"Baik pak, bapak tidak perlu khawatir tentu kami juga menolak jika pabrik itu di bangun di tengah-tengah desa kita. Kami akan berusaha mempertahankan desa ini." Ucap Firman.

"Benar pak, saya juga tidak mau desa kita tercemar. Karna saya sudah ber tahun-tahun tinggal di sini, saya akan berjuang untuk ke Asrian desa kita." Balas Yuna.

"Terimakasih banyak." Ucap Dadang. Salaku kepala desa di situ.

******************

Selepas Mona dan Sella pergi dari kantor Kaisar, Jhon kembali ke kantor.

"Tuan, tuan Yuda Meminta anda untuk membantu proyek pembangunan pabrik milik Airlangga Wijaya grup." Ucap Jhon.

"Memangnya dia siapa, berani memerintah ku. Bukankah si berengsek itu yang menangani proyek itu." Balas Kaisar.

"Tuan Yuda Inging anda juga turun tanga dalam proyek ini tuan."

"Aku tidak bisa."

"Tapi tuan, tuan Marwan pun meminta Anda untuk membantu tuan Farel, untuk mensterilkan desa itu."

"Sudah ku bilang tidak, ya tidak." Tegas Kaisar.

****************

Di tempat lain.

"Bagaimana hasilnya?" Tanya Yuda pada Farel, yang baru saja masuk ke ruangan papahnya itu.

"Aku baru sampai pah, tidak bisakah berbasa-basi sedikit." Jawab Farel.

"Tidak ada waktu untuk ber basa-basi Farel. Cepat jelaskan."

"Pah, Warga desa di sana menolak untuk di evakuasi, dengan alasan mereka sudah puluhan tahun di desa itu, dan akan tetep bertahan di desa itu sampa mereka wafat."

"Berikan mereka tempat pengganti yang nyaman."

"Tidak bisa pah, sangat sulit untuk membujuknya."

"Kamu terjun langsung ke desa itu, dan akan di bantu oleh Kaka mu Kaisar." Ucap Yuda.

"Apa! jadi maksud papah aku harus bekerjasama dengan si keparat itu?" Tanya Farel dengan geram.

"Dia, kakak mu Farel."

"Huf .... kakak macam apa seperti itu." gerutunya.

"Papah sudah menyiapkan semuanya. jadi sore ini juga kamu berangkat ke desa itu."

Farel pun pasrah ia tidak tidak bisa menolak perintah dari Yuda.

Dan segera bergegas keluar untuk pulang ke rumah, karna masih ada waktu 2 jam lagi menuju sore hari. Farel ingin berpamitan dulu dengan Larasati.

*********

Sore hari.

Farel berangkat ke desa di temani dengan supir dan asistennya.

Dan dini hari ia baru sampai di desa itu.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Terimakasih sudah mau membaca cerita saya. minta dukungannya ya 🤗🤗🤗