NovelToon NovelToon
TRANSMIGRASI GRAMEISYA

TRANSMIGRASI GRAMEISYA

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita
Popularitas:6.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: less22

EKSLUSIF HANYA DI NOVELTOON, JIKA ADA DI TEMPAT LAIN BERARTI PLAGIAT! LAPORKAN!

FB: Erna Liasman
IG: Erna Less22

Melisa adalah agen rahasia yang terkuat, sayangnya ia malah mati di tangan sang kekasihnya karena atas perintah ketua agennya.

Namun, ia di beri kesempatan kedua hidup di tubuh seorang wanita lemah yang mati akibat jatuh dari tangga.

Di saat kesempatan kedua ini lah ia pun membalaskan dendamnya kepada kekasih dan ketua agen rahasia itu, dan juga membalas mereka yang menyiksa pemilik tubuh yang ia tinggali itu.

Bagaimana kisah selanjutnya? Bagaimana hubungan ia dan sepupunya? Yuk simak kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 30

Mereka bertiga tidak peduli. Ya, saat ini pakaian Grameisya sedikit feminim membuat ia agak kesulitan bergerak.

"Cepat pegang dia!" perintah Yessy.

"Idih! Kenapa aku yang pegang, kamu yang pegang!" jawab Gladis.

"Kamu yang pegang, biar aku yang menoreh muka dia, cepat!" perintah Yessy lagi.

"Enggak mau! Kamu aja yang pegang, sini pisaunya." Gladis memegang gagang pisau itu, tapi di tahan oleh Yessy.

"Kamu yang pegang dia! Cepattt!" teriak Yessy memegang gagang pisau itu dengan kuat sambil menariknya.

"Aku nggak mau! Kamu yang pegang dia!" perintah Gladis juga menarik pisaunya.

Suana yang tegang tadi berbuah menjadi kacau karena pertengkaran mereka.

"Eh kalian, ini gimana ceritanya sih?" tanya Mia yang kebingungan harus bagaimana agar mereka berdamai.

Grameisya yang tadinya siap-siap ingin bertarung mendadak tepuk jidat.

Grameisya mendekat lalu menendang tangan mereka membuat pisau itu terbang ke atas. Lalu di tangkap Grameisya.

Mereka terkejut dan terbelalak.

"Pisaunya ada bersama ku, jadi bagaimana jika muka kalian yang akh lukai?" tanya Grameisya dengan memainkan pisaunya.

Mereka saling berpandangan. "Kabuuuurrrrr! Pak cepat masuk mobil!" teriak mereka yang berlari masuk ke dalam mobilnya.

Para supir itu pun melepaskan pak Ahmad dan masuk ke dalam mobil, bahkan supirnya salah masuk mobil saking paniknya.

Pada akhirnya mereka pun melarikan diri beserta mobilnya.

"Dasar pengecut! Gitu aja sok mau melukai orang, dasar tukang iri yang nggak punya kerjaan!" omel Grameisya.

"Syukurlah Nona baik-baik saja," ucap Pak Ahmad lega.

"Mereka itu tidak pantas menjadi lawan Pak, lawanku belum ketemu aja, tapi tak lama lagi akan bertemu," ucap Grameisya bergejolak.

Ya, jika informasi yang ia dapatkan dari Alneozro nanti benar, maka di sana ia sudah siap hidup dan mati.

Grameisya dan Pak Ahmad kembali masuk mobil dan kembali ke rumah.

Sesampainya di rumah, terlihat Deval yang sedang duduk di kursi sendirian. Ia terlihat kesepian sambil mengisap puntung rokok yang hampir habis.

"Papa," sapa Grameisya datang mendekati Grameisya.

"Eh, Grameisya ya, Papa jadi pangling," ucap Deval tersenyum saat melihat putrinya datang.

"Papa kok sendirian?" tanya Grameisya.

Deval menarik nafas. "Nggak apa kok, tapi gimana menurut Kamu? Apa papa harus menikah dengannya atau tidak?" tanya Deval tampak ragu-ragu.

"Tante Adinda?" tebak Grameisya.

"Iya."

"Mending Papa dekatin saja dia dulu, cari apa yang ingin dia lakukan pada keluarga ini, Pap harus tau apa tujuannya, setelah kembali dari luar negeri dan kalian bertemu kembali. Menurut aku mungkin dia punya maksud tertentu yang tidak kita tahu. Yang pastinya Papa harus hati-hati aja, karena hati orang kita nggak tahu. Oh ya Papa ada nomornya kan? Aku boleh minta nomor Tante Adinda?" tanya Grameisya.

"Hm? Bukannya kamu bilang harus hati-hati kepadanya? Tapi kamu sendiri yang meminta nomornya," ucap Deval menatap putrinya dengan menyipitkan matanya.

"Itu hanya buat jaga-jaga saja Pa, boleh ya," bujuk Grameisya.

"Kamu ini, sejak kapan pandai mengoda sih?" tanya Deval tersenyum.

Ia mengambil ponselnya lalu mencari nomor telpon Adinda.

Grameisya pun menyalin nomor Adinda.

"Terima kasih Papa, aku masuk kamar dulu. Papa istirahatlah," pesan Grameisya sambil berdiri.

"Iya, nanti saja." angguk Deval.

Grameisya pun masuk ke dalam rumah, rumah yang luas itu terlihat sepi dari orang-orang.

[Komen kalian sudah aku baca semua. Makasih ya atas doa kesembuhannya]

1
putrie jogya
GRAMEISYA tp dr awal knp gw sll bcanya GRAMEDIA 🤣🤣🤣😫😫😫😫
putrie jogya
kok begok yak /Facepalm/
Sri
kurang aqua 🤣🤣
Sri
duh nancep ke ulu hati 🤣🤣
Sri
suruh sopirnya gendonga aja 😂🤣
Sri
udah tau sakit kan ?
Makanya jangan hobi bully orang
Sri
gak usah dikasihani
kan ame jg hobi bully
Sri
lha koq ngacir ?
tanggung dong ...
kan udah bawa2 pasukan
Sri
hadiah paling berkesan untuk pembully
Goes Qumiez
aamiin
Marianty Poerba
seruuuu
Marianty Poerba
next
rach
Luar biasa
Windi Alianti Nadiana
bagus/Smile/
CikCintania
Jujur amat Nona🤣🤣🤣
Shanum Diyah shakira
good crt nya kk author sukses sll Aamiin🤲
Saad Kusumo Saksono SH
Luar biasa
Shinta Dewiana
muda2han mama deon ini baik
Shinta Dewiana
hah....mamanya deon...
Shinta Dewiana
si kakek keras kepala banget...apa dia akan memberi hartanya tuk evelin...bodoh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!