NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Pewaris (Gleen Fernando)

Kembalinya Sang Pewaris (Gleen Fernando)

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:3.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: DF_14

Gleen Fernando, sosok pria yang selalu terlihat ceria, padahal hatinya menyimpan banyak luka. Dari kecil, dia tak pernah mendapatkan kebahagiaan, karena dia adalah korban penculikan saat dirinya masih bayi. Sehingga dia dikira telah mati.

Setelah dewasa, dia tumbuh sebagai seorang penipu ulung, memanfaatkan ketampanannya untuk mendapatkan uang dengan cara menipu para korban. Kemudian dia bergabung dengan seorang detektif dalam mengungkapkan banyak kasus.

Sebuah insiden saat dirinya dalam melakukan sebuah penyamaran, membuat dia akhirnya bertemu dengan keluarganya yang sesungguhnya.

Siapa sangka dia ternyata adalah seorang pewaris yang telah kembali, dia pasti akan menghancurkan siapapun yang telah terlibat ke dalam peristiwa penculikan atas dirinya dan juga pembunuhan terhadap ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

"Wanita yang bersama kak Gleen itu siapa?" tanya Maura kepada Danu.

Saat ini Gleen dan Felicia sedang berada di dalam mobil Gleen, entah apa yang mereka lakukan di dalam sana, sampai Maura penasaran dan mengintip di balik jendela, sayangnya kaca mobil Gleen berwarna hitam, sehingga tak kelihatan apa yang mereka lakukan.

Danu malah menjewer kuping Maura, "Anak kecil gak boleh ngintip! Cepat bantu ibu dan ayah memasak di dapur!"

Maura memegang kupingnya yang nampak memerah, "Ya ampun, punya kakak rese banget, aku sudah 20 tahun, sudah gede kali. Aku doain ya biar kak Danu jadi jomblo abadi."

Danu sangat kesal mendengarnya, dia ingin menjewer kuping Maura lagi, tapi sayangnya Maura keburu lari menuju dapur. "Emaaakkk!"

Sebelum masuk ke dalam dapur, Maura menjulurkan lidahnya pada Danu untuk meledeknya, karena Danu gagal menjewer kupingnya Maura.

Danu hanya tersenyum tipis, terkadang tingkah adik tirinya itu sangat menggemaskan dan terkadang menyebalkan juga.

Maura sangat cantik dan sering di goda oleh para senior di kampus tempat dia kuliah, sehingga Danu harus berpura-pura menjadi pacar adik tirinya itu dan menghajar para pria yang sudah menganggu Maura, memperingatkan mereka agar tidak menggangu Maura lagi. Rupanya cara yang dia lakukan cukup berhasil.

Walaupun diantara mereka tidak ada ikatan darah, tapi Danu tetap selalu menjadi garda terdepan untuk melindungi adik tirinya itu.

Danu kembali bergabung dengan Alvaro dan Joana, Alvaro masih sibuk dengan bayinya, sementara Joana sedang menghiasi kue buatannya dan juga merapikan minuman dan gelas yang ada disana.

Sebenarnya Danu sudah melarang Mira untuk memasak, tapi Mira tetap saja ingin memasak karena dia tahu kedua sahabatnya Danu sangat menyukai masakannya.

Sementara itu, Gleen dan Felicia, mereka masih berada di dalam mobil, Gleen hanya ingin menjelaskan kepada Felicia bahwa apa yang Felicia dengar itu tidak sepenuhnya benar, dia tidak ingin gagal dalam masa pendekatan dengan wanita arogan itu.

"Untuk apa kamu bawa aku dalam mobil?" protes Felicia.

"Untuk bicara sama kamu lah. Memang kamu pikir kita mau ngapain? Kalau mau melakukannya lagi ya jangan disini, nanti orang-orang pada curiga kalau mobil aku ini tiba-tiba bergoyang."

Gleen berkata seperti itu hanya sekedar bercanda tapi ngarep, sehingga dia segera menjauhkan kakinya dari Felicia karena wanita itu pasti akan menginjak kakinya.

Kaki aman, tapi pinggang tidak aman. Dengan keras Felicia mencubit pinggangnya Gleen.

"A-a-arrghh, sakit, Felicia." Gleen merintih, dia melepas tangan Felicia yang sedang mencubit pinggangnya.

Walaupun pinggangnya sakit, tapi Gleen tetap harus menjelaskan kepada Felicia tentang perkataannya yang tadi sambil mengusap-usap pinggangnya. "Aku harap kamu tidak salah paham, aku bukan playboy yang seperti kamu pikirkan. Aku..."

Felicia memotong perkataan Gleen, "Aku tidak peduli kamu mau playboy, casanova, atau OB, atau juga tukang galon. Aku datang kesini hanya untuk membahas tentang kematian temanku. Jadi kamu jangan kegeeran, aku datang menemuimu hanya untuk urusan pekerjaan, dan aku akan membayarmu."

Gleen sudah paham betul tentang kepribadian dan sifat Felicia seperti apa, sehingga pria tersebut tersenyum, malah ingin menggoda Felicia. "Jadi kamu sama sekali tidak merindukan aku?" Gleen mencondongkan badannya pada Felicia.

Felicia memperlihatkan bogemnya kepada Gleen, agar Gleen tidak macam-macam padanya.

Gleen semakin gemas pada wanita itu, padahal orang-orang bilang bahwa Felicia itu seperti macan betina, tapi mengapa bagi Gleen wanita cantik itu terlihat seperti kucing angora?

Gleen menegakan kembali badannya, "Baiklah, kita akan membahas kasus temanmu itu, tapi setelah kita makan. Aku tidak akan fokus kalau belum makan, apalagi aku harus menghargai temanku, hari ini ulang tahun ibunya. Kamu harus ikut makan di rumah makan Manda."

"Aku ikut makan disana?" Felicia nampak keberatan, karena biasanya dia makan di restoran bintang lima, dia tidak pernah makan di rumah makan sederhana seperti RM Manda ini.

"Kamu tenang saja, rumah makan ini walaupun sederhana tapi kualitasnya tidak kalah dengan restoran bintang lima. Makanannya sangat higienis dan sangat enak."

Felicia menggelengkan kepalanya, "Aku tidak lapar, aku tunggu kamu di mobil."

Krucuk... Krucuk... Krucuk

Felicia nampak salah tingkah, mengapa perutnya harus bunyi segala, ketahuan sudah kalau sebenarnya dia belum makan sama sekali, mungkin karena sibuk dengan memikirkan berbagai masalah yang dia hadapi.

"Yakin nih gak mau makan? Aku dengar perut kamu bunyi lho!"

Perkataan Gleen membuat wajah Felicia nampak memerah, "Bunyi apaan? Perut aku gak mengeluarkan suara apa-apa!"

Gleen menundukkan kepalanya, menempelkan kupingnya pada perut Felicia, "Apa jangan-jangan bunyi anak kita ya?"

"Anak apaan? Anak dari Hongkong?" Felicia sangat kesal mendengarnya, dia segera keluar dari mobilnya Gleen.

Gleen terkekeh geli, dia pun ikut keluar dari mobil, menarik tangan Felicia, membawanya masuk ke dalam rumah makan tersebut. Awalnya Felicia memberontak, tapi akhirnya dia pasrah juga, ikut masuk ke dalam RM Manda.

Rupanya disana sudah ada Wisnu dan Mira yang sedang menyajikan makanan. Wisnu adalah ayahnya Danu. Mereka dibantu oleh Danu, Maura, dan juga Joana.

"Nah itu Gleen, Bu." Danu menunjuk ke arah Gleen karena Mira tadi bertanya kepadanya mengapa sahabat Danu yang satu lagi belum datang, biasanya tiga sekawan itu selalu hadir ketiga-tiganya kalau makan disana.

Mira yang sedang menyajikan makanan, dia pun menoleh ke arah Gleen sambil tersenyum. Senyumannya memudar, malah dia nampak terkejut saat melihat siapa yang datang bersama Gleen, sampai soto ayam di dalam mangkuk besar yang dia bawa seketika terjatuh ke lantai.

Prang!

1
Desy Ariyanti
Luar biasa
Vea Love
/Heart/
Dwi Oktaviani
reaksi alami.. naluri anak dan ibu yah...
Dwi Oktaviani
Luar biasa
Dwi Oktaviani
Lumayan
Irwandy 16
bagus sekali ceritanya
Datu Zahra
top
Irwandy 16
seru jln ceritanya dan juga menarik ada sedihnya juga
RORO RATIH
Luar biasa
Ignatius Sumardi
Sinmong toto..
Ignatius Sumardi
Kecewa
Ignatius Sumardi
Buruk
Ignatius Sumardi
Bagus, bahasanya lugas.....
Arie Chrisdiana
jgn bodoh kmu Felicia masak seorang CEO yg paling tdk punya pendidikan tinggi bisa dibodohi dg begitu mudahnya oleh org lain
Ignatius Sumardi
Tetaplah teguh pd prinsip.
Aceng Saepudin
Luar biasa
Arie Chrisdiana
ayo Thor kmu hrs bergerak cpt utk menangkap pelakunya aq sdh ndak sabar nich pingin tak becek2 jd penyetan
Endah Putra Arda
Kecewa
Endah Putra Arda
Buruk
Deni Santosa
coba kata NGGAK ganti dengan kata TIDAK /Pray/(cuma sebatas saran)
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!