NovelToon NovelToon
Nafkah 20 Juta Sehari

Nafkah 20 Juta Sehari

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:185.3k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

Shana Azizah terpaksa bekerja paruh waktu di sela-sela kuliahnya, orang tuanya terlilit hutang ratusan juta di bank dan terancam mengalami kebangkrutan.

agar terhindar dari jeratan hutang, orang tua Shana menjodohkan Shana dengan anak seorang pengusaha sukses yang 10 tahun lebih tua darinya.


Shana mau menerima perjodohan itu jika calon suaminya nanti bersedia menafkahi Shana sebesar 20 juta sehari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malaikat penolong

"Selamat pagi, bisa bertemu dengan Ibu Vera?"

Suara berat dari seorang lelaki menghentikan Shana dari langkahnya, baru saja Ia akan kembali ke dalam rumah selepas mengantar sang suami yang akan pergi ke kantor.

"I-iya, bapak siapa ya? Ada perlu apa?"

Shana nampak gugup melihat tiga orang pria berbadan tinggi besar berdiri di hadapannya, belum lagi melihat penampilan mereka yang seperti preman.

"Ada apa Shana kenapa kamu lama se--" Ucapan Vera terputus di udara.

Karan Shana tak kunjung kembali ke dalam rumah, Vera bermaksud untuk mengecek keadaan putrinya secara langsung.

Namun keberadaan debt collector di depan rumahnya mengbuat Vera terkejut, ini sudah yang ketiga kalinya debt collector itu menyambangi kediamannya.

"Ini mah, ada yang nyariin mama."

Ucap Shana, padahal Vera baru akan balik kanan dan bersembunyi seperti biasanya.

"Selamat pagi bu Vera, apa kabar?"

Sapa seorang Debt Collector berwajah garang tersebut.

Sepertinya dia adalah pemimpinnya, karna 2 orang pria berwajah garang lainnya hanya diam sedari tadi. Hanya tatapan tajam mereka saja yang berbicara, seakan ingin membunuh.

"B-baik." Jawab Vera tergugup.

"Mohon maaf bu Vera, anda sudah menunggak cicilan mobil selama tiga bulan. Jika anda tidak bisa melunasinya, dengan sangat terpaksa kami akan menahan mobil bu Vera."

Walaupun penampilannya sangat menyeramkan, tapi pria itu masih berbicara dengan cara yang sopan.

"Jangan pak, tolong beri saya waktu beberapa hari lagi. Saya janji akan melunasinya." Ucap Vera dengan wajah memelasnya.

"Tidak bisa Bu, ini sudah kebijakan dari kantor. Jika dalam waktu 3 bulan Ibu tidak membayar cicilan secara berturut-turut, maka mobil Ibu akan kami tahan." Jelas pria berwajah sangar itu lagi.

"T-tapi pak." Vera masih tidak rela jika mobilnya akan di tarik leasing.

"Mohon kerja samanya bu, serahkan kunci mobilnya sekarang. Kalau tidak, terpaksa saya mengambilnya dengan cara paksa!"

Gertak Pria itu sembari meregangkan otot-otot lehernya.

"Mah, kan kemarin kak Shaira udah ngasih uang 10 juta. Kenapa gak mama pake buat bayar cicilan mobil."

Ucap Shana setengah berbisik di telinga sang mama.

"Masih kurang Nha, itu cuma cukup untuk cicilan 2 bulan. Kurang lima juta lagi. Kamu bisa bantu mama gak?"

"Aku duit darimana mah, kan aku udah gak kerja di restoran lagi."

Jawab Shana dengan wajah sendunya.

"Oh iya, akukan punya kartu ATM yang diberikan mas Alvin"

Ucap Shana dalam hati, tanpa aba-aba gadis itu langsung berlari ke dalam rumah dan menaiki tangga menuju kamarnya.

"Shana, mau kemana?"

Vera semakin panik karna kini hanya dia sendiri yang menghadapi debt collector itu.

***

***

"Nah ini dia!"

Shana menemukan amplop coklat yang berisi kartu ATM berserta buku tabungan yang masih tersimpan rapih di dalam tas miliknya. Belum sekalipun Shana mengecek Isi saldo di dalamnya.

"APA? Satu Milyar?"

Gadis itu membelalakan matanya, ketika melihat nominal yang begitu banyak tertera di kartu ATM tersebut, nyaris saja Shana menjatuhkan ponselnya karna seumur hidup dia tidak pernah memiliki uang dalam jumlah sebanyak itu.

"Jangan pak! Tolong beri saya waktu sebentar lagi."

Teriakan Vera sayup-sayup terdengar sampai ke lantai atas tempat kamar Shana berada.

"Mama!"

Gadis itu segera berlari menuju ke lantai bawah, suasana sudah berubah menegang saat Shana kembali menemui mereka.

Jefry mencoba menenangkan Vera yang terus meronta karna tak terima mobil kesayangannya akan di ambil debt collector.

Beberapa tetangga juga sudah mengerumuni mereka, karna teriakan Vera yang histeris mengundang perhatian para warga sekitar.

"Tunggu pak, saya akan melunasi semua cicilan mobil mama sekarang juga!"

Ucap Shana dengan napas terengah-engah. Karna gadis itu berlarian dari kamarnya hingga ke teras rumah.

***

"Memangnya cicilan mobil mama sisa berapa lagi pak?"

Tanya Shana dengan tenang, kini mereka sudah beralih ke ruang tamu. Karna di teras rumah kehadiran tetangga yang kepo semakin tak terkendali.

"Cicilan atas nama bu Vera Veronika sudah masuk sebanyak 24 bulan jadi sisanya 8 bulan lagi mbak."

"Baiklah saya transfer sekarang juga ya pak."

Shana kembali membuka aplikasi M-banking di ponselnya, dan mentransfer sejumlah uang yang telah di sepakati ke no rekening yang sudah diberikan oleh debt collector itu sebelumnya.

Shana melunasi cicilan mobil sang mama beserta bunga-bunganya.

"Baik mbak sudah masuk, terima kasih atas kerja samanya."

Ucap pria itu dibarengi senyuman, namun senyuman itu terlihat seperti seringai di mata Shana. Shana membalas dengan senyum kaku.

"Kami permisi dulu ya bu, pak, mbak Shana. Untuk mengurus surat-surat dan pengambilan BPKBnya silahkan datang langsung ke kantor."

"I-iya. Terima kasih pak."

Jawab Jefry sembari menyalami ke tiga orang berpenampilan menyeramkan itu, sedangkan Shana masih sibuk memeluk Vera yang masih terguncang.

Shana dan orang tuanya bisa bernapas lega setelah ketiga debt collector itu meninggalkan rumah mereka.

"Nha, kok kamu punya uang sebanyak itu? Uang darimana?"

Tanya Vera masih dengan tubuh sedikit gemetar.

"Dari mas Alvin Mah, sepertinya mas Alvin benar-benar menepati ucapannya untuk memberi aku nafkah 20 juta sehari"

"Terima kasih ya, kamu dan Alvin sudah jadi malaikat penyelamat mama hari ini"

Vera menyeka sisa-sisa air mata yang masih membasahi pipinya.

"Nha? Apa uang yang di berikan Alvin masih ada? Kalau masih ada boleh papa pinjam untuk modal usaha?"

Shana mentransfer uang sejumlah 50 juta untuk melunasi cicilan mobil Vera, tentu saja di rekening miliknya masih menyisakan banyak uang.

"Memangnya papa butuh berapa?"

"Gak banyak kok, cuma 500 juta"

"APA? 500 juta?"

Shana membelalakan matanya mendengar nominal yang Jefry minta.

Dengan berat hati Shana memberikan uang yang Jefry minta, Walaupun ada rasa mengganjal di hatinya karna telah menghabiskan banyak uang yang telah di berikan suaminya dalam waktu sekejap.

Tujuan utama Jefry menyetujui perjodohan Shana dan Alvin memang untuk mendapatkan suntikan dana agar usahanya yang di ambang ke hancuran bisa terselamatkan.

Kini Jefry merasa keputusannya itu tidaklah sia-sia.

1
thor
kemunculan benih" cinta
De Nur
semoga bisa menulis seoerti kakak ☺️
Cantika
waduh malam pertamanya di skip
Cantika
mau satu suami kayak Alvin
Cantika
merasa tersindir ya Vin, jadi panik gitu 😂
Cantika
si Alvin ini to the point banget, basa-basi dulu kek 😂
Cantika
ada dicuekin, gak ada dicariin 🤭
Cantika
Semangat Shana buat Alvin bucin sama kamu
Cantika
cemburu ni yee 😂
Cantika
😂😂😂
Cantika
Shana terjebak dalam omongannya sendiri 😂
Cantika
seru
Cantika
Lanjut
Wy Ky
ok
Ismalinda
Luar biasa
Alisha Chanel: Terima kasih 🥰
total 1 replies
eva Sekayu123
si Alice dapet karma gk ya
eva Sekayu123
thoor kasi Rizky azab udah sia in shahira jgn enak enak aja liburan
eva Sekayu123
mati tersambar petir ngakak
eva Sekayu123
Thor sanaz jgn keseringan ginep lama2 kasian kan Alvin
eva Sekayu123
jangan di biasain deh kasian sanaz nya pak bu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!