Pewaris Tunggal Yang Dibuang

Sudah pukul 8 malam dan sasha masih berkutat dengan berkas-berkas dihadapannya. Sasha sudah menghubungi nathan dan meminta pria itu naik ke atas untuk menemaninya.

"Aduh capek banget punggung gue"ucap sasha mereganggkan ototnya

Tinggal sedikit lagi dan semuanya akan selesai,besok ia juga harus bertemu dengan beberapa klien penting untuk membahas kerja sama mereka.

Tok! Tok!

"Masuk"ucap sasha

"Mbak ini kopinya"ucap nathan

"Makasih ya nath gak usah mbak ah aku malas banget dengar kata mbak"sahut sasha

"Belum mau pulang?"tanya nathan

"Bentar lagi deh ya"jawab sasha

"Besok stand by pagi ya soalnya besok aku mau meeting sama beberapa klien,habis itu aku mau photoshoot bentar terus kita ke mall cari baju untuk kamu"ucap sasha

"Mau nyari baju apa lagi? Baju aku udah banyak yang kamu beli aja belum ke pakai"sahut nathan

Bagi nathan sasha ini sangat boros,ia selalu menghamburkan uang untuk hal yang tidak penting. Seperti saat ini ia mengajak nathan untuk membeli baju padahal baju yang pernah ia belikan saja belum dipakai oleh nathan.

"Nath ayolah kamu harus merubah penampilan kamu,kamu gak mungkin seperti ini terus kan?'tanya sasha

"Aku memang seperti ini aslinya sa,dekil dan hitam jadi apa yang harus aku rubah"jawab nathan

"Kamu bakal bersanding sama aku yang seorang model dan juga ceo,ga mungkin banget aku ngajak kamu pergi dengan keadaan kamu seperti ini"ucap sasha

Secara tidak langsung sasha mengatai fisik nathan,nathan memang hitam namun bukan hitam seperti orang barat. Pria ini hitam manis,tubuh tinggi dan tegap jika nathan pandai merawat diri mungkin ia terlihat seperti ceo muda.

Namun kehidupan nathan juga berasal dari desa,ia bekerja panas-panasan dan tak memikirkan bentuk tubuhnya.

"Kamu malu jalan sama aku yang apa adanya seperti ini? Kamu bilang kamu menerima aku apa adanya"ucap nathan terkekeh

Sasha terdiam,ia merutuki dirinya sendiri yang berbicara seperti itu kepada nathan. Nathan pun masih menampilkan raut wajah tersenyumnya,namun hatinya merasa sakit ia kira sasha benar-benar menerima ia apa adanya.

"Nath maksud aku gak begitu"ucap sasha

"Udah gapapa lanjutkan pekerjaan mu sa ini sudah malam besok harus bekerja lagi"sahut nathan

"Nathan sorry aku gak maksud buat bilang begitu tapi apa salahnya aku ingin merubah kamu jadi lebih baik? Aku gak mau kamu dipandang rendah oleh orang-orang,aku gak mau kamu dihina oleh mereka"ucap sasha

"Aku sudah terbiasa dengan yang namanya penghinaan jadi kamu tidak perlu khawatir"sahut nathan

"Lanjutkan pekerjaan mu sa"sambung nathan

Sasha tak membantah ia melanjutkan pekerjaannya dan sesekali melirik nathan yang duduk disebrangnya. Sasha merutuki dirinya yang berbicara dengan asal-asalan.

"Hari minggu aku izin untuk pulang kampung boleh? Hanya sehari saja"ucap nathan

"Boleh tapi aku ikut"sahut sasha

"Aku mau ke kampung sa bukan untuk berliburan hanya ingin mengunjungi orang tua ku sebentar"ucap nathan

"Iya aku ikut,aku juga ingin mengunjungi calon mertuaku"sahut sasha tersenyum

Nathan menghela napas dan menganggukan kepalanya,ia membiarkan saja sasha ikut dengannya. Nathan juga ingin melihat bagaimana respon sasha ketika dikampung nanti.

Cukup lama mereka berada dikantor,sasha dan nathan pun bersiap untuk pulang. Sasha sudah sangat mengantuk saat ini. Mereka langsung masuk kemobil dan segera pulang,nathan mengendarai mobilnya dengan kecepatan cukup tinggi karena memang jalanan sedang lenggang.

45 menit mereka sampai dirumah,nathan melirik ke belakang dan melihat sasha sudah tertidur. Anita dan darma yang belum tidur pun langsung keluar ketika mendengar suara mobil,anita membuka pintu dan melihat putrinya tidur.

"heh kamu tolong angkat sasha kekamarnya ya"ucap anita

"baik nyonyaa"sahut nathan

Darma menyenggol istrinya,anita tersadar dan menepuk pelan mulutnya.

"Susah pa mau pura-pura baik sama dia"bisik anita

"sudah mending kamu diam aja ma"ucap darma

Anita menganggukkan kepalanya dan masuk,ternyata nathan masih berada diruang tamu karena ia tak tahu dimana kamar sasha. Anita dan darma menunjukkan letak kamar sasha,nathan langsung membawa sasha kekamarnya.

"Terima kasih ya nathan kamu sudah mau menemani sasha lembur dikantor"ucap darma

"sama-sama tuan sudah kewajiban saya untuk selalu menemani nona sasha"sahut nathan sopan

"Kalau begitu saya pamit dulu tuan"pamit nathan

"ya hati-hati"ucap darma

Anita langsung mendorong suaminya untuk keluar karna ia ingin mengganti pakaian sasha,pasti tidak nyaman tidur dalam keadaan seperti ini.

\~

Nathan sudah sampai dirumahnya,ia memasukkan mobilnya. Nathan merenggangkan otot tubuhnya yang terasa kaku.

"kangen pijatan ibu"ucap nathan

Ia langsung masuk dan membersihkan dirinya,nathan merebahkan tubuhnya yang terasa pegal. tak lama setelah itu ia pun langsung tertidur mengarungi mimpi.

\~

Jika semua sedang tertidur kini ada seseorang yang baru turun dari mobilnya,pria itu berjalan gaya nya seperti biasa. Tidak lupa kaca mata hitam yang nangkring dihidungnya.

Jhonson pria itu adalah jhonson yang baru saja mendarat diindonesia,ia benar-benar pulang dan menepati ucapan nya kala itu. Entah apa tujuannya saat ini yang jelas ia sudah memiliki rencana sendiri. Seakan tak pernah puas dengan apa yang sudah ia lakukan kepada keluarganya hingga membuat mereka meninggal semua.

"Apa semua sudah siap?"tanya jhonson

"Sudah tuan tempat tinggal anda sudah kami siapkan"jawab pria itu

Jhonson menganggukkan kepalanya,ia berjalan ke arah mobil yang sudah menunggunya. Ia tersenyum puas saat melihat tempat kelahirannya yang tak berubah sedikit pun.

"Apa aku perlu mengunjungi makam-makam mereka? Apa aku perlu minta maaf? Haha ku rasa tidak"ucap jhonson tertawa

Bahkan pria ini tak pernah merasa bersalah atas apa yang sudah ia lakukan,ia merasa tidak berbuat dosa sedikitpun. 1 jam perjalanan jhonson sampai dirumahnya,rumah yang ia beli beberapa hari yang lalu. Ia turun dari mobil dan melangkah masuk kedalam rumah.

Jhonson langsung menuju kamarnya,ia ingin beristirahat agar esok memiliki tenaga untuk bertemu dengan joni dan keluarganya. Baru saja terlelap jhonson dikejutkan dengan bunyi pecahan vas bunga didepan kamarnya. Ia keluar dari kamar dengan wajah kesalnya namun ia tak melihat ada seorang pun disana.

"Siapaaa yang sudah berani mengusik tidurku"ucap jhonson

Hening!

Tak ada suara yang menyahut,keadaan rumah itu pun tersa begitu sepi dan sedikit menyeramkan. Tak ingin ambil pusing jhonson kembali masuk ke kamarnya namun baru saja ia berbalik badan ia terkejut dengan apa yang ia lihat saat ini.

'kau sungguh biadap jhonson hihi'