Istri Kecil Tuan Bara

"Siapa yang jadi mayat?"

Tanya Nyonya Ratih yang baru saja turun bersama dengan Wulan.

Komisaris dan Tuan Faisal terkejut,mendapati pertanyaan itu.

"Wulan,bawa mama ke kamar!"

Titah Tuan Faisal.

"Aku mau disini,mau tau,siapa yang menjadi mayat,jangan sesekali Bapak katakan Dinda Anak Saya adalah mayat!"

Tegas Nyonya Ratih,

"Mah tenang!"

Wulan menenangkan Nyonya Ratih,

"Tenang kata Mu,adik ipar Mu di bilang mayat!Mama tidak akan percaya,Dinda pasti masih hidup!"

Sambung Nyonya Ratih lagi,

Hiks..hiks...hiks..

Nyonya Ratih tidak bisa menahan tangisan nya,ia terus saja menangis,Wulan mencoba menenangkan ibu mertua nya.

"Pak,bagaimana dengan sopir yang kemarin selamat ?"

Tanya Tuan Faisal yang penasaran.

"Sopir itu tiba-tiba hilang di rumah sakit, jadi Kami bisa mendapatkan informasi apapun sama sopir itu,Kami juga sedang mencari keberadaan Nya!"

"Pak,untuk kasus Dinda di tutup saja,Saya sudah ikhlas,namun Saya mohon Bapak untuk mengetes DNA kepada Mayat ini!"

Tuan Faisal menyodorkan foto tersebut kepada Komisaris.

"Baik tuan,sesuai prosedur Kami akan tes DNA dan hasil nya kan saya berikan besok!"

"Terimakasih Pak!"

Mereka berjabat tangan,lalu Tuan Faisal mengantar Komisaris ke depan,sementara Nyonya Ratih terduduk di ruang tamu karena syok mendengar berita meninggalnya Dinda.

Tuan Faisal kembali masuk,ia menatap ke arah Nyonya Ratih penuh rasa iba,ia sedih melihat istri nya yang menangis begitu sedih,apalagi sekarang kondisi Bara juga cukup memprihatinkan.

"Mah sudah,ayo Kita ke kamar,mama besok perlu membawa Bara ke Inggris,lebih cepat lebih baik,ini demi kesehatan Anak Kita,jangan sampai Kita kehilangan kedua nya!"

Pungkas Tuan Faisal menenangkan Istrinya.Akhirnya Nyonya Ratih mau mendengarkan kata Suaminya,dan ikut suami masuk ke kamar,sementara Wulan beralih pergi ke kamar nya untuk istirahat.

Di Tempat Lain!

Aira yang sedang berbelanja di supermarket,tanpa sengaja bertemu dengan Nadia yang kebetulan juga berbelanja di supermarket.

Bugh !

"Awww!siapa sih yang jalan gak pakek mata !"

Ketus Nadia dengan kesal,

"Kamu gak pa-pa?"

Tanya Arif

"Enggak Kak!"

Sembari berbalik melihat ke belakang.

"Loh..?"

"Kamu?"

Aira dan Nadia saling pandang satu sama lain.

"Gak sah nunjuk-nunjuk Gue !"

Ketus Nadia lagi,menepis jari Aira.

"Heeh!"

Aira senyum mengejek.

"Sendiri Kamu sekarang ?dimana teman Mu yang sok jagoan itu,Ooopps Aku lupa Dia kan sudah mondar !Ha..ha..ha.."

Plakk!

"Jaga ucapan Lo ya bangs*t!Lo kira Lo itu hebat apa ?"

Nadia menampar Aira,seketika membuat Arif kaget,ia tidak menyangka Adiknya bisa berbicara begitu.

"Berani Kamu ya!"

Aira ingin menyerang Nadia,namun Arif segera menghadang nya.

"Lo mau apa ?"

Arif menatap Aira dengan tajam,wanita ini mundur.

"Kasian banget sahabat Kamu ya,di khianati sama suami nya,eh mati pulak,menyedihkan !"

Cibir Aira.

"Ehh!dasar Pekor !"

Teriak Nadia dengan keras,

"Pelakor kotor !Ha...ha..menurut Gue ni ya,seperti nya Lo deh yang harus di kasihani,di pacarin tiap tahun,trus di tinggalin,dan sekarang mau di tinggalin lagi,menyedihkan di pacarin tapi tidak di nikahin!"

Balas cibir Nadia.

Arif menggelengkan kepala nya melihat adik nya.

"Dari pada teman Kamu itu,di nikahin tapi gak di nafkahin batin weekkk menyedihkan !ha..ha..!"

Aira menatap Nadia dengan ujung matanya.

"Ha...ha..ha..lucu ya ?"

Tanya Nadia menyodongkan kepala nya ke depan sambil berkacak pinggang.

"Lucu lah,Kamu belum tau kan,kalau di ponsel Bara masih ada foto ku,foto Kami beberapa tahun yang lalu,itu saja Dia masih nyimpan nya,apalagi hatinya!"

Pungkas Aira dengan bangga.

"Heeh?jangan senang dulu Lo,hanya karena Bara nyimpan foto Lo di ponsel nya,di botol baygon aja ada gambar nyamuk,padahal Kita tau baygon itu bisa membunuh nyamuk!"

Nadia menatap sinis ke arah Aira.

"Dasar Kamu ya ..!"

Aira ingin menarik rambut Nadia,namun Arif segera menepis tangan Wanita itu.

"Dasar orang gila!"

Ketus Nadia,lalu menarik tangan Arif untuk pergi.

"Heii cewek gila tunggu Kamu,cewek bar-bar !"

Teriak Aira,namun Nadia sudah tidak menggubris nya lagi,ia segera pergi meninggalkan supermarket tersebut.

"Lepas!siapa Kalian !"

Cetus Aira,melihat ke arah beberapa orang yang memegang tangan nya.

"Nona,ikut dengan Kami,Tuan Kami ingin bertemu dengan Mu!"

Seru mereka,masih memegang tangan Aira dengan kuat,lalu menyeret nya masuk ke dalam mobil.

"Lepas,Aku tidak ingin pergi!"

Bugh!

Mereka mendorong Aira masuk ke dalam mobil.Lalu membawa wanita ini pergi untuk bertemu dengan Bos yang sedari tadi mereka sebut.

"Siapa Bos Kalian,katakan padaKu,berani sekali Dia!"

Ketus Aira,Pengawal itu menatap Aira dengan tatapan peringatan.

Melihat pandangan yang tak biasa itu,membuat Aira terdiam,lalu ia melihat arah yang mereka tuju,perjalanan mereka menuju arah gunung gurun yang jarang di lewati oleh orang lain,gunung itu terkenal sebagai gunung terpencil.

Ceklek !

Pintu mobil terbuka,mereka menarik Aira untuk turun.

"Lepas,Aku bisa sendiri!"

"Jalan!"

Teriak pria yang bertubuh otot dengan tato ular di lengan besar nya,mereka memasuki ke dalam hutan,tepat di depan nya ada sebuah gubuk dengan obor yang menyala.

Bugh !

Lagi-lagi mereka mendorong tubuh Aira ke tanah.

Seseorang muncul dari belakang tempat tersebut,Aira berusaha untuk berdiri,lalu menatap Pria yang berada di depan nya.

"Kak..Kak Haikal!"

Aira menatap nya penuh ketakutan,ia harus nya bisa menebak,kalau yang melakukan hal ini pasti Haikal Ardiansyah.

"Kamu masih mengenali Ku,sudah sekian lama tidak bertemu!"

Haikal berdiri di depan Aira,wanita ini tertunduk takut.

"Kak,apa mau mu?"

"Jangan panggil Aku kak,Ayah Ku bukan Suami Ibu mu!"

Ketus Haikal,Aira mendelik kaget.

"Panggil Aku Tuan muda pertama !"

"Heeh!"

Aira mengejek nya.

"Apa mau Mu?"

"Nyawa Mu!"

Tegas Haikal,Aira terkejut.

"Apakah Kalian terlalu menganggap rendah nyawa orang lain?"

Aira menaikan satu alis nya menatap Haikal.

"Kamu sendiri begitu,masih menyangkal ?"

Haikal berbalik menatap Aira dengan tajam.

"A..apa maksud kamu?"

"Kalian,seret Wanita itu ke belakang gubuk !"

Titah Haikal,

"Ka..Kalian mau apa,lepas!"

Teriak Aira,namun mereka tidak menggubris nya,mereka berhenti tepat di depan jurang yang begitu terjang.

Meskipun suasana begitu menakutkan di malam hari di dalam hutan,namun kali ini lebih membuat Aira takut lagi saat melihat tatapan Haikal.

"Tuan muda pertama,lepaskan Aku,Aku janji akan meninggalkan kota ini!"

"Aku sudah berbaik hati pada mu beberapa tahun lalu,tapi Kamu masih kembali,dengan orang yang sama dan sifat yang sama!"

Haikal menatap Aira,lalu berbalik meninggalkan perempuan itu di tepi jurang,yang masih di pegang oleh kedua pengawal nya.

"Dorong!"

Titah Haikal,lalu pergi meninggalkan Mereka.