NovelToon NovelToon
Madu Untuk Ibu Mertuaku

Madu Untuk Ibu Mertuaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Konflik etika / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: swetti

Kisah seorang menantu yang pernikahannya hancur karena ibu mertuanya yang memaksa putranya untuk menikah lagi dengan alasan sang menantu mandul. Vanniya harus merasakan sakit hati melihat kemesraan sang suami bersama madunya hingga ia membalas rasa sakit ini kepada ibu mertuanya.
Suatu hari ibu mertua Vanni mendapati sang suami membawa wanita lain ke rumahnya dengan status sebagai istri kedua. Wanita itu terduduk lesu, Vanni yang melihatnya segera mendekatinya.
" Bagaimana ma? Manis bukan madu yang aku kirimkan untuk mama?"

Bagaimana usaha Vanni balas dendam kepada ibu mertuanya? Apakah setelah ini Vanniya akan kembali kepada sang suami atau ia memilih meninggalkan suaminya dan menjalani kehidupan barunya?

Ikuti dan dukung kisah mereka berdua.

Baca pelan" dan tidak perlu boomlike karena akan mengurangi performa karya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DUA DUANYA HAMIL

Hari hari berlalu begitu saja, tak terasa satu bulan sudah Vanni di madu oleh Andreas. Hubungan keduanya semakin hari semakin jauh, lebih tepatnya Vanni yang mencoba menjauh karena ia tidak mau merasa terlalu berat saat ia harus melepaskan Andreas untuk Luna sepenuhnya. Tentu saja kesempatan ini di ambil oleh Luna untuk mendekati Andreas setiap harinya. Alhasil hubungan mereka berdua mulai terlihat dekat. Bahkan Andreas sudah tidak sungkan lagi berada di dekat Luna. Mereka juga sering tidur bersama akhir akhir ini. Pada dasarnya Andreas laki laki tidak berprinsip, mendapat perhatian palsu dari Luna saja ia sudah terlena dan sedikit melupakan Vanni yang akhir akhir ini sering keluar rumah. Entah untuk urusan apa, Andreas sudah tidak peduli lagi. Bukan karena ia sudah tidak menyayangi Vanni, namun ia hanya tidak ingin Vanni merasa di kekang olehnya. Ia ingin mengembalikan cinta Vanni dengan memanjakannya. Namun rupanya caranya salah, dengan begitu bukannya Vanni kembali simpati padanya justru Vanni merasa hal yang lain.

Pagi ini mereka bertiga sedang sarapan bersama. Seperti biasa, Luna duduk di samping Andreas sedangkan Vanni di depannya. Vanni makan dengan tenang, sedangkan Andreas makan dengan di suapi oleh Luna.

" Coba lagi mas, ini enak lho." Ucap Luna menyuapi Andreas lagi. Tanpa rasa bersalah, Andreas pun menerima suapan itu. Hal ini sudah menjadi pemandangan biasa yang selalu di perlihatkan kepada Vanni. Namun Vanni hanya acuh saja karena memang perasaan cinta untuk Andreas sudah mati.

" Sekarang gantian aku Andreas, aku juga pengin makan dari tangan kamu." Ucap Luna.

Andreas tidak langsung menyetujui keinginan Luna, ia justru menatap Vanni yang tidak terpengaruh sama sekali.

" Andreas, ini bukan keinginanku tapi keinginan anak kamu."

Uhuk uhuk uhuk...

Vanni langsung tersedak mendengar ucapan Luna. Andreas yang melihatnya langsung menyodorkan segelas airnya yang di terima oleh Vanni lalu di minumnya hingga tandas.

" Kenapa reaksimu seperti ini Vanni? Apa kamu tidak suka kalau aku lebih dulu mengandung anak Andreas? Kamu iri padaku karena kamu terbukti mandul?" Ucap Luna sinis.

Vanni tidak marah, ia justru tersenyum bahagia.

" Bukan begitu mbak Luna, aku hanya terkejut saja. Aku justru bahagia, tanpa repot repot harus mengandung dan merasakan sengsaranya masa masa ngidam, akhirnya aku bisa punya anak meskipun itu darimu. Bukan kah anak itu akan menjadi milikku? Dan dia akan memanggilku dengan sebutan MOMMY." Ucap Vanni menekan kata terakhirnya.

Luna langsung menyentuh perutnya yang masih rata, " Andreas, aku nggak mau sampai anakku menjadi milik orang lain. Apalagi memanggil orang lain dengan sebutan mama. Kau harus menceraikan Vanni agar dia tidak menguasai anak ini." Ucap Luna dengan nada manja.

" Vanni, sudah tahu Luna sedang hamil kenapa kamu malah membuatnya khawatir? Apalagi sampai panik begini. Itu tidak baik untuk kesehatan janinnya." Tegur Andreas membuat Vanni memutar bola matanya malas. Sedangkan Luna nampak tersenyum penuh kemenangan.

" Kamu sendiri tahu sifatku bagaimana kan mas? Jadi akan lebih baik kamu segera menceraikan aku daripada nantinya aku akan membuat mbak Luna dan janinnya celaka." Ucap Vanni menatap Andreas. Jujur, ia merasa iri Andreas lebih membela Luna daripada dirinya.

" Tidak, sampai kapan pun aku tidak akan menceraikanmu." Sahut Andreas.

" Aku... " Tiba tiba perut Vanni terasa mual, ia langsung membekap mulutnya lalu berlari ke wastafel kamar mandi yang ada di dapur.

Huek... Huek...

Vanni memuntahkan seluruh isi perutnya ke wastafel. Andreas yang melihatnya segera berlari menyusul Vanni.

" Sayang kamu kenapa?" Andreas memijat tengkuk Vanni yang masih muntah.

Luna yang melihatnya begitu khawatir. Ia pun segera menyusul mereka berdua.

" Jangan jangan Vanni juga hamil? Tidak.. Kalau dia sampai hamil, bisa bisa Andreas lebih sayang padanya dan akan menceraikan aku atas permintaan Vanni. Ini tidak boleh terjadi, aku harus memastikan jika dia tidak sedang hamil.'" Batin Luna melihat interaksi suami dan madunya dari balik pintu.

" Hah." Vanni membasuh mulutnya dengan air bersih.

" Sayang, atau jangan jangan kamu juga hamil. Kalian bisa hamil bareng, ya Tuhan sungguh nikmat yang tiada tara. Sekalinya aku jadi seorang ayah, aku dapat dua anak sekaligus." Ujar Andreas senang.

Vanni membalikkan badannya menatap Andreas, " Jangan salah paham mas! Asam lambung ku naik karena kemarin aku hanya makan seblak sama bakso pedas level sepuluh. Desta tidak masak soalnya." Sahut Vanni.

Andreas nampak kecewa sedangkan Luna tersenyum lebar. Rupanya kekhawatirannya tidak terjadi. Ia pun kembali ke meja makan sebelum Andreas dan Vanni menyadari kehadirannya.

" Apa perlu kita ke rumah sakit? Aku takut sakitmu semakin parah." Ujar Andreas.

" Tidak perlu mas, aku mau istirahat saja sudah cukup. Mending kamu temani mbak Luna saja, saat ini dia sedang hamil. Kamu harus menjaga perasaannya, jika nanti kamu sering dekat denganku, aku khawatir dia cemburu." Ujar Vanni.

" Ah iya kamu benar, kalau begitu aku ke sana dulu. Kamu istirahatlah! Kalau ada apa apa segera kasih tahu aku." Ujar Andreas mengelus bahu Vanni.

Setelah mengatakan itu Andreas meninggalkan Vanni, Vanni tersenyum kecut menertawakan dirinya sendiri.

" Lihat lah Vanni! Laki laki yang dulu sangat kamu cintai, rupanya hanya laki laki plin plan dan pecundang. Kenapa dulu aku begitu buta sampai aku menutup mata akan segala kekurangannya." Monolog Vanni merutuki kebodohannya sendiri.

Tiba tiba Vanni mengelus perutnya, " Jangan jangan aku memang hamil, waktu itu kami melakukannya pas aku dalam kondisi subur. Apalagi aku sudah terlambat satu minggu. Aku rasa aku memang hamil. Hah, malangnya nasib kamu Andreas, kedua istrimu sama sama hamil dengan pria lain. Aku harus ke klinik untuk memastikannya." Vanni segera kembali ke kamarnya, saat ia melewati meja makan, ia tersenyum kecut melihat kemesraan Andreas dan Luna. Bagaimana ia tidak merasa sakit hati jika saat ini Andreas sedang mengelus elus perut Luna yang masih terlihat rata.

" Aku akan memanjakan anak ini Luna, aku mendapatkannya dengan susah payah sampai aku harus menyakiti Vanni. Tolong kamu jaga baik baik anak ini." Ucap Andreas.

" Kalau kamu mau aku menjaga anak ini, kamu harus menceraikan Vanni. Kalau tidak, aku tidak berjanji anak ini bisa lahir ke dunia ini."

Deg...

Jantung Andreas berdetak kencang, ia menatap Luna begitu pun sebaliknya. Ia tidak bisa menyetujui permintaan Luna begitu saja apalagi ia masih mencintai Vanni sampai saat ini.

" Kabulkan saja permintaan Luna."

Andreas dan Luna menatap ke arah pintu yang menghubungkan antara ruang tamu dan ruang makan. Vanni yang melihat ibu mertuanya segera menyembunyikan tubuhnya di balik tembok. Ya, begitu Luna mengabarkan jika dirinya hamil, nyonya Ratna segera datang kemari untuk memprovokasi putranya. Ia merasa sudah tidak membutuhkan Vanni lagi di sini.

" Buat apa kamu mempertahankan istri mandulmu di saat Luna sedang mengandung anak kamu? Mama tidak mau dia membawa pengaruh jahat untuk rumah tanggamu dan Luna. Segera ceraikan dia agar kamu bisa fokus dengan Luna dan anak kalian. Mama tidak mau sampai cucu mama kenapa napa apalagi kurang kasih sayang dari ayahnya."

Tentu saja Luna tersenyum bahagia mendengar ucapan ibu mertuanya.

" Tapi ma... "

" Tidak ada tapi tapian, segera ceraikan Vanni besok. Mama akan mengadakan acara syukuran atas kehamilan Luna, sekalian kamu bisa umumkan perceraianmu di depan umum. Dengan begitu Vanni tidak akan berani mengganggumu lagi. Biarkan dia jadi gelandangan di luar sana. Sudah cukup kamu memeliharanya selama tiga tahun ini."

Vanni mengepalkan erat tangannya mendengar cacian dari bibir sang ibu mertua.

" Kau lihat saja nyonya Ratna, setelah ini kau yang akan menanggung derita." Sumpah Vanni dalam hati. Ia segera meninggalkan tempat laknat itu dari pintu belakang.

Vanni segera mengambil ponsel dan tas selempangnya lalu pergi menggunakan mobilnya. Tak lupa di tengah perjalanan ia menghubungi Tama.

Tut... Tut..

Tama yang sedang memimpin rapat pun segera menghentikan rapatnya sejenak, ia segera mengangkat panggilan dari Vanni, entah itu penting atau tidak karena baginya apapun tentang Vanni itu yang terpenting dalam hidupnya.

" Halo sayang, ada apa?" Semua anggota rapat nampak melongo mendengar ucapan bos galaknya yang terkesan lembut dan manja.

" Segera susul aku ke klinik Bima husada, ada sesuatu yang harus kamu pertanggungjawabkan." Ucap Vanni di sebrang sana.

" Baiklah sayang, apapun untukmu." Tama menutup teleponnya.

" Rapat di bubarkan." Setelah mengatakan itu, Tama keluar meninggalkan ruangan rapat yang baru di mulai itu. Semua orang nampak saling pandang.

" Bagaimana pak Samuel? Kenapa rapat sepenting ini di bubarkan begitu saja? Kemana sikap profesional pak Oktama selama ini?" Ucap salah satu anggota rapat kepada Samuel, sang asisten pribadi Tama.

" Jika anda berkenan, saya akan memimpin rapat ini. Dan percayalah, apa pun yang akan saya ucapkan nanti, sudah di setujui oleh tuan Tama. Saat ini tuan Tama sedang ada urusan mendadak yang tidak bisa di tinggalkan karena ini menyangkut nyawa seseorang. Jadi saya atas nama tuan Tama mohon maaf yang sebesar besarnya." Ucap Samuel tidak enak hati.

" Sialan Tama, sejak dekat dengan cinta pertamanya dia jadi tidak profesional. Harus aku lagi yang mengurus kekacauan ini." Gerutu Samuel yang juga sahabat dekat Tama.

...****************...

Di klinik Bima husada di kota J, Vanni duduk di kursi tunggu di depan ruangan ibu dan anak. Selain menunggu panggilan antriannya, ia juga menunggu kedatangan Tama.

Tap tap tap..

Suara sepatu yang bersentuhan langsung dengan lantai terdengar di telinga Vanni, ia menoleh dimana Tama sedang berjalan ke arahnya.

" Kenapa kamu ke sini? Apa aku membuatmu sakit sampai sampai kamu meminta aku untuk bertanggung jawab?" Tanya Tama duduk di sebelah Vanni, ucapan Tama menjadi perhatian para pasien lain hingga Vanni tersenyum kikuk.

Tama menoleh ke arah mereka semua, " Maaf, saya begitu khawatir dengan istri saya karena dia bilang sedang sakit." Ucap Tama sambil tersenyum.

" Iya tidak apa apa tuan, wajar kalau seorang suami khawatir sama istrinya."

Tama kembali menatap Vanni. " Kamu belum menjawab pertanyaanku sayang." Ucap Tama sambil tersenyum. Entah mengapa di panggil sayang oleh Tama, Vanni tidak marah seperti sebelumnya.

Vanni tidak menjawab, ia hanya memberi kode Tama melalui matanya yang terus menatap perutnya.

" Kamu sakit perut?" Vanni menggelengkan kepala.

" Terus?" Tama mengerutkan keningnya. Namun Vanni semakin membuatnya penasaran karena ia tidak mau memberikan jawaban atau pun penjelasan.

Tama tahu kalau Vanni pasti memintanya untuk mencari tahu sendiri, ia mengedarkan pandangannya sampai tatapannya tertuju pada tulisan di depan pintu ruangan di depannya.

" Poli KIA, kesehatan ibu dan anak." Gumam Tama. Ia mencerna makna di balik tulisan itu sampai ia menyadarinya.

" Ka.. Kamu?" Tama menghentikan ucapannya karena saking bahagianya.

" Sepertinya begitu, tapi kita harus memastikannya terlebih dahulu." Ujar Vanni.

" Semoga sayang, semoga keinginan kita jadi kenyataan. Kau sangat bahagia sayang, setelah ini bercerailah dari Andreas, aku akan langsung menikahimu." Ucap Tama lirih takut orang orang di sekitar mendengarnya.

" Tapi kau harus membantuku dulu." Ujar Vanni.

" Membantu apa?" Tanya Tama.

" Membantu.... "

TBC.....

1
VANESHA ANDRIANI
siap makasih suportnya.. Bagi yg berkenan dukung karya author ya dengan beri like koment gift serta vote.. makasih
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Ma Em
Thor jgn sampai Vanni celaka apalagi sdg hamil besar bahkan mau melahirkan lagi, semoga Vanni dan bayinya sehat .
VANESHA ANDRIANI: semoga ya.. makasih suportnya
total 1 replies
Ma Em
Akibat nyonya Ratna terobsesi ingin punya cucu akibatnya hancur semuanya , suami diambil orang dan menantu juga sama diambil orang sekarang tinggal penyesalan nyonya Ratna.
VANESHA ANDRIANI: iya bener sekarang jadi g punya siapa siapa.. makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy: iya kak
VANESHA ANDRIANI: hari ini libur ya banyak acara..
total 2 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap kaka makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap nanti malam ya makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya... author up jam 8 malam ya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
Cindy: sama sama kak
VANESHA ANDRIANI: oke siap.. makasih suportnya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!