Istri Kecil Tuan Bara
Hari ini adalah pernikahan Dinda dengan Pria idaman Nya,Mereka telah berteman sejak kecil,sejak masih kecil Dinda telah menyukai Pria tersebut dan bermimpi untuk menikahi nya kelak Ia dewasa nanti.
Tidak disangka Dinda,keinginan Dinda benar-benar terwujud,Dinda adalah anak dari seorang sopir pribadi yang bekerja di rumah Tuan Faisal Ardiansyah dan Nyonya Ratih Ardiansyah.
"Sah" Tanya Bapak penghulu yang menikahkan Mereka berdua,Usia Mereka sangat jauh berbeda,Pria itu berusia 28 tahun,sementara Dinda baru beranjak 19 tahun.
"Sah..!" Sahut keluarga besar dengan serentak.
Pernikahan ini sengaja di rahasia kan karena gadis tersebut masih berusia 18 tahun,Dua li-ma lagi Dia akan masuk di usia 19 tahun.
Dengan nama lengkap Dinda Kanya Dewi Lestari,dan suaminya dengan nama lengkap Bara Rastafara Ardiansyah,sering disebut Tuan Bara,ia bekerja sebagai pilot dan punya rekan kerja yang bernama Aditya sebagai Co-pilot.
Bara memiliki dua saudara laki - laki,kakak pertama Haikal Ardiansyah dan yang kedua Firman Ardiansyah.Ke dua saudara kandung nya tersebut telah menikah,Haikal memiliki satu anak laki - laki,bernama Raihan Ardiansyah ,sedangkan Firman belum di karunia anak sudah menikah selama li-ma tahun lamanya,namun Tuhan belum memberi keturunan kepada pasangan ini.
Istri Haikal adalah kakak ipar Bara yang pertama Dia seorang bidan senior di sebuah rumah sakit,bernama Wulan Maharani,sedangkan istri nya Firman seorang model di sebuah stasiun televisi swasta,bernama Karina Carolin.
Semua mereka berdarah Indonesia,hanya istri Firman yang bercampur Indonesia dan Korea.
Haikal bekerja di perusahaan PT.Metropolitan Ardiansyah,milik keluarganya.Sedang kan Firman ia hanya seorang Manager di sebuah Bank swasta yang ada di Indonesia.
Hanya Bara yang memiliki cita-cita ingin menjadi pilot,keinginan nya menjadi seorang pilot lantaran kekasih masa SMA nya dulu bercita-cita ingin menjadi Pramugari.
Meskipun begitu keluarga Ardiansyah lebih memilih menikahkan Bara dengan Dinda dari pada dengan mantan kekasih nya.
Setelah perjamuan pesta malam selesai,Bara segera beranjak ke kamar nya dan di ikuti oleh Dinda sebagai sang istri sah nya Bara.
"Bara..!" Panggil Dinda begitu Mereka sampai di kamar,Dinda dengan sigap langsung memeluk Bara dari belakang.
"Apa yang Kamu lakukan,Aku ingin mandi,lepas!"Titah nya berusaha menarik kedua tangan Dinda yang melingkar di pinggang,namun Dinda malah memeluk nya dengan semakin erat.
"Aku tidak mau,hari ini Aku baru melihat mu lagi setelah dua tahun berpisah,Kamu sibuk bekerja sehingga lupa datang melihat Ku!"
Dinda masih memeluk Bara dengan erat,membuat Pria ini marah.
"Dinda lepas,Kamu itu masih kecil tidak boleh sembarangan memeluk orang,apalagi seorang Pria dewasa!"
Akhirnya Bara melepaskan tangan Dinda.
"Ayah Faisal bilang,kalau Kita berdua sudah menikah Aku boleh memeluk Kamu,dan boleh tidur bersama dengan Mu !"
Dinda mengerutkan bibir nya berjalan ke arah ranjang,masih mengenakan gaun pengantin nya.
"Dinda dengar!Aku menikahi mu karena Ayah memaksa,namun hubungan Kita tetap sebagai Paman dan ponakan,ingat Kamu masih sekolah tidak boleh ada yang tau Kamu sudah menikah,Kamu ngerti?"
Bara mencoba memperingati istri kecilnya itu.
"Aku mengerti,pokoknya Aku tidak mau di tinggal lama lagi!"Sahut Dinda masih mengerutkan bibirnya.
"Berhenti mengerutkan bibir macam pan tat bebek !"
Kesal Bara,lalu berbalik berjalan ke arah kamar mandi.
"Dasar Pria jahat,bibir ku di bilang pan tat bebek !"
Dinda merebahkan dirinya di atas ranjang,masih dengan posisi memakai gaun pengantin tadi pagi.
Ceklek !
Pintu kamar mandi terbuka,Bara berjalan ke arah Dinda yang terlelap,lalu menarik selimut untuk nya,setelah berpakaian Bara keluar dari kamar pengantin,menuju ruang keluarga.
"Loh pengantin baru,kenapa ikut ngumpul disini,seharusnya di kamar kan lagi ehem..ehem..!"
Goda Haikal
Ha..ha..ha..ha..
Semua orang tertawa kecuali istri Firman yang terlihat cuek.
Bara tidak menjawab,ia mengambil remot TV dan duduk di sofa single,mengantikan beberapa kali chanel televisi.
"Bar,mana istri Mu ?"
Tanya sang Ayah yang baru saja keluar dari kamar.
"Ngorok !"Jawab nya singkat.
"Ha...ha...ha..malam pertama di tinggal tidur !"
Sambung Firman,kakak kedua nya.Namun,Bara tetap tidak merespon ucapan dari kakak-kakak nya,ia memilih untuk diam saja.
"Aku besok harus kembali bekerja!"
Ucap nya membuat yang lain terdiam.
"Ayah telah menyiapkan rumah untuk kalian tinggal,dan ibu Mu juga setuju,rumah itu lebih dekat dengan sekolah Dinda,jadi Dia tidak perlu jauh-jauh untuk bersekolah !"
"Suruh sopir mengantarnya kesana,jika Aku cuti Aku baru datang untuk melihat nya !"
Jawab Bara
"Dia hanya dekat dengan Mu,temani Dia beberapa hari lagi,setelah itu baru kembali bekerja !"
Bara mengangguk nya,karena ia sendiri tidak bisa menolak permintaan sang Ayah.
"Aku kembali ke kamar !"
Baru saja berdiri,sang kakak sudah mulai menggoda nya lagi.
"Ciieee...yang mau potong pita pembuka...."
Goda Haikal.
Bugh !
"Aaaww...atiitt..."Pekik Haikal manja,kepada istrinya,masih mengelus bahu nya yang di pukul sang istri.
Wulan yang mendengar ucapan suaminya,langsung memukul Pria itu dengan tangan nya agar jangan terus - terus menggoda Bara,apalagi Bara pria yang sensitif tidak bisa di ajak bercanda,pasti bawaan nya marah-marah.
Tanpa ada respon,Bara pergi menaiki tangga menuju lantai atas,Pria ini tidak langsung masuk ke kamar,namun masih berdiri di depan pintu dengan penuh rasa keraguan di hati nya.
"Bara..."
Pria ini menoleh,ia melihat sang Ayah yang baru saja menyusul memanggil nya,ia segera berbalik.
"Ayah tau,malam ini malam pengantin kalian,Ayah juga tau Kamu lelaki normal,tapi untuk saat ini Ayah meminta agar Kamu memakai pengaman,karena saat ini Dinda masih sekolah,setelah Dia lulus baru Kamu bisa memikirkan untuk memiliki momongan,tapi untuk saat ini,Ayah minta Kamu agar memakai pengaman ya !"
Bisik Tuan Faisal dengan ragu,namun Bara dengan cepat mengangguk nya.
"Kamu ngerti maksud Ayah kan?tidak apa-apa tunda punya Anak,nanti begitu Dinda lulus kalian boleh punya anak-
sebanyak-banyak nya!"He..he..he..
Sambung Tuan Faisal sembari tertawa kecil kepada Bara,Pria ini telah memperlihatkan raut wajah tidak suka nya karena di goda oleh Ayah nya sendiri.
Ia segera membuka pintu kamar,dan menutup kembali,Bara masih berdiri di depan pintu,ia menatap ke arah Dinda yang tertidur dengan pulas.
Pria ini melangkah lebih dekat dengan ranjang,dan duduk di sisi nya,meskipun saat ini Bara hanya menganggap Dinda sebagai ponakan nya,namun ia tetap berlaku baik kepada Wanita ini selayaknya suami Dinda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
susi 2020
😍🥰🥰
2023-07-05
0
susi 2020
😍😍🥰🥰
2023-07-05
0
Herlina Riansyah
baru buka udh seru n kocak 😅😅
2023-02-13
1