Violet gadis berusia dua puluh dua tahun sedang mekar-mekarnya dan semangat menggapai cita-cita tapi tiba-tiba ia di jodohkan oleh orang tuanya dengan seorang pria yang usianya jauh lebih tua selisih hampir duapuluh tahun bernama Frans, duda kaya raya yang misterius.
Di tengah pernikahan yang seumur jagung Violet harus menerima kenyataan jika Frans mandul.
Jangan lupa like dan subs serta follow agar author tetap hidup karyanya. 🔥
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nur danovar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 Setelah Kejadian Itu
Frans menatap dalam-dalam wajah Violet yang terlelap di hadapannya. Frans melepas genggaman tangan Violet di lengannya. ia bisa mengendalikan dirinya meski begitu susah payah, Frans tidak menyentuh Violet.
Ia segera bangkit untuk mandi air dingin menjernihkan otaknya dan juga meredam hasratnya. Air dari shower mengucur membasahi sekujur tubuh Frans. ia menghela napas berat, seharusnya Frans bisa saja menyentuh Violet karena gadis itu adalah istri sahnya. Violet juga tidak akan hamil karena Frans mandul. tapi entah kenapa Frans ragu, ia berencana untuk check up kesehatan sekali lagi memastikan semua kebenarannya. benar dirinya yang mandul atau Catherine karena nyatanya sampai sekarang Catherine dan Damian juga belum memiliki anak.
Frans berpikir jika dirinya mandul lalu bagaimana dengan penerus keluarga Wijaya selanjutnya. adik wanita Frans yang bernama Natalie juga tidak bisa di harapkan. gadis itu bahkan tidak kunjung menikah sampai sekarang dan memilih tinggal di luar negeri.
Frans memejamkan matanya, wajah cantik Violet dan ciuman bertubi-tubi tadi kembali membayang di benaknya. senyum terlihat di bibir Frans, antara geli dan juga senang. sebelumnya ia tidak pernah merasakan sensasi perasan seperti ini. malu-malu, canggung dan gelisah. mungkin memiliki pasangan yang usianya terpaut jauh itu juga berpengaruh. rasanya lebih menantang dan menggairahkan, batin Frans sembari mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
***
Pagi tiba, sinar mentari yang terasa hangat menebus kisi-kisi jendela kamar yang sudah terbuka. Violet menggeliat dari balik selimut kepalanya sedikit berat dan rasanya juga mual.
Ia melihat sekeliling ruangan pandangannya terhenti pada Frans yang duduk di sofa sembari menatapnya. seketika wajah Violet memerah karena malu di pandangi oleh Frans. ia belum sadar dan belum ingat betul kejadian semalam.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Frans dengan nada suara datar.
Violet memijat pelipisnya, ia menyibak selimut ingin pergi ke toilet. alangkah terkejutnya dirinya, ia tidak mengenakan atasan apapun juga, Violet cepat meraih selimut dan menutupi tubuhnya yang setengah polos.
"Apa yang terjadi?! kenapa aku tidak...."
Frans yang memalingkan wajahnya kembali menatap istri mudanya.
"Kau tidak ingat membuat onar semalam?" tanya Frans . pria itu memasukan kedua tangannya kedalam saku celana mengamati tubuh Violet yang terbungkus selimut mirip ulat sutera gendut.
Violet mencoba mengingat kejadian semalam tapi mual kembali mengusik perutnya, ia bergegas berjalan cepat menuju kamar mandi dengan selimut yang terseret-seret.
"Huekkk!!"
Frans menggeleng samar, ia lalu menyusul ke kamar mandi mendapati Violet yang berdiri berpegangan pinggiran wastafel. Frans memegangi rambut panjang Violet agar tidak kotor terkena muntahan.
"Lain kali jangan ceroboh!" omel Frans. ia tahu dari gelagatnya saja sudah bisa di tebak jika Violet tidak pernah minum minuman beralkohol.
Frans mengangkat tubuh Violet mendudukannya di atas wastafel lalu memberinya kimono bersih.
dengan canggung dan rasa malu Violet meraih kimono itu. Frans memalingkan wajahnya menghadap ke belakang selama Violet mengenakan kimono itu.
"Sudah" kata Violet pelan
"Kau mampu berjalan?" tanya Frans.
Violet mengangguk. tapi sial ia hampir terjatuh karena masih limbung. Frans mengangkat tubuh Violet ke kamar dan perlahan menurunkannya di atas ranjang.
"Berapa usia mu? kau anak kecil atau gadis dewasa? kau tidak pernah pergi ke club' minum bersama teman mu?"
Violet menggeleng ia memang tidak pernah ke tempat hiburan malam. meski ayahnya memanjakannya tapi Violet tahu diri. ia lebih senang pergi ke toko buku, museum dan tempat membosankan lainnya.
"Aku menunggu mu di bawah" kata Frans sembari beranjak pergi meninggalkan kamar.
Violet bersiap untuk mandi, lalu berganti pakaian dan menyusul Frans di ruang tengah.
Setelah mandi tubuh rasanya segar dan ingatan Violet mulai kembali normal. ia berdiri di depan cermin matanya terbelalak sembari memegangi bibirnya. ia ingat apa yang sudah ia lakukan pada Frans tadi malam baik di dalam mobil maupun di kamar.
"Oh tidak! apa yang sudah aku lakukan? aku malu sekali...." gumam Violet hampir menangis.
Bagaimana sekarang aku menghadapi mas Frans, ia pasti mengira aku gadis nakal yang memanfaatkan situasi.
tuk tuk...
Pintu kamar di ketuk dari luar.
"Nona Violet tuan menunggu anda makan pagi" mendengar suara Ibas, Violet tambah ingin menangis karena Ibas pasti juga melihat tingkahnya semalam.
Memalukan Violet, matilah kau!
Violet menunjuk bayangannya di cermin dengan kesal sembari menggigit bibirnya gemas.
Tak doain semoga sakitnya segera sembuh. Amiieeenn 🤲
Btw mungkin si Ibas dari dulu udah naksir sama Natalie, tapi karena dia sadar kalo statusnya berbeda jauh dg Natalie makanya Ibas memendam rasa sukanya pada Natalie. Natalie itu 11:12 seperti Frans, ketus dan sikapnya dingin tapi kalo udah sama orang yg disayang bakalan baik dan perhatian bgt.🤭 semoga Frans dan Natalie cepet diberi momongan supaya kebahagiaan mereka bertambah lengkap.
Btw yg lagi anget2nya udah senyam senyum kayak orang gila baik Frans dan Violet sama2 lagi berbunga2...