NovelToon NovelToon
GAIRAH CINTA JANDA BERSEGEL

GAIRAH CINTA JANDA BERSEGEL

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 5
Nama Author: Lusica Jung 2

"Kapan kau akan memberi kami cucu!!"

Hati Sherly seperti di tusuk ribuan jarum tajam setiap kali ibu mertuanya menanyakan perihal cucu padanya. Dia dan Bima sudah menikah selama hampir dua tahun, namun belum juga dikaruniai seorang anak.

Sherly di tuduh mandul oleh Ibu mertua dan kakak iparnya, mereka tidak pernah percaya meskipun dia sudah menunjukkan bukti hasil pemeriksaan dari dokter jika dia adalah wanita yang sehat.

"Dia adalah Delima. Orang yang paling pantas bersanding dengan Bima, sebaiknya segera tandatangani surat cerai ini dan tinggalkan Bima!!"

Hadirnya orang ketiga membuat hidup Sherly semakin berantakan. Suami yang dulu selalu membelanya kini justru menjauh darinya. Dia lebih percaya pada hasutan sang ibu dan orang ketiga. Hingga akhirnya Sherly dijatuhi talak oleh Bima.

Sherly yang merasa terhina bersumpah akan membalas dendam pada keluarga mantan suaminya. Sherly kembali ke kehidupannya yang semula dan menjadi Nona Besar demi balas dendam.

Lalu hadirnya sang mantan kekasih mampukah membuka hati Sherly yang telah tertutup rapat dan menyembuhkan luka menganga di dalam hatinya?! Hanya waktu yang bisa menjawabnya.

-
-

Hanya cerita cerehan, semoga para riders berkenan membaca dan memberikan dukungannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34: Menjadi Lebih Dingin

Satu bulan sudah Rey hidup dengan satu mata yang berfungsi. Meskipun awalnya terasa sulit, namun dia mulai terbiasa. Dia juga sudah kembali bekerja dan memimpin di-perusahaannya yang sempat Rey tinggalkan selama lebih dari 3 Minggu.

Agar tak ada yang melihat bagaimana keadaan mata kirinya saat ini, Rey selalu menutupnya dengan perban yang kemudian tersamarkan oleh poni rambutnya yang menjuntai hingga menutupi mata kirinya.

Tokk... Tokk... Tokk...

Ketukan pada pintu mengalihkan perhatian Rey yang sedang sibuk dengan laptopnya. Pria itu mengangkat wajahnya dan menatap dingin perempuan yang berjalan menghampirinya.

"Presdir, tamu Anda sudah tiba. Mereka meminta untuk langsung bertemu dengan Anda,"

"Persilahkan mereka untuk masuk,"

"Baik, Presdir." Perempuan itu membungkuk dan melenggang pergi.

Selang beberapa saat. Dua pria dan seorang wanita memasuki ruang kerja Rey. Pria itu bangkit dari kursinya dan mempersilahkan tamunya untuk duduk. Mereka adalah kolega Rey yang berasal dari Jepang. Dan kedatangan mereka untuk membahas rencana kerja sama.

Pria setengah baya itu memberi intrupsi pada asistennya untuk menyerahkan dokumen kerja sama yang telah dia persiapkan pada Zian, wanita itu mengangguk. Lalu menyerahkan dokumen itu pada yang bersangkutan.

Sesekali dia mencuri pandang pada pria berparas tampan namun berekspresi dingin itu. Dia sengaja membusungkan dadanya, mencoba menarik perhatian Rey. "Tuan Zian, silahkan dilihat," dia mengambil kesempatan untuk menggenggam tangan Rey.

Rey menyentak tangan wanita itu dan menatapnya tajam. "Sopanlah sedikit, jika tidak ingin kupatahkan lenganmu!!" Ucap Rey dingin.

"Ma..Maaf," perempuan meminta maaf lalu menjauh dari Rey.

Mata kanannya yang dingin mengamati setiap baris kata yang membentuk sebuah kalimat. Setelah beberapa saat Rey menutup kembali dokumen tersebut. "Terperinci dengan sangat baik, baiklah saya terima kerja sama ini." Keduanya kemudian berjabat tangan.

Pria itu tersenyum. "Semoga kerjasama ini, menjadi kerjasama yang menguntungkan. Baiklah, Tuan Zian. Kalau begitu kami pamit undur diri." Rey mengangguk. Setelah tamunya pergi, Rey kembali ke mejanya dan melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.

Sejak insiden yang membuatnya menjadi orang cacat. Tak ada lagi kehangatan terpancar dari mata kanannya. Rey menjadi sosok dingin dan sedikit pendiam. Tak ada lagi kehangatan, yang ada hanyalah sosok dingin yang terkadang tak berperasaan.

-

-

Sherly menatap jam yang menggantung di dinding dan waktu sudah menunjuk angka 18.30 malam. Tapi belum ada tanda-tanda Rey akan pulang. Padahal suaminya itu bilang tidak lembur malam ini. Sherly coba menghubunginya tapi ponselnya malah tidak aktif.

Wanita itu menghela napas berat. Sherly bangkit dari duduknya dan berniat untuk pergi ke kamarnya, sampai deru suara mobil yang memasuki halaman masuk dan berkaur di telinganya.

Selang beberapa saat sosok yang sedari tadi dia tunggu terlihat memasuki ruangan. Ditangannya menggenggam buket mawar yang kemudian ia berikan pada wanita tercintanya itu.

"Maaf, aku agak terlambat."

Sherly tersenyum. Dia mengambil bunga itu lalu mencium aromanya yang harus. "Tidak apa-apa. Aku akan menyiapkan air hangat untukmu, kau mandilah dulu lalu kita makan malam sama-sama." Sherly menangkup sisi wajah suaminya lalu pergi begitu saja.

Rey menahan lengan Sherly lalu menarik wanita itu hingga jatuh ke dalam pelukannya. Kedua tangannya memeluk Sherly dengan erat. "Ada apa, Rey?" Ucap Shelry sambil membalas pelukan suaminya.

"Tidak apa-apa. Aku hanya ingin memelukmu seperti ini. Aku merindukanmu, Sherly," bisik Rey.

Sherly tersenyum. "Sejak kapan kau jadi pandai menggombal, huh?! Tapi aku suka, kau bisa memelukku sepuasnya setelah makan malam." Sherly mengangkat wajahnya dan menatap Rey dengan lembut.

Rey menarik tengkuk Sherly lalu mencium bibirnya dan memagut bibirnya dengan keras. Sebelah tangan Rey menarik pinggang Sherly, membunuh jarak diantara mereka. Ciuman mereka berubah menjadi ciuman panjang dan menuntut.

Namun ciuman itu berakhir ketika Rey melihat Shelry yang sudah mulai kehabisan napas. Dia tersenyum. "Aku mandi dulu, tidak perlu menyiapkan air hangat. Aku siapkan sendiri. Bantu aku siapkan baju saja." Rey menepuk kepala Sherly dan melewatinya begitu saja.

Sherly menatap punggung yang semakin menjauh itu dengan tatapan yang sulit di jelaskan. Terkadang Shelry tidak bisa mengenali lagi sosok itu lagi, Rey berbeda dari yang dulu pernah dia kenal.

.

.

Sherly mengangkat wajahnya mendengar derap langkah kaki seseorang yang datang. Terlihat Rey menuruni tangga, wajah tampannya tidak menundukkan ekspresi apapun, datar.

Rey menghampiri Sherly yang sudah menunggunya dimeja makan. "Kenapa menatapku seperti itu?" Sherly menggeleng. Bibirnya mengurai senyum tipis.

Dan selanjutnya makan malam mereka lewati dengan tenang. Tak ada obrolan, hanya terdengar suara denting sendok dan piring yang saling bersentuhan.

Usai makan malam. Mereka langsung pergi ke kamar. Keheningan menyelimuti kebersamaan pasangan suami-istri tersebut. Shelry duduk diam di tempat tidur, sedangkan Rey sibuk dengan laptopnya.

Sedikit banyak Shelry mulai kehilangan sosok suami yang hangat itu. Tapi dia juga tidak bisa menyalahkan Rey, mungkin karena dia belum bisa bersahabat dengan keadaannya saat ini. Sebagai seorang Istri, sudah sepantasnya Sherly terus berada disisi Rey, memberikan semangat dan motifasi padanya.

"Sudah larut malam, sebaiknya kau pergi istirahat. Tubuhmu bukan robot apalagi mesin, lagipula besok adalah akhir pekan,"

"Sebentar lagi selesai, sebaiknya kau tidur dulu saja," pinta Rey tanpa menatap lawan bicaranya.

Sherly mengambil napas panjang. "Berhenti sekarang atau ku hancurkan laptop ini!!" Ancam Sherly bersungguh-sungguh. Kelihatannya dia tidak main-main dengan ancamannya tersebut.

Rey mengangkat wajahnya dan menatap Sherly dengan tatapan tak terbaca. Belum pernah dia melihat Sherly semarah ini. Malas ribut dengan sang istri, Rey pun memilih mengalah dan pergi tidur.

Sherly tersenyum lebar penuh kemenangan. Dia memeluk lengan suaminya. Rey mendengus geli. Padahal tadi memasang muka garang, tapi sekarang malah seperti bocah.

Rey menepuk kepala coklat istrinya. Kemudian pasangan suami istri itu berbaring di tempat tidur mereka. Meskipun belum mengantuk, tapi Rey tetap memaksakan diri untuk tidur, dia tidak ingin membuat Sherly semakin marah lagi.

-

-

Bersambung.

1
Marvina
Kayanya maksudnya mutiara ya thor?
Khairul Azam
emang banyak penulis yg ngadi ngadi gak masuk akal, mereka awalannya saling cinta kq bosa nikah selama itu blm disentuh. bener sih cuman novel tp klo novel gak berlogika ya aneh
guntur 1609
kena tula kalian kan. selama ni Bima yg seharusnya di bela ( sherly) ni yg gak seharusnya di bela malah dibela. dasar begok
guntur 1609
rasain kalian
guntur 1609
mampus kau Bima. rasain kau. gak tahu ja kalian kalau sherly orang kaya
Kusii Yaati
dahlah bim ceraikan saja delima, istri model gitu masih kau pertahankan...
Kusii Yaati
heleh jadi jalang aja bangga banget 😒
Kusii Yaati
bima goblok
Kusii Yaati
pengen tertawa aq 🤣
Kusii Yaati
kamu saja bisa membawa tamu seorang wanita kerumah dengan santai dan tidak merasa bersalah, kenapa giliran Serly yang membawa tamu cowok kamu marah2 .... nggak jelas banget 😒
Kusii Yaati
kalau aq jadi Serly juga ogah di suruh mencuci pakaian kakak iparnya 😏
Kusii Yaati
bagus Serly aq suka gayamu... lanjut Thor
A&R
bagus
Rebecca Jaimin
keep strong girl
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!