GAIRAH CINTA JANDA BERSEGEL

GAIRAH CINTA JANDA BERSEGEL

Bab 1: Fitnah Ibu Mertua

Hujan tengah mengguyur kota Jakarta dengan lebatnya. Seorang perempuan muda duduk termenung di meja makan sambil menatap makanan-makanan itu mulai dingin.

Jam dinding telah menunjuk angka 21.00 malam. Tapi masih belum ada tanda-tanda jika suaminya akan segera pulang, perempuan itu berpikir mungkin suaminya terjebak di kantor dan tidak bisa pulang karena hujan yang turun malam ini.

"Sampai kapan kau akan menunggu suamimu?! Sebaiknya buang saja makanan-makanan itu, tidak ada gunanya kau memasak jika Bima tidak mau menyentuhnya. Hanya membuang-buang uang saja!!"

Perempuan itu hanya menoleh sekilas dan menghiraukan ucapan kakak iparnya. Dia sudah terbiasa mendengar kata-kata tajam wanita yang 10 tahun lebih tua darinya itu.

"Ada apa, Sasa? Kenapa kau belum tidur?"

Tak lama kemudian seorang wanita setengah baya menghampiri wanita bernama Sasa tersebut. "Aku harus, Bu. Kenapa ibu sendiri belum tidur?"

"Apa adikmu belum pulang?"

"Ibu tanyakan saja pada istrinya, bukankah dia kerja banting tulang sampai tidak kenal waktu untuk memenuhi kebutuhan wanita itu, jadi padanya Ibu harusnya bertanya!!" jawab Sasa dan pergi begitu saja.

Mirah menghampiri menantunya itu lalu bertanya padanya. "Sherly, kenapa sampai jam segini Bima belum pulang?!" tanya Mirah dengan nada tak bersahabat.

"Aku sendiri tidak tahu, Bu. Aku sudah coba menghubungi ponselnya, tapi dia tidak mengangkatnya. Mungkin sinyalnya jelek, atau Kalau tidak dia sedang di perjalanan." Jawab Sherly.

"Dasar istri bodoh, tidak berguna!! Apa hanya ini yang bisa kau lakukan sebagai seorang istri, seharusnya kau lebih peduli pada suamimu. Bagaimanapun juga dia bekerja untuk menghidupi mu, jangan hanya enak-enakan lalu menerima uangnya!!" ujar Mirah dengan sinis.

Sherly bangkit dari duduknya dan menatap Ibu mertuanya itu dengan tajam. "Apa aku tidak salah dengar, Bu?! Bima hanya memberiku setengah dari gajinya, karena sisanya diberikan pada ibu, tapi kenapa ibu malah menyalahkan ku?!"

"Lancang kau ya!! Berani sekali kau berbicara seperti itu pada ibu mertuamu?! Apa kau tidak pernah diajari sopan santun oleh ibumu?!"

"Cukup, Bu!! Kau boleh menghinaku sesuka hatimu, tapi jangan bawa-bawa ibuku!! Karena dia wanita paling baik di dunia ini!!" tegas Sherly dan pergi begitu saja.

"Dasar menantu kurang ajar!! Mandul, tidak berguna, dan sekarang malah berani padaku. Lihat saja, aku pasti akan mengadukan mu pada Bima. Supaya kau diberi pelajaran!!" teriak Mirah namun dihiraukan oleh Sherly.

-

Sherly memijat pelipisnya yang terasa pening, dia ingin hidup tenang sekali saja, tapi kenapa Rasanya sangat sulit sekali. Ibu mertua dan kakak ipar nya selalu menempatkan dirinya dalam kesulitan, belum lagi Bima yang apa-apa menyalakan dirinya jika sudah mendapat aduan dari ibunya.

Deru suara motor yang memasuki halaman rumah menyita perhatian Sherly.

Wanita itu bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah jendela, Bima pulang dalam keadaan setengah basah. Kemudian wanita itu meninggalkan kamarnya dan menghampiri suaminya.

Sementara itu...

Bima yang baru saja tiba di rumahnya, kebingungan melihat ibunya yang menangis di meja makan. Bima juga melihat hidangan dan belum tersentuh sama sekali. Lalu pria itu menghampiri sang ibu.

"Ada apa ini, Bu?! Kenapa kau menangis? Kenapa makanan-makanan ini masih utuh?" tanya Bima.

Mirah menyeka air matanya dan menatap putranya itu dengan tatapan memelas. "Bima, sebenarnya apa salah Ibu pada Sherly?! Kenapa semakin hari sikapnya semakin kurang ajar dan semakin keterlaluan saja. Dia berani pada ibu, dia membentak ibu, dan mengatakan jika Ibu sangat cerewet." Adu Mirah pada sang Putra.

Lima memicingkan matanya. "Sherly melakukan itu pada, Ibu?! Rasanya tidak mungkin, Bu. Aku mengenal Sherly dengan sangat baik, dia adalah wanita yang lembut yang selama ini sangat menyayangi ibu."

"Itu ketika kau ada di rumah, tapi setelah kau pergi. Istrimu selalu berulah, dia membentak ibu dan meminta ibu menyelesaikan semua pekerjaan rumah tangga. Termasuk memasak, mengepel, dan mencuci pakaiannya. Sedangkan dia enak-enakan, kadang-kadang dia juga pergi hang out bersama teman-temannya." Sahut Sasa menambahkan.

"Apa?! Jadi selama ini Sherly seperti itu!! Dia benar-benar keterlaluan, aku akan memberi pelajaran padanya!!"

"Memang itu yang harus kau lakukan, sebagai Suami kau harus tegas pada istrimu yang tidak tahu diri itu!!" jawab Sasa.

Mirah menyeringai. Dia mengacungkan jempol pada Sasa, putrinya itu memang sangat membantu. Apalagi di saat seperti ini.

Bima menatap marah pada istrinya yang baru saja tiba. Dengan kasar dia menarik lengan Sherly lalu menamparnya. "Jadi begini kelakuanmu selama ini saat aku tidak ada, kau memperlakukan ibuku dengan sangat buruk layaknya seorang pembantu?!" bentar Bima penuh emosi.

Sherly memegang pipinya yang baru saja ditampar oleh Bima. Dengan berani dia balas mengantar Bima tak kalah keras, dan apa yang Sherly lakukan tentu saja mengejutkan 3 orang tersebut.

"Sherly, kau!!" bentak Mirah setelah melihat Apa yang dilakukan pada putranya.

"Cukup kalian semua!! Sudah cukup perlakuan buruk kalian padaku selama ini. Dan kau, Bima!! Bukankah kau yang paling mengenalku selama ini, apa pernah aku bersikap kasar dan kurang ajar pada ibumu?! Bukankah di rumah ini ada CCTV, kau bisa memeriksanya aku atau mereka yang bersalah. Jadi pria jangan terlalu bodoh, apalagi mudah diperalat oleh ibumu sendiri!!"

"Sherly, kau~" Bima menahan tangannya, dan urung menampakkan Sherly. Dengan emosi, Bima pergi begitu saja.

Sherly juga meninggalkan ruang tengah dan kembali ke kamarnya, sedangkan Bima pergi ke kamar tamu. Mirah dan Sasa sama-sama tersenyum puas melihat pertengkaran suami istri tersebut. Ya, tujuan utama mereka adalah memisahkan mereka berdua.

-

Ponsel Sherly berdering, nama Ibunya menghiasi layar ponselnya yang menyala adalah. Penasaran kenapa ibunya menghubunginya selarut ini, sherly pun menerima panggilan itu.

"Halo, Ma. Tumben sekali Mama menghubungiku malam-malam begini, tidak biasanya. Apa ada hal penting, yang ingin mama sampaikan padaku?" tanya Sherly.

"Sherly, kenapa suaramu agak lemas. Apa kau baik-baik saja, Nak?" tanya Nyonya Ivanka di seberang sana.

"Ya, Ma. Aku baik-baik saja, hanya sedikit kelelahan. Hari ini rumah kedatangan tamu lumayan banyak, teman Mas Bima datang berkunjung. Jadi aku harus melayani mereka, seperti menyiapkan makanan dan minuman." Dustanya.

Tidak mungkin Sherly mengatakan yang sebenarnya. Jika dia ada masalah dengan keluarga suaminya, ibunya bisa cemas, sherly tidak ingin hal itu terjadi.

"Sherly, Mama dan Papa berencana pulang bulan ini. Mama ingin, kau datang bersama Bima ke rumah karena sejak menikah kau tidak pernah mengenalkan dia pada kami. Bahkan kau menyewa orang untuk jadi orang tua palsumu."

Sherly tersenyum. "Maaf, Ma. Aku melakukan itu semua bukan tanpa alasan. Aku hanya ingin suamiku menerimaku apa adanya, bukan ada apanya. Karena yang Bima tahu selama ini, aku hanyalah gadis desa dan dari keluarga sederhana."

"Setiap orang bisa bersikap baik padaku, tapi belum tentu mereka tulus. Mereka baik aku adalah Putri orang, itulah kenapa aku merahasiakan jati diriku dari semua orang, termasuk Bima dan keluarganya."

"Mama, mengerti Sherly. Ya sudah, sebaiknya kau segera istirahat. Ini sudah larut malam, Mama tutup dulu, see you."

Sherly mendesah berat. Perempuan itu meletakkan ponselnya di atas meja dan tersenyum sinis. Jika mereka tau dia bukan gadis kampung, mungkin perilakunya pada dirinya akan sangat berbeda.

-

Bersambung.

Terpopuler

Comments

SR.Yuni

SR.Yuni

Ini maksud kalimat ini apa Thor??... Agak membingungkan 🙏🏻🙏🏻

2024-03-05

0

Lisstia

Lisstia

mampir thor

2023-01-22

0

Wiwik Murniati

Wiwik Murniati

seperti nya. seru ni cerita nya mampir aah,

2022-12-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Fitnah Ibu Mertua
2 Bab 2: Aku Menantu, Bukan Pembantu!!
3 Bab 3: Pertemuan Dengan Mantan
4 Bab 4: Tamu Tak Diundang
5 Bab 5: Bercerai!!
6 Bab 6: Hari Perceraian
7 Bab 7: Setelah Perceraian
8 Bab 8: Menghadiri Pesta!!
9 Bab 9: Lebih Bahagia
10 Bab 10: Kembalilah Padaku!!
11 Bab 11: Kecelakaan
12 Bab 12: Aku Mau Menikah Denganmu!!
13 Bab 13: Harga Diri Dan Kehormatan
14 Bab 14: Juragan Darwis!!
15 Author Minta Maaf
16 Bab 15: Kau Ingin Mencobanya?!
17 Bab 16: Resmi Menikah
18 Bab 17: Hari Bahagia
19 Bab 18: Kita Bercerai
20 Bab 19: Nyonya Veronica Berulah
21 Bab 20: Peringatan Keras Rey
22 Bab 21: Malam Yang Panjang
23 Bab 22: Bukan Ibu Kandungnya.
24 Bab 23: Pilihan Terbaik
25 Bab 24: Masuk Penjara
26 Bab 25: Pertemuan Sherly-Bima
27 Bab 26: Restu Dari Papa Zian
28 Bab 27: Gagal Bercocok Tanam
29 Bab 28
30 Bab 30: Tragedi Di Sore Hari
31 Bab 31: Jangan Menyalahkan Dirimu Lagi
32 Bab 32: Terjebak Dalam Kegelapan
33 Bab 33
34 Bab 34: Menjadi Lebih Dingin
35 Bab 35: Membutuhkanmu
36 Bab 36: Hamil
37 Bab 37: Kebahagiaan
38 Bab 38: Tragedi
39 New Novel
40 Bab 39: Akhir Yang Bahagia
41 Kepoin Yuk
42 Pengumuman New Novel
43 Season 2: Awal Pertemuan
44 Season 2: Aku Belum Memiliki Kekasih
45 Season 2
46 Season 2
47 Season 2
48 Season 2
49 Season 2
50 Season 2
51 Season 2
52 Season 2
53 Season 2
54 Season 2
55 Season 2
56 Season 2
57 Season 2
58 Season 2
59 Season 2
60 Season 2
61 Season 2
62 Season 2
63 Season 2
64 Season 2
65 Season 2
66 Season 2
67 Season 2
68 Season 2
69 Season 2
70 Season 2
71 Season 2
72 Season 2
73 Season 2
74 Season 2
75 Season 2
76 Season 2
77 Season 2
78 Season 2
79 Season 2
80 Season 2
81 Season 2
82 Season 2
83 Season 2
84 Season 2
85 Season 2
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bab 1: Fitnah Ibu Mertua
2
Bab 2: Aku Menantu, Bukan Pembantu!!
3
Bab 3: Pertemuan Dengan Mantan
4
Bab 4: Tamu Tak Diundang
5
Bab 5: Bercerai!!
6
Bab 6: Hari Perceraian
7
Bab 7: Setelah Perceraian
8
Bab 8: Menghadiri Pesta!!
9
Bab 9: Lebih Bahagia
10
Bab 10: Kembalilah Padaku!!
11
Bab 11: Kecelakaan
12
Bab 12: Aku Mau Menikah Denganmu!!
13
Bab 13: Harga Diri Dan Kehormatan
14
Bab 14: Juragan Darwis!!
15
Author Minta Maaf
16
Bab 15: Kau Ingin Mencobanya?!
17
Bab 16: Resmi Menikah
18
Bab 17: Hari Bahagia
19
Bab 18: Kita Bercerai
20
Bab 19: Nyonya Veronica Berulah
21
Bab 20: Peringatan Keras Rey
22
Bab 21: Malam Yang Panjang
23
Bab 22: Bukan Ibu Kandungnya.
24
Bab 23: Pilihan Terbaik
25
Bab 24: Masuk Penjara
26
Bab 25: Pertemuan Sherly-Bima
27
Bab 26: Restu Dari Papa Zian
28
Bab 27: Gagal Bercocok Tanam
29
Bab 28
30
Bab 30: Tragedi Di Sore Hari
31
Bab 31: Jangan Menyalahkan Dirimu Lagi
32
Bab 32: Terjebak Dalam Kegelapan
33
Bab 33
34
Bab 34: Menjadi Lebih Dingin
35
Bab 35: Membutuhkanmu
36
Bab 36: Hamil
37
Bab 37: Kebahagiaan
38
Bab 38: Tragedi
39
New Novel
40
Bab 39: Akhir Yang Bahagia
41
Kepoin Yuk
42
Pengumuman New Novel
43
Season 2: Awal Pertemuan
44
Season 2: Aku Belum Memiliki Kekasih
45
Season 2
46
Season 2
47
Season 2
48
Season 2
49
Season 2
50
Season 2
51
Season 2
52
Season 2
53
Season 2
54
Season 2
55
Season 2
56
Season 2
57
Season 2
58
Season 2
59
Season 2
60
Season 2
61
Season 2
62
Season 2
63
Season 2
64
Season 2
65
Season 2
66
Season 2
67
Season 2
68
Season 2
69
Season 2
70
Season 2
71
Season 2
72
Season 2
73
Season 2
74
Season 2
75
Season 2
76
Season 2
77
Season 2
78
Season 2
79
Season 2
80
Season 2
81
Season 2
82
Season 2
83
Season 2
84
Season 2
85
Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!