NovelToon NovelToon
Wanita Kedua Suamiku

Wanita Kedua Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / patahhati / Balas Dendam
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.6
Nama Author: Herazhafira

Kedatangannya di kota lain dengan niat ingin memberi kejutan pada suaminya yang berulang tahun, namun justru dialah yang mendapat kejutan.

Semuanya berubah setelah ia melihat langsung dengan mata kepalanya sendiri, suami yang sangat di cintainya menggendong anak kecil dan dan merangkul seorang wanita di sampingnya.

"Siapa wanita itu Mas!" Bentak Anastasya.

"Dia juga istriku." Jawab Damian.

Deg!
Anastasya tersentak kaget, tubuhnya lunglai tak bertenaga hampir saja jatuh di lantai.

"Istri?" Anastasya mengernyitkan keningnya tak percaya.
Hatinya hancur seketika tak bersisa, rasanya sakit dan perih bagai di sayat pisau tajam. Suami yang selama ini dia cintai ternyata memiliki istri di kota lain.

Bagaimana nasib rumah tangganya yang akan datang? Apakah ia mampu mempertahankannya ataukah ia harus melepaskan semuanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herazhafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ruang Meeting

Suasana ruang meeting masih tegang menunggu keputusan Austin, jantung Anastasya berdetak tak karuan kala pandangannya dengan Austin bertemu, tanpa mereka sadari sepasang mata sedang memperhatikan mereka bahkan tangannya sudah mengepal di bawah meja. Damian sangat tidak suka melihat semua ini. Seandainya saja ini bukan ruang meeting, dia pasti sudah melayangkan bogeman ke Austin. Rasa cemburunya semakin memuncak saat Austin tersenyum tipis pada Anastasya dan Anastasya menunduk malu saat melihatnya.

Semua yang mengikuti meeting sedikit tenang karena melihat Austin tersenyum tipis meskipun mereka tidak tau senyum itu untuk siapa, setidaknya bisa membuat mereka tenang karena tidak melihat wajah garang sang CEO.

Awalnya mereka takut jika persentasi yang mereka bawa tidak memuaskan dan membuat Tuan Austin marah dan menolak kerjasama dengan mereka.

Dodi dan Jack geleng-geleng kepala melihat tingkah Austin. Mereka sudah menebak sebelum masuk di dalam ruangan jika ini pasti akan terjadi. Austin lebih fokus dengan sosok wanita yang ia rindukan dari pada membahas masalah proyek.

Seandainya saja Austin fokus dengan persentasi mereka, sudah pasti semuanya akan mendapatkan makian dari Austin karena menurut Dodi ada beberapa penawaran yang harus di revisi karena tidak sesuai dengan surat kontrak kerjasama yang akan mereka tanda tangani.

"Khemmm." Dehaman Dodi di samping Austin menyadarkan dirinya jika dia tidak fokus.

"Bos sadar, kita lagi meeting, penawaran dari PT.Bhakti dan PT.Nugraha bisa merugikan kita, karena penawarannya terlalu tinggi." Bisik Dodi.

Austin hanya mengangguk tanda mengerti tapi tetap saja membuat Dodi kesal karena tatapan Austin tidak beralih dari Anastasya.

Setelah semua perusahaan menyelesaikan persentasinya, kini giliran Dodi yang bicara ia menjelaskan poin-poin penting yang di cantumkan ke dalam kontrak kerjasama mereka. Setelah selesai dan sepakat kini giliran Austin yang berbicara.

"Oke, saya akan membagi proyek ini ke kalian, tapi untuk PT.Bhakti dan PT. Nugraha saya tidak setuju dengan penawaran Anda, saya tidak perlu menjelaskan detailnya yang pasti anda juga sudah tahu di mana kesalahan Anda. Saya tidak suka dengan kecurangan. Saya berikan waktu 2 jam untuk memperbaikinya, jika tidak saya akan mengalihkan ke perusahan lain." Ancam Austin.

Mereka saling melirik tidak percaya, mereka sudah sangat berusaha agar tidak ketahuan tapi ternyata Tuan Austin sangat teliti dalam pekerjaan menurutnya.

Mata Anastasya tertegun menatap Austin yang sedang mengutarakan pendapatnya, apa yang menurutnya tidak penting dia akan menolaknya secara langsung.

Anastasya begitu kagum melihat Austin dengan penuh kharisma dan wibawa berbicara di depan semua orang, wajahnya begitu datar, dingin, dan tegas, membuat semua orang takut dan segan untuk menatapnya. Namun berbeda dengan Anastasya, ia menemukan sisi lain dari sikap Austin yang penuh perhatian kepadanya selama ini, sikap hangat dan lembut dan selalu memenangkan hati dan pikirannya.

Anastasya masih menatapnya dengan penuh pesona, jika yang lainnya melihat Austin dengan fokus dari yang Austin jelaskan. Anastasya tidak, ia kembali mengingat saat dirinya dan dan Austin berciuman. Ciuman panas yang membuatnya mampu bergetar dan melayang.

'Astaga....! apa yang sedang gw pikirin? bisa-bisanya gw pikirin hal itu di sini, hilangkan otak kotor mu Tasya...' Batin Anastasya.

Dua jam sudah mereka di ruang meeting, satu persatu keluar setah berjabat tangan dengan Austin, begitupun Damian dan Anastasya.

"Senang bertemu Anda kembali Ibu Tasya. Apa anda tidak berpikir kalo ini adalah takdir?" Tanya Austin saat mereka bersalaman.

Anastasya menatap Austin, runtuh sudah tembok yang ia bangun setelah meninggalkan Austin. Ingin rasanya ia memeluk Austin saat itu, pelukan yang begitu hangat dan menenangkan yang sekarang ia tidak dapatkan lagi dari Damian. Saat Austin bicara tentang takdir, ia kembali mengingat surat yang ia tulis sebelum pergi.

Damian mengepalkan tangannya tidak terima mereka bersalaman cukup lama, "Lepaskan tangan istri saya Tuan Austin!" Damian menarik tangan Anastasya.

Austin tersenyum dengan seringai licik di wajahnya lalu melepaskan tangan Anastasya.

"Tidak usah marah Tuan Damian, saya hanya menyapa ibu Tasya. Saya hanya tidak menyangka ternyata takdir mempertemukan kami kembali. Bukan begitu Ibu Tasya?" Tanya Austin sengaja menyudutkan Anastasya.

"I..iya." Gugup Anastasya.

"Kami permisi Tuan Austin." Damian segera menarik tangan Anastasya menuju lift tanpa mendengarkan jawaban dari Austin.

Setelah kepergian Damian dan Anastasya. Austin segara berjalan menuju ruangannya. Ia sangat kesal melihat Damian menarik tangan Anastasya.

Di tempat lain, Kanaya dan Radit sedang ke Mall. Radit menangis meminta makan eskrim di Mall. Saat di mobil, Kanaya mengambil ponselnya kemudian menelpon Damian.

"Halo." Jawab Damian yang berada di kantor.

"Mas, aku dan Radit sekarang di Mall, dia ingin makan eskrim. Bisa transfer uang sekarang untuk kami belanja?" Pinta Kanaya.

"Baiklah, aku akan transfer 2 juta." Jawab Damian.

"Kok cuma 2 juta Mas! itu mana cukup? aku juga pengen belanja. Transfer uang 50 juta ya?" Melas Kanaya.

"Nggak bisa Naya! uang di rekening aku sudah habis. Jika kamu minta 50 juta, aku harus ambil uang perusahaan. Sementara keuangan perusahaan tidak stabil, Tasya mengambil alih keuangan perusahaan." Jelas Damian.

Kanaya menutup teleponnya sepihak, ia sangat kesal dengan Anastasya. Dia tidak terima jika Damian menolak permintaannya. Ia segera menghubungi Weni dan mengadu, Weni sangat geram dan meminta Kanaya untuk menunggu.

Saat itu juga Weni menghubungi Damian.

"Halo Mah." Jawab Damian.

"Damian! kenapa nggak tansfer uang ke Naya? Dia sedang di Mall bersama Radit! Mama nggak mau tau, kamu harus transfer 50 juta untuk mereka." Cerca Weni tanpa memberi Damian waktu untuk bicara.

"Mah! Damian sudah transfer 2 juta. Semua isi tabungan Damian sudah Damian berikan pada Mama dan Naya. Mau gimana lagi, aku memang nggak punya uang." Kesal Damian langsung menutup sambungan teleponnya.

Setelah pulang dari meeting, ia kembali bertengkar dengan Anastasya masalah Austin mendekati istrinya. Belum selesai masalahnya, kini muncul lagi Kanaya dan sekarang Weni. Pikirannya benar-benar kacau saat ini. .

"Arghhh... aku bisa gila..!" Teriak Damian mengacak rambutnya dengan frustasi.

Damian memanggil Geri ke ruangannya, hanya Geri yang bisa diajaknya bicara untuk saat ini. Tidak lama kemudian Geri mengetuk pintu kemudian masuk ke ruangannya.

Geri terkejut melihat wajah lesu Damian dengan rambut yang acak-acakan. Ia menahan tawa agar bosnya tidak bertambah marah.

"Lo baik-baik aja kan..? Apa meetingnya tidak berjalan dengan lancar? atau Royal group menolak penawaran kita?" Cerca Geri.

"Lo bisa diem nggak? jangan bicara soal Royal Group." Kesal Damian.

"Lalu, kenapa Lo seperti ini?" Tanya Geri.

"Ini karena Tasya dan Kanaya. Gw tidak tau harus berbuat apa. Aku mencintai Tasya sedang Naya juga tanggung jawabku." Jelas Damian menekan pelipisnya.

.

.

.

Bersambung

Author kasih visual versi author dulu ya...?

Visual Anastasya

Visual Damian

Visual Kanaya

Visual Austin

Sahabat Author yang baik ❤️

Jika kalian suka dengan cerita ini, Jangan lupa, Like, Komen, Hadiah, Dukungan dan Votenya ya! 🙏🙏🙏

1
Indah Inayati
suka novelnya
Surati
bagus
Jarmini Wijayanti
pelapornya menang
Jarmini Wijayanti
baru baca udah gregetan
Elok Pratiwi
cerita yg tidak menarik
Elok Pratiwi
membosankan kebanyakan drama yg tidak perlu lgian karakter emeran utama nya sangat tidak menarik ... yg benar aja sudah berusaha dibunuh masih saja kembali ke suami bukannya menyelidiki siapa yg melakukannya ... klo bikin cerita jangan terlalu haluuu jadi nya jadi cerita yg tidak menarik
Vita Bayu
Luar biasa
Yati Syahira
gedeq sdh cemen bodoh lhi tasya
Yati Syahira
othor gimana si tasya bikin bodoh males bavanya
Yati Syahira
tasya jgn cemen menye mulu sdh tahu iblis kel damian ngapain nangis harus kuat
Yati Syahira
kejam laknat ntar terbunuh weni ,kanaya berbalik jgn jumawa
Yati Syahira
biar gila damuan austin ,jgn di kembaliin tasya berjodoh
Yati Syahira
lakor gila laki bodoh
Akun Tiga
athor goblok anjing smoga athornya mati kelindes mobil dujalan
Nitnot
Luar biasa
Rizah Emelya
kenpa gambarx org luar gapk org indonesia
biar trknal
Maznah Jasni
👍👍
Osie
lemes bgt mulut Jack...gak takut apa bakal ditinggal shintya
Osie
langsung dibalas kan kanaya..ente nabrak tanya.. anak ente ditabrak org..impas yoo..blm lg pas perlu tambahan darah..kelar dah loe kanaya..ketahuan radit bkn anak suami loe
Osie
wuuiaaaa skakmatt..keren tanya.. like it
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!