NovelToon NovelToon
Di Gilir Keluarga Suami

Di Gilir Keluarga Suami

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Cinta Paksa / Romansa / Pembantu / trauma masa lalu
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: bryan.gibran

Namaku Refelin, Gadis 19 Tahun yang harus rela mengorbankan masa muda untuk menikah dengan anak majikan ibuku.

Tapi sayangnya, kisah kehidupan rumah tangga ku tak seindah yang ku bayangkan.
Semua pilu ku berawal dari pernikahan itu, Aku diperlakukan bagai piala bergilir, diperbuat seenaknya dan hanya dicari ketika sedang dibutuhkan saja. Aku tidak menyangka pernikahan ku dengan anak majikan ibuku itu akan menjadi momok menakutkan yang membuatku trauma seumur hidup.

Hancur sekali hidupku, Mampukah aku melewati semua beban ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bryan.gibran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 : - Berdua Dirumah Dengan Stefani

Kringg.. Kringg..

"Sayang, bangun. Handphone kamu bunyi"

Aku terbangun mendengar bunyi dering ponsel Aldi, saat aku membuka mata, ternyata sudah pagi. Tidak kusangka, malam ini aku tidur lelap dipelukan suamiku, semalaman tanganku berada diatas dadanya.

"Hmm, biarin aja sayang, nanti aku telfon balik. Aku masih ngantuk" kata Aldi, dia menahan tanganku saat aku hendak beranjak dari kasur.

"Bagaimana kondisi mu pagi ini?" Tanya ku dengan lembut.

"Lebih dari baik, aku merasa sangat segar. Kamu memang obat paling manjur Elin" ucap Aldi, hubungan kami semakin harmonis saja.

Kringg...

"Bunyi lagi itu, diangkat saja. Siapa tau penting" ujar ku, meraih ponsel Aldi diatas meja dekat tempat tidur kami. Aku melihat getaran panggilan diponsel Aldi itu berasal dari mama nya, Nyonya Jes.

"Mama kamu yang nelfon" kataku sambil memberikan ponsel itu pada Aldi. Saat Aldi menjawab, Nyonya Jes seketika langsung mendumel.

"Lama banget sih angkat telfon doang. Kalian dimana?, cepetan pulang. Kamu lupa hari ini anak dari tante mu akan menikah?" Oceh Nyonya Jes.

"Iya ma, gak lupa kok. Aldi sama Elin pulang sekarang ya" jawab Aldi.

"Buruan!" Seru Nyonya Jes, langsung menutup panggilan nya.

"Anak tante kamu menikah?" Tanya ku pada Aldi.

"Iya, diluar kota. Tante undang keluarga besar Abra, itu artinya kamu juga ikut" ucap Aldi. Aku hanya mengangguk saja, karena memang baru mengetahui informasi itu.

***

"Astaga Aldi, wajah kamu kenapa lebam begitu?. Elin, kamu apain anak ku?" Gerutu Nyonya Jes saat kami baru tiba dirumah. Sudah kuduga, tuduhan sasaran utama Nyonya Jes pasti kepada diriku.

"Ma, bukan salah Elin kok. Tadi malam ada insiden kecil, cuma luka ringan kok, bentar lagi juga sembuh." Sahut Aldi.

"Ya sudah cepat ganti baju. Elin, kamu tidak perlu ikut, kamu dirumah saja menemani Stefani, kasihan dia sendiri yang mengurus bayi nya" kata Nyonya Jes. Aku seketika melotot terkejut, pikiranku langsung tidak bisa tenang. Berdua dirumah ini bersama Stefani?, yang benar saja, Stefani pasti akan memanfaatkan kesempatan ini untuk merayu ku.

Petaka apalagi ini, sungguh bertubi-tubi ujian ini menerpaku.

"Eh, udah pulang yang baru enak-enak berbulan madu. Gimana Elin, mantap gak?" Stefani tiba-tiba muncul, melontarkan celetukan yang membuatku tidak nyaman.

Tentu aku hanya diam saja, tidak menggubris kehadirannya.

"Pasti mantap lah Fani, kan Aldi udah pro player" sahut Mario. Dasar dua menantu Abra Collin yang tidak mempunyai etika dan sopan santun, bisa-bisanya mereka berdua asik bersenda gurau begitu didepan kedua mertuanya.

Aku melihat Pak Abra ikut tersenyum kecil mendengarkan ocehan Mario dan Stefani, tapi sejak aku dan Aldi sampai tadi, belum ada dia berkata apapun.

Dan Rivano, aku belum melihat sosok pemuda jahanam itu dirumah ini, apa mungkin dia sudah pergi ke sekolah dan tidak ikut ke acara pernikahan anak tantenya?.

***

"Sayang, kamu gak apa-apa kan tinggal berdua dirumah ini bareng Stefani?. Tadinya aku kira kita semua bisa ikut" tanya Aldi saat sudah selesai mengganti pakaiannya.

"Udah, kalian semua pergi aja, Elin aman bersamaku dirumah ini. Nanti kita jaga baby Zacky sama sama ya, Elin" sahut Stefani. Aku tau pikiran si wanita menyimpang yang satu itu mungkin sudah berlayar sampai ke lautan samudera, membayangkan dirinya sedang bercanda mesra dengan diriku.

"Yasudah ayo berangkat sekarang. Nanti telat" kata Pak Abra. Mereka pun pergi, menyisakan aku, Stefani dan bayinya saja dirumah ini.

***

"Sebrutal itu servisan kamu pada Aldi, sampai-sampai dia babak belur parah. Aku juga mau dong dibuat enak sama kamu!"

Baru lima menit aku ditinggal berdua dengan keparat satu ini, tindakan dan ucapannya sudah membuat ku ingin muntah.

"Jangan mimpi kamu, urus sana bayi mu" kata ku, melawan Stefani.

"Mungkin baby Zacky haus, boleh kamu berikan asi untukku?" Stefani menggeliat mendekat kearahku.

"Jika bayimu yang haus, kenapa kamu yang meminta asi dariku?, memangnya aku ibumu?" hardik ku, tidak mau lengah dan kalah dari Stefani.

"Uhh, kamu udah mulai berani melawan ya. Aku semakin penasaran sama kamu" kata Stefani, malah semakin menggila.

Aku menghempas Stefani yang hampir bisa meraih ku, berlari sekuat tenaga menuju kamar Aldi, berharap saat sampai dikamar, aku akan mengurung diri, menghindar dari wanita stres ini.

"Mau lari kemana kamu?" Stefani mengejarku, sialnya dia bisa menangkap ku sebelum aku sampai dikamar.

"Stefani, lepas. Sadar, kamu itu perempuan, aku juga perempuan. Kamu udah punya suami dan anak, Sadar!" Rintihku, berusaha memberontak melepaskan genggaman tangan Stefani.

"Aku hanya ingin merasakan dirimu. Memangnya kenapa kalau kita sama-sama perempuan?. Aku tetap suka. Aku menikah dengan Aldo hanya sebatas formalitas, agar aku bisa hidup mewah, tinggal dirumah bagus dan makan enak setiap hari. Lagi pula Aldo suka kepadaku, melamarku dan menikahi ku tanpa mengetahui latar belakangku seperti apa, hahaha"

Pertanyaan yang sempat terbersit dibenakku telah terjawab, ternyata Aldo belum mengetahui wujud asli istrinya. Kasihan sekali dia, mempunyai istri yang rada sinting.

Jika aku ingat-ingat kembali kebelakang, aku hampir belum pernah berkomunikasi dengan Aldo, dia satu-satunya orang yang belum pernah mengganggu ku dirumah ini. Awalnya aku mengira Pak Abra satu-satunya orang yang waras didalam keluarganya, tapi aku terkecoh, Pak Abra pandai bersembunyi dibalik topengnya. Tapi berbeda dengan Aldo, dia terkesan cuek, tidak peduli dan dingin kepadaku. Apakah mungkin Aldo itu orang baik?, dan jika dipikir-pikir Aldi, saudara kembarnya juga sebenarnya baik, hanya saja memiliki sifat arogan.

"Kamu sudah merasakan sentuhan dari seorang laki-laki, lantas kenapa penyakit menyimpangmu belum juga sembuh?" Tanya ku, masih terus berusaha melepaskan diri dari Stefani.

"Ini semua gara-gara kamu, dulu memang aku sudah tidak memiliki obsesi itu. Tapi saat melihat wajahmu di atas pelaminan bersama Aldi, aku langsung jatuh cinta dan berharap bisa tidur dengan mu" jelas Stefani. Jawabannya nyata terdengar ditelingaku tapi masih cukup sulit untuk dipercaya akal sehat.

"Kenapa harus aku?, kenapa tidak Lisa saja?" Tanya ku.

"Lisa?, ah, aku tidak tertarik kepadanya. Aku hanya tertarik kepadamu. Coba praktek kan kepadaku, bagaimana caramu mengeksekusi Aldi tadi malam?" Kata Stefani, aku tidak habis pikir dengan wanita gila itu.

"Kalau kamu tidak melepaskanku. Aku akan mengadu pada Aldo tentang wujud aslimu" Aku mengancam Stefani. Berharap gerakan itu ampuh untuk menjauhkan ku dari nya.

"Haha, Jika kamu mengadu, semua orang dirumah ini akan menganggap mu gila. Mana mungkin ada yang percaya dengan kata-kata mu. Apalagi mama"

Apa yang Stefani katakan mungkin benar, tapi perlahan-lahan aku akan memikirkan cara untuk membongkar semuanya. Untuk saat ini, yang harus aku pikirkan adalah cara agar terlepas dari Stefani. Aku tidak mau kalau dia sampai berhasil menyentuh diriku, membayangkan saja aku sangat risih, apalagi sampai merasakan nya, tentu akan sangat menjijikkan sekali.

"Kita kekamar Aldi saja ya. Dikamar ku ada baby Zacky sedang tidur" kata Stefani, kuat sekali dia mencengkram tangan ku. Dia menuntunku masuk kekamar Aldi.

1
bryan.gibran
Apa yang akan kalian lakukan jika berada di posisi Refelin?
Akbar Cahya Putra
Mantap banget, author! Jangan berhenti menulis ya!
Tōshirō Hitsugaya
cerita ini layak dijadikan best-seller, semangat terus!
bryan.gibran: thanks kak, ikuti terus update nya ya
total 1 replies
♞ ;3
Sama sekali tidak mengecewakan. Sebelumnya aku berpikir bakal biasa saja, ternyata sangat bagus!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!