NovelToon NovelToon
Istri Pilihan Shankara

Istri Pilihan Shankara

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama / istri ideal
Popularitas:13.7k
Nilai: 5
Nama Author: Skinant

Shankara Adhiyaksa. Putra sulung Reenan Xavier Adhiyaksa dan Annisa Harsono, lelaki tampan mapan dan kaya raya tentunya.

Hidup aman tenang dan damai yang ia jalani berubah seketika ketika sang ayah menyuruhnya untuk menikahi seorang perempuan pilihan ayahnya,

Disisi lain pertemuannya dengan wali kelas adiknya membuat Shankara sedikit terusik karena perasaan yang ia rasakan pada wali kelas adiknya sedikit berbeda, bisa di bilang ia jatuh cinta pada pandangan pertama

Tapi ia juga tidak mungkin mengecewakan ayahnya walau hatinya bersikeras menolak permintaan sang ayah

Di hadapkan pada dua pilihan, siapa yang akan di pilih Shankara pada akhirnya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Skinant, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18

"Tolong bantu aku mencari siapa yang menghamili adikku" ucap Raymond saat duduk berdua dengan Shan di lobby rumah sakit,

Saat ayah Bella tidak sadarkan diri mereka semua langsung membawa beliau ke rumah sakit terdekat agar segera di beri pertolongan, bahkan Shan juga ikut kesana untuk membantu,

Setelah melewati proses panjang ayah Bella dapat di selamatkan walau harus kembali ke ruang ICU, yang penting sekarang beliau sudah di tangani dengan tepat,

"Kau harus bertanya sendiri padanya tentang kronologi kejadiannya" saran Shan pada temannya itu,

"Aku tidak yakin dia mau jujur" Raymond melihat langit-langit rumah sakit sambil membuang nafas lelah,

"Paksa saja"

"Dari 3 anak orang tuaku hanya dia yang tidak pernah hidup dengan disiplin, ayah selalu memanjakannya dengan menuruti segala yang ia mau karena ia anak perempuan satu-satunya dan beginilah hasilnya, ia selalu semena-mena dan berfikir apapun yang ia mau pasti akan dengan mudah di dapatkannya dengan bantuan ayah, dan lihatlah sekarang bahkan sampai Bella hamil di luar nikah pun aku yakin ayah tidak akan sanggup memarahinya apalagi bertindak kasar padanya"

Shan diam saja saat mendengar penjelasan dari Raymond, yang dipikirnya saat ini bagaimana caranya agar Bella bisa mengaku siapa sebenarnya yang menghamilinya,

Shan mendekat ke arah Bella yang duduk sendiri di pojok lobby, ia duduk di sebelah Bella dan ingin mencoba berbicara padanya,

"Ada apa?" tanya Bella dengan suara serak karena terus saja menangis,

"Katakan padaku siapa yang menghamili mu dan aku yang akan menyeretnya ke hadapan kakakmu"

Bella diam saja, ia benar-benar lupa dan tidak tau siapa yang tidur dengannya, lagipula saat pagi menjelang ia sudah di tinggal sendiri di dalam kamar hotel,

"Yang pasti dia bukan pria miskin, nyatanya dia menyewa president suite hanya untuk tidur denganku" terang Bella

"Dimana hotel yang kau maksud? Aku dan kakakmu akan melacaknya sampai ketemu"

"Bisakah tidak banyak bertanya, tidak usah sok menjadi pahlawan jika benar-benar ingin membantu nikahi saja aku"

Shan terdiam bagaimana bisa Bella masih mengharap bahwa ia akan menikahinya, ia bangun dari duduknya

"Terserah padamu yang pasti pilihanmu hanya dua, ku bantu mencarikan ayah bayimu atau kau besarkan sendiri anakmu"

Setelah itu Shan berlalu pergi dari hadapan Bella,

"Dia tidak mau bicara, kalau begitu aku pulang dulu kau coba saja bicara lagi dengannya"

Shan dan Raymond bersalaman, tak lupa Raymond mengucapkan terima kasih dan juga meminta maaf atas semua kejadian yang membuat Shan harus ikut menanggung imbasnya,

"Santai saja, aku tidak terlalu memikirkan hal itu"

Shan berlalu pergi dari hadapan Raymond, ia sangat ingin pulang karena jam juga sudah menunjukan angka 3 dini hari,

Tanpa mereka sadari Bella diam-diam pergi dari lobby ke arah tempat yang sepi, ia menangis sambil memegang pisau lipat kecil Bella berfikir lebih baik mati saja daripada harus menanggung malu seorang diri,

"Papa maafkan aku, aku tidak mau jika harus menjadi bahan cemoohan orang lain, aku tidak sanggup jika harus menanggung malu seumur hidupku" tangis Bella

Ia mengarahkan pisau itu ke arah pergelangan tangannya dan menyayat pergelangan tangannya sendiri

Perih

Sakit

Bella tidak tau kalau rasanya sesakit ini, ia berusaha meredam suaranya agar tidak menjadi pusat perhatian orang lain walau tempat yang ia singgahi sepi dan tidak ada satupun orang di sana,

Raymond berlarian mencari adiknya yang entah sekarang ada dimana, rasa khawatir semakin menjadi saat adiknya tak kunjung di temukan,

Tiba-tiba beberapa perawat berlarian karena mendapat laporan jika ada orang bunuh diri di dekat taman rumah sakit, tanpa pikir panjang Raymond ikut berlari kesana,

"Semoga bukan Bella, semoga bukan dia" ucap Raymond sepanjang perjalanan, tapi sayangnya mimpi buruk itu menjadi kenyataan, adiknya di gendong 2 orang perawat untuk segera di beri pertolongan,

...****************...

"Darimana?" tanya Reenan saat melihat Shan masuk ke dalam rumah,

"Menyelesaikan urusanku dengan Bella" jawab Shan sambil lalu,

"Itu wanita pilihanmu?" tanya Reenan

Shan berhenti saat mendengar ucapan ayahnya,

"Kenapa?" Shan berbalik menatap ayahnya tajam,

"Aku bertanya apa dia wanita yang kau pilih?" tanya Reenan lagi

"Iya," jawab Shan singkat

"Selesaikan sekolahmu baru kau bisa menikahinya" ucap Reenan

"Aku akan membawanya bersamaku, terlalu lama jika harus menungguku selesai"

"Tidak ada pernikahan sebelum kau menyelesaikan sekolahmu apalagi dengan berita yang beredar sekarang kau tidak bisa seenaknya saja memutuskan sesuatu"

"Apa urusannya media dengan kehidupanku? Aku tidak mau di atur oleh siapapun untuk menentukan hidupku!" jawab Shan dengan penuh emosi

"Shankara!"

"Ayah!"

Mereka berdua saling bernada keras, tidak ada yang mau mengalah untuk saat ini,

"Apa gara-gara perempuan itu kau jadi berani melawanku hah!"

Reenan saat ini sedang berfikir untuk memulihkan nama baik sang putra gara-gara pernyataan Bella kemarin, sedikit banyak pemberitaan kemarin berpengaruh terhadap perusahaannya saat ini, belum lagi karena anaknya juga di anggap laki-laki tidak bertanggung jawab karena lari saat Bella sedang hamil,

Reenan hanya tidak memberitahukan hal itu pada Shan ataupun istrinya, ia tidak ingin keluarganya ikut khawatir karena dampak pemberitaan media tentang Shan,

"Aku hanya tidak ingin di atur oleh siapapun, lihat saat aku menuruti ayah kemarin dan apa yang harus ku tanggung saat ini?" Shan berlalu meninggalkan ayahnya yang berdiri mematung menatapnya masuk ke dalam kamar,

"Apa yang harus ku lakukan" ucap Reenan,

...****************...

"Shan bangun!" Annisa mengguncang tubuh anaknya

Tidak ada pergerakan berarti dari Shan, ia masih terus melanjutkan tidurnya,

"Bunda aku mengantuk" jawab Shan malas

"Bangun Shan, bunda mau bicara denganmu" Annisa terus berusaha membangunkan anaknya,

"Nanti bunda, nanti saja, aku mau tidur" Shan menutup seluruh tubuhnya menggunakan bed cover,

"Bangun, bunda mau bertanya tentang berita pagi ini" Annisa masih terus saja berusaha membangunkan Shan

Reenan masuk ke dalam kamar Shan di sertai Shaka dan Khay yang juga berjalan di belakangnya,

Reenan memukul pintu kamar Shan sekuat tenaga yang menyebabkan pintu kamar milik Shan sedikit terlepas,

Shan yang mendengar suara keras lalu bangun dan menatap seluruh anggota keluarganya yang berkumpul di dalam kamarnya,

"Ada apa?" suaranya mendadak menyeramkan saat ia bertatapan dengan wajah ayahnya yang tidak bersahabat pagi ini,

Belum lagi ia melihat raut wajah khawatir dari ibu dan juga adik kembarnya,

"Apa yabg sebenarnya kau lakukan kemarin?" tanya Reenan yang kini berhadapan langsung dengan sang putra,

"Bukankan sudah ku jelaskan, aku menyelesaikan hubunganku dengan Bella semalam"

"Kau tau apa akibat perbuatanmu semalam?" tanya Reenan

Shan hanya diam, dia tidak tau apa-apa selain ayah Bella yang masuk ICU karena kesalahan anaknya sendiri,

"Memangnya ada apa?" ucap Shan sambil menaikkan sebelah alisnya,

"Ayah Bella meninggal pagi tadi dan Bella kritis karena mencoba bunuh diri"

1
Isnaaja
yeh itu mulut gak dijaga banget,, cinta itu gak memandang rupa.
Isnaaja
pasti si dimas minta motor mahal,, biar kelihatan keren.
Sh
35 juta.. duit khayalnya author.. habis ga?? kalau mazih banyak, kirim ke rumahku 1 😄
Skinant: /Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Sh
Minggu lalu aku baru baca ortunya..jalan cerita nya ga bisa tertebak..penuh kejutan..aku pikir nikah ama orang kaya enak dan jalannya lurus aja, tapi ternyata penuh kejutan.walau baru 2 novel, tapi bakatnya udah keliatan.sehat selalu dan makin kreatif Author.
Skinant: Terima kasih banyak /Heart/
total 1 replies
Sh
aku kalau ke kantor juga naik ojek online.boleh beliin juga ga ?
Isnaaja
kak kinan semangat nulisnya.
tiap selesai baca aku kasih bunga buat shan. /Kiss/
Skinant: Makasih banyak looohhhh /Kiss//Kiss//Kiss/
total 1 replies
Isnaaja
wah si dimas cari gara gara melulu,, kayanya ini orang mau di sleding deh. /Panic/
Isnaaja
bersambung....
shan kamu harus sabar, othor kita menjedanya untuk beberapa waktu yang tidak bisa ditentukan. /Facepalm/
Isnaaja
uhuy,, kayanya mau belah duren nih. prikitiwww/Chuckle/
aca
ana sok. cantik hadeh
Isnaaja
terimakasih pesan pesannya papah reenan. ☺
Isnaaja
pecat lah si dimas teh,, bikin ulah wae/Panic/
Isnaaja
cepat sehat kak kinan🤗.
Isnaaja
kayanya shan udah bosan hidup /Facepalm/
Isnaaja
baru tau kamu hah?
Isnaaja
benar benar ya kamu itu.
Tami Satra
bunda Annisa datang ya Shan 🤔
Isnaaja
auto dikawinin langsung ini mah.😁😁
Isnaaja
hayo,,siapa yang gak akan suudzon melihat penampakan itu?
Isnaaja
jangan memutuskan sesuatu ketika sedang marah,nanti kamu menyesal loh.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!