Budayakan membaca❤️
'Gue akan pergi jika lo nyuruh gue pergi' _Alden Gavin
Raymond
'Sejauh apapun lo pergi,selama apapun lo hilang gue akan tetap menunggu' _Adelia Safarana
#
'Lo gak pernah sadar segila apa gue ngelihat lo sakit' _Devan Septian
'Gue tau perasaan lo itu nyata' _Giana Zafra
'Gue gak ngizinin lo pergi lagi' _Giofandi Zafrano
'Cinta tau kemana dia harus pulang'. _Sisilia Zeha
Penasaran ceritanya kan?? ikutin yokk:)
Novel baru aku:) mohon dukungannya^*^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayunda Tri Wardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HSLS 34
"Oke De kalo itu yang lo mau terimakasih buat semuanya,semoga lo bahagia.Dan ingat satu hal jangan pernah samain gw sama siapapun karena setiap orang itu beda." ucap Gavin kecewa sambil melangkah pergi.
Dea mematung di tempatnya memikirkan ucapan yang barusan ia katakan ke Gavin.
"Arghhhh bodohhh,gara-gara Farel gw harus kehilangan kehidupan gw." teriak Dea sambil berlari mengejar Gavin meskipun ia merasa sesak di dadanya.
ALDENNNN... teriak Dea tapi tidak di hiraukan oleh Gavin,Saat Gavin hampir sampai di mobilnya Gavin mendengar Dea memanggil sambil merintih kesakitan.
"Alden Gavin Raymond sakit Al...." teriak Dea sambil memegang pinggangnya.
Gavin melihat Dea yang meringis kesakitan,dan itu membuat rasa ego Gavin pergi begitu saja.Meskipun Dea sudah kelewat batas tapi dia tidak munafik untuk berbohong soal perasaannya.
"Bangs****......" Gavin frustasi segera menghampiri Dea.
"Dea lo lagi gak bercanda kan." tanya Gavin.
"Gw minta maaf Al,gw keterlaluan." ucap Dea terbata karena dia menahan rasa sesak di dadanya dan rasa sakit di pinggangnya.
"Jawab gw dimana yang sakit." tanya Gavin.
"Semuanya sakit Al gw gak bisa naf.... "belum sempat Dea menyelesaikan ucapannya dia sudah hilang kesadaran di pelukan Gavin.
Gavin segera membawa Dea ke rumah sakit,di perjalanan Gavin sempat menghubungi kluarga Dea.
Kalau sampai terjadi apa-apa sama Delia,lo habis sama gw Farel Setya Gibran.Batin Gavin.
Sesampainya di rumah sakit Gavin seperti orang yang hilang kendali dia teriak-teriak karena petugas rumah sakit yang lelet.
"Bisa cepet gak,kalau sampai terjadi apa-apa sama Delia kalian semua gw bunuh." teriak Gavin emosi.
Setelah itu Dea langsung di bawa ke ruang IGD dan langsung ditangani oleh Reno.Sementara Gavin sangat cemas mengingat kondisi terakhir Dea yang sangat pucat pasi.
Beberapa saat kemudian semua keluarga Dea sampai di rumah sakit.Sementara di lain ruangan Farel sedang di periksa oleh dokter ditemani oleh Zanna dan kedua orang tuanya.
Saat Farel sadar dia sudah bisa mengingat semuanya bahkan terakhir kali saat dia nampar Dea.Ada perasaan menyesal yang sangat besar di dalam diri Farel.
"Zanna ngapain lo ada di sini,dimana Dea." ucap Farel.
"Nak,apa kamu sudah mengingat semuanya?." tanya Mami.
"Jawab Mam dimana Dea,Farel ingin meminta maaf sama Dea." ucap Farel lagi.
"Farel mendingan kamu istirahat dulu." ucap Papinya Farel.
"Gak Farel mau cari Dea." bantah Farel.
"Terlambat Rel,lo udah nyakitin Dea se sakit-sakitnya mungkin sekarang dia bersama Gavin." ucap Zanna.
"Dea hanya milik gw."
"Setelah apa yang lo lakuin terakhir kali sama Dea,lo pasti inget dong."
"Dea pasti ngerti kalau gw gak inget apa-apa dia beda sama lo cewek murahan." bentak Farel.
Jlebbbb....
Bagaimanapun egoisnya Zanna tapi dengan kata-kata itu Zanna emosi,kecewa,sakit hati.
"Gw benci sama lo Rel." ucap Zanna lalu meninggalkan Farel.
Sementara Farel keluar dari ruang inapnya untuk segera bertemu Dea dan meminta maaf atas semuanya di ikuti oleh kedua orang tuanya.
Sementara di lain tempat....
Reno keluar dari ruang IGD dengan wajah yang khawatir.
"Mau tidak mau kita harus melakukan transplantasi ginjal sekarang atau kita akan kehilangan Dea." ucap Reno spontan.
Brukkkk.....
Bunda Anggi ambruk.
"Delia..." ucap Bunda Anggi sambil menangis.
"Kak Deaaa.." ucap Dena dan Sasya.
"Tapi Ren kamu tau sendiri kita sudah berusaha semaksimal mungkin mencari donor ginjal itu tidak mudah."
Semuanya diam,mereka tidak tau harus mencari kemana lagi pendonor ginjal yang cocok buat Dea.
Saat semua sedang memikirkan kondisi Dea,tiba-tiba Farel datang menghampiri keluarga Dea.
"Maaf semuanya bunda Dea dimana." tanya Farel tanpa ada rasa malu.Sebelumnya bunda Anggi sudah tau mengenai hubungan Dea dan Farel apalagi terakhir saat Farel menampar Dea.
Gavin mencoba menahan emosinya karena yang lebih penting sekarang adalah kesembuhan Dea.
"Kenapa baru sekarang kamu cari Dea,maaf jangan pernah panggil saya bunda lagi karena kamu anak saya menderita." ucap Bunda Anggi sambil menangis.
"Mendingan kak Farel pergi dari sini,kita gak butuh kak Farel." ucap Dena.
"Iya karena kak Farel penyebab semua ini." sambung Sasya.Dena dan Sasya berbicara sambil menangis.
"Puas lo udah bikin Delia sekarat." kali ini Gavin yang buka suara.
"Maksud kamu apa." tanya maminya Farel.
"Mohon maaf tuan Gibran,ini masalah keluarga kami jadi kami mohon maaf untuk anda bisa meninggalkan tempat ini." ucap Steve kepada papinya Farel,mau tidak mau Farel dan kedua orang tuanya meninggalkan rumah sakit.
"Mas gimana apa ada kabar untuk pendonor ginjal Dea." tanya bunda Anggi.Steve hanya menggelengkan kepala .
"Biar Alden saja yang donorin ginjal Alden buat Dea."
.
.
.
Semangat bacanya kaka:)
jangan lupa yang banyak komennya kalau mau di lanjut ke S2 ..
ap