NovelToon NovelToon
Bos Muda

Bos Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Bad Boy / Kriminal dan Bidadari / Si Mujur
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Humble

Arsa menjalani hidup yang sangat sulit dan juga aneh. Dimana semua ibu akan bangga dengan pencapaian putranya, namun tidak dengan ibunya. Alisa seperti orang ketakutan saat mengetahui kecerdasan putranya. Konfilk pun terjadi saat Arsa bertemu dengan Xavier, dari situlah Arsa mulai mengerti kenapa ibunya sangat takut. Perlahan kebernaran pun mulai terkuat, dimulai dari kasus terbunuhnya Ayah Arsa, sampai skandal perusahaan besar lainnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Humble, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tamu Istimewa

Ketiganya beberapa kali berurutusan dengan Arsa. Namun, bagaimana dengan cara pemuda itu berbicara saat ini, jelas terasa sangat berbeda.

Terlebih lagi bagi Fitri, gadis itu merasa bahwa dia sangat mengenal pemuda ini sebelumnya lebih dari siapapun di kota Dreams ini.

Akan tetapi, bagaimana cara Bella Saphira, menager hotel ini memperlakukan diri pemuda itu, sehingga berujung dengan apa yang menimpa dirinya dan Chris yang bersamanya saat di lobi hotel, membuatnya mulai meragukan dirinya sendiri.

Tatapa Arsa pada mereka saat ini, membuat Hawk dan Fitri sedikit berringsut mundur. Namun, tidak dengan satu yang lainnya.

Gina, masih yakin bahwa Arsa berusaha masuk kesini, dengan sebuah cara untuk mengikutinya.

“Arsa! Sudahi aktingmu, seolah kau sangat hebat itu! Aku sama sekali tidak terkesan. Kau benar-benar membuatku muak!” Seru Gina menanggapi.

Sejak awal mereka sudah menarik banyak perhatian orang-orang yang ada disana. Namun, dengan munculnya dua pasanga ini. Membuat hampir semua orang yang ada di ballrom hotel itu, menyaksikan apa yang sedang terjadi.

Dan apa yant baru saja dikatakan Gina dengan siara tinggi, membuat semua orang yang mendengarnya, bisa menyimpulkan hal yang sama dengan apa yang ada di dalam kepala gadis itu saat ini.

Tidak tahunapa yany membuat Gina begitu membenci dirinya, namun jelas kali ini gadis itu benar-benar sudah keterlaluan.

“Gina, apa itu namamu?” Ucap Arsa tiba-tiba. Lalu melanjutkan. “Baiklah Nona Gina, apa sebenarnya yang membuatmu begitu terlihat…,”

Arsa ingin menanyakan apa masalah gadis di depanya ini dengannya. Karena dia yakin bahwa ini tidak mungkin sesederhana yang dia pikirkan selama ini.

Namun tida sempat Arsa menyelesaikan kata-katanya, karena di saat bersamaan, satu orang lainnya muncul datang menyela.

“Gina, ada apa ini? Kenapa membuat keributan di acara ulang tahunku?”

Mendengar seorang gadis berbicara seperti itu, membuat mereka semua menoleh padanya. Irish, entah sejak kapan wanita itu berdiri disana dan memotong pembicaraan mereka.

Meski memasang senyum diwajahnya, namun sangat jelas bahwa apapun yang terjadi saat ini, membuat gadis yang seharusnya jadi bintang di acaranya tersebut, tidak senang.

“Irish, ini mulai mengerikan!” Seru Gina, begitu dia menyadari Irish yang baru datang. “Kamu ingat pemuda ini bukan? Dia mengikuti aku hingga sampai disini. Sebaiknya kamu mengusirnya.”

“Aku yang mengundangnya.” Jawab Irish cepat.

Gina menganggukan kepala seolah mengerti apa yang dikatakan oleh temannya ini. Lalu berkata. “Ya, itu maksudku… tidak mungkin kamu yang mengundangnya. Jadi cepat singkirkan penguntit ini dari sini!”

“Gina!” Seru Irish, memotong temannya itu: “aku yang mengundangnya.” Lanjutnya, tepat saat Gina menoleh padanya.

Gina sempat terdiam, dan mengerjapkan matanya beberapa kali, seolah tak percaya dengan apa yang di dengarnya.

“Kamu, kamu apa?” Tanya Gina tak percaya.

Irish tersenyum, lalu menganggukkan kepalanya sekali. “Ya, aku yang mengundangnya.” Jawabnya sambil menatap Arsa.

“Irish kenapa kau…” Gina menggantung kata-kata, karwna saat itu Irish kembali bersuara.

“Arsa, bukan? Maafkan aku atas kejadiaan ini. Seharusnya, aku memberitahu gadis ini sebelumnya.” Ucap Irish, sambil tersenyum. Namun dengan wajah menyesali sikap yang ditunjukkan Gina temannya itu.

Sebenarnya Arsa memang sudah tersulit emosi. Kejadian beruntun dan dipermalukan di depan umum seperti ini, benar-benar tidak bisa d tolerir lagi.

Namun kehadiran Irish disini, langsung membalikkan keadaan. Bahkan, saat Arsa sedikit melirik pada Fitri, mulut gadis itu terlihat ternganga.

Tahu bahwa jika ini diteruskan akan merusak acara ulang tahun ini, Arsa mengangkat sedikit bahunya sebelum akhirnya berkata.

“Tidak apa-apa, aku mengerti. Dan terimakasih sudah mengundangku kesini.” Ucap Arsa, menenangkan gadis di depannya.

Irish bertepuk pelan, sekali. Tanda bahwa dia senang mendengar apa yang dikatakan Arsa tersebut.

“Baiklah kalau begitu. Sepertinya, kesalahpahaman ini sudah selesai. Jadi, silahkan duduk kembali.” Ucap Irish, sambil menunjuk meja dimana mereka tadi duduk.

Arsa tidak lagi mengatakan apapun dan kembali duduk. Dan disaat bersamaan, Irish juga berjalan mendekat, lalu mengambil tempat duduk tepat disebelah Arsa.

Tentu saja kejadian ini membuat hampir semua orang yang melihatnya semakin terkejut. Terlebih lagi bagi Gina, dan tiga orang yang ada di dekatnya.

“Gina, apa kamu hanya akan berdiri disana? Ayo duduk!” Panggil Irish, menyadarkan temannya itu dari ketertegunannya.

Sambil mengerjapkan mata dan menggelengkan kepala, Gina berjalan mendekat, lalu menarik kursi yang ada disebelah Irish.

Dan disaat bersamaan, Irish yang berpikir bahwa tiga orang yang lain yang masih berdiri datang bersama gadis itu, memanggil ketiganya.

“Hei, kalian juga! Aku akan menemani kalian, sebelum acaranya benar-benar dimulai.” Seru gadis itu, yang membuat Hawk, Fitri bahkan Chris yang sejak ada disana hanya diam, menganggukan kepala mereka dan mulai berjalan mencari tempat di meja itu.

Masih tidak bisa menerimanya, Gina yang duduk di sebelahnya, berbisik pada Irish dengan gigi bertaut di mulutnya.

“Irish! Apa kau gila? Kenapa kamu mengundang penguntit ini?” Tanya Gina menunjukkan bahwa dia benar-benar tidak suka dengan apa yang dilakukan temannya itu.

Irish menatap semua orang yang sudah duduk itu, sambil tersenyum. Baru setelah itu dia sedikit membungkuk dan menoleh pada Gina yang ada di sebelahnya.

“Gina, apa yang kamu katakan? Dia bisa mendengarnya!” Ucap Irish sepelan mungkin memperingatkan temannya itu.

“Aku sama sekali tidak peduli jika dia memang mendengarnya. Tapi jelaskan padaku, apa alasanmu mengundangnya?” Balas Gina, menunjukkan keras kepalanya.

Saat pertama kali bertemu dengan Arsa, sebenarnya Irish tahu apa yang dikatakan pemuda itu benar.

Saat Arsa berada di kantor untuk membayar bayar pendaftaran di tempat pelatihan itu, Irish juga sempat ada disana, dan keluar beberapa saat setelahnya.

Sejak awal, dia yakin Gina hanya salah menduganya. Dan setiap kali itu terjadi, dia melihat pemuda ini berusaha untuk tidak mempermalukan Gina dengan tuduhannya itu, dan memilih mengalah.

Entah kenapa, saat itu Irish merasa Arsa adalah pemuda yang menarik. Irish selalu dikelilingi oleh pemuda yang ingin menunjukkan dominasi keluarga mereka, atau hanya pemuda yang ingin memanfaatkan dirinya serta latar belakang bisnis keluarganya.

Namun, jelas Arsa berbeda. Bahkan, saat Irish melihat bagaimana cara pemuda itu menatap Gina saat itu hingga saat ini, jelas raut wajahnya menunjukkan bahwa dia tidak tertarik sama sekali dengan temannya itu.

Seorang pemuda sederhana yang dengan sadar pernah menolak perasaan seorang Gina Norman, bahkan beberapa kali mencoba mengabaikan gadis yang terus menuduhnya sebagai penguntit, menarik perhatiannya.

“Aku akan menjelaskannya nanti. Sebaiknya, mulai saat biarkan dia sendiri.” Kata Irish menjawab pertanyaan temannya itu.

Gina sempat berpikir sejenak, walaupun tidak puas, dia tidak ingin acara ulang tahun Irish kacau hanya karena dirinya.

“Baiklah tapi kamu berhutang penjelasan padaku dan aku akan menagih itu!” Kata Gina mengingatkan.

Irish hanya bisa menggelengkan kepalanya, tak percaya temannya ini tidak pernah berubah, dan selalu keras kepala.

“Baiklah.. ingatkan aku nanti. Sekarang nikmati saja acara ini. Bukankah kau menyiapkan acara lain untukku, setelah acara ini selesai?” Balas Irish bertanya.

Mendengar itu, mata Gina melebar. Dia hampir melupakan hal tersebut sebelumnya. Kebetulan Irish sudah disini, cepat dia mengangguk kepala, karena memang sebelumnya di ingin memberikan sesuatu

“Ya, aku dan pacarku sudah menyiapkan sebuah pesta lainnya untukmu. Tidak seperti pesta yang membosankan ini, acara itu akan lebih menarik.” Ucap Gina, bangga

1
Humble
Oke
Edy Putra
lanjut thorr
echa purin
/Good//Good/
Edy Putra
lanjut thorr
Ahmad
terima kasih kak.dan tetap semangat (👍👍
Humble
Oke santai
Ahmad
lanjutin dong kak, setidaknya buat gw baca.....plis......🙏🙏
Ahmad
semangat kak author, meskipun sepi
Humble
Hahah gapapa mungkin belum aja
Ahmad
sepi ya kak author?
Humble
Makasih, semoga betah
Viva/Vivian
Membuat saya ketagihan
Humble
Terima kasih kak
danisya inlvr
Aku suka banget tokoh utamanya, terasa sangat hidup. ❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!