Anya adalah seorang ibu rumah tangga, dia menjalani hidupnya penuh penderitaan karena laki - laki yang dulu menyayanginya tiba - tiba berubah, tidak peduli kepadanya karena dia belum memberikan nya keturunan. tiba - tiba suaminya menceraikan nya dengan kejam, namun tiba - tiba ada orang asing yang mentransfer uang sejumlah 800 dolar kepadanya dan uang itulah yang membuat dia menjadi wanita berjaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
"Mah aku takut. Aku gak mau jadi simpanan Pak Saepul Rentenir tua itu mah" ketakutan Pinkan
"Mamah juga gak mau kamu jadi simpanan si Saepul tapi mau gimana lagi, hutang kita gak bisa kita bayar. mamah cape di kejar - kejar terus sama anak buah nya Saepul, emang kamu gak cape di kejar - kejar terus sama mereka" ujar mia
"Tapi aku gak mau jadi simpenan pak sepul mah, aku gak mau" rengek Pinkan
"Ya terus mau gimana lagi Pinkan.... kita aja hidup udah susah Mau bayar hutang gimana? Kamu kerja engga lova juga gak kerja, cuma Kevin yang kerja itu juga cukup buat biaya hidup kita Pinkan" kesal Mia
"Ck!! Kita coba minta lagi sama si Anya gimana mah?" tanya Pinkan
"Kan kamu udah tau gimana dia, kita udah ke sana beberapa kali ada hasil gak? Kita malah di buat malu sama dia" jawab Mia
"Kalo begitu aku kerja aja, buat tambah - tambah bayar hutang. aku pokonya gak mau jadi simpenan pak Saepul" kekeh Pinkan
"Ya udah itu terserah kamu. Mamah juga gak mau kamu jadi simpenan dia" balas Mia
**
"Pak kalau bapak tidak bayar gaji kami hari ini, jangan salahkan kami kalo kamu berbuat anarkis" ucap Robi pegawai Ridwan
"Iya pak kami akan mengambil semua harta bapak"
"Iya pak"
"Bayar segera gaji kami"
"Bayar, kami juga harus makan pak"
Gemuruh suara karyawan Perusahaan Chandana meminta gaji mereka segera, sekarang hanya Ridwan yang berdiri di depan mereka, tidak ada siapapun yang membelanya dan tidak mengerti situasi nya sekarang.
Dia pun tidak bisa menyalahkan mereka karena mereka ingin mengambil hak mereka.
"Sabar saya sedang menunggu pembeli Perusahaan Chandana, saya juga ingin segera menggaji kalian tapi saya tidak punya apa - apa lagi" ujar Ridwan
Dan bersamaan dengan Anya yang baru sampai di Perusahaan Chandana, Anya langsung turun dari mobilnya dan dia melihat kerumunan orang yang ada di depan Perusahaan Chandana.
Anya pun menelpon Ridwan karena dia tidak tau apa yang sedang terjadi di depan Perusahaan Chandana.
Drettt... Drettt... Drettt...
Mbak Anya
"Halo mbak Anya" angkat cepat Ridwan
"Pak saya sudah ada di Perusahaan Chandana, tapi saya tidak bisa masuk ada banyak orang di depan perusahaan" ujar Diana
"Oh iya sebentar mbak, saya ke sana" balas Ridwan
Ridwan pun menerobos kumpulan karyawan nya yang sedang protes.
"Mau kemana pak, gaji kita bayar dulu" ucap Win
"Saya mau jemput pembeli Perusahaan ini, dia ada di belakang kalian" ujar Ridwan
Mereka langsung melihat ke arah belakang dan melihat Anya yang sedang melihat mereka, Anya yang di lihat oleh semua orang hanya bisa diam karena malu.
Ridwan langsung menghampiri Anya dengan cepat.
"Mbak Anya, maaf dengan kegaduhan ini. mereka sedang meminta gaji mereka, namun saya tidak bisa membayar nya jadi mereka sekarang sedang menagih gaji mereka" ujar Ridwan
"Iya tidak apa pak" balas Anya
"Kalau begitu mari mbak, kita bicarakan di dalam perusahaan" lanjut Ridwan
Ridwan dan Anya pun berjalan ke dalam Perusahaan yang akan di belinya.
Namun saat Anya ingin masuk ke dalam perusahaan, tiba - tiba ada yang mencemoohnya karena memakai pakaian Anya yang terlihat santai tidak seperti bos Perusahaan pada umumnya.
"Apa Lo yakin dia bisa gaji kita? kayanya dia bodoh juga deh kaya pak Ridwan, bisa - bisa kita nanti gak di gaji lagi" ujar Rini
"Ck!! Jangan ngomong gitu, nanti kalo Lo di pecat gimana nyari kerjaan susah sekarang" bisik Yuli teman rini di sampingnya Rini
"Ya gak papa, toh Perusahaannya juga udah bangkrut" balas Rini dengan suara yang cukup kencang dan sampai terdengar jelas oleh Anya.
Ridwan hanya merasa malu dengan kelakuan karyawan nya.
"Jangan di dengarkan mbak, karena situasi ini jadi karyawan banyak yang mengeluh dan sedikit nyelekit ucapannya" ujar Ridwan
Anya tidak membalas ucapan Ridwan dia hanya tersenyum tipis saja.
40 Menitan Kemudian
Anya pun sekarang sudah menjadi pemilik Perusahaan Chandana ini, karena Perusahaan ini masih tergolong kecil jadi seluruh saham Perusahaan milik Ridwan jadi Anya tidak ribet mengurus saham yang dia beli.
Anya membeli Perusahaan ini seharga 110 Miliar, dan dai juga akan Evaluasi seluruh karyawan.
Walaupun Anya hanya lulusan SMA dia adalah siswi yang pintar, dia tidak bisa melanjutkan sekolahnya karena dia harus bekerja dan mengasuh kakek dan neneknya membuat waktu untuk kuliah tidak ada.
"Terima kasih sudah membeli Perusahaan kecil saya ini" ucap Ridwan
"Sama - sama pak. tapi apa boleh saya minta pak Ridwan bekerja di sini sebagai direktur untuk memimpin Perusahaan ini terlebih dulu, karena saya belum siap memimpin Perusahaan ini untuk saat ini. Saya harus belajar kembali untuk bisa membuat Perusahaan ini menjadi Perusahaan besar" ujar Anya
"Terima kasih mbak Anya, jujur saya awalnya tidak tau jika saya keluar dari Perusahaan ini saya tidak tau akan bekerja di mana. Namun ternyata mbak Anya sangat baik kepada saya, terima kasih mbak" ucap Ridwan hampir menangis
"Sama - sama pak. dan nanti setiap hari saya akan datang ke sini untuk mengecek semuanya, dan siapkan juga ruang kerja untuk saya" ujar Anya
"Baik nona saya akan melaksanakan permintaan Anda. Boleh sekarang saya memanggil anda nona anya?" tanya Ridwan
"Ya silahkan" balas Anya
"Gaji semua karyawan Transfer sekarang.... namun saya akan memecat karyawan - karyawan yang tidak kompeten di Perusahaan saya ini" ujar Anya
"Baik nona" balas Ridwan
Uang sudah Anya Transfer dan Ridwan langsung mengirim uang itu ke pada semua karyawan.
Ting!!
Tring...
Tring....
Suara Notifikasi masuk terus berbunyi di ponsel para karyawan.
"Wah gaji kita udah di bayar. Bener ternyata wanita tadi beli Perusahaan Chandana" ujar Robi
Saat mereka semua sedang melihat gaji mereka yang baru masuk, Anya keluar dari ruangan bersama Ridwan dia melihat ke sekeliling ruangan..
Ridwan mengantar Anya ke mobilnya karena ada urusan lain jadi Anya langsung pergi tanpa memperkenalkan diri kepada karyawan nya.
"Urus semuanya dengan baik dan tadi saya sudah beri tau siapa saja yang harus pak Ridwan pecat dari perusahan saya, besok saya tidak ingin melihat nya ada di Perusahaan ini" ujar Anya
"Baik nona sekarang saya akan langsung memecat mereka" balas Ridwan
Anya pun langsung masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan Ridwan yang masih melihat ke kepergian Anya.
"Terima kasih sudah membantu saya" ujar nya
Setelah Ridwan memastikan Anya sudah pergi baru dia masuk ke dalam Perusahaannya lagi.
"Perhatian semuanya" ucap Ridwan
Mereka semua bingung kenapa Ridwan masih ada di Perusahaan ini bukanya Perusahaan ini sudah di jual.
"Pak Ridwan kenapa masih ada di sini? Bukanya bapak sudah menjual perusahan ke wanita tadi" ujar Robi
"Iya pak. Kalo bapa cuma meminjam uang dari wanita tadi kami langsung mengundurkan diri aja. kami gak mau gaji kami di tahan kaya kemarin lagi" ujar Yuli
"Betul pak"
"Iya pak. Nanti gaji kita kaya kemarin deh"
Banyak celotehan dari semua karyawan karena perkataan Yuli.
"Stop semuanya. Perusahaan ini memang sudah di beli oleh Bu Anya, dan saya juga bekerja di sini sekarang, sebagai Direktur bukan pemilik lagi. tapi jika kalian tidak mau bekerja lagi di sini bersama saya, kalian bisa mengundurkan diri dari Perusahaan ini" ucap Ridwan...