NovelToon NovelToon
Musuh Satu Atap

Musuh Satu Atap

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Obsesi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Beni Candra Winata terpaksa menikah dengan seorang gadis, bernama Viola Karin. Mereka dijodohkan sejak lama, padahal keduanya saling bermusuhan sejak SMP.

Bagaimana kisah mereka?
Mari kita simak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melabrak

Malam hari di pantai membuat Viola, Beni, Dika, Rani, dan Desy seperti orang hilang. Mereka berlima duduk di bebatuan pinggir pantai, sambil menikmati angin malam yang berhembus.

"Ben, belikan kita makanan," pinta Viola.

"Apa kamu tidak bisa beli sendiri?" tanya Beni, padahal dirinya juga merasa lapar.

"Baiklah! Aku akan beli makanan yang enak." Viola merasa kesal.

Viola mengajak Rani, Desy, dan Dika ke sebuah warung makan yang ada di pinggir pantai. Ia membiarkan Beni berjalan mengikutinya, kalau mau makan. Ia sangat yakin, Beni tidak akan mau makan di tempat sederhana.

Aroma mie rebus yang sudah matang, membuat cacing dalam perut Viola semakin meronta. Ia akan mentraktir Rani, Desy, dan Dika malam ini.

"Ben, kamu mau makan tidak? Aku yang traktir," ucap Viola, ia mengira uang dalam kartu yang diberikan oleh Beni isinya sangat banyak.

"Hem," sahut Beni. Terpaksa makan di warung sederhana ini.

Mie rebus di pinggir pantai ternyata rasanya sangat enak, Beni makan dengan begitu lahap. Biasanya Beni makan mie rebus ketika sedang berada di restoran, dan dibuatkan oleh chef terkenal.

"Viola, pesankan mie rebus satu lagi. Aku masih lapar," pinta Beni, padahal sudah menghabiskan satu mangkok porsi besar.

"Gak bisa, Ben. Entar perutmu sakit," tolak Viola, khawatir suaminya tidak bisa makan sembarangan.

"Benar kata Nyonya, Tuan. Jangan makan terlalu banyak," timpal Dika, ikut khawatir.

Berbeda dengan pendapat Rani dan Desy, mereka berdua meledek Beni agar memesan makanan lagi. Namun, Viola mengajak mereka semua kembali ke hotel.

Viola harus menahan rasa malu, ternyata kartu yang hendak digunakan untuk membayar sudah terblokir. Ia kebingungan harus meminta tolong siapa, karena harus menanggung kedua sahabatnya juga.

"Bentar ya, Mbak," ucap Viola, kepada kasir di warung itu.

"Iya, Mbak," sahut kasir dengan penuh kesabaran.

Perlahan Viola mendekati Beni yang sedang tersenyum, memperhatikan dirinya. Kali ini Viola membuang egonya jauh-jauh, demi bisa membayar makanan.

"Ben, bisa pinjamkan aku uang?" tanya Viola, mengigit bibir bawahnya.

"Ada syaratnya," jawab Beni.

"Katakan cepat!" Viola sangat yakin bisa memenuhi persyaratan suaminya.

"Satu malam untuk satu porsi mie rebus," ujar Beni, tersenyum licik.

"Gila kamu, Ben! Murah sekali harga diriku, kamu bandingkan dengan semangkok mie!" seru Viola, sehingga menjadi pusat perhatian orang.

Beni sengaja memberikan persyaratan yang tidak masuk akal, kalau Viola tidak setuju ia akan pergi dari warung.

Viola menghembuskan napas beratnya, ia memikirkan ulang persyaratan dari sang suami. Ia berpikir dirinya dan Beni sudah menikah, jadi tidak ada ruginya.

"Oke! Aku setuju," kata Viola.

"Dika, buka blokirnya kartu yang Viola bawa," ucap Beni.

"Baik, Tuan," sahut Dika.

Viola membulatkan matanya, ia tidak menyangka kartu yang dibawa ternyata sudah diblokir. Untung saja bertemu dengan Beni, kalau tidak nasibnya pasti mengenaskan.

"Ben, kamu ngasih gak ikhlas ya," ujar Viola, merasa geram.

"Setiap kamu pergi tanpa izin, semua fasilitas untukmu akan terblokir, Nyonya Viola," sahut Dika, sudah hafal watak Beni yang suka main blokir seenaknya.

"Dasar laki-laki pelit!" gerutu Viola, lalu berjalan ke arah kasir.

Malam ini Viola harus tidur satu kamar dengan Beni, ia akan menepati janjinya untuk lima malam ke depan. Sampai di hotel, Viola berpamitan kepada kedua sahabatnya.

"Viola, selamat bersenang-senang," bisik Rani.

"Kalian tenang saja! Gue udah bilang, Beni tidak nafsu sama dada datar," ucap Viola, bersikap santai.

Viola berjalan di belakang Beni, seperti orang asing yang tidak saling mengenal. Ia tersipu malu, membayangkan Beni menciumnya. Pasrah dengan apa yang akan dilakukan Beni.

Sungguh di luar dugaan, Beni melemparkan bantal dan selimut ke arah Viola. Ia menyuruh istrinya tidur di atas sofa, dan tidak boleh tidur di atas ranjang.

"Kenapa masih berdiri! Aku besok pagi ada meeting, tidak ada waktu untuk ribut!" Beni berkata tegas, menatap istrinya yang masih berdiri mematung sambil memeluk bantal dan selimut.

"Badanku sakit kalau tidur di sofa, Ben. Kita sebelahan aja ya," ucap Viola, berusaha sabar menahan gejolak amarah di dada.

Bagi Beni ucapan Viola hanya sebuah alasan, karena sofa yang ada di dalam kamar hotel itu ukurannya 120x120 jadi lumayan lebar untuk tidur. Namun, Viola lebih tertarik dengan ranjang berukuran besar yang digunakan Beni.

Kamar yang disewa Beni berbeda dengan kamarnya dan kedua sahabatnya, di sana ada 3 ranjang berukuran 100x120.

Viola berjalan ke arah ranjang yang digunakan suaminya berbaring, ia mendudukkan diri di tepi ranjang. Akan tetapi, Beni menyingkirkan Viola dengan kakinya hingga hampir jatuh.

"Ben, kamu keterlaluan! Menukar ku dengan semangkok mie, tapi hanya kamu sia-siakan," kata Viola, mengerucutkan bibirnya.

"Kamu pikir aku akan memperlakukanmu seperti ratu? Jangan mimpi!" ketus Beni.

"Awas! Kalau sampai kamu jatuh cinta sama aku," ucap Viola, melemparkan bantal ke muka Beni.

Beni terkekeh pelan, dalam hatinya semua tujuannya akan segera tercapai. Karena proyek besar sudah ditangani dengan baik, lancar tanpa ada hambatan. Ia tidak peduli nantinya akan bercerai dengan Viola, karena sampai saat ini hatinya masih tertutup rapat.

Terkadang rasa tidak rela melihat Viola bersama laki-laki lain memang ada, tetapi Beni masih banyak keraguan kalau semua karena cinta.

"Kamu ngancam aku, Viola?" tanya Beni, memiringkan tubuhnya menatap Viola.

"Aku ngantuk!" seru Viola, sengaja merebahkan diri di sebelah Beni.

Beni merasa sedikit kasihan, ia tidak mengusir Viola dan membiarkan istrinya terlelap begitu saja. Belum ada lima menit berdebat, Viola sudah terbawa ke alam mimpi. Bahkan ketika Beni mengajaknya bicara, ia sama sekali tidak menjawab.

Di luar kota Beni terlihat menikmati kehidupan yang sesungguhnya, ia bangun pagi untuk berolahraga bersama Tuan Mark, Dika, dan Safira. Sedangkan Viola saat ini baru bangun tidur, ia langsung membuka tirai jendela. Viola melihat pemandangan kota ini, melalui jendela. Ketika melihat ke bawah, matanya membulat tidak percaya.

Melihat Beni berlari kecil bersebelahan dengan seorang wanita, ia segera mengambil handuk untuk membersihkan diri.

"Sial! Koperku ada di kamar Rani dan Desy," gumam Viola dalam hati, ia terpaksa menggunakan pakaiannya yang tadi.

Viola mengetuk pintu kamar kedua sahabatnya, ia hendak berganti pakaian lalu menyusul suaminya keluar.

"Vio, lo kenapa kaya orang kesetanan gitu?" tanya Desy yang masih berada di atas ranjang.

"Buruan kalian mandi! Gue mau labrak wanita itu," kata Viola sambil berganti pakaian.

"Wanita siapa?" Rani mengerutkan wajahnya, penasaran apa yang dikatakan Viola.

"Beni ternyata selingkuh, gue gak bisa tinggal diam!" Viola merasa geram, hatinya terasa sakit menyaksikan pemandangan terburuk di pagi ini.

1
MukaCegil😚🔪
up terus yaaa Thor
pєkαᴰᴼᴺᴳ: InsyaAllah kk😍
total 1 replies
partini
semoga di jabah mati beneran
pєkαᴰᴼᴺᴳ: siap kk 🤗
total 3 replies
MukaCegil😚🔪
kutunggu up mu yaaaa Thor loveyou...hehhehee
pєkαᴰᴼᴺᴳ: makasih kk😍
ditunggu ya, baru review
total 1 replies
🆃🅸🅺⸙ᵍᵏ📴
Penasaran sama kisah Ben dan Vio..
ᄂ⃟ᙚRisa Virgo Always Beau
Viola sama Beni menikah karena perjodohan dari kedua orang tua masing-masing
pєkαᴰᴼᴺᴳ: terpaksa kk🤭
total 1 replies
🍁𝓪𝓹❣️💋🅃🅁🄸🄿🄻🄴'🅁👻ᴸᴷ
lama² juga bakal tumbuh benih² cinta di hati kalian berdua🙈🙈🙈🙈
musuh jadi cinta😍😍😍🥳🥳🥳🥳
pєkαᴰᴼᴺᴳ: Sepertinya butuh perjuangan🤭
total 1 replies
🍌 ᷢ ͩ❤️⃟Wᵃf⒋ⷨ͢⚤𝐀⃝🥀ᶫᶦᵃ
mampir kaka, ceritanya lumayan seru. moga endingnya memuaskan. tapi aneh juga ya, padahal dah punya pacar. tapi kenapa gk nikah sama pacarnya aja, mau di bawa kemana rumah tangganya nanti. kalau cowoknya kayak gitu
pєkαᴰᴼᴺᴳ: mudah2an mereka cerai ya😄
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!