NovelToon NovelToon
Tidak Sengaja Jatuh Cinta

Tidak Sengaja Jatuh Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Wulan Setya

Doni berselingkuh dengan sepupuku sendiri, tanpa rasa malu mereka memutus kan untuk bertunangan, dan parah nya lagi. Ayah Sherina yang membiayai pertunangan mereka.
malam itu Sherian memutus kan untuk menghibur diri di sebuah Club malam dan membuka kamar VVIP .
karena sebelum masuk ke Dalam planet Diskotik, Sherina menampar seorang pria yang memaksa ingin menemani nya.
Tidak sengaja pria itu memergoki Sherina sudah mabok berat, pria itu masuk dan ingin balas dendam dengan memasuka obat perangsang berbentuk Pil yang dimasukan kan ke dalam mulutnya dengan Paksa.
Sherina terus melawan tapi kalah tenaga.

Kebetulan Skala baru selesai meeting dan melihat Sherina di paksa oleh pria tersebut. Tidak tahan melihat ulah Pria itu, Skala langsung menghajar nya dan membawa Sherina pulang kr Apartemen nya.
dan Aneh nya, Skala kembali bisa tidur nyenyak ketika Sherina berada di samping nya.
Akibat kecelakaan 6th yang lalu, Skala tidak pernah bisa tidur seperti Insomnia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wulan Setya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kenapa harus bertemu lagi

"Eh! Kenapa??"

Beberapa kali mendengar Alam menghirup ingus nya yang ingin keluar dari hidung membuat hati ku perih.

Suasana mendadak menjadi Hening ,Oma hanya bisa mematung, mata nya berkaca kaca.

Alam semakin terisak, kenapa dengan anak bandel ini"

Hal yang bisa ku lakukan adalah menenangkan nya, ku elus kepala nya dan ku peluk

"Sudah malam..tidur aja ya!! biar cepet sembuh. Kakak pulang dulu." pamit ku

Ku cubit pipinnya karena menggemas kan,

Hanya di jawab Alam dengan anggukan.

Sebenar nya ada apa, mungkin di lain waktu Alam mau berbagi cerita.

"Nana!" Panggil oma, saat aku keluar dan menutup pintu kamar Alam.

"Iya Oma..ada apa?" membuat kaget saja,

"Terimaksih, sudah mau menenangkan Alam.."

"Sama sama Oma, saya pamit dulu.."

"Tunggu Nana!" Oma menghampiriku seraya meremas tangan ku penuh kasih,

"Oma tidak tahu harus mengucap kan apa?Semenjak kamu ada di tengah tengah Kami.. Alam mulai berubah.."

Aku tidak menyangka, ternyata bocah ini diam diam memberi kejutan lagi, senang rasa nya mendengar Oma berbicara seperti itu.

"Sama sama Oma, saya juga sangat berterimakasih, karena Oma sudah memberi saya kesempatan untuk mengerjakan tugas Riset ini.. Saya sudah menganggap Alam seperti adik saya sendiri"

Sherina mengelus punggung tangan oma yang masih memegangi tangan nya.

"Sebenar nya, banyak hal yang ingin Oma kata kan mengenai Alam..tapi sudah malam, lain waktu saja.."

Nana mengangguk, " Saya Pamit dulu tante.."

"Oh Ya Na! Besok Oma undang kamu.."

"Undang???" Nana masih tidak mengerti dengan maksud Oma.

"Iya..besok Oma mengundang kamu, anak dan calon menantu Oma untuk makan malam..kamu nggak keberatan kan??"

"Baik Oma..pasti Nana datang".

Ke Esokan pagi nya.

Wajah Nana di tekuk, apalagi jika harus naik ke lantai empat.

Harus ketemu dengan Bu Fara, pasti ada aja alasan buat menyerang diri nya secara Verbal.

Tapi mau gimana lagi,kalau bukan karena Alam. Toh ini juga demi Riset nya.

ternyata dukun beranak itu tidak ada di tempat, Syukur lah ..

Setelah bernegosiasi dengan Mbak Maya dan Mas Nugie ,akhir nya mereka mengijin kan ku untuk pulang lebih awal..meski rada alot.

Lebih tepat nya hanya bekerja setengah hari saja untuk hari ini.

Sherin menggebarak stir mobil, menatap Alam dengan kesal.

"Alam!! Lain kali kalau ada urusan seperti ini lagi..Kakak nggak mau bantuin kamu!!"

"Iya.. Maaf! Lagian bukan aku yang salah!!"

"Lihat tu muka kamu! Babak belur kayak gitu!! Gimana coba cara menjelaskan ke Oma nanti!!"

"Tapi Kakak hebat Lho! Bisa mengalah kan pak Mali..padahal dia guru paling Killer di sekolah ini.."

"Kamu pikir hal ini lucu??? Hah!" Sherina berkacak pinggang, sebenar nya apa isi di kepala anak ini.

"Untung saja kamu cuma di skors dua hari! Gimana kalau tadi serius lima hari.. Aduh! tugas kaka bisa jadi gagal ALAM!!"

"Kan aku udah bilang! Aku nggak salah! Mereka yang duluan megganggu aku!" Alam membela diri.

"Kan gak perlu pake berantem segala!!" Sherin mendengus kesal.

"Aku bukan Anak haram!! Aku bukan anak yang di buang!! Ayah ibuku meninggal sejak aku masih kecil!" setelah mengucap kan kataa kata itu, seketika hatiku terasa di cubit

"Percuma! gak ada Guru yang membela ku!" tandas nya lagi, membuat hati ku semakin terkoyak

Apa ini alasan yang menjadikan Alam sebagai anak Bandel.

Untung saja Nana berhasil meminta cctv dari pihak sekolahan.

Bisa bisa nya sekolah elit bertaraf internasional, main Skors siswa nya tanpa melihat alur masalah.

Benar saja, anak anak itu yang terlebih dahulu memprovokasi Alam untuk berbuat seperti ini.

"Ya sudah,kita pulang ke rumah Kaka dulu..Kaka obati, kita pulang kerumah nanti malam saja.."

"Terserah!!" wajah nya cemberut

"Kamu marah sama Kakak!"

"Enggak! Malas aja..harus ketemu sama calon tante!"

"Cih.. Kenapa emang??"

"Suka ngatur ngatur.. Emang dia siapa??"

"Oh..." Nana tidak ingin bertanya lebih jauh lagi, karena bagi nya hanyalah masalah internal keluarga Alam.

Dirumah.

Tepat jam tujuh malam Sherina sampai dirumah Oma..

Alam langsung masuk kamar, malas untuk makan malam bersama.

Oma meminta Sherina untuk membujuk Alam, setelah menjelas kan semua kejadian hari ini

Lagi lagi Negosiasi berjalan dengan Alot, anak ini cukup keras kepala.. Karekter nya sangat kuat mendominasi.

Meski dengan wajah yang cemberut, akhir nya anak ini mau keluar makan bersama kami.

Diaaaaaarrrrrrrrr!!! Hatiku seperti di tusuk serpihan kaca, Tubuh ku terasa lunglai seperti tak bertulang, ketika aku tidak sengaja menatap mata itu.

Mata yang sempat membuat ku kecewa dan akhir nya rapuh.

"Kok diem aja.. Ayo Na! Sini duduk!" panggil Oma,melambai kan tangan..

Telapak tangan ku tiba tiba menjadi dingin seperti mayat. Benar kah itu Dia???

Kenapa harus bertemu lagi?? Susah payah Aku bangkit dari masa dan rasa kelam , seperti menata ulang puzzle yang berantakan dan rumit.

"Tante! Maaf telat-" Sambung Pria yang baru saja masuk , langkah nya terhenti saat menatap ke arah ku.

Untuk saat ini pilihan terAkhir adalah duduk bersama mereka, tidak mungkin jika harus pergi dengan suatu

alasan. Oma sangat baik kepada ku

"Ayo duduk.. Kita makan bareng" Oma mempersilah kan ku duduk,

dan lebih sial nya lagi aku duduk di sebelah Pria ini.

Benar sekali aku hafal aroma tubuh ini, dia SKALA.

Pria yang berhasil mengukir jejak kelam di hidup ku.

Makanan dan Minuman sudah tersaji rapi di atas meja,

Sherina langsung meneguk Air putih, mencoba menenangkan hati dan fikiran nya. Dia tidak ingin terlihat Kaku dan Grogi.

Baru saja Sherin meletak kan gelas , Skala langsung menyambar gelas yang berisi sisa Air yang telah di minum oleh Sherina membuat semua orang yang duduk di meja makan tercengang.

"Ska.." tanya Oma keheranan,

Bukan kah selama ini Skala pantang memakan makanan atau meminum minuman bekas orang lain. Sekalipun itu milik ibu nya.

Semua mata tertuju pada ku dan Skala,

Termasuk Hayu yang juga mengetahui hal ini

"Oh..Mungkin Skala, salah ambil gelas Tante.." Hayu mencair kan susana,

Perempuan licik ini sebenar nya faham dengan apa yang terjadi.

"Aku tidak pernah keliru dalam melakukan Sesuatu!" jawab nya dingin, semakin membuat Sherina tidak nyaman.

Ditambah lagi orang yang ada di depan nya juga tak henti henti nya menatap Sherin, ya Benar sekali Dia KEVIN.

"Sudah..ayo makan Hayu,Kevin, Skala, Alam, Sherina..ayo di makan" kata Oma

sherina hanya mengangguk

"Oma gimana sih! harus nya ngenalin Kak Nana dulu lah!" protes Alam

"Oh iya.. Oma sampai lupa..ini yang ada di sebelah kamu nama nya Skala, Anak oma satu satu nya..dan yang di sebelah oma ini, Nama nya Hayu..calon Mantu Oma.. Dan disebelah nya Hayu nama nya Kevin.. Asiten Rasa Saudara, bahkan sudah menjadi bagian dari keluarga kami.."

Lagi lagi Sherin hanya bisa tersenyum sambil menunduk.

"Dia.. Kenapa dia ada disini" Batin Hayu dengan tatapan tidak suka.

"Nana? Kenapa ada disini??" tanya Kevin dengan tatapan meledek, membuat Sherina semakin tidak bisa bernafas.

"Kak Nana itu Guru pivat aku Om! Sepuluh tahun lagi aku akan melamar kak Nana!" celetuk Alam sambilmengambil makanan

Oma terkekeh,Alam mulai membuka diri .

"Ciieee yang biasa nya diem kaya kulkas..sekarang udah bisa becaaandaaa" goda Kevin sambil menirukan gaya Alam.

"Semua karena Kak Nana..gimana kak? Mau nunggu aku sepuluh tahun lagi kan???" Bocah ini menengadah kan wajah nya..

Nana hanya memelototi nya, nggak tahu apa, kalau saat ini Nana sedang menahan rasa tidak nyaman dan segera ingi pergi

"Terlalu lama Alam! Bagaimana jika Om saja yang melamar bu Nana..?" Celetuk Skala, sengaja memprovokasi agar Nana bereaksi.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!