NovelToon NovelToon
Griya Lansia

Griya Lansia

Status: tamat
Genre:Konflik etika / Cinta Lansia / Tamat
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: putrinw

Di masa tua nya, anak anak asih dengan tega nya membuang ibu nya ke tempat penitipan lansia. mereka tak ingin merawat ibu nya lagi. karena di anggap menyusahkan.

apalagi asih juga sakit sakitan, dan membutuhkan biaya pengobatan yang tak sedikit. bagaimana kisah cerita tentang asih. yuk simak bersama sama.....
kisah ini aku buat dengan penuh ketegangan, dan juga sedih ya. jadi kalau ga suka bisa langsung skip. selamat membaca!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.32

Berita tayangan live yang kemarin, langsung booming dan langsung menjadi sorotan para media televisi.

Tentu saja para wartawan langsung, berbondong bondong menyerbu yayasan griya lansia, untuk mencari Bu asih. Tentu saja mereka ingin mewawancarai, dan menyoroti Bu asih yang viral di media sosial.

tayangan nya hampir menembus 20 juta penonton. Bahkan beberapa stasiun tv, langsung menghubungi pihak yayasan, untuk mengundang beliau ke acara podcast dan beberapa acara lainnya.

"Bos, gimana ini. Dari tadi mereka nungguin di depan pagar, dan security juga sempat melarang Mereka datang. Gimana ini bos?" tanya riska dengan tatapan sedikit cemas.

"Biar saya yang akan menemui mereka langsung. tolong untuk beberapa penghuni lainnya, di suruh istirahat aja mbak Ris. kasihan mereka nanti terganggu dengan keributan di luar."

"Siap bos." ucap riska

Para penghuni yang biasa nya, melakukan kegiatan, kini disuruh Istirahat terlebih dahulu, karena Arif akan mendatangi para wartawan dan berbicara langsung dengan mereka. Bukan maksud tak sopan, tapi ini sudah membuat beberapa penghuni pasti merasa terganggu.

Setelah sampai di gerbang nya, wartawan yang duduk langsung berdiri dan menghampiri mereka.

"Pak Arif, tolong bantu kami pak. Kami hanya ingin mewawancarai Bu asih. tolong pak, berikan kami izin."ucap melas para wartawan yang sudah berdiri sejak lama di sana.

"Mohon maaf, ini jam istirahat para penghuni. Saya tau ini adalah pekerjaan kalian, tapi tolong jangan membuat keributan disini. Kalau mau berbicara, kalian bisa menunggu Bu asih bersedia. Dan saya tak akan memaksa beliau, sebab ini adalah keputusan beliau, kalau memang ingin bertemu saya persilahkan. Kalau beliau tak nyaman, maka saya tak bisa berbuat banyak. sebagai. Ketua yayasan, saya hanya ingin yang terbaik, untuk para penghuni lansia. Jadi tolong kerjasama nya ya."

"Baik pak, kami hanya ingin bertemu beliau, kalaupun beliau, merasa keberatan, kami tak akan memaksa. Tapi tolong katakan, kami hanya ingin sedikit bertanya."

untung saja mereka mengerti, dan meminta maaf kepada Arif. Berjanji tak akan memaksa, dan berharap bahwa asih bersedia menerima kehadiran mereka.

Arif yang merasa kasihan pun, langsung menghubungi Bu Imah, yang bertugas menjaga bu asih.

"Halo assalamualaikum mas Arif."

"Walaikumsalam Bu imah, Bu asih sedang melakukan kegiatan apa ya Bu?"

"Oh, beliau sedang mengaji Mas. Ada yang bisa saya bantu?"

"Tolong berikan ponsel nya kepada beliau ya Bu, ada yang ingin saya sampaikan."

"Baiklah, tunggu sebentar ya, mas."

Bu Imah mengatakan bahwa, mas Arif ingin berbicara, Bu asih langsung menghentikan ngaji nya, dan tersenyum tipis ke arah Bu Imah.

"Assalamualaikum, nak Arif."

"Walaikumsalam, Bu. saya ingin menyampaikan sesuatu sama ibu, beberapa pihak wartawan, ingin bertemu dengan ibu. Apakah ibu ingin menemui mereka. Dan berita tentang ibu viral di sosial media, jadi mereka ingin mewawancarai ibu. Apakah ibu mau bertemu mereka?"

"Viral? Maksud nya saya viral ya mas. Kok bisa?" tanya Bu asih dengan tatapan heran nya.

"Kemarin kan, ibu diwawancarai, apakah ibu ingat?" ucap Arif yang merasa curiga dengan sikap Bu asih yang pelupa. Dia akan memanggil dokter, untuk memastikan kondisi kesehatan beliau.

"Oh ya, astaghfirullah. saya lupa nak Arif. maaf ya, ibu sudah tua." ucap nya dengan tatapan sendu.

"Yaudah, gpp nak Arif. kasihan mereka yang menunggu terlalu lama. Saya akan bertemu mereka dulu."

"Baiklah, tolong ibu kasih ponsel nya kepada Bu Imah ya Bu."

"Iya nak Arif."

( soal panggilan, terkadang mas, terkadang nak, ataupun pak itu sama saja ya guys, kadang author suka lupa, kasih saran dong sebaiknya manggil Arif ini bagusan yang mana?)

Disini lah Bu asih sekarang, tersenyum lembut kepada seluruh wartawan yang hadir, bahkan dia tak menyangka akan sebanyak ini yang datang. Dan senang, karena mereka sangat baik dan ramah kepadanya. Bahkan ada yang email pak Arif, untuk mengundang beliau ke acara TV, dan itu belum Arif balas, karena waktunya tak sempat. Tapi, disini juga Arif tak akan menyia-nyiakan kesempatan Bu asih, untuk semakin bersinar. Dan mungkin tuhan memberikan, rezeki yang melimpah kepada Bu asih, lewat orang orang ini. Dia juga ingin membuktikan bahwa Bu asih adalah orang yang berharga, biar anak nya kapok, dan menyesal karena telah menyia-nyiakan ibu sebaik Bu asih ini.

Asih sedikit gugup, dan sedikit tak percaya diri dengan banyak nya kamera yang menyoroti nya.

"Ibu, jangan tegang gitu ya. Kami disini, cuman sedikit bertanya, apakah ibu keberatan?" tanya salah satu wartawan wanita dengan tersenyum tipis nya.

"Tidak nak, ibu ga keberatan sama sekali. Ibu senang, kalian datang jauh jauh, mau berkunjung disini. terima kasih ya."

"Bu, apakah benar, anak anak ibu, telah tega menelantarkan ibu?'

Asih terdiam, dan langsung sendu saat mendengar ucapan, pra wartawan itu. Tapi dia tau, bahwa mereka hanya bersikap profesional, dan dituntut oleh pekerjaan.

"Saat jawab apa ya nak. Ibu ini sudah tua. wajar kan kalau ga ada yang mengurus ibu saat tua begini. mereka memiliki tanggung jawab masing masing. Dan mempunyai keluarga sendiri. awalanya ibu cukup kecewa, tapi sekarang ibu sadar. Tempat ini, bukan hanya sekedar penampungan, untuk kami para lansia. tempat ini, adalah rumah kedua bagi kami. Tempat kami bisa bercanda tawa, tanpa memikirkan bahwa besok kami tiada. Saya ini sudah ikhlas, dengan perbuatan anak anak saya. karena dendam tak akan menjadi solusi, biarkan mereka terbang menentukan jalan hidup nya, ibu ini sudah tua, dan umur juga tak akan lama lagi." ucap asih dengan tersenyum lembut.

mereka bahkan bergetar, dan beberapa orang langsung menitikkan air mata nya. Sedih sekali, ibu sebaik ini, anak anak nya begitu tega menelantarkan hidup nya sendirian.

"Bu, kami ini, banyak yang yatim piatu sejak kecil, kami kehilangan kasih sayang orang tua. dan kami cukup kecewa, dan marah dengan perlakuan anak anak ibu. Saya sebagai anak yatim piatu, merasa sangat sakit hati. melihat ketulusan ibu yang masih menyayangi mereka. Bu, bolehkan kami anggap ibu sebagai ibu kandung kami, saja. Sungguh bodoh anak anak kandung ibu itu, yang tega menelantarkan orang tua nya sendiri." ucap salah satu wartawan dengan tatapan sedih dan kesal nya. Kenapa ada orang tega menyia-nyiakan orang tua nya. padahal ibunya sebaik, dan berhati besar seperti ini.

Bu asih tersenyum tulus, dan menitikkan air mata nya. Tangan keriput nya bergetar, dan mata nya langsung berkaca-kaca. Respon mereka sangat baik, dan membuat nya terharu. Ini pertama kalinya, dia merasa begitu dihargai sebagai seorang ibu. Dan memejamkan mata nya sejenak, untuk tak memikirkan anak anak nya lagi.

1
Dewiendahsetiowati
terima kasih untuk ceritanya dan ditunggu karya selanjutnya.
Rohmi Yatun
makasih Thor.. ditunggu karya barunya ya💪👍
Wanita Aries
Terimakasih thor cerita menarik dan byk pelajaran yg bisa di ambil
macha late: makasih banyak kak udah setia baca novel author terharu banget dikelilingi banyak orang orang baik /Whimper//Kiss/
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Bab terakhir bkin nangis,,😭😭
Semangat thor di tunggu karya" berikutnya..
macha late: terima kasih banyak kak/Kiss//Kiss//Kiss/
total 1 replies
Wardi's
terbaik... makasih sudah menulis sampai tamat.., semangat berkarya ya...🙏
macha late: makasih banyak kak😍
total 1 replies
Cindy
lanjut
Nyonya Gunawan
Alhamdulillah ida sdah berubah jdi lebih baik, semoga bu asih cepat sembuh
Nyonya Gunawan
Kasian jga si ida,,drpda jdi wanita malam mnding masuk penjara suatu saat bisa bebas..
Wanita Aries
Apa bu asih ingat kembali anak2nya ya
Wanita Aries
Baguslan ida gk jd terjun ke dunia hitam wlw harus berakhir dipenjara
Cindy
lanjut
Nyonya Gunawan
Haduuuh si ida bnar" dech,.
Wanita Aries
Nah lhoo hidup dipenjara kh ida.
Cindy
lanjut
Yuningsih Nining
waduh si ida alamat di jadiiin cewek penghibur ini, cerobohnya si ida langsung gas alias setuju² aja
Wanita Aries
Wuaduh rusak dah si ida
Nyonya Gunawan
Sdah bisa di tebak pekerjaan ida nanti..
Lanjut thor..
Cindy
lanjut
Nyonya Gunawan
Fatih sebenarnya baik yg jahat itu farid ma ida
Wanita Aries
Meninggoy dah si farid blm smpat minta maaf.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!