NovelToon NovelToon
Cinta Dalam Dua Ikrar

Cinta Dalam Dua Ikrar

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor / Ibu Mertua Kejam / Pelakor jahat
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: viaeonni

⛔: Ini hanya fiksi, jika terdapat kesamaan nama, tempat atau kejadian, itu hanyalah kejadian yang tidak disengaja.

Wilona percaya ia memiliki segalanya—cinta, rumah tangga yang hangat, dan suami yang setia. Tapi semua runtuh saat seorang wanita datang membawa kenyataan pahit: ia bukan satu-satunya istri. Lebih menyakitkan lagi, wanita itu telah memberinya sesuatu yang tak bisa Wilona berikan—seorang anak.

Dikhianati oleh orang yang paling ia percaya, Wilona harus memilih: terpuruk dalam luka, atau berdiri dan merebut kembali hidupnya.


"Ketika cinta tak cukup untuk setia… akan kau pilih bertahan atau pergi?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon viaeonni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 32

"Hellooo everyone! Niki yang cantik dateng nih, sayang-sayang aku!" teriaknya dengan suara centil dan langkah gemulai. "Aduh… kok nggak ada yang nyambut sih? Masa sih bidadari kayak aku dicuekin."

Wilona meringis sambil menutup telinganya, "Kak, ngapain sih teriak-teriak? Gimana kalau kita malah diusir?"

Sejak ngobrol panjang lebar di mobil tadi, Niki memang sempat menegur Wilona yang terlalu formal, masih pakai sapaan ‘Anda’ dan ‘saya’ seperti berbicara dengan direktur saja. Niki yang merasa risih langsung menyuruh Wilona untuk lebih santai dan memanggilnya dengan nama saja. Tapi karena Niki jelas lebih tua, Wilona akhirnya memilih panggilan "Kak" agar tetap sopan tapi lebih akrab.

"Kamu tenang saja baby. Gak ada yang berani mengusir seorang Niki, kecuali tuan rumahnya sendiri hehehh…."

Tak lama terlihat wanita dewasa menghampiri mereka dengan mengenakan seragam khas pelayan orang kaya.

"Mari silahkan masuk tuan Niki, nona. Biar saya panggilkan nyonya.

Lagi-lagi Wilona dibuat terpukau oleh kemewahan rumah megah yang terasa seperti istana. Sejak pertama kali menapakkan kakinya di halaman depan, mulutnya hampir tak berhenti berdecak kagum.

Kini ia dan Niki duduk di ruang tamu yang luas dan tertata rapi. Deretan sofa mewah berjajar sempurna, lantainya pun dilapisi permadani tebal yang terlihat mahal. Di sekelilingnya, ornamen-ornamen elegan tampak mencuri perhatian, lukisan besar yang menghiasi dinding, lampu gantung kristal yang memantulkan cahaya dengan indah, dan rak pajangan berisi koleksi eksklusif. Wilona bahkan tak sanggup membayangkan berapa nilai semua barang di dalam rumah ini.

Wilona refleks menepuk tangan Niki saat pria itu dengan santainya mengambil toples camilan dari meja dan meletakkannya di pangkuannya.

"Kak! Jangan sembarangan dong… yang punya rumah aja belum nyuruh kita makan. Malu, ih…" bisiknya dengan nada setengah panik, matanya melirik ke sekeliling takut ada yang melihat.

Niki hanya nyengir lebar, tak merasa bersalah sedikit pun, sambil terus mengunyah camilan di mulutnya.

"Udah, santai aja… mumpung ada. Kapan lagi coba, bisa ngemil camilan sultan begini?" katanya sambil mengedipkan mata ke arah Wilona.

Wilona hanya memutar bola matanya.”Dasar tak tahu malu.”

Tak lama, pelayan yang tadi kembali menghampiri mereka. "Permisi, Tuan Niki dan Nona. Nyonya Besar mempersilahkan Anda berdua untuk menuju ruang santai."

Wilona kembali dibuat melongo begitu memasuki ruangan tersebut. Ruang santainya bahkan jauh lebih mewah daripada ruang tamu tadi, desain interiornya elegan, dengan sentuhan klasik dan detail-detail mewah yang membuatnya seperti ruangan keluarga bangsawan.

Sementara Niki tampak santai saja. Wajar, mungkin ini bukan kali pertama ia berkunjung ke tempat ini.

"Silakan duduk," ujar pelayan dengan sopan. "Nyonya Besar sedang bersiap. Mohon ditunggu sebentar."

Mata Wilona tanpa sengaja menangkap pemandangan di sudut ruangan, dua bocah laki-laki tengah asyik bermain Lego. Anak yang lebih besar tampak mengenakan seragam SMP, sementara yang kecil duduk bersila dengan mata berbinar, sesekali mengangguk saat sang kakak membantunya menyusun balok-balok mainan itu.

Keduanya tampak begitu serius namun menggemaskan. Pemandangan yang sederhana, tapi entah mengapa terasa hangat di hati Wilona.

Wilona sontak menoleh saat Niki menyenggol lengannya pelan.

"Mereka itu cucu-cucu Nyonya Besar. Anak-anak dari Mister Dugem," bisik Niki sambil mengangguk ke arah dua bocah yang tengah bermain Lego.

Wilona menatap pria di sampingnya dengan alis terangkat. "Mister Dugem? Maksudnya... bapaknya suka dugem di klub-klub gitu?" tanyanya setengah berbisik, tak percaya.

Niki langsung menggeleng cepat. "No no no… Mister Dugem itu singkatan dari Mister Duda Gemes," ujarnya dengan ekspresi bangga.

Wilona langsung melongo. "Serius? Dugem itu maksudnya duda gemes?"

"Iya dong! Itu panggilan spesial dari aku," jawab Niki sambil cengengesan. "Soalnya orangnya tuh gemesin. Ganteng, tinggi, gagah, dingin, galak... Tapi kalau digodain tuh ekspresinya lucu banget. Kalau aku colek dikit aja, bisa langsung nyentak kayak kucing kejedut pintu."

Wilona menahan tawa, menggelengkan kepala pelan. "Ada-ada saja kak Niki ini."

"Maaf sudah menunggu lama."

Spontan, keduanya menoleh dan segera berdiri saat melihat sosok wanita paruh baya melangkah menghampiri mereka. Meski usianya hampir menyentuh angka enam puluh, pesonanya masih jelas terlihat. Dress bermotif bunga yang dikenakannya tampak anggun membalut tubuhnya, memberikan kesan elegan sekaligus hangat.

"Wilona, bagaimana kabarmu? Kau tampak semakin cantik sejak terakhir kita bertemu," sapa sang wanita dengan senyum lembut.

Keduanya pun berpelukan singkat, disusul dengan cium pipi kanan-kiri layaknya pertemuan akrab antar perempuan.

Niki yang sedari tadi berdiri di samping Wilona hanya bisa melongo. Ternyata mereka sudah saling mengenal. Pantas saja Nyonya Besar langsung meminta Wilona dibawa ke kediamannya, sesuatu yang terbilang tak biasa.

"Baik, Nyonya. Bagaimana dengan Anda sendiri?" tanya Wilona sopan.

"Seperti yang kamu lihat," jawab wanita itu sambil tersenyum tipis. "Saya mulai menua, dan akhir-akhir ini kesehatan saya sering menurun. Sepertinya, tak lama lagi perusahaan akan saya serahkan sepenuhnya pada Ember."

Tiba-tiba, Niki berseru sambil memasang wajah cemberut dramatis. "Nyonya Bos, kenapa tidak menyapa saya juga? Apa saya sudah tidak menarik di mata Anda?"

Nyonya Anna Adskhan langsung tertawa geli mendengar protes manja itu, lalu memeluk Niki dengan penuh sayang. "Ah kamu ini, Niki. Tetap saja cerewet dan menyebalkan."

Setelah perbincangan hangat, mereka pun mulai membahas hal-hal terkait pekerjaan. Nyonya Anna tampak kagum saat Wilona memperlihatkan berbagai hasil karyanya. Tak lama, Emberly, yang baru saja bergabung bersama mereka ikut larut dalam percakapan dan tampak antusias menyimak setiap detail rancangan yang ditunjukkan Wilona.

"Ini luar biasa…" gumam Emberly sambil membuka lembar demi lembar sketchbook dengan mata berbinar.

Tak ketinggalan, Niki pun ikut sibuk memberikan komentar dengan gaya khasnya yang penuh semangat. "Lihat dong! Gaya, cutting, pemilihan warna... ini mah udah kayak harta karun dunia fashion!"

Nyonya Anna mengangguk pelan, matanya menatap Wilona dengan bangga. "Kamu punya potensi besar, Wilona. Saya senang kamu bergabung."

Emberly pun menatap Wilona dan Niki bergantian, lalu tersenyum penuh keyakinan. "Setelah aku pegang penuh perusahaan ini, kalian berdua akan jadi tangan kananku. Aku yakin, kita akan jadi tim yang luar biasa. Kalian adalah kombo yang sempurna di dunia fashion."

"Bagaimana menurut mommy?" Tanya Emberly pada ibunya itu. Nyonya Anna mengangguk setuju.

"Kamu tahu, Wilona… Dulu saya sempat kecewa saat tahu kamu menolak tawaran saya untuk bergabung," ujar Nyonya Anna sambil menatap Wilona lekat. "Saya cukup tersinggung, sampai-sampai saya meminta tim saya menyelidiki alasan penolakanmu. Waktu itu saya khawatir kamu justru bergabung dengan kompetitor."

Ia menghela napas sejenak, lalu melanjutkan dengan nada sedikit dramatis, "Dan ternyata, hasilnya cukup mengejutkan. Ternyata kamu adalah menantu dari Lita Januartha."

Wilona terdiam. Jantungnya berdebar lebih cepat. Nama itu, Lita Januartha, seakan membawa kembali serangkaian kenangan yang selama ini berusaha ia kubur rapat-rapat.

Nyonya Anna memperhatikan perubahan ekspresi Wilona, lalu melanjutkan dengan nada yang sedikit menekan, "Lalu… apa alasan suamimu sekarang mengizinkan kamu bekerja?"

Suasana ruang santai mendadak sunyi. Ember yang sejak tadi begitu antusias, kini hanya menatap Wilona lekat-lekat, tampak menahan rasa ingin tahunya yang memuncak.

Wilona menarik napas pelan, lalu menunduk. "Sebenarnya… saya sudah tidak bersama suami saya. Kami bercerai beberapa bulan yang lalu."

Ucapan itu meluncur pelan namun pasti, seakan melepaskan beban yang selama ini menggantung di dadanya.

Ketiga orang itu jelas terkejut, terutama Niki.

Nyonya Anna mengangguk kecil, seolah sudah menduganya. "Begitu ya… Saya turut prihatin, Wilona. Tapi disisi lain, saya juga melihat keberanianmu. Tidak semua wanita berani bangkit dan melanjutkan hidup dengan kepala tegak."

"Tunggu… tunggu. Dari tadi aku udah cukup syok karena ternyata Wilona sudah menikah… dan sekarang aku makin syok karena kamu ternyata seorang jendong! OMG…" Niki menepuk dahinya dramatis, ekspresinya seperti orang habis kena copet.

Ia menatap Wilona dengan sorot mata penuh drama. "Sekarang jujur deh, jangan bilang kamu jadi janda gara-gara suami kamu selingki, kayak kasus yang lagi rame di sosial media itu. Aduh… OMG, beneran nggak sih?"

Wilona hanya tersenyum kaku, bingung antara ingin tertawa atau menangis melihat reaksi heboh Niki.

"Stop Niki, jangan tanya aneh-aneh."

Bruakkk!

Tiba-tiba, suara keras terdengar dari arah samping mereka. Semua orang sontak terdiam.

Ditambah dengan suara bentakan perempuan dan disusul tangisan anak kecil yang melengking, membuat suasana mendadak tegang.

Wilona dan Niki saling pandang. Bahkan Ember pun refleks berdiri dari duduknya, matanya mengarah ke arah suara tersebut.

Terlebih raut wajah nyonya Anna yang tampak memancarkan kemarahan.

BERSAMBUNG

JANGAN LUPA BERI LIKE, KOMEN DAN VOTE

DUKUNGAN TEMAN-TEMAN SEMUA SANGAT BERHARGA.....LOVE YOU ALL.....

1
Kasih Bonda
next Thor semangat.
Kasih Bonda
next Thor semangat
Arbaati
udah tak kasih vote Thor....Hayuk lanjuuut....
Linda Liddia
Semangat thor lanjut donk up ato crazy up..
Kostum Unik
Up lg kak
Lee Mbaa Young
semangat wilona,,
Kasih Bonda
next Thor semangat
Arbaati
nyesek Thor /Sob/
Kostum Unik
Up lagi kak
Kasih Bonda
next Thor semangat
3sna
ttp ada wc umum
Retno Harningsih
lanjut
Kostum Unik
Banyakin kisah Wilona dong kak.. Jgn Aryan terus. Pengen bgt Aryan ktm Wilona dg wajah baru biar makin nyesek nyesel /Panic/
Lee Mbaa Young
pezina oleh pelacur. Wes cocok. terusno smpe kenek penyakit
Lee Mbaa Young
Wes cocok iku, pezina oleh pezina.
Wes to gae duso seng okeh bar iku garek entuk karmane.
ko lek wes miskin po knek penyakit br tau rasa.
Lee Mbaa Young
waowww kali ini Amanda dpt lawan yg sepadan.
bagus bagus biar tmbh hancur nnti.
dah bner si anak dpt wanita baik hidup tertata mlh di hancurkan.
Sekarang balik lagi Aryan suka mabuk dan free sex. sakit kau nnti Amanda kl tau Aryan bgitu 🤣
Kostum Unik
Up lagi kapan kk author
Retno Harningsih
lanjut
Daulat Pasaribu
taik kelen semua nya.klo bisa kena karma kalian sekeluarga.biar tau kalian penyesalan karna uda nyakitin hati istri yg begitu tulus
Daulat Pasaribu
kasian juga jadi wilona,uda setia,penurut sampai rela ninggalin keluarganya malah diselingkuhi.tapi pelajaran juga buat wilona
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!