NovelToon NovelToon
Bulan & Angkasanya

Bulan & Angkasanya

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Cintapertama
Popularitas:564
Nilai: 5
Nama Author: Keirina

Sejak bersama dengan Kenneth hidup Bulan semakin dipenuhi dengan warna.

Sejak bersama dengan Bulan hidup Kenneth kembali dihiasi dengan kebahagiaan.

Kenneth selalu berhasil mengukir senyum di wajah Bulan bahkan hanya dengan melihatnya.

Bulan berhasil membuat Kenneth ingin hidup lebih lama.

Seperti tawa yang berdampingan dengan air mata, juga hal baik yang berdampingan dengan hal buruk. Kisah cinta pertama mereka juga begitu.

Bulan berharap mereka selamanya.
Kenneth juga berharap yang sama dalam ketakutannya.

Semua ingin akhir yang bahagia, tapi tidak ada yang benar-benar tau pada akhirnya akan seperti apa.

Kenneth yang selalu membuat Bulan tersenyum kini juga berhasil membuat Bulan sering menangis dalam keheningan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Keirina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JAM OLAHRAGA

Bulan yang memakai baju olahraga tiduran di kursi panjang yang terbuat dari semen yang ada di taman sekolah. Memejamkan matanya menikmati hembusan angin sepoi-sepoi dan juga musik yang mengalun indah melalui earphone kabel yang menyumbat telinganya.

Kelas Bulan sedang jam olahraga. Setelah melakukan prakter senam tadi untuk pengambilan nilai Pak Heri (Guru olahraga) memberikan mereka waktu bebas karena masih ada 10 menit tersisa sampai masuk jam istirahat.

Sari dan teman sekelasnya yang lain masih bermain voli di lapangan sambil menghabiskan waktu. Sedangkan Bulan dia lebih memilih memisahkan diri dari mereka karena, merasa energi sosialnya sudah habis dan membutuhkan waktu sendiri untuk mengembalikan energinya.

Lagu Cheers to youth - Seventeen mengalun indah di telinga Bulan. Mulutnya sesekali menyenandungkan liriknya. Bulan bukan seorang kpopers, tapi dia suka mendengarkan beberapa lagu kpop yang cocok dengan indra pendengarannya. Bulan hanya seorang penikmat musik.

Seseorang yang ternyata juga ada di taman itu bahkan sebelum Bulan ada di sana membuka matanya saat mendengar senandung kecil yang tiba-tiba masuk ke indra pendengarannya.

Dia yang sedari tadi tidur di bawah pohon besar itu mencari sumber suara itu. Mengubah posisinya menjadi duduk. Berjalan ke sisi berlawanan dari tempatnya berada dan mendapati Bulan yang sedang memejamkan matanya.

Bulan yang sedang mendengarkan musik membuka matanya ketika merasa ada yang menghalangi panas dan silau sinar matahari yang sedari tadi menemaninya.

Bulan terlonjak kaget sampai hampir jatuh ke bawah saat melihat Kenneth yang sudah berdiri di hadapannya.

"Kennethh!!!" Kesalnya sambil duduk dan melepas earphonenya. Kenneth tertawa ikut duduk di samping Bulan.

"Ngapain sih lo?!"

"Tadi gue denger ada yang nyanyi terus gue samperin ternyata lo" Katanya tidak bisa menyembunyikan tawanya

"Terus lo ngapain coba diem aja berdiri kayak tadi!"

"Ngapain di sini?" Tanya Kenneth tidak menghiraukan perkataan Bulan,

"Jam Olahraga?" Kenneth melihat Bulan yang memakai baju olahraga

Bulan mengangguk, "Sama pak Heri dikasih waktu bebas sambil nunggu istirahat ya udah gue ke sini, tidur" Jelas Bulan sebelum Kenneth menuduhnya bolos. "Lo bolos ya?" Tanya Bulan menuduh Kenneth karena, ini masih jam pelajaran tapi, Kenneth malah ada di sini.

"Ya gaklah" Kenneth meluruskan kakinya, menyila dan menggoyang-goyangkannya kecil, "Bu Yulia (guru kimia) gak masuk jadinya jam kosong. Di kelas berisik makanya gue ke sini"

Bulan menatap menyelidik.

"Gak percayaan banget sih" Kenneth tersenyum

"Eh, kelas gue bu Yulia juga masuk jam terakhir" Bulan teringat, "Asikk jam kosong" Katanya senang

"Gue bohong sih, sebenarnya lagi bolos"

Bulan berdecak lesuh menatap Kenneth, "Serius?"

"Bercanda, beneran gak masuk"

Bulan menatap Kenneth jengkel. Sunyi selama beberapa detik.

"Lo kenapa pindah ke sini?"

Kenneth melirik Bulan yang juga duduk berselonjor kaki di sampingnya.

"Daripada diem doang biar ada topik aja" Ucap Bulan menyadari lirikan mata Kenneth padanya, "Gue gak kepo ya kalau lo gak jawab juga gakpapa. Soalnya jarang aja orang mau pindah di tahun terakhir" Ujar Bulan pandangannya lurus ke depan entah melihat apa.

Kenneth diam selama beberapa detik, "Cari suasana baru aja"

"Alasan klasik!" Sarkas Bulan

Kenneth tertawa, "Benaran cari suasana baru"

"Iya, gue percaya." Bulan menatap Kenneth malas berdebat

"Jadi dua tahun lalu Papah gue meninggal karena kecelakaan, jadi selama hampir dua tahun itu juga gue sama nyokap hidup diselimuti duka kehilangan papah," Bulan yang semula menatap lurus ke depan beralih menatap Kenneth yang pandangannya lurus ke depan, "Berat banget tinggal di rumah yang setiap sudutnya diisi sama kenangan Papah. Karena itu kita mutusin untuk pindah ke sini. Bukan untuk lupain Papah tapi, mencoba melangkah maju aja. Mungkin dengan tinggal di sini dengan tempat yang baru dan orang-orang yang baru kita bisa kembali melanjutkan hidup" Cerita Kenneth yang berhasil membuat Bulan tidak bisa berkutik.

Kenneth menatap Bulan yang tidak ada respon yang saat ini diam menatapnya dengan sorot mata yang Kenneth tidak suka, Iba.

"Masih gak percaya kalau gue memang cari suasana baru?" Kata Kenneth yang berhasil memecah lamunan Bulan

Bulan menatap mata Kenneth yang juga menatapnya, lalu mengalihkan matanya ke depan. "Beda konteks" Katanya jutek. Kenneth tertawa.

"Ayah gue juga meninggal karena kecelakaan" Ucap Bulan tiba-tiba, melirik Kenneth sesaat lalu kembali menatap ke depan.

Kenneth menoleh menatap Bulan sedikit kaget mendengarnya.

"Sebelum gue lahir sih" Lanjut Bulan dengan santai, "Jadi gue gak tau rasa duka kehilangan seorang ayah kayak yang lo rasain. Tapi, Ibu gue pasti ngerasain hal yang sama kayak nyokap lo" Katanya, lalu kembali diam. Kenneth juga diam menatap lurus ke depan.

Beberapa detik setelahnya, "Jadi, gue gak bisa menghibur lo"

Kenneth menatap Bulan yang masih menatap lurus ke depan.

(Bel istirahat mengalun)

Bulan berdiri menatap Kenneth yang juga menatapnya, "Sekian dan terima kasih obrolan kita selesai disini." Katanya lagi yang berhasil membuat Kenneth menyunggingkan bibirnya tersenyum lucu melihat tingkah Bulan

"Gue mau ganti baju dulu"

"Sampai ketemu di kantin, bye!" Ucap Bulan dan pergi meninggalkan Kenneth yang masih duduk tidak bisa berhenti tersenyum memperhatikan punggung seorang Bulan yang pergi menjauh. Beberapa detik kemudian, Kenneth juga pergi dari sana.

***

"Dari mana aja lo?gue cariin gak keliatan batang hidungnya" Sari langsung menyerbu Bulan dengan pertanyaan yang baru saja duduk bergabung di meja kantin.

"Yang pasti masih di lingkungan sekolah" Kata Bulan melihat Sari yang duduk sebelahan dengan Niko, "Oh, lo sekarang duduknya di sana ya mentang-mentang udah pacaran" Sindir Bulan

"Pacaran mah bebas" Sari melihat Bulan dengan ekspresi wajah ngeselinnya, "Gue tuh cuma mau nunjukin ke lo Lan gimana pacaran yang normal"

Bulan menatap malas. Fahri, Kenneth, Yuda, Gino, Niko dan juga Jono tertawa melihat raut wajah Bulan.

Bulan mencuri pandang melihat Kenneth yang duduk di hadapannya.

"Pesan minum Far!" Katanya menyuruh Fahri yang duduk di sampingnya

"Baru datang nyuruh-nyuruh lo!" Fahri menatap Bulan yang bodo amat, "Ayo kalau mau bareng" Katanya

"Malas ah"

"Apasih lo yang gak malas!"

Bulan tersenyum ngeselin.

"Ya udah pesan sendiri sana!" Sewot Fahri

"Lan jodoh lo datang tuh Lan" Ucap Gino yang duduk di posisi berlawanan dengan Bulan saat melihat Virza yang berjalan ke arah mereka berada.

Bulan menoleh ke belakangnya mencari tau siapa yang dimaksud oleh Gino. Yang lain juga ikut menoleh.

"Ayolah pesan minum!" Kata Bulan mengajak Fahri yang sudah tersenyum jail

"Malas!"

Bulan berdecak menatap Fahri tajam.

"Halo Bulankuu..." Sapa Virza sambil duduk di samping Bulan yang diberi space oleh Fahri yang menggeser duduknya.

"Lo emang pengertian Far"

"Santai Vir gue mah paham" Kata Fahri yang mendapat tatapan galak dari Bulan. Yang lain tidak bisa menahan senyum mereka meledek Bulan.

"Ngapain sih lo!" Ketus Bulan pada Virza yang kebal dengan segala penolakan Bulan.

"Ya mau ketemu lo lah" Katanya dengan senyum lebar diwajahnya

"Pepet terus Vir sampai dapat!" Sahut Sari

"Tenang Sar bukan Virza namanya kalau nyerah" Virza tersenyum angkuh yang mendapat acungan jempol dari Gino yang ada di hadapannya.

Bulan sudah diam saja dengan wajah galaknya. Lalu, tiba-tiba niat jahat terlintas di kepalanya dan Bulan tersenyum pada Virza yang tersenyum lebar di sampingnya.

"Kan kalo senyum gini jadi makin cakep Lan. Jangan sinis terus kalau lihat gue" Kata Virza

"Iya iya" Kata Bulan malas merespon Virza, "Pesanin gue minum Vir sekalian makan kalau bisa, kalau bisa sekalian bayarin juga" Kata Bulan langsung ke inti tidak ada basa-basi

Virza menghela nafasnya, "Pantesan lo senyum" Katanya pada Bulan, lalu dua detik kemudian kembali tersenyum.

Yang lain tidak bisa berhenti tertawa melihat ekspresi wajah Virza.

"Tapi, gakpapa apa yang gak buat lo Lan yang penting lo senang" Kata Virza lagi

"Wihhh mantap Vir. Ini baru laki!" Ucap Jono yang sedari tadi diam, "Sekalian pesanin kita kalau bisa Vir"

"Yee gak tau diri lo!" Sewot Gino pada Jono yang hanya mengedikkan bahunya bodo amat.

"Tenang, tenang hari ini gue traktir lo semua!"

Mereka reflek bersorak kegirangan melihat Virza.

"Gue dukung lo sama Bulan Vir tenang aja" Gino paling semangat

Virza mengarahkan jari telunjuknya pada Gino, "Harus kalau itu!" Katanya

"Gak tau malu lo!" Sewot Jono balik yang dikatain oleh Gini tadi.

"Lo mau nomor Bulan, gue kasih sekarang!" Niko ikut-ikutan sambil mengeluarkan handphonenya.

"Ukuran sepatu, baju, lo bisa cari tau apa aja tentang Bulan sama gue" Sambung Sari juga ikut-ikutan.

Bulan yang mendengar teman-temannya yang berusaha menjualnya hanya menatap jengah.

1
Protocetus
jika berkenan mampir ya ke novelku Frontier
Blackrose
Daebak!
Ritsu-4
Bravo thor, teruslah berkarya sampai sukses!
Joko Castro
Aku suka banget tokoh utamanya, terasa sangat hidup. ❤️
foxy_gamer156
Bikin ketagihan deh.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!